NovelToon NovelToon
Ketika Yel Ku Dan NgeYel Mu Bersatu

Ketika Yel Ku Dan NgeYel Mu Bersatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Remake.

Papa yang selama ini tidak suka dengan abdi negara karena trauma putrinya sungguh menolak keras adanya interaksi apapun karena sebagai seorang pria yang masih berstatus sebagai abdi negara tentu paham jalan pikiran abdi negara.

Perkara semakin meruncing sebab keluarga dari pihak pria tidak bisa menerima gadis yang tidak santun. Kedua belah pihak keluarga telah memiliki pilihannya masing-masing. Hingga badai menerpa dan mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang begitu menyakitkan.

Mampukah pihak keluarga saling menerima pilihan masing-masing.

KONFLIK tinggi. SKIP jika tidak sesuai dengan hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Menuntaskan salah paham ( 1 ).

"Waduuuh, mati aku...!!!" Bang Rinto kelabakan melihat Dinar sudah menyeret kopernya dengan tangis menganak sungai.

Bang Rinto melihat karangan bunga yang memang begitu horor untuk di rasakan.

'B******k, jelas saja istriku ngamuk'.

"Sayaang, mau kemana?? Saya bisa jelaskan..!!"

Nampak Bang Satria dan Bang Rakit tiba melihat kejadian ini. Ada rasa ingin tertawa terbahak tapi kasihan juga melihat Bang Rinto kocar-kacir membujuk Dinar.

"Eehh.. sini kamu, Johan..!! Setelah apel siang, kamu ke ruangan saya..!!" Perintah Bang Rakit.

"Siap.. laksanakan, Danton..!!"

"Ada-ada saja kau buat ribut rumah tangga dantonmu." Gerutu Bang Satria ikut jengkel melihatnya. Ia pun turun dari mobil dan menggotong karangan bunga biang masalah dari rumah Bang Rinto. "Ini lagi, apa-apaan kata seperti ini. Sukanya sih boleh, kenapa dukanya di bawa-bawa??? Dasar.. tidak bisa merayu saja sok-sokan kasih bunga, segala karangan bunga yang datang."

Bersama dengan Bang Rakit secepatnya mereka meninggalkan Bang Rinto.

Nampak Bang Rinto mati-matian membujuk Dinar. Bumil Letnan Rinto begitu emosional. Jika saja bumil tidak sedang membawa perut besar pasti Bang Rinto sudah habis di hajarnya.

Mau tidak mau Bang Rinto menyerah kalah. Agaknya kini dirinya harus mengakui bahwa rayuan tidak akan pernah bisa menjadi pribadinya.

Sebagai seorang pria, ia memang tidak pandai mengutarakan pujian untuk mengungkap rasa kagumnya pada seorang wanita utamanya istri cantiknya.

"Sudah ya, Neng..!!! Sudaah..!! Saya salah, sepenuhnya saya yang salah. Saya tidak peka, tidak pintar menyenangkanmu lewat kata-kata indah, selalu salah mengambil sikap sampai menyakiti hatimu. Saya hanya pandai pegang senjata tanpa bisa memahami halusnya tangan wanita, sering berucap kasar tanpa bisa memahami lembutnya tangan wanita dan saya sering kali melihat hal tidak patut hingga lupa memuji ada kecantikan paripurna. Dalam lubuk hati saya hanya tersimpan namamu, hanya wajahmu memenuhi pikiranku dan hanya dirimu separuh jiwa, nafas dan hidupku."

Seketika tangis Dinar terhenti mendengar deretan ocehan panjang yang sarat akan bualan dan rayuan.

Bang Rinto memalingkan wajahnya, pipinya memerah. Rasanya sungguh malu berucap kata layaknya anak SMA yang sedang jatuh cinta. Baginya setiap dan cinta bukan hanya sekedar kata.

"Sayangnya dimanaaa????"

Bang Rinto meringis bingung bercampur gemas. Sejenak memejamkan mata berusaha bersabar hati. Entah bagaimana harinya bisa terasa begitu memusingkan.

Melihat tidak ada lagi sahabatnya, Bang Rinto menggendong Dinar dan membawanya masuk ke rumah.

