NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Menghasut

Erik duduk bersandar di kursinya. Ponselnya tergeletak di atas meja, layar masih menyala menandakan panggilan masih tersambung. Napasnya berat, wajahnya letih. Sudah sekian lama ia mendengarkan ocehan ibunya yang tak kunjung berhenti.

Topiknya selalu sama, membahas pernikahannya dengan Laras. Ibunya tak henti-hentinya menuntut perceraian. Erik sudah berkali-kali menjelaskan bahwa ia tidak akan menceraikan istrinya, namun seolah-olah ucapannya tak pernah sampai ke telinga sang ibu.

“Jika kau tidak menceraikan Laras, bagaimana kau bisa menikahi Siska?” suara ibunya menggema di kepalanya.

Siska,.wanita yang baru kemarin dikenalkan ibunya kepadanya.

“Berapa kali harus aku katakan? Aku tidak akan menikah dengan Siska!” bentak Erik, kelelahan dengan sikap ibunya yang memaksa.

“Jadi kau tetap ingin mempertahankan wanita matre itu?” Balas ibunya dengan dingin.

Untuk saat ini, ya. Itu jawabannya. Laras mungkin bukan cinta dalam hidupnya, tapi peran wanita itu sangat penting. Laras menjaga nama baiknya di masyarakat, dan lebih dari itu, Laras mampu membantunya mendapatkan proyek-proyek besar yang ia incar.

“Ma, dia punya kemampuan, dan Mama tahu itu. Tidak hanya menjadi istri yang baik, tapi juga seorang pekerja yang cakap, asal aku memberikan apa yang dia inginkan.”

"Kau benar-benar bodoh, Erik. Kenapa kau mempercayai dirinya untuk menangani bisnis yang begitu penting?"

"Sudah aku katakan dia memiliki kemampuan itu!"

“Tapi sampai kapan?” nada putus asa sang ibu begitu jelas. “Sampai kapan kau akan mempertahankan istri tak berguna seperti itu?”

Sampai kapan? Dia sendiri tidak tahu sampai kapan dia akan mempertahankan Laras. Tak ada jawaban menandakan jika Erik tidak mungkin menceraikan istrinya dalam waktu dekat dan bisa saja Laras yang tidak mau bercerai dengan Erik.

"Aku sedang sibuk. Nanti aku akan hubungi Mama lagi!" Dengan gerakan cepat, ia memutus panggilan telepon.

Kepalanya penuh dengan suara, bukan hanya ibunya, tapi juga perkataan Laras tentang Diana. Apa benar pernikahan Diana bermasalah? Pikiran Erik melayang jauh. Seandainya dulu Diana tidak menikah dengan lelaki lain, mungkin ia sudah menjadi istrinya sekarang, dan Laras tidak akan pernah hadir dalam hidupnya.

Tok. Tok.

Suara ketukan di pintu mengusik lamunannya. Erik buru-buru merapikan berkas di mejanya. “Masuk,” ucapnya.

Pintu terbuka. Dewi melangkah masuk dengan senyum manis di wajahnya. Meski tersenyum, matanya menyimpan semburat kesedihan.

“Aku kira kau tidak akan datang hari ini,” ucapnya sambil berjalan menggoda, pinggulnya bergoyang pelan seperti biasa.

“Tutup pintunya rapat. Jangan sampai ada yang masuk,” perintah Erik dingin.

Dewi terkekeh kecil. “Selain istrimu, aku rasa tak ada yang cukup kurang ajar untuk masuk ke ruangmu tanpa izin. Ngomong-ngomong, kenapa hari ini aku tidak melihat Laras?”

“Dia sedang tidak enak badan,” jawab Erik singkat.

“Tidak enak badan?” Dewi melompat duduk di atas meja, tepat di hadapan Erik. Gerakannya provokatif, sudah menjadi kebiasaannya. “Atau mungkin... dia terlalu bersemangat menggoda Pak Nugraha semalam?”

