Terjerat Cinta Duda Kece

Terjerat Cinta Duda Kece

Chapter 1 Awalan

Selamat membaca

Velia berjalan mengekori sang mama yang sedang sibuk mempersiapkan diri untuk acara pertemuan antar ibu-ibu sosialita.

"Boleh ya mah, plis!" Kata Velia memohon.

"I said no .. " Kata mama Velia tegas. Ia mengingat kejadian terakhir yang dibuat Velia hingga membuat suaminya uring-uringan.

"Please mah, Veli janji deh ga akan macam-macam." Bujuk gadis itu lagi.

"No Veli .. kamu mau papa kamu marah lagi sama kita? Terus uang belanja mama bakalan dipotong. Ih .. mama ga mau ya." Mama Velia bergidik ngeri membayangkan uang belanjanya akan di potong sang suami jika dirinya kedapatan membantu putrinya lagi.

Velia menghentakkan kakinya kesal. "Veli benci mama."

Ia langsung pergi meninggalkan mamanya yang hanya melirik lewat kaca di meja riasnya. Kemudian kembali sibuk menata rambutnya lagi.

"Huh .. kalo mama bantu kamu lagi bisa habis uang jatah bulanan mama Vel." Gumam nyonya Bianca, ibunda Velia.

Velia yang kesal terhadap mamanya, membanting pintu kamar dengan sangat keras hingga para pelayan yang berjumlah 10 orang yang sedang bekerja di lantai bawah terlonjak kaget.

"Ya ampun nona kalo lagi marah ngeri banget ya." Ujar salah seorang pelayan di rumah itu.

Semua yang ada dalam rumah itu tahu tabiat Velia jika sedang marah.

Saat ini gadis itu sedang dalam masa hukuman karena membuat bisnis yang bernilai miliaran rupiah harus kandas di tengah jalan. Mendadak kliennya membatalkan kerja samanya dengan alasan putrinya tak bersikap dengan baik kepada kliennya.

"Apa tuan Al Fares mau menemui kita?" tanya tuan Daniel pada asisten.

"Iya tuan, beliau bilang kita bisa menemuinya nanti siang pukul 2." Ujar asisten tuan Daniel.

"Sebenarnya apa yang Velia perbuat?" Kata tuan Daniel mendesah berat.

.

.

.

Di dalam kamarnya Velia yang terlanjur marah membuka lemari pakaiannya. Ia mengambil beberapa perhiasan dan jam tangan mahal miliknya. Ia mengeluarkan ransel besar miliknya dan mengisinya dengan beberapa lembar pakaian. Bahkan Velia mengambil ijazah dan akta lahir nya siapa tahu diperlukan nantinya.

Velia membulatkan tekad untuk kabur dari rumahnya. Bagaimanapun dia tak suka cara ayahnya memberinya hukuman.

Velia mematikan daya ponsel nya dan mengeluarkan SIM cardnya lalu memasang sim card baru. Lalu menyalin semua kontak yang ada di SIM lamanya. Berjaga-jaga jika nanti ia membutuhkan bantuan teman-temannya jadi ia tak perlu repot mencari nomor mereka.

Velia keluar dari kamarnya, lalu ia turun kebawah untuk mengisi tenaga sebelum melancarkan aksinya. Sembari makan Velia terus memikirkan kira-kira apa yang akan dilakukan dirinya selama masa kaburnya. Uang cash yang dia bawa hanya sekitar 10 juta. Ditambah uang yang dipinjam oleh sahabatnya, dan Velia sudah meminta sahabatnya untuk mengembalikannya secara Cash. Beruntung sahabatnya tau betul jika seperti itu artinya Velia sedang bermasalah.

Setelah selesai makan Velia naik lagi ke atas. Ia mengeluarkan peralatan Wall climbing miliknya. Ia mencari sudut yang tidak tertangkap CCTV rumahnya untuk menjalankan aksinya. Ia menunggu mamanya pergi terlebih dahulu.

"Veli, mama pergi dulu. Dan jangan buat kekacauan lagi." Ujar nyonya Bianca pada sang putri. Namun Velia enggan membuka pintu atau menyahut perkataan mamanya. Nyonya Bianca menghela nafas panjang. Putrinya benar-benar sulit di taklukkan.

Setelah mendengar deru mobil milik ibundanya, Velia berganti baju dan menggendong tas ranselnya yang sudah berisi persiapan kaburnya.

Velia menulis memo untuk kedua orangtuanya.

