Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14 : Bapak jangan bercanda
Bram langsung memutuar langkah nya menuju kursi kemudi setelah memastikan Sava duduk dengan nyaman. setelah itu ia langsung tancqp.gas menuju tempat kerja gadis itu.
" Tadi abis nganter makanan kemana Sa ?" Tanya Bram yang lebih dulu memecahkan keheningan.
" ke perumahan asri pak !" Sahut Sava sambil menoleh kearah Bram.
" Bapak dari mana kok bisa ada di sana ?" lanjut Sava bertanya.
" Tadi saya abis meeting di restaurant bulan eh gak sengaja ngeliat kamu dorong motor !" Ujar Bram.
" makasih ya pak, maaf saya jadi ngerepotin bapak deh !" Sesal Sava merasa tidak enak dengan Bram.
" hahaha santai aja kali Sa, lagian kan saya yang menawarkan bantuan !" Sahut Bram sedikit terkekeh. Sava juga ikut tertawa kecil mendengar nya.
" Sa !" panggil Bram membuat Sava menoleh ke arah nya.
" iya pak ?" jawab Sava sambil menaikan sebelah alis nya.
" bisa gak jangan panggil saya bapak? ketauan banget ya saya tua nya !" protes Bram membuat Sava terkejut tapi tak lama kemudian ia terkekeh.
" Terus saya harus panggil bapak apa, om ?" tanya Sava bingung.
" kapan saya nikah sama tante kamu ?" Tanya Bram semakin membut Sava tertawa.
" hahaha ya terus apa dong, bingung saya jadi nya ?" tanya Sava sambil menggaruk sedikit kening nya.
" Mas, panggil saya Mas !" ucap Bram dengan nada tegas.
Sava membelalakan mata nya mendengar permintaan Bram " Gak ah pak, saya gak enak kalo manggil kaya gitu !" Tolak Sava menggelengkan kepala nya.
" Kenapa emang nya ?" Tanya Bram heran.
" Apa karna usia saya jauh lebih tua dari kamu, maka nya gak pantes di panggil Mas ?" Lanjut Bram dengan raut wajah yang sulit di artikan.
" b..bukan gitu pak, aduh gimana ya !" Sahut Sava panik.
" Saya gak enak sama Rhea pak takut dia salah paham nanti kalo saya manggil papi nya dengan panggilan Mas !" Sambung Sava mencoba mejelaskan maksud nya.
Bram langsung menepikan mobil nya di pinggir jalan membuat Sava bingung.
" Ngapain berhenti pak ?" Tanya Sava dalam pikiran nya ia mengira jika Bram tersinggung dengan ucapan nya dan menyuruh nya untuk turun.
" Sa boleh saya jujur sama kamu, tapi saya harap kamu gak marah setelah ini apalagi sampai menjauh dari Rhea !" Ucap Bram setelah melepas sabuk pengaman nya dan memutar posisi duduk ke samping menghadap Sava membuat perempuan itu salah tingkah.
" m..mau ngomong apa pak ?" tanya Sava gugup.
Hufftt
Sebelum bicara Bram lebih dulu menghela nafas nya " saya suka sama kamu Sa, entah dari kapan saya juga gak tau. tapi saat saya dekat kamu saya merasa nyaman dan saya juga terus kepikiran kamu. mungkin kamu terkejut mendengar pengakuan saya barusan tapi saya serius Sa, Saya jatuh cinta dengan kamu !" Ucap Bram mengungkapkan isi hati nya.
DEG
Jantung Sava langsung berdetak dengan cepat, Lidah nya pun seakan kelu Saat mendengar ucapan Bram barusan " Bapak jangan bercanda, bagaimana mungkin bapak bisa jatuh cinta dengan saya sementara kita belum lama kenal !" Sahut Sava mencoba menyanggah ucapan Bram.
" Saya tau respon kamu akan seperti ini, tapi saya juga gak bisa bohongin perasaan saya sa, jantung saya kembali berdebar setelah sekian lama debaran itu menghilang bersamaan dengan menghilang nya alm.istri saya di tumpukan tanah, mungkin saya juga terlihat tidak tau diri karna berani jatuh cinta dengan gadis muda seperti kamu, sedangkan saya hanya seorang duda beranak dua, tapi saya beneran jatuh cinta sama kamu Sa !" Ucap Bram Lirih.
