Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Janji
Ayahnya Anugrah terduduk lemas seperti merasakan penderitaan anaknya selama tiga tahun ini sejak.di tinggal ibunya dan dia merasa bersalah karena kurang memperhatikan anaknya dan hanya dia tahu cari uang dan dia letakan di lemari melalui lubang untuk memasukan uang ke lemari tanpa pernah bertanya pada anaknya dan dia tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu?, padahal dia punya anak dari hasil buah cinta dengan istrinya tapi dia telantarkan
"Ya Tuhan"
Ayahnya Anugrah menangis dan merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi tanpa melihat jumlah uang yang ada namun dia lebih merasakan berat penderitaan anaknya selama tiga tahun ini yang harus kelaparan bahkan mungkin makan satu hari sekali dan itu pun menunggu dia pulang dari mengemudi becak
"Maafin Ayah yah nak kalau Ayah kurang memperhatikan kamu sejak di tinggal ibu kamu dan kini Ayah janji akan pulang lebih cepat seperti hari ini agar bisa memperhatikan kamu"
Ayahnya Anugrah datang dan memeluk Anugrah
"Maafkan.Ayah ya nak"
"Iya Yah dan ini bukan kesalahan Ayah tapi karena Anugrah tidak mendengarkan kata-kata Ayah atau karena Anugrah terlalu sedih kehilangan Ibu Yah"
"Ya mungkin seperti itu ya nak dan mungkin itu juga yang membuat Ayah seperti cuek pada kamu padahal Ayah begitu peduli dan biarlah semua ini berlalu dan Ayah janji dari hari ini sampai seterusnya akan memperhatikan sekolahmu, makan mu dan keperluanmu setiap hari "
"Iya Yah, terima kasih Yah"
"Oh iya"
Tiba-tiba Ayahnya Anugrah teringat sesuatu
"Ayah tadi sudah beli nasi bungkus untuk kita makan malam jadi kita makan ya setelah itu baru kita bicara lagi dan pastinya kamu juga sudah lapar"
"Iya Yah, benar-benar sangat lapar"
Ayahnya Anugrah tertawa mendengar kata-kata anaknya yang memang mulai terdengar suara perut berbunyi dari perut anaknya ini hingga mereka sama-sama ke meja makan untuk mengambil tempat duduk untuk segera membuka bungkusan nasi bungkus yang harus mereka segera nikmati hingga dalam beberapa menit mereka sudah selesai makan
"Terima kasih Tuhan"
Anugrah merasa benar-benar bersyukur begitu juga dengan Ayahnya hingga akhirnya Ayah bicara
"Ayah tidak menyangka kalau hal ini terjadi nak dan apa niatmu untuk uang itu nak karena itu semua uang itu milik mu nak jadi terserah kamu mau gunakan"
"Benar ya?, itu semua uang Anugrah jadi bisa gunakan untuk apa saja?"
"Iya benar, kamu bisa gunakan untuk beli baju baru atau beli sepatu baru atau beli tas baru"
"Benarkah itu Ayah tapi......"
Anugrah terdiam dan berpikir yang membuat Ayahnya jadi heran
"Kalau tiba-tiba Anugrah punya uang banyak, pasti saja banyak orang curiga seperti kejadian yang baru terjadi ketika Anugrah bisa beli token sudah ada orang yang curiga"
"Curiga?, siapa yang curiga itu?"