"Turunkan..!!! Cepat turunkan..!!!!" Pekik Dinar.

"Tidak akan..!!"

"Turunkan..!!!"

"Kamu harus merasakan cinta yang benar-benar dewasa. Cinta yang saya berikan hanya untuk istri yang paling saya sayangi."

Dinar berontak tapi secepatnya Bang Rinto menyambar bibirnya hingga Dinar tidak bisa berkutik.

Segera Bang Rinto menutup pintu membawa Dinar masuk ke dalam kamar.

...

Bang Rinto menarik selimut untuk menutupi tubuh sang istri. Ia menatap jam tangannya, hari masih siang dan dirinya harus kembali berangkat bekerja.

"Semoga setelah ini kamu paham ya, dek..!!" Di kecupnya kening Dinar dengan sayang lalu dirinya mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai kamar. "See you nanti di lapangan."

...

Dinar sudah rapi di sore hari dengan pakaian olahraga yang sudah tidak seberapa muat lagi. Ia mengedarkan pandangan kesana kemari mencari keberadaan Bang Rinto.

Melihat Dinar dari kejauhan, Bang Rinto tersenyum. Agaknya bujuk rayunya tadi sudah membuahkan hasil, secepatnya ia menghampiri.

"Tidak usah banyak kegiatan. Ikuti saja gerakan senam yang ringan..!!" Sapa Bang Rinto.

Dinar menoleh kemudian memeluk Bang Rinto dengan manja. "Dinar juga masih capek." Katanya mengadu.

Bang Rinto tertawa mendengarnya. "Ternyata kamu memang suka kekerasan dalam rumah tangga."

Dinar cemberut tapi segera membenamkan wajahnya pada dada bidang Bang Rinto. Agaknya negosiasinya tadi membuahkan hasil sempurna.

Memang sengaja Bang Rinto membuat istrinya lelah agar istrinya itu tidak lagi rewel dan untuk sementara waktu Bang Rinto bisa tenang tanpa ada perdebatan.

\=\=\=

Amarah Papa Herca tak terkendali melihat Bang Rinto mengobrol bersama Sherlyn di cafe belakang Batalyon. Beliau tidak terima dengan 'perselingkuhan' Bang Rinto saat usia kandungan Dinar kini sudah menginjak sembilan bulan.

Selama ini Papa Herca hanya bisa diam tapi kali ini beliau melihat dengan mata kepalanya sendiri jika menantunya itu berselingkuh.

"Begini caramu mencintai putriku????? Laki-laki b*****t..!!!!"

"Papaa.. sabar Paaa..!!!! Saya jelaskan dulu..!!!!" Bang Rinto sampai syok melihat Papa mertuanya tiba-tiba datang ke cafe. Entah darimana beritanya hingga Papa Herca bisa menyusul sampai ke cafe tersebut.

"Nggak ada sabar-sabar..!!! Kamu sudah mengkhianati putriku..!!!" Papa Herca terbawa emosi hingga menghajar Bang Rinto. Cafe pun sempat gempar.

Sherlyn berteriak kencang ketakutan hingga kemudian Dinar datang.

"Papaaaaaaaa..!!!"

Seketika itu juga hantaman Papa Herca terhenti. Tak lama Bang Satria pun tiba dari arah berbeda.

"Astaghfirullah, Papaaa??? Ada apa Paa?????" Bang Satria segera meletakan bon pemesanan makanan dan membantu Bang Rinto untuk berdiri.

Dinar yang kesal balik menghentak kaki, menendang ke segala arah dan memukul Papanya. Ia sampai histeris karena melihat tepi bingkai bibir Bang Rinto sobek.

"Kenapa pukul Om Rinto??"

"Dia selingkuh dengan Sherlyn. Apa yang mau kamu pertahankan dari laki-laki macam ini, Dinaaaarr..!!!" Bentak Papa Herca.

Bang Rinto sigap memeluk Dinar. "Sudah, dek..!!!! Ayo duduk, kita bicara sama-sama..!!!"

"Nggak..!!!!! Papa harus tau........ Aaaaaaarrghhh..!!!" Dinar meremas perutnya. "Sakiiiiiiitt..!!"

