Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.
*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.
Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.
Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.
Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
Chapter 14. Menginginkan Dirimu
Velia terbangun dengan perasaan aneh, dia melihat disekelilingnya namun dia sendiri di kamar itu. Mimpi tadi terasa nyata, Velia menyentuh inti tubuhnya yang sudah basah.
"Ada apa denganku?" gumam Velia bingung. Sebelum mengenal Rian, Veli tak pernah merasakan hal aneh seperti ini bahkan sampai dua kali.
Ia segera beranjak ke kamar mandi, ia harus mengguyur tubuhnya. Otaknya harus ia bersihkan dari pikiran² kotor.
Setelah selesai, Velia langsung keluar kamar. Disaat yang bersamaan Rian juga selesai membersihkan dirinya setelah bersolo karir. Wajah Velia memerah. Mengingat saat mandi tadi dirinya sempat memikirkan tubuh polos Rian yang atletis.
Rian mendekat dan menghimpit Velia ke dinding, tubuh Velia bergetar saat kulitnya bergesekan dengan kulit Rian. Dia masih belum bisa meredam hasratnya yang mulai membakar dari dalam dirinya. Tubuhnya dingin namun Velia merasa suhu tubuhnya meningkat.
Velia merutuki otak si*alnya. Rian tahu mata gadis itu masih memendam hasratnya yang belum tuntas. Dan ini saatnya dia beraksi. Bagaimana pun ia akan menundukkan Velia.
Rian mengangkat tangannya membelai wajah cantik Velia. Gadis itu hanya memejamkan matanya saat tangan Rian bermain nakal dibibirnya.
"Tidak, aku tidak boleh terbuai." Batin Velia. Ia segera membuka mata. Namun sebelum menghentikan aksi Rian justru Velia terperosok lebih jauh ke dalam pesona yang dimiliki oleh Rian. Mata pria itu memancarkan aura yang begitu kuat. Velia seakan terjerat oleh pesona duda kece dihadapannya itu.
"Aku menginginkan dirimu saat ini." Bisik Rian di dekat daun telinga Velia, Rian sedikit menji*lat di area sensitif Velia. Hingga membuat Velia tidak tahan. Ia benar-benar merasa butuh pelampiasan. Persetan dengan perawan. Toh statusnya sudah menikah. Dia tak peduli lagi bahkan dia melupakan perasaannya pada David untuk sesaat. Dan mungkin nanti dia akan menyesalinya.
Velia menarik wajahnya, sesaat mata keduanya saling memandang namun sedetik kemudian Velia menarik tengkuk Rian dan melu*mat bibir pria itu. Rian tampak terkejut mengetahui istrinya bisa seliar ini tapi Rian menyukainya. Tak dipungkiri dia menginginkannya juga. Akhirnya Rian membalas lu*mat*an Velia dengan rakus. Rian mengangkat tubuh Velia, membawanya masuk ke dalam kamarnya. Dengan hati-hati Rian terus memberikan sentuhan yang memabukkan. Bahkan Velia mampu mengimbangi dirinya. Ini benar-benar sebuah hal yang luar biasa.
Rian melepas kain yanv melekat di tubuh Velia, begitupun Velia yang seakan tak sabar ingin menikmati tubuh Rian, ia membuka kaos yang Rian kenakan. Entah apa yang ada dipikiran gadis itu. Yang dia tahu dia menginginkan Rian saat ini juga meskipun dirinya belum bisa memastikan perasaannya untuk pria ini.
Keduanya kini sama-sama polos. Rian menatap intens tubuh Velia yang begitu sempurna. Ia kembali mencium Velia dengan ganas. Gadis itu terus mendesah.
Rian menghentikan kegiatannya sesaat keduanya saling pandang.
"Apa kau yakin? setelah ini kau tidak bisa mundur lagi." Kata Rian seraya membelai wajah Velia. Gadis itu mengangguk, meski sorot matanya masih tampak ragu namun Rian sudah kepalang basah. Ia harus menuntaskan segalanya.
Setelah sedikit memberikan sentuhan-sentuhan halus, Rian bersiap menyatukan inti tubuhnya. Velia mengerjap saat melihat pusaka Rian yang tegak menjulang. Ia menelan salivanya kasar. Velia merasa ngeri melihat betapa perkasanya milik Rian. Tapi dia sudah tidak bisa mundur lagi.
