di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara merdu saat ngaji
Setelah sekian lama berpikir akhirnya Naim pun memutuskan untuk membacanya walau hanya satu lembar.
"Audzubillah himinas syaiton nirojim Bismillahirohmanirohim
Alif Lām Mīm.
Żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn.
Alladzīna yu'minūna bil-ghaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn.
Walladzīna yu'minūna bimā 'unzila 'ilayka wa mā 'unzila min qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn.
Ulā'ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥụn.
Innal-ladzīna kafaru sawā'un 'alaihim 'a'anzartahum 'am lam tunzirhum lā yu'minụn.
Khitamallāhu 'alā qulūbihim wa 'alā sam'ihim wa 'alā 'absārihim ghishāwah, wa lahum 'adzābun 'azīm
Wa minan-nāsi man yaqūlu 'āmannā billāhi wa bil-yawmil-'ākhiri wa mā hum bimu'minīn.
Yukhādị'ūna llāha walladzīna 'āmanu wa mā yakhḍị'ūna 'illā 'anfusahum wa mā yash'urụn.
Fī qulūbihim maradun fa zādahumullāhu maradā, wa lahum 'adzābun 'alīmun bimā kānụ yakdzhibụn shadaqallahul adzim,"
ucap Naim sambil menutup AlQuran itu.
" Masya Allah merdu sekali suara kamu ,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Bukan kamu tadi tidur,"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Aku tadi memang tidur setelah mendengar suara mu aku langsung bangun karena kemuruduannya,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Oh begitu,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kamu apakah bener suami ku?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Iya aku suami kamu,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kalau gitu kamu tau ke makan favorit aku dong?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Tau ,kamu suka makan telor dan kamu juga suka makan mei dan juga suka makan es krim rasa Vanila dan kamu juga suka di,"ucap Naim secara tiba-tiba menghentikan perkataan ya .
"Suka apa?"tanya Fatimah sambil melihat kearah Naim.
"Suka,"ucap Naim sambil mendekat kan wajah ya ke Fatimah.
"Suka di peluk,"sambung Naim sambil melihat mata Fatimah.
"Ka-kamu mau apa?"tanya Fatimah dengan gugup.
"Aku mau memeluk kamu,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kita belum nikah,"kata Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Baiklah aku nikahi kamu sekarang aja,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah
"Nikah sama aku ada syarat ya,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Apa syarat nya?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kamu haru jadi ustad baru aku mau nikah sama kamu,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Baiklah aku akan menerima syarat kamu,"kata Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kalau aku engga jadi ustad?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Aku tidak akan menikah dengan mu,"jawab Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Yah padahal aku udah melihat semua nya,"ucap Naim sambil tersenyum ke arah Fatimah.
"Melihat apa ?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Aku sudah melihat,"ucap Naim sambil mendekat ke arah Fatimah dan membisikkan sesuatu.
"Kamu!"teriak Fatimah dengan wajah marah.
"Hahaha kamu sudah jadi milik ku nona,"ucap Naim sambil tertawa dengan bahagia.
Tak lama ponsel Naim pun berdering. Naim pun mengambil ponsel itu yang berada di saku celana nya.
"Halo,"ucap Naim sambil meletakkan kan ponsel itu di kuping ya.
"Kami sudah menemukan sendy,"ucap orang yang berada di ponsel itu.
"Oh baiklah aku akan ke sana,"ucap Naim sambil menutup telpon itu.
"Dia sudah tau berhadapan dengan siapa tapi masih berani sekali dia mencelakakan orang ku,"batin Naim sambil melihat ke arah ponsel nya.
Siapa sebenar nya Naim dan apa yang akan dia lakukan terhadap sendy. Tunggu bab berikut ya
BERSAMBUNG...♡♡♡♤
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