Mata Erik membelalak. Rahangnya mengeras. “Apa maksudmu, Dewi?”

Dewi tersenyum tipis, seperti kucing yang baru saja menemukan mainan baru.

“Apa maksudmu Laras menggoda Pak Nugraha?” Erik meninggikan suara, tubuhnya condong ke depan.

“Kau benar-benar tidak tahu, Erik?” Dewi menahan tawa. “Istrimu sudah merayu pria itu sebelumnya. Aku rasa mereka pernah bertemu diam-diam… bahkan mungkin sudah menghabiskan malam bersama.”

“Jangan asal bicara kalau kau tidak punya bukti!” Erik meraih bahu Dewi dengan cengkeraman keras.

Dewi meringis. “Sakit, Erik!”

“Jawab! Bisakah kau mempertanggungjawabkan ucapanmu?”

Amarah membakar dada Erik. Meski ia tidak mencintai Laras, tapi membayangkan istrinya bersama pria lain membuat darahnya mendidih.

Dewi tergagap, mencoba tersenyum. “Aku hanya menebak… karena Laras tahu proposal yang kau ajukan akan ditolak. Aneh, kan, bagaimana dia bisa membawa revisi baru tepat waktu?” Dewi meringis sakit.

"Bisakah lepaskan bahuku barulah kita bicara?" Dia tidak pernah menyangka Erik akan semarah itu saat mendengar Laras menggoda pria lain.

Bukankah tidak ada perasaan di antara mereka berdua? Tapi kenapa Erik begitu marah dan bertingkah seperti suami yang sedang cemburu?

Erik melepaskan bahu Dewi dan mengatur nafas. Apa yang baru saja dia lakukan? Padahal dia tahu Laras tidak mungkin melakukan hal itu sekalipun dia tidak pernah memperlakukan Laras dengan baik dan mencintai dirinya.

Erik berbalik mengambil minuman di sudut ruangan. Ia butuh menenangkan diri. Dewi memegangi bahunya yang memerah. Ini pertama kali dia melihat Erik semarah itu.

“Pergilah. Mood-ku sedang buruk. Aku tidak ingin melakukan apa pun denganmu hari ini.”

“Erik, aku tidak bermaksud membuatmu marah. Aku hanya mencurigai Laras. Kau bisa bertanya langsung padanya kalau kau mau.”

“Ini urusanku dengan Laras. Aku akan menyelesaikannya nanti,” jawab Erik datar.

Dewi bangkit, berjalan menghampirinya. Tangannya terulur, mengusap dada Erik dengan lembut. “Aku benar-benar tidak suka proyek itu jatuh ke tangan Laras. Kenapa bukan aku yang kau percayai, Erik?"

"Proyek itu sangat penting, Dewi. Aku tidak mau kehilangannya. Aku harus mengutus Laras karena dia lebih memiliki kemampuan."

"Aku juga memiliki kemampuan, Erik. Berikan aku proyek besar lainnya. Aku akan buktikan padamu, aku jauh lebih baik darinya.”

“Dewi, ini bukan ajang persaingan. Sedikit kesalahan saja bisa membuat perusahaan rugi. Belajarlah dulu sebelum aku memberimu tanggung jawab sebesar itu.”

“Aku sudah siap, Erik. Percayalah padaku. Aku tidak meminta apa-apa darimu… hanya kepercayaan. Sebagai gantinya, aku akan memberimu sesuatu sebagai ungkapan terima kasih. Kau boleh melakukan apapun padaku malam ini, jika kau mau.” Suaranya merayu, nyaris berbisik.

Dia tidak boleh kalah dengan Laras, apalagi dalam hal ini. Dia tidak akan membiarkan Laras menertawakan dirinya. Dia harus selalu berada di atas Laras. Saat dia berhasil mendapatkan proyek yang jauh lebih besar, maka dia yang akan menertawakan Laras.

Akan dia buktikan dia jauh lebih baik agar Erik tidak ragu lagi padanya.

