Berniat menghilangkan rasa sedih dan kecewa lantaran melihat kekasihnya selingkuh dengan musuh bebuyutannya. Devina Alvares memutuskan pergi minum ke sebuah club malam.
Dibawah pengaruh alkohol, Devina justru melakukan hal gila dengan memaksa seorang pria menghabiskan satu malam panas bersamanya.
Namun sial baginya. Pria itu ternyata seorang dosen killier dan introvet. Hal yang lebih gila lagi, dia adalah paman dari mantan kekasihnya.
Bagaimana nasib Devina setelah sadar dan mengetahui jika pria yang diajaknya tidur adalah Alexander?
Lantas, bagaimana dengan respon Alexander yang sudah mengambil keperawanan dari mantan kekasih keponakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Celine
Happy Reading.
Devina membuka matanya perlahan, menghindari sinar matahari yang masuk ke celah-celah gorden kamarnya.
Musim sudah memasuki musim panas, Devina merasakan hangatnya sang mentari menerpa, dilihatnya tempat disebelahnya sudah kosong, yang artinya Alexander sudah bangun terlebih dahulu darinya.
"Pasti sudah mandi, kenapa tidak membangunkan ku!" gumam wanita itu.
Kemudian beranjak dari atas ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi dengan tubuh yang masih polos. Hari ini dia ada jadwal kuliah siang, tapi melihat jam sudah menunjukkan pukul 7, Devina harus cepat-cepat membersihkan diri.
Setelah dua puluh menit kemudian, wanita itu keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai jubah handuk. Segera mengambil pakaian nya yang sudah tersusun rapi di walk in closet kamar tersebut.
Apartemen Alexander memang lumayan besar, membuat Devina merasa nyaman di sana meskipun hanya tinggal berdua. Sebenarnya ada pembantu yang bekerja di sana, namun pembantu Alex tidak menginap.
Devina mematut tampilannya di depan cermin, gaun berwarna krem selutut itu membuatnya semakin bersinar. Setelah menikah dia lebih sering berdandan meskipun hanya natural.
Devina ingat jika suaminya itu pria tampan dan idola dikampusnya, jadi dia tidak akan membuat para wanita itu percaya diri karena istri Alexander sudah cantik, begitulah kira-kira yang ada di pikiran wanita itu.
Setelah memoleskan make up tipis, Devina memutus untuk turun kelantai bawah, mencari sang suami yang sejak bangun tidur tidak nampak.
Devina melihat sang suami yang sudah berdandan rapi duduk di meja makan dengan membawa tab ditangan kanannya, sedangkan tangan kiri memegang cangkir yang berisi kopi hitam. Devina baru menyadari jika kehidupan suaminya seperti ini, selain menjadi dosen di salah satu kampus terkenal, dia juga memimpin perusahaan besar yang sama besarnya seperti perusahaan sang Daddy.
Bahkan dikabarkan jika perusahaan mereka sekarang mengadakan kerja sama, tentu saja pernikahan mereka memang menguntungkan kedua belah pihak.
"Sayang, kamu sudah bangun?" Alexander meletakkan cangkirnya dan juga tab untuk menyambut kedatangan istrinya yang sepertinya sudah mandi.
"Ehhmm... Wangi, udah mandi ya?" tanya Alexander yang langsung mendusel dileher Devina menghirup aroma tubuh sang istri yang menjadi kesukaan nya.
"Udah, kamu mau ke kantor?" Devina menelisik penampilan sang suami yang sudah memakai Jas, kemeja dan celana ala-ala kantoran.
"Iya, nanti aku pulangnya agak malam, ada sedikit masalah tapi gak berat kok, kamu ada kelas hari ini?"
"Masalah apa?" Devina tidak menjawab pertanyaan suaminya, karena dia sudah terusik dengan ucapan Alexander yang mengatakan jika perusahaannya bermasalah.
Alexander menarik sang istri untuk duduk di kursi dan mengambil roti panggang yang ada di meja, mengambil telur mata sapi, keju, kemudian saos tomat dan mayonaise di tuang di atas keju, mengambil satu roti lagi untuk menutupinya.
Alexander menyerahkan itu pada Devina untuk sarapan paginya. "Makanlah," ucap pria itu lembut.
Namun, Devina malah bersedekap dada dengan bibir yang mengerucut. "Gak mau kalau pertanyaan ku belum dijawab!"
Alexander menghela nafas, sudah tahu kalau istri kecilnya itu sedikit keras kepala. "Bukan masalah apa-apa, hanya ada seseorang yang berkhianat di perusahaan ku, sepertinya dia berhasil mencuri rancangan terbaru dan membocorkan ke perusahaan lain, sehingga mereka sudah lebih dulu meluncurkan produk rancangan kami," jelas Alexander.
Devina membuka mulutnya, meminta Alexander menyuapi roti isi yang tadi. Alexander yang mengerti langsung menyuapi sang istri dengan sayang.
"Jadi ada penyusup di perusahaan? Terus bagaimana donk, kamu rugi besar!" seru Devina khawatir.
Alexander mengusap rambut sang istri dengan sayang, "kamu nggak perlu khawatir, udah langsung ditangani sama asisten pribadi ku, makanya aku hari ini harus full di kantor, paling juga lembur, kamu pulang ke rumah Daddy aja setelah dari kampus," ucap Alexander.
"Iya, sayang."
Alexander mengecup bibir Devina, kemudian meneruskan sarapan pagi mereka.
******
Celine menatap sebuah bingkai foto di ruang kerjanya, wanita itu tersenyum sinis sambil berlinang air mata, dia tidak pernah menyangka bahwa pria yang sudah lama di cintai nya menikah dengan wanita lain.
Ya, foto itu adalah foto dirinya dan Alexander, di ambil memakai kamera depan milik Celine.
Kemudian wanita itu mencetaknya dan menaruh foto jadi itu di bingkai foto.
"Apa yang harus aku lakukan padamu Alex, kenapa kamu begitu tega menghianati ku, apa kurangnya aku!!!" Celine meremas rambutnya.
"Aku tidak akan tinggal diam dengan penghianatan ini! aku harus melakukan sesuatu" gumam wanita itu.
Celine merasa dirinya terhianati oleh Alexander, padahal selama pria itu tidak pernah menganggap Celine sebagai orang yang spesial di hidupnya. Alexander hanya menganggap nya sebagai sahabat.
"Aku sudah bercerai, dan itu demi dirimu!! tapi ternyata kamu malah menikah dengan wanita lain!"
Bersambung.
*
*
*
Hai, aku ada rekomendasi karya bagus loh, punya temenku 🥰🥰
kalau caline hamil kamu yg tanggung jawab
makanya jangan nafsu aja yg diutamakan.
nasiiib
kalian cocok...
selingkuh sama musuh bebuyutan...