Saat Rian menempelkan ujung pusaka miliknya, tangan Velia menahan perut Rian.
"Apa k-kau bisa melakukannya perlahan. A-aku rasa itu tak akan muat." Ujar Velia takut. Rian mengecup kening Velia sambil tersenyum tipis.
"Aku janji akan pelan-pelan, sakitnya hanya sebentar. Setelah itu aku akan membawamu terbang bersama." Bisik Rian, ia melu*mat lembut bibir Velia. Untuk mengalihkan perhatian gadis itu. Dengan perlahan Rian mulai menggali liang sempit milik Velia. Gadis itu mendesis saat rasa perih mulai ia rasakan. Rian berhenti sejenak. Ia kembali memberi sentuhan kepada Velia. Ia meng*ulum puncak squishy Velia. Gadis itu mulai mendesah nikmat. Disaat Velia mulai merasa kenikmatan dari permainan lidah Rian, dengan sekali hentakan Rian membenamkan pusaka miliknya ke inti tubuh Velia.
"Aah .. sakit." pekik Velia, Rian menghentikan gerakannya. Ia mengusap air mata Velia yang mengalir. Ia juga mengusap kening Velia yang berkeringat. Rian merasakan merobek sesuatu didalam sana, senyum tipis terbit dibibirnya.
Rian mulai menggerakkan tubuhnya dengan sangat hati-hati dan perlahan. Rasa sakit dan perih yang Velia rasakan berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa. Kini hanya terdengar suara desahan Velia dan Rian yang saling bersahutan. Keduanya sama-sama terbuai dengan rasa nikmat yang mereka rasakan hingga tubuh mereka mengejang bersamaan.
Rian belum mencabut pusakanya. tubuhnya masih menindih tubuh Velia. Gadis itu memejamkan matanya. Rian membelai wajah Velia hingga gadis itu membuka mata.
"Terimakasih, kau sudah menjaganya dengan baik." Kata Rian, Velia mengangguk dengan wajah memerah. Rasanya benar-benar malu.
"Bisakah kau mencabutnya?" tanya Velia lirih.
"Aku akan mencabutnya setelah ini." Ujar Rian. Velia dapat merasakan pusaka Rian kembali mengeras. Wajah Velia memerah sesaat, Rian kembali memacunya namun kali ini tempo permainan Rian lebih cepat dan liar. Menghantarkan geleyar kenikmatan yang semakin membuat Velia tak kuasa. Gadis itu mulai bergerak mengimbangi gerakan Rian. Suara desahan Velia mulai memenuhi ruangan. Rian semakin semangat memacu Velia. Ia mengangkat tubuh Velia hingga posisi Velia berbalik menduduki pusaka Rian. Gadis itu bergerak sesuai instingnya. Rian semakin terbuai dengan Velia.
"Lebih cepat lagi sayang .." Kata Rian sembari memelintir ujung dada Velia. Yang membuat gadis itu semakin menggila. Gerakan Velia semakin cepat dan tak teratur tubuhnya mengejang untuk yang kesekian kalinya. Merasakan milik Velia berdenyut, pusaka Rian pun menguarkan benih-benih premium miliknya.
Tubuh Velia ambruk. Ia begitu merasakan km lelah yang teramat sangat. Mata gadis itu terpejam. Rian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Siang ini terasa begitu panas karena pergulatan mereka tadi. Rian tersenyum saat membasuh pusakanya yang masih tersisa bercak darah Velia. Rian berjanji tak akan melepaskan Velia apapun yang terjadi. Ia tak akan menyerahkan istrinya itu pada siapapun termasuk orangtuanya.
Rian keluar dari kamar mandi. Dengan wajah yang lebih fresh. Ia menatap tubuh polos Velia yang tidur meringkuk. Ia menyelimuti tubuh istrinya. Lalu berjalan keluar, diruang tamu Yusuf dan Alif sedang bermain ponsel. Rian mendekat kearah mereka.
"Kalian pulanglah. Kita pergi besok saja. Istriku masih tidur. Mungkin dia kelelahan." Kata Rian. Mendengar kata kelelahan membuat Yusuf dan Alif berpikir yang bukan-bukan. Mereka tersenyum-senyum sendiri.
"Apa ada yang salah?" tanya Rian, Yusuf dan Alif gelagapan mereka tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya.
🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Dah pokoknya like, komen dan Hadiahnya jangan lupa.