NovelToon NovelToon
Possesive Boyfriend

Possesive Boyfriend

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani_putri

Season 1

Nathania Keyla Adhitama, gadis berparas cantik nan manis yang berhasil menarik hati beku sang Most Wanted di sekolah barunya hingga membuatnya tidak bisa lepas dari jeratan pemuda tampan tersebut.

Gevano Ananda Zibrano, Most Wanted di SMA Merdeka. Memiliki wajah rupawan yang membuat para kaum hawa terpikat. Dia dikenal dengan sifat arogan dan kejamnya, membuatnya ditakuti oleh semua Murid. Namun, apa jadinya jika ia menyukai siswi baru yang berani menantangnya?

***

"Jadi pacar gua, atau gua dorong lo dari sini!" Gevano Ananda Zibrano.

"Jangan!! Oke, oke gua mau jadi pacar lo!" Nathania Keyla Adhitama.


Season 2

Gevano semakin over protective terhadap istrinya. Apalagi ketika Thania sedang mengandung buah hati mereka. Pria muda itu tidak membiarkan Thania bebas.

Apa yang dilakukan wanita itu harus atas izin darinya. Tidak ada penolakan atau pun bantahan!

***

"Gevan, pengen seblak."

"Nggak! Nggak ada seblak-seblak segala!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani_putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tujuh

"HALO SEMUAAA!!!! ALDO YANG TAMPAN PARIPURNA DATANG NIHHH!! MANA RED CARPETNYAAA!!?" teriak Aldo membahana dengan kedua tangan yang direntangkan.

Semua anggota Xevior menoleh dan menatap malas cowok tampan bernama lengkap Aldo Garaga Mahardika.

"Cangkem lo minta dilakban?" ujar Gevano dingin.

Aldo langsung menutup mulutnya, "eh, jangan dong, Bos! Kasian bibir sexy gua yang masih suci ini. Belum pernah dijamah cewek tapi malah keduluan dicium sama lakban! Nggak elit banget first kiss cogan diambil lakban. Malu Bos malu!" ucap Aldo dramatis.

"Emang gua pikirin?!" sewot Galang dengan muka jijik melihat wajah dramatis Aldo.

"Ya diparkiran lah! Gua kan anak emasnya? Ye nggak bos?" Aldo menatap Gevano dengan cengiran lebar.

Plak!

"Aduh!"

"Parkiran ndasmu! Pikiran bego! Udah nggak punya malu, bego lagi!"

Aldo meringis saat kepala belakangnya ditimpuk dengan buku tebal oleh Rafael.

"Ya itu maksud gua!" ralat Aldo.

Sedetik kemudian matanya melotot garang, "heh, kaga usah mukul kan bisa. Sakit nih! Kalau benjol gimana?! Atau paling parah geger otak?! Lo mau tanggung jawab, hah?!! Mana ngatain gua pula!" eluh Aldo mengelus belakang kepalanya.

"Lebay!" ejek Rafael.

Setelah itu sang tersangka berjalan melewati Aldo dengan santai. Lalu duduk di sebelah Galang.

"Sekolah udah bubar?" tanya Gevano kepada Rafael.

"Udah dari tadi, Gev," jawab Rafael membuka buku yang dibawanya.

"Thania udah pulang?" tanya Gevano lagi.

"Nggak tau. Coba lo tanya Vino." Rafael membalas tanpa menatap Gevano. Dia sudah fokus dengan buku bacaannya.

Gevano bergegas mengambil kunci mobilnya. "Gua pergi dulu," pamitnya dan langsung pergi setelah mendapat anggukan dari mereka.

Saat sampai di depan pintu dia berpapasan dengan Vino yang baru sampai. "Eh, mau ke mana lo, Gev?"

"Gua mau jemput Thania. Dia belum pulang kan?"

Vino tampak berpikir sebentar, "kayaknya belum deh. Tadi gua liat dia duduk di halte bus sendirian."

Tanpa berucap sepatah kata pun Gevano kembali berjalan. Sedangkan Vino melanjutkan langkahnya ke dalam markas.

"Tumben lo baca buku?" tanya Aksel.

"Biar pinter dong!!" Rafael berucap dengan wajah songong.

"Ck, emang baca buku apa'an si lo?" tanya Galang kepo.

"Tentang jurusan kedokteran!" balas Rafael bangga.

Semua yang ada di sana mengeryit tak percaya. Mereka tau bagaimana tabiat cowok itu. Rafael sangat jarang membawa buku apalagi membaca buku tentang Ilmu-ilmu seperti itu.

