Alea Abraham adalah seorang janda berumur 27 tahun. Setelah bercerai dia memutuskan untuk pergi dari kota itu dan menjadi seorang guru di sebuah SMA. Akan tetapi dia harus menghadapi kejahilan dan perhatian murid nya yang bernama Steven Austin.
Steven Austin adalah remaja berumur 18 tahun. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di salah satu bagian negara Amerika Serikat. Tetapi sikap nya selalu membuat onar dan kerusuhan. Kenakalan remaja yang seperti pada umum nya. Hingga semua nilai pelajaran nya tidak pernah bagus.
Alea sebagai wali kelas tentu menginginkan yang terbaik untuk murid nya. Apalagi seorang pewaris terkenal seperti steven. Hingga dia memutuskan untuk memberikan les Privat sehabis pulang sekolah karena menurut alea steven punya otak yang cerdas.
Hingga lama2 karena sering bersama menumbuhkan benih2 cinta diantara guru dan murid itu. Perhatian dan ketulusan Steven bisa membuat Alea jatuh cinta lagi. Akankah cinta mereka bisa bersatu dengan kendala usia yang terpaut jauh dan status sosial yang sangat berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Fakta
Happy reading 😘
Andre masih termenung di kamarnya memikirkan ucapan Nancy. Rasanya tidak percaya bahkan tak pernah terfikirkan olehnya.
Alea Abraham wanita yang dia cintai semenjak kuliah hingga sampai sekarang. Bahkan dia berusaha menahan hatinya terluka demi melihat wanita yang dia cintai bahagia.
Merelakan menikah dengan Jack, kekasih Alea pada saat itu.
Tapi mana mungkin Alea mempunyai hubungan dengan muridnya sendiri. Apakah trauma yang dia ucapkan selama ini hanya untuk menutupi kesedihannya.
Alea, kenapa hatimu tidak pernah melihat ketulusanku ... Batin Andre
Dia mngambil Hp dan menghubungi Alea tapi selalu tidak ada jawaban. Akhir-akhir ini Alea memang sengaja menghindarinya.
"Aku akan kerumahmu" Gumam Andre
Dia memutuskan untuk kerumah Alea malam ini. Andre mengambil kunci mobilnya dan keluar rumah lalu bergegas memasuki mobil.
Sedangkan Alea dan Steven baru saja keluar mencari makan. Steven benar-benar meyakinkan Alea untuk mau diajak keluar.
"Kita makan di restoran cepat saji saja Steve, aku tidak mau kerestoran mahal" Ujar Alea
"Padahal makanan seperti itu tidak sehat lo sayang, bukankah kamu sendiri yang mengatakannya?" Jawab Steven
"Aku masih belum siap dengan keadaan ini"
"Tenanglah ada aku, hemm ... tidak akan ada yang berani kalau kamu sama aku."
"Tapi Steve ... "
"Oke baiklah, aku nurut saja." Ucap Steven menyerah.
Mau tidak mau dari pada Alea membatalkan acara makan mereka akhirnya Steven menurutinya.
Setelah sampai ditempat yang dituju akhirnya Alea dan Steven menikmati makanan cepat saji mereka.
Sedangkan Andre yang saat ini menuju ke rumah Alea telah sampai. Dia memarkirkan mobilnya disebrang jalan. Andre melihat mobil Alea dirumah. Lalu dia memutuskan untuk menghubungi Alea kembali.
Alea dan Steven saat ini sudah berada dijalan menuju kerumah Alea. Tiba-tiba Hp Alea bergetar. Dia melihat siapa yang memanggil.
"Andre." Gumam Alea yang masih didengar oleh Steven.
"Siapa sayang?" tanya Steven.
"Andre yang menelfon." Jawab Alea
"Mau apa dia?"
"Entahlah, bolehkah aku mengangkatnya Steve? selama ini aku sudah mengabaikannya?" Tanya Alea.
"Hemm angkatlah"
Alea menggeser tanda hijau pada layarnya.
"Halo Ndre?"
Andre merasa senang karena telfonya dijawab oleh Alea.
"Halo Lea kamu dimana.?"
"Aku sedang berada diluar, ada apa?"
Andre menyerngit bingung, kalau Alea ada diluar lalu kenapa mobilnya berada dirumah.
"Tidak ada, aku hanya merindukanmu."
"Maaf Ndre, aku masih dijalan. Dan tolong jangan mengharapkan aku lagi, carilah wanita lain yang sangat mencintaimu, karena aku sudah punya kekasih."