Erik menarik napas panjang. Ia tahu Dewi tidak bisa dipercaya untuk hal sebesar itu. Namun ia juga tahu, menolak mentah-mentah hanya akan memperburuk suasana.

“Baiklah. Aku akan lihat nanti. Sekarang keluarlah, dan lakukan pekerjaanmu.”

"Terima kasih, Erik. Kau memang yang terbaik!"

Dewi tersenyum lebar, lalu berjinjit untuk mencium bibirnya. Erik hanya diam, tidak membalas. Pikirannya sudah melayang jauh, dihantui pertanyaan yang ditinggalkan oleh Dewi.

Apakah benar Laras menggoda Briant Nugraha?

Ia tahu banyak wanita tergila-gila pada pria itu. Tapi Laras? Tidak, Erik yakin istrinya bukan tipe yang begitu rendah. Namun, keyakinan itu tidak cukup untuk meredam keresahan yang mulai mencengkeramnya.

Satu hal yang pasti, ia akan menanyakannya langsung pada Laras begitu mereka bertemu nanti.

1
Sunaryati
Erik aku agu padamu jika mampu memenjarakan Dewi
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
di tunggu janjinya Erik utk menjebloskan pelaku n komplotannya 🥳
kuy Erik lakukan klu kau berani menjebloskan ibunmu. buktikan klu kau serius 🤣
R⁶
awas kau erik, klo terkejut n berubah pikiran.. beneran labil kaauuuu😒
Sunaryati
Yakin tidak kaget setelah tahu siapa penabrak Laras.
Sunaryati
Usaha sendiri Erick enak saja mempertahankan Laras hanya mendapatkan proyek. Segera tinggalkan perusahaan Laras, bukankah uangmu dudah banyak bisa membangun perusahaan sendiri. Biar Erick kelabakan tak pernah dapat proyek.
Sunaryati
Nah gitu Laras, sat set, jika menunggu Erick yang bergerak sampai kapan, kau sudah tepat kerjasama dengan Briant, karena hanya dia yang simpati padamu
Ma Em
Erik tdk tau saja bahwa yg nabrak Laras mantan selingkuhannya si Dewi , semoga Dewi dihukum seberat beratnya .
Ikoh Jenggung
kaget ga tuh selingkuhanmu ternyata yg nabrak laras
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
pegang ucapan Erik, kau akan menuntut hukuman berat buat yg nabrak Laras n komplotannya yaitu emaknya walaupun emaknya sdh cuci tangan 😏
jgn shock ya Erik yg menabrak Laras wanita yg pernah bobo sama dirimu, dasar bodoh Erik yg mendepankan hawa napsu 😏
anik_seokjinie
kaget gk tuhhh si erik...
apa bnr nanti erik akan menuntut kalo tau dewi yg menabrak larasss, pasti nanti dewi mohon** sma erik agar tdk masuk penjara
Zahraputri Putri
deg degan lihat reaksi kang selingkuh 😁kaget, marah, apa hanya diam 😁
Susan Susanti
eng ing eng🤭😁lanjut Thor🥰🥰
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
rasakan kamu Dewi...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Erik katanya mau berubah..eh tetap saja breng sekkkk
Ma Em
Bagus Dewi sdh ditangkap dan jgn dilepas lagi biar Dewi mendekam dipenjara , Briant telah bergerak cepat daripada si Erik cuma janji doang .
lyani
nahhhh mulai petiklah perbuatan kamu
Ikoh Jenggung
mantap briant grecep
Dewi Ariyanti
langsung garcep ni briant tanpa disuruh laras dia langsung bergerak sedangkan erick kemana aja
Zahraputri Putri
apa erik akan percaya kalau dewi yg melakukan penabrakan itu?
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
keren Briant gercep menangkap Dewi. kemana tuh si Erik? lagi uring2an Krn kontrak kerjanya di batalkan 🤣🤣
dasar si Erik yg di pikirkan cuan tp tidak mau mencari tau penyebab kecelakaan Laras, beeuh 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!