NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

He's My Son

Alea masih berdiri di tempat yang sama, menatap Xander dengan kening yang mengerut bingung. Bagaimana laki-laki itu bisa sampai di tempat itu? Seingat dirinya, tidak pernah sekalipun memberitahu alamat apartemen itu pada Xander.

"Hai," sapa Xander.

"Hai," balas Alea. "Kau tahu dari mana aku di sini?" Alea berdiri berhadapan dengan Xander dengan ditemani oleh rasa canggung.

"Aku bisa dengan mudah tahu di mana pun keberadaanmu," jawab Xander.

Ucapan Xander membuat Alea tertegun. Benar atau mungkin hanya perasaannya saja. Xander selalu mengatakan hal yang sama setiap kali dirinya sengaja bersembunyi untuk menghindar dari laki-laki itu setiap kali mereka bertengkar dulu.

"Lupakan itu! Di mana Axel?" tanya Xander membuat Alea tersadar.

"Dia tidur," jawab Alea dibalas oleh Xander dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau tidak menyuruhku masuk? Aku ingin meluruskan kakiku sebentar saja?" tanya Xander.

Alea bergeser memberikan jalan untuk Xander. Setelah Xander masuk, Alea menutup pintu itu kembali.

"Kau belum pulang ke rumahmu?" tanya Alea dibalas anggukkan oleh Xander.

"Belum," jawab Xander. "Aku merindukan Axel. Jadi aku langsung ke sini." Xander merenggang otot-ototnya yang terasa kaku, juga meluruskan kakinya. Berkendara sendiri selama berjam-jam membuat kakinya sedikit pegal.

Alea sendiri memilih untuk berdiri beberapa meter dari Xander, memerhatikan laki-laki itu. Xander terlihat begitu lelah.

"Jujur padaku! Apa istrimu sudah tahu tentang Axel?" tanya Alea dibalas gelengan oleh Xander.

"Aku akan memberitahu dirinya nanti," ucap Xander.

"Sebaiknya kau jangan sering-sering menemui Axel. Istrimu bisa salah paham," pinta Alea.

"I don't care," balas Xander tidak peduli dengan perasaan Dania setelah mengetahui tentang Axelio.

"Dia istrimu, Xander," papar Alea.

"So?" Xander benar-benar terlihat tidak peduli dengan apapun. "Saat ini aku tidak ingin memikirkan apapun dan siapapun terkecuali Axel."

"Sebaiknya kau beritahu tentang Axel pada Dania segera," saran Alea.

"Sudah aku katakan tadi, aku akan memberitahunya nanti," balas Xander. "Lagi pula dia tahu atau tidak itu sama saja, tidak penting juga."

"Terserah kau saja." Alea memutar bola matanya malas. Ia merasa sedang berhadapan dengan Xander yang dulu, keras kepala dan seenaknya sendiri.

Alea tidak lagi merespon perkataan Xander, tetapi justru menatap laki-laki itu penuh permusuhan. Ia teringat akan tindakan David padanya, membuat pikiran-pikiran negatif muncul di benaknya.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Xander dengan kening yang mengerut bingung.

"Apa tujuanmu mendekati anakku?" tanya Alea seraya menatap Xander penuh permusuhan.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Dia anakku tidak mungkin aku menjauhinya," jawab Xander.

"Kau yakin bukan karena alasan lain?" tuduh Alea. "Atau kau hanya berpura-pura baik, berniat untuk mengambil Axel dariku lalu hidup menjadi keluarga yang sempurna bersama wanita itu?"

Kesabaran Xander yang setipis tisu membuat Xander kesal dengan tuduhan Alea. Ia lantas berdiri, berjalan ke dekat Alea.

"Ulang!" perintah Xander.

"He's my son! Jangan berharap kalian bisa mengambilnya dariku!" ucap Alea. Suaranya meninggi, tetapi terdengar serak lantaran menahan tangis. "Don't expect!"

"Tidak ada yang ingin mengambil Axel darimu," balas Xander. Ekspresi wajahnya berubah teduh.

Alea menoleh ke arah lain guna menghindari tatapan teduh Xander, dirinya selalu lemah dengan tatapan teduh laki-laki itu.

"Jika kau berniat untuk mengambil Axelio dariku, aku tidak akan mengampunimu!" Alea bicara sambil menangis, wajahnya bahkan sudah dipenuhi oleh air mata.

Tidak tega melihat Alea menangis, Xander menarik Alea, membawa perempuan itu ke dalam dekapannya.

"Tenanglah!" Tangan Xander bergerak naik-turun, mengusap-usap punggung Alea.

"Lepas!" Alea berontak dipelukan Xander.

"Tenangkan dirimu dulu, baru aku lepaskan," suruh Xander tegas membuat Alea tidak memberontak lagi.

Tangan Xander masih bergerak naik turun di punggung Alea, mencoba menenangkan perempuan itu. Beberapa saat kemudian Xander merasakan tarikan napas Alea mulai teratur, perlahan Xander mengendurkan pelukannya, hingga benar-benar terlepas.

"Sudah tenang?" tanya Xander dibalas anggukkan oleh Alea. "Duduk! Kita deep talk."

Xander memegang pergelangan tangan Alea, membawanya ke sofa. Keduanya duduk di satu sofa yang sama, duduk dengan tangan Xander mengenggam tangan Alea.

"Katakan apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba menuduhku seperti itu?" tanya Xander.

Alea memberikan jeda sesaat untuk menjawab pertanyaan Xander, ia lebih dulu menarik napas dalam-dalam membuang sisa rasa sesak di dalamnya.