Jawaban Alea membuat Andre terkejut. Apa benar Alea telah memiliki kekasih, tapi siapa? mungkinkah dia harus merelakan wanita yang dicintainya itu lagi.
Diapun sadar bahwa Alea memang bukan untuknya.
"Baiklah Lea, Aku tidak akan memaksamu, cinta memang tidak harus memiliki. Kalau kamu bahagia Aku juga ikut bahagia. Selamat malam."
Tut ...
Alea menghela napas, akhirnya dia bisa mengatakan perasaannya kepada Andre bahwa dia tidak bisa memilihnya.
Steven juga merasa senang dengan keputusan Alea yang mengatakan kalau dia sudah mempunyai kekasih kepada rivalnya itu.
"Terima kasih sayang." Ucap Steven mengambil tangan Alea lalu menciumnya.
"Sama-sama." Jawab Alea tersenyum
Setelah beberapa saat mereka sampai dirumah. Alea ingin membuka pintu tapi ditahan oleh Steven.
Sedang Andre yang baru saja akan melajukan mobilnya tidak jadi karena melihat ada mobil berhenti didepan rumah Alea.
"Bukankah itu mobil pada waktu malam itu." Gumam Steven.
Matanya masih tertuju pada mobil disebrang jalan itu. Tiba-tiba matanya melotot sempurna ketika melihat orang yang turun dari dalam mobil.
Steven membuka pintu Alea. Wanita itu turun denga tersenyum. Steven mencium bibir Alea sekilas kemudian merangkul pinggang wanitanya berjalan memasuki rumah.
Andre mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras melihat pemandangan didepannya itu.
"F*ck!!!" Andre mengumpat dan memukul setir mobilnya.
Ternyata Nancy benar, Alea dan Steven muridnya terlibat cinta terlarang.
"Apa yang kamu lihat dari bocah itu Lea, apa kamu benar-benar merasa kesepian dan frustasi sampai mengajak kencan muridmu sendiri !!!" Ucap Andre dengan mata memerah.
"Aku tidak terima kalau kamu sama bocah kecil seperti itu, apa kurangnya aku dibanding bocah itu!!" Lanjutnya.
Sedangkan didalam rumah Alea ...
Alea bersandar dibahu Steven. Dia termenung memikirkan sesuatu. Entah kenapa tiba-tiba hatinya merasa gelisah. Dia masih memikirkan Andre. Alea merasa bersalah terhadap sahabatnya itu.
Steven yang saat ini berada disebelah Alea ikut merasakan kegelisahan kekasihnya itu.
"Ada apa sayang?" tanya Steven
"Tidak ada steve." Jawab Alea
"Katakanlah kalau ada sesuatu yang mengganjal?" Ucap Steven
Belum sempat Alea menjawab tiba-tiba Hp Steven berdering.
"Ah, Mama menlfon."
"Angkatlah, siapa tahu penting."
"Mama pasti telah memata-mataiku sayang."
"Angkatlah dulu Steve" bujuk Alea
Akhirnya Steven mengangkat telepon dari Mamanya. Alea hanya menatap punggung Steven yang berjalan kearah dapur untuk mengambil air dingin sambil menerima telepon.
Alea masih diselimuti rasa bersalah terhadap Andre. Tapi dia juga tidak bisa memaksakan diri untuk menerima laki-laki itu. Perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Dia sudah terlanjur mencintai Steven, dia juga sudah berusaha menolak perasaanya untuk muridnya itu. Tapi apa daya, dia selalu kalah dengan hatinya sendiri.
"Sayang, Mama menyuruhku pulang malam ini" Ucap Steven membuyarkan lamunan Alea.
"Apa kamu tidak akan menginap disini malam ini?" tanya Alea
"Mama mengetahui aku disini, kalau aku tidak pulang Mama akan kesini untuk menjemputku." Jawab Steven.
Alea menghela napas, padahal malam ini dia merasa membutuhkan Steven berada didekatnya. Tapi karena Rebeca menginginkan putranya untuk pulang, jadi terpaksa harus ia turuti.
"Pulanglah Steve, kasihan Mamamu kalau dia harus sampai menjemputmu kesini"
"Bukan itu maksudku sayang, aku tidak mau Mama kesini karena aku takut Mama akan menyakitimu." Ucap Steven resah
"Padahal aku berencana bermalam disini dan berniat mengajakmu kesuatu tempat pagi buta nanti." Lanjutnya
"Baiklah kalau begitu sekarang pulanglah, dan besok pagi buta kamu sudah harus menjemputku." Ucap Alea tersenyum
"Maafkan aku, aku akan kesini pagi-pagi sekali, aku janji." Jawab Steven sambil mencium bibir Alea.