Terlihat lelehan bening dari sela kaki Dinar. Bang Rinto sempat terkesiap dan memastikan keraguannya.

"Saya antar ke toilet..!!" Bang Rinto sudah bersiap memapah langkah Dinar tapi Papa Herca menepak lengan Bang Rinto.

"Ke mobil, itu mau melahirkan..!!!!!!" Papa Herca mengambil ponselnya tapi bingung dengan sosok yang akan di hubungi.

"Johaaaan.. Joooo..!!!! Bawa mobilnya kesini..!!!" Panggil Papa Herca gelagapan.

"Laaahh.. kenapa ada Johan disini??" Tanya Bang Satria bingung melihat Prada Johan disana.

Tak banyak buang waktu, Bang Rinto segera mengangkat Dinar menuju mobilnya. Ia melirik tajam ke arah Prada Johan. "Pasti info sesat dari kau, kan. Awas saja.. selesai saya istighfar, kau bubar..!!!!!" Ancam Bang Rinto.

"Si_ap..!!" Prada Johan tidak bisa berkutik mendengar ancaman Dantonnya.

Papa Herca sungguh bingung, tepat saat itu ada panggilan telepon dari Mama Dindra. Papa Herca terpaksa mengangkatnya.

"Iya sayang??" Ucap Papa Herca sampai lupa mengucap salam.

"Abang ada dimana???"

"Di Bandung."

"Ini ada anak buah Abang, katanya ada titipan untuk Bang Dallas yang tertinggal. Abang di Bandung atau di timur???" Tanya Mama Dindra dengan nada setengah menekan.

"Ti_mur." Jawab jujur Papa Herca daripada situasi semakin rumit.

"Abang nggak ajak Dindra???? Katanya ada pekerjaan mendadak. Kenapa Abang bohong??? Dindra malas sama Abang."

"Deeekk..!!!!!"

Ttttttttt...

"Haaiiissshh.. selesai Rinto istighfar, aku pun ikut bubar." Gumam Papa Herca menepuk dahinya.

.

.

.

.

1
Murni Zain
semoga sherlyn berubah setelah menikah dgn bang satria.
Mika Saja
ko yo msh jln fitemot to bang sat....klo emng sdh melamar cptlah di halalkan biar gak tmbh ruwet
Mika Saja
mending ngambeknya minta duit segepok ayu gak caoek tp dpt duit,tp klo di kasih sih🤭🤭
dyah EkaPratiwi
haduh rumit, tapi paham situasi hati bang rinto
Nabil abshor
pesan untuk wanita +62,,,, tolong g usah ngambek² sm suami,ngambek nyampek gagak jadi putih pun g bakalan dirayu,oce,,,, mubadir ngambek²ny kita,ngambek itu yg elegan dong,diem,pergi kluar shopeng hunteng yg enak².😅😅😅
Murni Zain
waduh, sama sih aku klo ngambek pengen ya d rayu tp zonk orang laki-laki engga akan PEKA. 😒😔😩
Mika Saja
keracunan apa bang rakit...🤭🤭🤭
Mika Saja
sabar bang rakit.......takut ayu kabur
Mika Saja
modus mulu nih daddy nya biar dibolehin bw anak2nya bang rinto
Mika Saja
tenang bang rinto anak2mu aman sm daddynya.....hanya gengsi yg kelewat yg buat sikap daddynya bgty
Mika Saja
papa herca byk acaranya nutupin gengsi
Ayu FazRina Satiasari
ayo dink ayu...tulus banget cinta bang rakit ituu...aaaa masih ada stock ga kaya bang rakit d dunia nyata...buat d jadiin adik ipar niihhh😅😅🤭🤭🤭🤭
dyah EkaPratiwi
hahaha kecapean
Mika Saja
gengsi ko dituruti tp curi2 pandang
putri
🤣🤣🤣🤣
Murni Zain
terlalu gas poll sih Bang Rakit ya'. 🤪
dyah EkaPratiwi
sabar bang takut, jalur alternatif ini
Sri I
kerennnnnn thor
Nabil abshor
wkkwkwwkwk,,,,,,, Ya Allah,,,,,, padune,,,,,, pinter,,,,,,
Nabil abshor
juwengkeli i',,,,,, 😬😬😬😬😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!