"Halah bo'ong tuh!" Vino yang baru tiba langsung berkomentar.

Rafael mendelik sinis, "sirik aja lo!"

"Dih, ngapain gua sirik sama orang kek lo?" Vino duduk di samping Galang.

"Ya mungkin aja lo sirik. Secara kan gua ini tampan," narsis Rafael seraya menyugar rambutnya ke belakang. Berpose layaknya Idol terkenal dengan wajah PD yang membuat mereka semua ingin muntah massal.

"Gua denger kemarin ada orang mati karna terlalu narsis," sindir Gerry melirik Rafael.

"Ah, ya bener tu! Gua juga denger kalau orang bo'ong hidupnya pendek!" kompor Vino.

"Kata siapa orang bo'ong umurnya pendek?!" sinis Rafael.

"Kata gua. Budek lo sekarang?"

"Anjing! Gua kagak bo'ong?! Bo'ong apa'an si?!"

"Nggak bo'ong? Ah, masak si?? Terus tadi kenapa lo bilang kalau itu buku jurusan kedokteran? Padahal kan---"

"Vino!!! Diem nggak lo!!!" teriak Rafael menyela perkataan Vino. Dia mendelik tajam, mencoba mengancam Vino melalui tatapan matanya.

Alih-alih merasa takut, Vino justru tersenyum mengejek dan menjulurkan lidahnya. Membuat Rafael semakin geram.

"Buku itu tentang---"

"SSSTT!! DIEM!!!" Rafael langsung berlari menuju Vino dan membekap mulut pemuda itu.

"Lewpaswin, anjwing!!" kata Vino tak jelas karena mulutnya ditutup oleh telapak tangan Rafael.

"Gua lepasin, tapi lo kudu diem! Paham?!"

"Iywa!"

"Deal?!"

Vino menganggukkan kepalanya jengah. Setelah itu Rafael menarik tangannya. Vino langsung mengambil oksigen banyak-banyak.

"Bagus!" ujar Rafael puas.

"Gila! Tangan lo bau dupa! Habis ngapain lo?!" tanya Vino penuh selidik.

"Bau banget ya?" gumam Rafael mengendus tangannya.

"Jangan-jangan lo habis pelet cewek ya, El?!" pekik Galang dengan mata melotot.

"Heh! Jan ngadi-ngadi lo!!" ucap Rafael galak.

"Nggak ngadi-ngadi gua! Nih buktinya lo baca buku panduan Cara Bikin Hati Cewek Dingin Luluh! Pasti lo habis ditolakan?! Terus ke dukun minta pelet! Lalu lo baca mantra di buku ini?! Ngaku lo!!"

Galang mengangkat buku yang Rafael tadi bawa. Buku itu memang ada di sebelahnya saat Rafael berlari menuju Vino. Pemuda itu mungkin lupa membawa bukunya. Dan akhirnya Galang dengan lancang membaca buku itu.

"Bukan gitu---"

"Iya Rafael emang barusan ditolak sama satu cewek! Ceweknya dingin sama galak bener, cuy! Baru kali ini Rafael ditolak cewek! Terus dia tanya ke gua kurangnya apa? Gua jawab tuh, mungkin cewek itu udah punya pacar gua suruh Rafael buat cari yang laen. Eh, tapi ni ya tapi! Rafael malah nggak mau! Dia kudu ngedapetin tuh cewek pake cara apapun! Cara kotorpun dia jabanin!" jelas Vino menambah-nambahkan.

Rafael matanya sudah hampir keluar mendengar ucapan penuh dusta Vino. "Enggak! Bo'ong tuh!!" sangkalnya.

"Wahh! Parah lo, El!! Inget dosa, El! Dosa!" kata Aldo dengan gelengan kepala dramatis.

"Enggak! Itu---"

"Udah-udah mending sekarang kita rukiyah Rafael! Ini nggak bisa dibiarkan! Kita harus membuang roh jahat dalam tubuh Rafael!!!" ucap Gerry mulai memegang tangan Rafael. Aldo ikut memegang tangan kanan Rafael.

"Heh! Lepas!!" ronta Rafael.

"Enggak, El! Lo harus dirukiyah! Ini demi kebaikan lo!" ucap Gerry serius.

"Ambilin air woi!!" teriak Gerry.

"Bentar! Gua ambil air wudhu!"

Galang berlari ke dapur lalu membawa segayung air.

"Heh, heh! Mau apa lo, Lang?! Jangan macem-macem lo belalang?!!" panik Rafael semakin meronta.