Sava hanya mengatupkan bibir nya karna saat ini ia merasa sangat terkejut mendengar pernyataa Bram, di satu sisi ia senang karna ternyata cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan, tapi di lain sisi ia juga merasa bimbang takut akan respon kedua anak Bram terutama Rhea.
" Saya bingung pak !" Sahut Sava menundukan kepala nya.
" Apa yang membuat kamu bingung Sa ?" Tanya Bram dengan lembut.
" Saya juga suka sama bapak sejak pertama kali Kita ketemu, tapi saya takut bikin Rhea kecewa dan marah dengan saya, saya takut Rhea berpikiran kalo saya hanya memanfaatkan diri nya untuk mendekati bapak !" Jawab Sava mengeluarkan segala kegundahan dalam hati nya.
" Kita bisa bicarakan dengan Rhea dan Elzo !" Ucap Bram sambil menarik tangan Sava dan menggenggam nya berusaha meyainkan wanita itu.
" Saya takut pak !" Sahut Sava dengan Lirih.
" Apa kamu mau terima pernyataan cinta saya Sa, setelah ini kita bisa bicara dengan kedua anak Saya, kita berjuang bersama. Saya cinta sama kamu Sa !" Ucap Bram membujuk Sava.
" Kita jalanin aja dulu pak, tapi saya minta sama bapak jangan beritahu sama Rhea dulu, karna saya belum siap !" Jawab Sava membuat Bram tersenyum.
" Oke sesuai keinginan kamu Sa, Tapi secepat nya kita harus ngomong dengan Rhea !" Ujar Bram.
" iya pak !" Sahut Sava singkat.
" Masih manggil bapak sih !" protes Bram merajuk.
" Saya belum terbiasa pak eh mas !" Sahut Sava langsung meralat ucapan nya ketika melihat Bram mendelik ke arah nya.
" tapi saat di depan anak-anak aku bakal manggil mas kaya biasa nya biar mereka gak curiga !" Sambung Rhea dan diangguki oleh Bram yang setuju dengan permintaan Sava yang penting wanita itu sudah menjadi milik nya.
" Sekarang aku antar kamu ya !" Ucap Bram mengganti pannggilan menjadi aku-kamu.
Sava mengangguk kan kepala nya ia merasa bahagia karna cinta nya terbalas, ia juga tidak mempersalahkan usia. mereka yang terpaut cukup jauh. karna cinta Sava tulus untuk Bram.
Begitup dengan Bram. ia merasa sangat bahagia karna ungkapan cinta nya di terima oleh Sava, walaupun Bram belum terlalu lama mengenal Sava tapi ia tidak ragu untuk menjatuhkan hati nya pada gadis itu, karna selama beberapa bulan mereka mengenal Bram merasa nyaman dengan Sava, apalagi sifat wanita itu yang keibuan walau pun usia nya masih muda.
Sekarang Bram hanya tinggal memikirkan bagaimana cara nya ia bicara dengan kedua anak nya mengenai hubungan nya dengan Sava, Bram takut mereka menolak apalagi Rhea, Bram takut Rhea malah berbalik membenci Sava.
" Nanti pulang jam berapa Sa? biar aku jemput !" Ucap Bram begitu mereka sudah sampai di resto bintang.
" Aku pulang jam 5 mas !" Sahut Sava mengurungkan niat nya untuk turun dari mobil Bram.
" Gak usah lah mas nanti aku naik taksi aja !" tolak Sava.
" Gak pake penolakan Sa !" Ujar Bram tegas membuat Sava mengangguk pasrah.
" ya udah nanti sore aku tunggu !" Sahut Sava.
" Kalo gitu aku duluan mau balik ke kantor, inget nanti sore aku jemput !" Ucap Bram.
Kemudian Bram pun kembali melajukan mobil nya keperusahaan. dan Sava kembali ke dalam Restaurant dan melanjutkan pekerjaan nya.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
**jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 terima kasih sudah sudah setia mendukung karya othor 🥰
.
Luv yu 😘**