Anugrah cerita tentang dirinya yang bermasalah dengan Akip hingga dia dicurigai dan akhirnya malah dia yang dianggap menuduh hingga cerita yang terbalik kepada dirinya namun untungnya ada Om Koko yang membela dirinya dengan memperlihatkan rekaman CCTV yang ada di Warung hingga Akip dan orang tuanya kalah malu
"Oh begitu ya, untungnya masalahnya itu sudah selesai kalau berani-berani Ayahnya Akip main tangan sama anak Ayah ini maka Ayahnya Akip akan Ayah buat jadi perkedel biar bonyok sekalian"
"Berarti benar kata Om Koko kalau Ayah pernah jadi juara Silat di kelurahan kita ini"
"Ya itu dulu dan sudah lama kali sebelum ibu mu pulang ke Sang Pencipta jadi ya masa lalu"
"Tapi Ayah Akip tidak berani main-main sejak tahu dari Om Koko kalau Ayah dulu seorang Jawara Kelurahan"
Ayahnya Anugrah tertawa sendiri mendengar kata-kata anaknya sambil melihat anaknya sambil ingin fokus ke topik uang yang mereka bicara sebelumnya
"Jadi bagaimana dengan uang mu nak?"
"Sama Ayah saja masukan ke tabungan Ayah untuk keperluan kita sehari-hari"
"Ke tabungan Ayah?, untuk keperluan sehari-hari kalau itu tidak usah kamu pikirkan karena itu kewajiban Ayah jadi Ayah punya usul kalau Ayah akan buka kan tabungan anak buat kamu yang semua itu akan jadi tabungan buat kamu jadi hari ini temani Ayah untuk masukan uang mu ke tabungan Ayah dan besok Ayah akan buka kan tabungan kamu ke Bank"
'Oh begitu ya Yah, baguslah dan Anugrah setuju dengan ide dari Ayah itu jadi tabungan buat Anugrah untuk kuliah nanti"
"Benar nak dan sebenarnya Ayah juga sudah punya tabungan khusus yang Ayah persiapkan untuk kamu kuliah nanti atau keperluan kamu yang tidak terduga"
"Begitu ya Yah kalau begitu selesai makan, kita akan pergi tabungan Link ya Yah tapi bisa kan di tinggalkan satu juta buat Anugrah beli kebutuhan pokok Anugrah seperti buku, pulpen dan perlengkapan sekolah"
"Oh iya jelas bisalah nak, dan yang pasti setiap hari Ayah akan masukan uang untuk keperluan mu sehari-hari ke dalam lemari tapi sejak saat ini tidaklah banyak ya Nak karena sejak hari ini, Ayah akan pulang lebih cepat"
"Iya Yah, tidak apa-apa yang penting tetap jaga ke sehatan Ayah karena hal itu yang penting"
"Iya nak, sekarang kita akan berangkat dan mungkin jalan saja karena tempatnya juga tidak jauh karena di samping warungnya Om Koko ada tabungan Link"
"Benar Yah"
Mereka berdua langsung bersiap-siap namun sebelum mereka keluar dari rumah tiba-tiba terdengar suara
"Grebak"
"Siapa itu?"
Anugrah dan Ayahnya langsung mencoba melihat ke pintu keluar untuk mengetahui siapa yang sudah coba mencuri dengar pembicaraan mereka dan tiba-tiba berlari dari rumahnya namun tidak terlihat siapa orangnya hingga Anugrah yang merasa ketakutan ini berbicara pada Ayahnya
"Bagaimana ini Ayah?"
Anugrah merasa takut juga meninggalkan rumah dalam keadaan kosong hingga dia melihat Ayahnya dengan perasaan takut dan was was
"Benar katamu nak, kalau uang ini seperti gula yang selalu di cari semut dan apa yang terjadi dengan kita hari ini karena kita megang uang banyak jadi jangan kita tunda lagi untuk memasukan uang ke tabungan Link yang ada di samping warung Om Koko agar hati kita tenang"
"Iya Yah tapi bagaimana dengan uang yang satu juta yang masih di lemari itu Yah?, kenapa hati Anugrah jadi tidak tenang juga"
Anugrah masih terlihat takut dan was was namun Ayahnya terlihat menenangkannya
"Mudah-mudahan masih aman nak dan kita akan kunci semua pintu dan jendela dengan baik dan pastikan semua sudah terkunci jadi kita pergi juga dengan perasaan aman"
ttp semangat yaa💪💪😍