Setelah itu Steven beranjak dan pergi dari rumah Alea.
*********
Andre yang masih betah berada di sebrang rumah Alea. Matanya fokus mengamati rumah sederhana itu. Tapi tiba-tiba dia menangkap sosok Steven keluar dan pergi dari rumah tersebut.
Andre membuka pintu mobil dan berjalan menuju ke rumah Alea. Setelah mengetuk pintu dan menunggu beberapa saat, muncul lah sosok wanita yang sangat dicintainya tersebut.
"Andre." Ucap Alea tidak percaya
"Apakah kamu tidak mempersilahkan tamu masuk." Ucap Andre menatap sendu Alea
"Ah ... iya masuklah."
Andre masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu.
"Aku ambilkan minuman dulu." Ucap Alea gugup
Entah kenapa dia merasa khawatir dengan keadaan Andre yang terlihat sedang kacau.
"Tidak perlu, aku hanya ingin bicara padamu." Sorot mata tajam Andre mengunci mata Alea
Alea mengangguk dan setelah itu duduk dihadapan Pria itu.
"Alea, apa kamu sedang frustasi.?" Tanya Andre menatap Alea masih tajam
"Maksudmu apa Ndre, aku tidak mengerti.?"
"Katakan padaku Lea, apa kamu merasa kesepian setiap malam setelah perceraianmu itu.?"
Alea mengerutkan dahi, dia bingung dengan arah pembicaraan Andre.
Andre yang hanya melihat Alea hanya terdiam dia beranjak dari duduknya dan berpindah dusuk disamping Alea.
"Alea, kamu wanita dewasa, kenapa kamu malah berkencan dengan bocah kecil,?"
Alea terkejut dengan ucapan Andre. Apa dia telah mengetahui hubunganku denga Steven. Nancy benar-benar menceritakan semuanya. Batin Alea.
"Alea, lihatlah mataku. Seharusnya kamu berkencan sengan Pria dewasa sepertiku bukan dengan bocah kecil seperti Steven Austin." Ucap Andre sambil memegang kedua tangan Alea.
"Apa maksudmu Andre," Alea merasa ketakutan dengan perubahan sikap sahabatnya itu.
Tiba-tiba Andre mendorong tubuh Alea sampi berbating diatas sofa. Andre mengunci kedua tangan Alea.
"Kamu hanya memanfaatkan Steven untuk menghangatkan ranjangmu bukan.? Kalau kamu menginginkan itu akupun juga bisa melakukan untukmu Lea, kamu tahukan aku sangat mencintaimu."
"Andre ... !! lepaskan aku, sadarlah. Aku tidak bisa menerimamu karena aku telah mencintai Steven. Kami saling mencintai!" Alea memberontak berusaha menendang Andre.
Andre yang sangat emosi karena mendengar langsung pengakuan Alea tiba-tiba mencium paksa Alea.
Alea sangat ketakutan dengan sikap Andre yang seperti itu.
"Andre, sadarlah!!" Teriak Alea
"Aku tidak akan melepaskanmu Lea, kamu hanya miliku" Andre langsung membuka paksa baju Alea dengan merobeknya.
Alea menjerit memanggil nama Steven. Saat ini dirinya lemah karena ketakutan dan kekuatan Andre yang begitu besar.
Sungguh hati Andre telah ditutupi dengan amarah, kecewa dan emosi menjadi satu.
Alea terus berusaha melawan sampai tenaganya habis. Kali ini Andre benar-benar menjadi orang yang berbeda.
Alea menjerit meronta sambil terisak. Dia tidak bisa meminta tolong kepada Steven karena Laki-laki itu pasti sudah berada dirumahnya sekarang.
Dia hanya bisa memanggil nama Steven didalam jeritnya. Andre yang kali ini juga sudah membuka pakaian nya menatap wanita yang dicintainya dengan mata yang sudah menahan nafsu.
Didekatkan tubuhnya kepada Alea. Sedangkan Alea hanya memejamkan mata menahan sakit dihati dan seluruh tubuhnya. Dengan perlakuan Andre yang kalap mata. Entah apa yang terjadi setelah ini.
Bersambung.....
Mohon kritik dan sarannya ya🙏🏻😊