NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:251.9k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 Kejutan

Sisi terus menatap kagum pada wanita yang terus berjalan ke arahnya sambil melepas topi di kepala. Wanita itu tidak lain adalah Naiki.

"Ah merepotkan sekali menjadi Rhea." Rutuk Naiki yang belum melepas maskernya.

Ia lalu mengulurkan tangan pada Sisi. Tangan yang sudah ia kenakan sarung tangan sesaat sebelum keluar dari mobil sportnya. Sarung tangan itu terlihat sangat serasi dengan pakaian yang ia kenakan, namun hanya terlihat di tangan kanannya saja.

Sisi bengong dan tidak menyadari itu. Dia benar-benar larut dalam pikirannya. Sisi seperti sedang bermimpi. Ia tidak percaya apa yang sedang dialaminya saat ini.

"Hei...apa kau baik-baik saja?" Tegur Naiki, memecah lamunan Sisi.

"Ma-maafkan saya Nona." Ucap Sisi terbata. Ia langsung berdiri dan menyambut uluran tangan Naiki.

Naiki lalu mempersilahkan Sisi kembali duduk.

"Kau pasti bingung kan?" Tanya Naiki. Sisi pun mengangguk.

"Apa kau tidak mengenaliku?" Tanya Naiki selanjutnya. Sisi menggeleng.

"Bagaimana saya bisa kenal dengan anda Nona, kasta kita saja berbeda jauh." Batin Sisi.

"Oh ayolah...Kenapa kau tidak bersuara? Apakah kau takut bertemu denganku?" Goda Naiki.

"Tidak Nona. Ma-maafkan saya." Lirih Sisi.

Naiki lalu tertawa. Ia merasa ekspresi Sisi begitu lucu. Padahal kenyataannya, Sisi terlalu takut berhadapan dengannya.

Ivan yang memerhatikan dari sudut ruangan pun merasa aneh dengan Nonanya itu. "Tidak biasanya Nona bisa seramah itu dengan orang lain. Apalagi yang baru dikenalnya."

Sisi menundukkan kepalanya. Naiki lalu membuka masker yang dikenakannya tadi. Ia lalu mengulang kalimatnya.

"Kalau seperti ini, apa kau tetap tidak mengenaliku?" Ucap Naiki sambil melipat tangannya dan menyilangkan kakinya.

Sisi mengangkat kepalanya pelan. Ia lalu melirik ke arah Naiki. Dan sepersekian detik kemudian, ia menutup mulutnya. Sungguh Sisi tidak percaya siapa yang ada di hadapannya saat ini.

"Na...Nai... Naiki? Nona Rhea?" Sisi terbata. Ia bingung harus berkata apa. Siapa sebenarnya di hadapannya saat ini, Sisi benar-benar tidak mengerti.

"Perkenalkan. Namaku Naiki Rhea Caraka. Haha...Kau pasti bingung setengah mati sekarang, kan?" Ledek Naiki. Sisi jadi serba salah. Dia bingung harus menyapa Naiki dengan sebutan apa.

"Bagaimana kalau kita makan dulu?" Tanya Naiki. Sisi lalu mengangguk setuju.

Beberapa saat kemudian, pelayan masuk dan menyajikan beberapa menu andalan Cafe itu. Naiki dan Sisi lalu menyantap makan malam mereka.

Setelah makan malam usai, para pelayan masuk kembali untuk membereskan meja. Naiki lalu menjentikkan kedua jarinya, memberi kode pada Ivan. Ivan lalu berdiri dan memberi sebuah dokumen kepada Sisi. Sisi meraihnya dengan tatapan aneh.

"Bacalah." Ucap Naiki.

Sisi lalu membaca dokumen di tangannya beberapa menit. Ia masih belum mengerti dengan maksud Naiki.

"Itu adalah perjanjian kerjamu. Aku ingin kau jadi sekretaris pribadiku Si. Kau akan membantu pekerjaan Ivan." Ucap Naiki datar.

"Maksudmu? Jadi, kau benar-benar Nona Rhea, Nai?"

Naiki mengangguk. "Bagaimana? Kau akan mendapatkan semua yang sudah tertulis di dokumen itu." Ucap Naiki.

Di dokumen kerjasama itu tertulis bahwa Sisi akan mendapatkan sebuah apartement yang letaknya masih satu gedung dengan apartement Ivan, mendapatkan gaji yang nominalnya 10 kali lipat dari gaji di Brata Corp, mendapatkan 1 unit mobil sebagai kendaraan operasional, 1 unit laptop keluaran terbaru untuk memudahkan pekerjaannya, 1 unit ponsel yang khusus digunakan untuk menghubungi Naiki dan Ivan, serta modal usaha untuk ibunya Sisi. Sisi tertegun membaca semua itu. Ia meneguk salivanya.

"Ini terlalu banyak Nai. Maaf, Nona Rhea. Tapi sepertinya saya tidak pantas menerima semua itu." Ucap Sisi.

"Bicaralah seperti biasa kau sedang bicara denganku Sisi. Jangan terlalu kaku seperti pria di sudut itu." Celetuk Naiki sambil meledek Ivan. Ivan yang mendengar perkataan Naiki, memutar bola matanya malas.

"Kau pantas menerimanya. Jadi jangan ragu lagi, bila kau setuju, tandatanganlah di sana."

"Tapi Nai, bagaimana dengan pekerjaanku di Brata Corp?" Tanya Sisi.