Galang tak mengindahkan ucapan panik Rafael. Ia menutup matanya dan mulai membacakan doa dengan tampang serius.

"Bismillahirrahmanirrahim. Bismika Allahumma Ahya wa bismika amuut. Amiiinnn." Galang mengusap wajahnya setelah berdoa seperti itu.

"Lah. Ngapa jadi doa mau tidur, njir?! Harusnya kan ayat kursi, o'on!" protes Aksel tak habis pikir dengan doa yang dilafalkan oleh Galang barusan.

"Gua kagak hafal ayat kursi," jujur Galang menoleh ke arah Aksel.

"Terus kenapa lo tadi sok-sok an mau---"

"Udahlah yang penting Rafael sembuh!" potong Galang kesal.

Aksel berdecak jengkel, tapi tak bersuara kembali. Percuma ngomong sama orang yang otaknya tinggal setengah!

Setelah membaca ayat kursi-- ralat- doa sebelum tidur, Galang langsung meminum air itu sedikit, tidak sampai ditelan, hanya dikumur-kumur saja. Setelah itu, byurr. Ia menyemburkan airnya ke wajah Rafael berkali-kali sambil terus bergumam 'keluar lo setan! Keluar!!'

Rafael memejamkan matanya erat. Sebelum berteriak dengan kerasnya hingga terdengar ke seluruh penjuru kompleks.

"GALAAAANGGG!!!!"

...*****...

Gevano mengeraskan rahangnya melihat Thania yang sedang diganggu oleh beberapa preman. Apalagi salah satu dari mereka telah berani menyentuh tangan Thania. Tangan gadisnya. Miliknya! Gevano keluar dari mobil dengan amarah memuncak.

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

Gevano memberi tiga pukulan pada pria yang sudah lancang menyentuh miliknya! Pria itu jatuh terduduk di aspal sambil memegang wajahnya.

"Siapa lo berani banget mukul ketua kita?!" marah salah satu dari mereka.

Gevano menyeringai sinis, "kenapa gua harus takut sama ketua pecundang lo ini?" Dia menunjuk ketua preman itu yang mengepalkan kedua tangannya erat. Matanya melirik ke anak buahnya, memberi kode untuk menghajar Gevano.

Preman itu mengerti, ia mengangkat tangannya hendak meninju wajah Gevano. Tapi Gevano dengan gesit menghindar dan balas memukul perut preman itu hingga terbatuk.

Dua preman lainnya langsung menyerbu Gevano.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Melihat kedua temannya kewalahan. Preman satunya ikut bergabung membantu menghajar Gevano. Namun Gevano bukanlah lawan mereka. Ini tak ada apa-apanya bagi sang ketua Xevior itu.

Gevano menghajar ketiga preman itu tanpa ampun hingga ketiganya jatuh pingsan. Melihat anak buahnya yang pingsan, sang ketua pun bangkit. Lalu menyerang Gevano.

"Bocah biadab!!!" teriaknya lantang sebelum meninju wajah Gevano.

Pemuda itu tak sempat menghindar. Dia harus merelakan wajah tampannya terkena pukulan preman sialan itu!

"Bangsat!!!" umpat Gevano dan balik memukul preman itu dengan membabi buta.

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

KREKKK

AKKKHHH

Tak tanggung-tanggung Gevano juga mematahkan kedua tangan ketua preman tersebut.

"A- ampun," lirih preman itu memohon ampun kepada Gevano. Wajahnya sudah babak belur, kedua tangannya tak bisa digerakkan lagi karena sudah patah.

Gevano meludah di samping pria itu. "Cih! Gua nggak sudi maafin orang yang udah berani ganggu bahkan sampai berani nyentuh milik gua!"

"Jadi terima aja balasan yang gua kasih!" Gevano hendak menghajar ketua itu lagi. Tapi Thania langsung berlari dan memeluk Gevano. Tubuh gadis itu bergetar sejak tadi.

"U- udah. Ber- berhenti hikss," ujar Thania terisak.

Wajah keras Gevano perlahan melunak. Dia memeluk tubuh gadisnya.

Gevano melepas pelukannya, lalu mengecek keadaan gadis itu dengan teliti. Barang kali ada luka di tubuh gadisnya. "Kamu nggak papa kan?" tanyanya dengan nada khawatir.

Thania menggeleng pelan. Dia kembali memeluk Gevano erat. Terisak di dada bidang pemuda itu.

"Hikss aku takut," isak Thania.

"Ssst, nggak usah takut, ada aku." Dikecupnya puncak kepala Thania lembut.

"Ayo pulang," ajak Gevano.