"Aku bertemu ayahmu hari ini, dia memberikan aku uang sepuluh miliyar. Dia menyuruhku untuk memberikan Axel pada kalian," ungkap Alea.

"Apa?" Xander terkejut mendengar hal yang diungkapkan oleh Alea. Rasa tidak percaya membuat Xander tidak bisa berkomentar apapun.

"Apa kalian tidak puas menyakitiku? Dulu membiarkan aku sendiri dalam keadaan hamil, kalian pergi tanpa ada kabar, sekarang kau kembali tetapi justru menikah dengan wanita lain, sekarang kalian juga ingin mengambil anakku," cecar Alea duduk sela isak tangisnya. "Apa salahku pada kalian."

"Tidak akan ada yang akan mengambil Axelio darimu, Alea. Aku tidak akan membiarkan siapapun melakukan itu, termasuk keluargaku sendiri," ucap Xander. "Untuk pernikahanku dengan Dania, aku sungguh minta maaf. Jika saat itu aku mengingat semuanya, aku tidak akan pernah melakukan itu." Xander masih mengenggam erat tangan Alea, mengusapnya dengan ibu jarinya, menatap Alea penuh sesal.

Pandangan keduanya bertemu pada satu titik yang sama. Sama-sama memperlihatkan kerinduan. Sadar tindakannya salah, Alea lebih dulu memutuskan pandangan itu.

"Maaf, aku terbawa emosi." Alea menarik tangannya yang digenggam oleh Xander lantas mengusap jejak air mata yang tertinggal di pipinya. "Sebaiknya kau pulang. Tidak baik kau menemui orang lain lebih dulu daripada istrimu."

"Baiklah, aku pulang. Jaga dirimu dan Axel baik-baik," sahut Xander.

"Hmmm," gumam Alea membalas respon Xander.

"Aku bawakan cheesecake dan brownis. Makanlah, agar perasaanmu lebih baik," ucap Xander membuat Alea kembali menatap Xander, menatap laki-laki dengan tatapan bingung. "Aku pulang."

Xander berdiri, berniat untuk pergi, tetapi langkahnya terhenti oleh suara panggilan Axelio.

"Papi," panggil Axelio. "Kau sudah pulang?" Axelio berlari ke arah Xander.

Xander kembali duduk, merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Axelio.

"Kenapa bangun?" Xander mengangkat tubuh Axelio, mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Axel bangun karena lapar," jawab Axelio.

"Kau mau makan apa?" tanya Alea.

Axelio tidak langsung menjawab, anak itu justru mengendus sesuatu. "Ini bau cheesecake."

Pandangan Axelio mengarah pada paper bag yang ada di atas meja. Xander menyadari tindakan Axelio lantas memberitahu apa yang dibawanya.

"Papi bawakan cheesecake. Axel mau?" tanya Xander.

"Mau," seru Axelio.

"Papi suapin mau?" tawar Xander disambut anggukkan oleh Axelio.

Xander menurunkan Axelio dari atas pangkuannya, memindahkan anak itu ke sebelahnya, duduk di antaranya dan Alea.

Xander membuka wadah cheesecake, menyendok sedikit lantas menyuapkan ke mulut Axelio, menyendok kembali lantas menyuapkan ke mulut Alea. Sayangnya Alea menolak.

"Aku makan browniesnya saja." Alea menolak saat Xander berniat menyuapi cheesecake, ia memilih untuk mengambil brownies di dalam paper bag.

Beberapa saat kemudian Axelio menyudahi makannya karena merasa kenyang.

"Papi, ayo kita tidur bertiga!" ajak Axelio.

Alea yang sedang minum pun tersedak, terbatuk-batuk, tenggorokannya terasa sakit seketika. Sekali lagi Alea meminum air yang masih tersisa untuk meredakan rasa yang mengganjal di dadanya.

Xander yang melihat itu mengusap-usap punggung Alea, berharap bisa membuat Alea merasa nyaman. "Kau baik-baik saja?" tanya Xander dibalas anggukkan oleh Alea.

"Are you okay, Mami?" tanya Axelio. Alea kembali mengangguk untuk merespon perkataan Axelio.

"Ayo, papi kita tidur bertiga di kamar mami," ajak Axelio.

"Axel, itu tidak —" Ucapan Alea dipotong oleh Xander.

"Ayo," tukas Xander.

"Hore," seru Axelio. "Axel ambil buku cerita dulu di kamar. Nanti biar mami yang bacakan buku ceritanya."

"Hmmm, ambilah!" sahut Xander.

"Xander, apa-apaan kau?" tanya Alea tidak suka dengan keputusan Xander. "Bagaimana kita bisa tidur bertiga?" Alea bicara pelan, memastikan hanya mereka saja yang mendengar.

"Aku akan pulang setelah Axel tidur, Alea," balas Xander.

Perdebatan mereka terhenti saat Axelio datang. "Ayo Papi kita ke kamar mami." Axelio menarik Xander. Keduanya melangkah menuju kamar Alea.

Alea sendiri mengikuti dua laki-laki itu dengan pasrah.

1
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
Nana Meidian
aukurin karma. mudahan cuma alea pawang nya
Adinda
bodoh alea ini sudah ditinggalin malah luluh lebih baik sama brian
Adinda
Alea sama brian aja
Rosmayanti 80
lanjut
4U2C
jika boleh up yang banyak thor
Echa: ntar ya Kak, tetangga lg hajatan
total 1 replies
Rosmayanti 80
lanjut kk yg bnyk dong update gantung
Echa: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!