"Kalian sudah merebut hak asasi Velia. Jangan cari Velia. Velia butuh waktu sendiri." Tulis Velia di memo itu.

Velia mengunci pengait wall climbing nya di gantungan gorden kamar mandinya. Ia langsung meluncur turun tanpa kendala. Velia langsung berlari kearah jalan raya. Dan menyetop taksi. Ia harus segera menemui sahabatnya.

.

.

.

Tuan Daniel sudah tiba di perusahaan milik Rian. Hari ini Rian baru mau menemuinya setelah satu Minggu lamanya tak mau menjawab telepon darinya.

Rian sedang memikirkan hukuman apa yang pantas di dapatkan oleh gadis angkuh itu. Padahal Rian tak tau jika gadis itu sudah kabur dari rumah.

"Selamat siang tuan Daniel." Sapa Rian.

"Selamat siang tuan Rian. Senang bisa menjumpai anda." Ujar ayah Velia basa-basi.

"Ada keperluan apa anda menemui saya, tuan Daniel. Bukankah putri anda sudah membatalkan kerjasama antara perusahaan kita?" tanya Rian.

"Maafkan atas kelancangan putri saya tuan Rian. Apakah bisa jika kita memulai semuanya dari awal. Saya tidak ingin hubungan yang sudah terjalin baik harus putus hanya karena ulah putri saya." Kata Tuan Daniel lagi.

"Kalau begitu keinginan anda. Silahkan bawa putri anda kemari dan buat dia mengakui kesalahannya." Ujar Rian penuh dengan keangkuhan.

Tuan Daniel mengiyakan permintaan Rian. Bagaimanapun dia harus membawa putrinya menemui Rian untuk minta maaf.

"Baiklah besok saya akan kembali menemui anda dan membawa putri saya kemari." Ujar Tuan Daniel.

Kekayaan keluarga Velia memang tak terhingga, namun Daniel selalu memegang teguh prinsipnya. Hubungan yang sudah terjalin baik tidak boleh rusak hanya karena keangkuhan. Sikap putrinya benar-benar membuatnya kehilangan muka.

.

.

.

Sore hari nyonya Bianca pulang dari acara kumpul-kumpul sesama kaum sosialita. Ia menanyakan keberadaan putri semata wayangnya pada seorang pelayan.

"Bi, tadi lihat Velia turun ga?" tanya nyonya Bianca.

"Engga nyonya. Sehabis makan non Veli ga kelihatan keluar kamar." Jawab pembantu itu.

"Oh ya sudah bi, saya keatas dulu."

Bianca naik keatas ke kamar putri semata wayangnya. Ia harus membujuk gadis itu jika tidak bisa fatal akibatnya. Tanpa dia tau, penolakannya tadi pagi memang berujung fatal.

Tok .. tok .. tok

"Sayang, mama boleh masuk ga?" tanya Bianca sambil mengetuk pintu. Lama ia mengetuk sampai sekelebat pikiran buruk menghinggapi pikirannya. Dia menyentuh gagang pintu kamar putrinya dan mulai menariknya kebawah. Dan langsung terbuka. Wajah Bianca semakin memucat karena biasanya Putrinya jika marah akan mengurung diri dan mengunci kamarnya. Tapi kenapa sekarang pintunya tidak terkunci.

Bianca langsung mencari ke setiap sudut ruangan. Namun seketika matanya membelalak mendapati tali wall climbing milik putrinya tergantung di jendela. Tubuh Bianca seketika lemas. Ia berteriak memanggil pelayannya.

Para pelayan menunduk takut saat satu persatu ditanyai kapan terakhir kali mereka melihat Velia.

Bianca meraih telepon genggam miliknya. Ia segera menghubungi suaminya untuk mengabarkan kelakuan putrinya.

"Halo ma, ada apa?" tanya tuan Daniel saat ia dalam perjalanan kembali ke kantor.

"Pa, Veli kabur." Ujar nyonya Bianca sesenggukan.

"APA ...?" seru tuan Daniel.

Ia segera memerintahkan supir untuk putar haluan. Ia harus secepatnya menemukan keberadaan putrinya.

Visual tokoh

Velia Agatha Hartanto

Rian Al Fares

Zafrina Ayunda Ardana

Jangan lupa like, vote dan hadiahnya untuk Zafrina.. semoga karya ini melambung seperti Menikahi ibu susu baby Zafa ya!!

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

🤩

2024-09-19

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

cantikk.. sesuai ekspektasi 👍🤩

2024-09-19

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

velia waktu muda bar2 dan nekatan 🤭

2024-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!