Thania mengangguk. Tapi dia enggan melepas pelukan nyaman itu.

"Nggak mau dilepas dulu, hm?" tanya Gevano lembut. Thania menggeleng pelan.

Gevano menghela nafasnya lalu menggendong gadis itu ala koala. Berjalan menuju mobilnya. Saat hendak meletakkan Thania dibangku samping kemudi. Gadis itu malah menggeleng dan menangis kencang. Membuat Gevano mendesah frustasi.

"Duduk dulu ya? Aku---"

"NGGAK MAU!! Hikss nggak mau!"

Tak tega mendengar tangisan Thania yang tidak kunjung reda. Gevano akhirnya memindahkan Thania kepangkuannya. Dia menyuruh gadis itu untuk duduk miring agar dia bisa menyetir.

Thania menurut, dia duduk dengan tubuh sedikit miring. Tangannya melingkar di leher Gevano. Kepalanya ia senderkan di dada bidang sang kekasih.

Mobil pun berjalan. Gevano fokus menyetir. Sesekali dia akan mengecup kepala gadisnya. Karena terlalu nyaman Thania akhirnya jatuh tertidur. Mendengar dengkuran halus yang beradal dari Thania. Gevano lantas tersenyum kecil.

"Sweet dreams, dear," bisik Gevano lembut.

Bersambung...

1
Nila Putri Ayu
Biasa
Nila Putri Ayu
Kecewa
Nikiimora Nikiimora
Jd Ke Inget Masa Sekulah Dlu. Prnh Jg Punya Pacar Yg Toxic-nya Parah Jg... 😁
Untung Udh Jd Kenangan Jd Skrng Bisa Ketawain Masa Lalu. Klw Gw Dlu Pernah Bego Jg... 🤭🙏🏻
Dwi Zwei
Luar biasa
Lee Fay
Ini authornya yg gebleg, bisa2nya nganggap wajar dan keren sifat Gevano yg terlihat jelas psikopathnya. Bahaya pemikiranmu thor, terlalu ekstrim!
Lee Fay
Hadeh, baru nyadar lu? Ah elah Tan, lu bukan hanya bodoh, tapi TOLOL OON DAN GA PUNYA OTAK. Gw yakin, sejahat apapun Gevan, lu bakal cinta jga ma dia, maafin dia dan balikan lgi. Namanya jga cewek TOLOL!
Desy Puspita: Ngata"in karakter yang diciptakan setiap penulis, emang situ mampu? Kurasa nggak ya, dari ketikannya cuma mampu bacooot doang lo.
total 1 replies
Novia Ayu Apriani
bikin kejutannya di selingkuhi😆✌️
siti yanti
hama ulet keket muncul
Qaisaa Nazarudin
Waah udah Tamat aja, Tq ya thor, karya mu bagus,Kamu berhasil jungkir balik hati dan perasaan ku saat membaca karya mu ini, Semoga outhor sehat selalu, Sukses selalu, dan bisa terus berkarya,Semangat ya thor 💪🏻💪🏻💪🏻⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️🌺🌺🌺🌺🌺🌺☕️☕️☕️☕️☕️☕️🥰🥰🥰🥰
Qaisaa Nazarudin
Aku hanya mampu ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Waah udah gede aja Gavin,Belum punya adek ya..
Qaisaa Nazarudin
Gak jauh2 dr nama bapaknya..
Qaisaa Nazarudin
Heran aku dgn Thania yg gak pernah berubah dr dulu, Udah tau dr saat pacaran malah sekarang udah nikah dan mau punya anak lagi, Masa iya masih hak paham dgn sikap Vano sih, Kan dr awal selalu di wanti2 jgn deketan sama cowok lain, dia aja marah kalo Vano deketin cewek lain ck🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti si Outhor nya ini pasti orang nya Gesrek deh, bikin aku nyengar nyengir kayak orang gak waras ngakak sendirian baca nih novel 🤭🤭😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Loe itu KURANG HARGA DIRI, Malah GAK ADA HARGA DIRI menjadi PELAKOR..Dasar Jalang..
Qaisaa Nazarudin
Oni lah yg Vano rasakan dulu saat mereka pacaran,, Tapi waktu itu Thania malah membencinya..
Qaisaa Nazarudin
Gevano Junior bakal Launchin..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Dasar Jalang..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Noh bener kan Cindy,Dasar cowok,Waktu pdkt kayak org hilang akal,Saat udah jadian malah di selingkuhin..
Qaisaa Nazarudin
Mampos loe,Makanya insaf jd playboy,Dasar buaya tembaga..😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!