Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"
Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11 – Benih Perubahan
selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️ semoga kalian suka ya ❤️ ❤️ ❤️
*****
Pagi itu, embun masih menempel di dedaunan ketika Riani membuka mata nya. Udara sejuk masuk melalui celah jendela kayu yang sedikit terbuka. Ia menarik napas dalam-dalam, merasakan kesegaran pagi yang jarang ia dapatkan di kehidupan sebelum nya. Hidup di desa memang penuh tantangan, tapi juga memiliki ketenangan yang tidak ada di kota.
Ia segera bangkit dari ranjang kayu sederhana dan merapikan selimut tipis nya. Hari ini, semangat nya terasa lebih besar dari biasa nya. Aku harus membuat sesuatu yang baru. Roti kukus yang ia jual kemarin habis terjual dengan cepat, dan beberapa pelanggan bahkan menanyakan apakah ia punya varian rasa lain.
Saat keluar dari kamar, Bu Lastri sudah lebih dulu berada di dapur, mengaduk bubur jagung untuk sarapan. Aroma manis jagung yang bercampur dengan gula merah memenuhi ruangan.
“Kau bangun lebih awal, Ri,” ujar Bu Lastri sambil tersenyum.
Riani duduk di bangku kecil di dekat meja. “Iya, Bu. Aku ingin mencoba resep baru untuk rotiku.”
“Bagus kalau begitu. Tapi jangan sampai kau kelelahan,” kata Bu Lastri dengan nada penuh perhatian.
Riani hanya tersenyum. Ia tahu betapa peduli nya ibu mertua nya ini, meski awal nya mereka tidak begitu dekat. Kini, hubungan mereka semakin hangat, dan itu membuat nya merasa lebih nyaman tinggal di rumah ini.
Setelah sarapan, Riani mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat roti kukus. Kali ini, ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Jika ingin bertahan di dunia usaha, aku harus berinovasi.
Ia mengambil tepung terigu, ragi, gula, dan santan. Namun, kali ini ia menambahkan daun pandan yang ia tumbuk hingga halus, mencampurkannya ke dalam adonan agar memberikan aroma yang lebih harum.
Saat tangan nya sibuk menguleni adonan, ia tidak menyadari bahwa Bu Lastri memperhatikan nya dengan penuh rasa penasaran.
“Kau mau buat roti yang berbeda?” tanya wanita itu akhir nya.
“Iya, Bu. Aku ingin mencoba menambahkan pandan. Rasa nya pasti lebih harum dan segar.”
Bu Lastri mengangguk setuju. “Itu ide bagus. Orang desa suka makanan yang harum dan alami.”
Setelah adonan mengembang sempurna, Riani mulai membentuk nya menjadi bulatan kecil. Kali ini, selain menggunakan isian gula merah dan kelapa, ia juga menambahkan sedikit wijen panggang untuk memberikan tekstur yang lebih kaya.
Saat roti mulai matang di dalam kukusan, aroma harum nya langsung memenuhi dapur. Riani tersenyum puas. Ini pasti akan laku di pasar!
Di pasar, seperti yang sudah ia duga, roti nya langsung menarik perhatian. Banyak pelanggan tetap yang datang dan langsung membeli dalam jumlah banyak.
Namun, yang paling mengejutkan nya, seorang pria setengah baya dengan pakaian sederhana menghampiri nya. Ia mengamati roti-roti nya dengan penuh ketertarikan.
“Kau yang buat roti ini?” tanya nya.
“Iya, Pak,” jawab Riani sopan.
Pria itu mengambil satu, menggigit nya perlahan, lalu tersenyum puas. “Enak. Lembut dan wangi.”
Riani mengangguk. “Terima kasih, Pak.”
Pria itu menghela napas sejenak sebelum berkata, “Namaku Sarman. Aku punya warung nasi di ujung desa. Setiap pagi, banyak orang yang datang untuk sarapan. Jika kau bisa membuat roti ini dalam jumlah lebih banyak, aku ingin menjual nya di warung ku.”
Jantung Riani berdegup kencang. Ini adalah kesempatan besar!
“Tentu saja, Pak! Saya bisa mengantar nya setiap pagi.”
Pak Sarman mengangguk. “Bagus. Besok pagi, bawakan dua puluh potong ke warungku.”
Setelah pria itu pergi, Riani masih terpaku di tempat nya. Ia hampir tidak percaya bahwa hanya dalam waktu singkat, ia sudah mendapatkan pelanggan tetap.
ini fotonya guysss
Namun, di balik kebahagiaan nya, ia tahu bahwa ini juga berarti tantangan baru. Ia harus mulai bekerja lebih keras, meningkatkan produksi nya, dan mungkin mencari cara agar usaha nya lebih efisien.
Tapi aku tidak akan menyerah. Ini adalah awal dari sesuatu yang besar.
*****
Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️