"Oh iya. Kau akan tetap bekerja di sana sambil mendampingiku. Teruslah berpura-pura menjadi karyawan baru di sana bersamaku. Itu misi khusus untukmu. Setelah pertemuan kita ini, Ivan akan menjelaskannya lebih rinci lagi padamu. Apakah kau sanggup?" Ucap Naiki panjang lebar.

Sisi diam, dia mencoba berpikir berkali-kali. Ia takut mengambil keputusan yang salah. Namun di dalam hatinya, ia ingin sekali merealisasikan impian-impiannya. Sisi lalu meraih pena di atas meja. Ia kemudian membubuhkan tandatangannya di surat perjanjian tersebut.

Naiki tersenyum melihatnya. "Kau mengambil keputusan dengan cepat Sisi." Batinnya.

Naiki lalu berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Selamat ya Sisi, sekarang sudah resmi menjadi rekan pria kikuk di sana." Ucap Naiki sambil menyindir Ivan yang terus saja memerhatikan Naiki dan Sisi bergantian.

"Panjul, tolong kau jelaskan pada Sisi apa saja tugasnya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan jelaskan apa saja yang aku sukai dan yang tidak aku sukai." Perintah Naiki pada Ivan. Naiki lalu menoleh ke Sisi.

"Sisi, aku harus segera pergi. Sampai jumpa besok di Brata Corp." Ucap Naiki sambil memakai masker dan topinya, lalu berlalu pergi.

Dua puluh menit yang lalu di Gerandra Corp, Darel tampak sedang menerima panggilan dari Berry. Berry mengatakan bahwa Naiki sedang bertemu seseorang di Cafe CBA dan saat ini telah diincar beberapa orang tak dikenal. Orang-orang itu menunggu Naiki di jalanan tidak jauh dari cafe.

Darel sangat yakin Naiki tidak akan dalam bahaya, mengingat sudah banyak pengawal bayangan yang terus mengawasinya, termasuk pengawal yang Darel kirim khusus untuk Naiki. Namun entah mengapa, Darel tetap saja khawatir. Ia lalu memutuskan untuk menyusul Naiki ke Cafe CBA.

Di Cafe CBA, Naiki sudah keluar dari cafe dan menuju mobil sport putihnya. Ia lalu melajukan mobil itu. Namun, baru berjalan 50 meter, Naiki terpaksa menghentikan mobilnya. Jalanan di sekitar Cafe memang terlihat sepi saat itu. Selain bukan akhir pekan, Cafe tersebut juga tidak terdapat di jalan besar.

Naiki memerhatikan sebuah mobil yang menghadang jalannya, dan lima orang pria berpakaian hitam yang sudah berdiri berjejer menghadang jalan yang tersisa.

Naiki menghembuskan nafasnya kasar. "Wah...mereka terlihat menakutkan." Gumam Naiki dengan seringainya.

"Apa aku tabrak aja ya?" Kekehnya.

Naiki lalu membuka pintu mobilnya dan berdiri sambil melipat tangannya. Dagunya ia angkat. Terlihat jelas ia menantang komplotan pria berbaju hitam di depannya. Benar-benar gadis angkuh yang tidak takut pada apa pun.

Di kejauhan, salah satu pengawal bayangan sedang berbicara menggunakan earphone pada komandan regunya. Mereka terdiri dari 10 orang yang diperintah Kakek Caraka untuk mengawasi Naiki dari jauh dan posisi mereka selalu berpencar dari setiap sisi.

"Apa kita perlu bertindak, Komandan?" Tanya pengawal itu.

"Cukup awasi saja. Jangan pernah meremehkan kemampuan Nona kita. Mengerti?" Sahut Komandan regu tersebut.

Naiki masih menatap kelima pria tadi dengan angkuh. Ia menerka-nerka siapa kira-kira yang telah mengirim orang-orang ini padanya.

"Aku tahu kau adalah gadis yang cantik, Nona Rhea, walaupun wajahmu selalu kau tutupi dengan masker itu." Ucap salah satu pria sambil terus berjalan mendekati Naiki.

"Kau sangat cocok dengan seleraku. Sayang sekali kau harus kami serahkan ke orang lain. Kalau tidak...."

Buuuuukkkk...

Belum sempat pria itu menyelesaikan kalimatnya, satu tendangan keras telah menghantam wajah pria itu. Tubuhnya terhuyung, mulutnya berdarah karena dua giginya patah akibat tendangan keras dari Naiki.

"Arrrgghhh...." Geram pria tadi. "SERANG DIA BERSAMA!!!" Teriaknya kemudian. Diam-diam ia mengeluarkan pistol dari pinggangnya.

Mata Naiki menajam. Terlihat sorot yang menyeramkan di sepasang matanya. Perkelahian pun tidak dapat dihindari. Naiki dengan lincah menghindar dari serangan keempat pria tak dikenal itu.

Bak buk bak buk...

Pria yang tadi mengeluarkan pistol sudah siap membidik Naiki, namun ia tampak bingung karena gerakan Naiki yang berpindah-pindah saat sedang baku hantam dengan keempat temannya.

Tiba-tiba... DOOORRR.... Satu suara tembakan terdengar, bertepatan dengan tibanya Darel di Cafe CBA.

"Nai..."

***********

Jangan lupa vote, like, dan komen yaa... thanks

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!