NovelToon NovelToon
LOOTER

LOOTER

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Perperangan / Mata-mata/Agen / Menyembunyikan Identitas / Office Romance / Barat
Popularitas:657
Nilai: 5
Nama Author: Khabar

Di dunia dark web, satu nama ditakuti: LOOTER. Tak ada yang tahu identitas aslinya, hanya bahwa ia adalah algojo bayaran dengan keterampilan militer luar biasa. la bisa menyusup, membunuh, dan menghilang tanpa jejak. Kontraknya datang dari kriminal, organisasi bayangan, bahkan pemerintah yang ingin bertindak di luar hukum.

Namun, sebuah misi mengungkap sesuatu yang seharusnya terkubur: identitasnya sendiri. Seseorang di luar sana tahu lebih dari yang seharusnya, dan kini pemburu berubah menjadi buruan. Dengan musuh di segala arah, LOOTER hanya punya satu pilihan -menghancurkan mereka sebelum dirinya yang lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khabar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

04:16 AM

Semua yang ia butuhkan sudah siap.

Dia memeriksa semua peralatannya sebelum menutup kembali ruangan rahasia itu dan memastikan tidak ada jejak yang bisa ditinggalkan.

Saat ia kembali keluar dari gedung terbengkalai itu, matahari belum terbit. Udara dingin menyelimuti, memberi kesan bahwa dunia masih tertidur.

Namun, bagi Looter dunia tidak pernah benar-benar tertidur.

Dia berjalan jauh kearah jalan setapak menuju ke pinggiran jalan, menyetop mobil yang sudah disiapkan sebelumnya. Malam ini, Looter akan bekerja. Dan ketika misinya selesai....

9 juta USD atau dolar akan menjadi miliknya.

...----------------...

Mobil melaju di jalan raya gelap, hanya ditemani lampu kota yang semakin jarang. Looter, duduk di kursi belakang dengan tenang, sesekali memeriksa peralatannya di dalam tas.

Tujuannya ke sebuah pangkalan militer bayangan di perbatasan selatan.

Tempat ini bukan markas resmi militer mana pun, melainkan pusat transit bagi para tentara bayaran, agen rahasia, dan militan yang beroperasi di luar hukum internasional.

Di sinilah orang-orang dengan uang dan pengaruh cukup besar dapat mengatur operasi militer tanpa meninggalkan jejak. Sopir taksi tidak banyak bicara, seperti sudah tahu bahwa penumpangnya bukan orang biasa.

perjalanan berlangsung hampir satu setengah jam sebelum akhirnya mobil memasuki jalan berbatu menuju area tersembunyi di tengah hutan.

Di depan, tampak gerbang baja besar dengan lampu sorot dan beberapa penjaga bersenjata lengkap.

Rangga merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah paspor militer dengan identitas barunya. Saat kendaraan berhenti, seorang penjaga mendekat.

"Identifikasi"

Tanpa banyak bicara, Rangga menyerahkan paspor dan menunggu dengan wajah datar. penjaga memeriksa data, lalu menoleh ke kawannya. Setelah beberapa detik, mereka mengangguk dan membuka gerbang.

Di sini, tidak ada yang mengenalnya. Dan justru membuatnya lebih aman.

06:10 AM

Looter turun dari mobil dan segera menuju ke dalam barak utama, di mana beberapa operator sedang merapikan perlengkapan dan persenjataan.

Dia tidak berbicara dengan siapa pun, hanya menyerahkan paspornya ke meja administrasi dan menerima kode akses untuk penggunaan fasilitas.

Di sini, tidak ada yang peduli siapa dia atau dari mana asalnya. Yang penting, uangnya sudah masuk, dan misinya jelas.

Setelah mendapatkan akses ke salah satu kamar istirahat, dia masuk ke dalam dan mengunci pintu. Ruangan sederhana, hanya ada ranjang lipat, meja kecil, dan lampu redup.

Tanpa membuang waktu, Looter duduk di kursi dan membuka kembali peta digitalnya, menandai lokasi infiltrasi menuju batalion target.

Targetnya adalah KOPSUS Utara.

Batalion ini beroperasi di bawah radar. Secara resmi mereka adalah bagian dari pasukan khusus elit, tetapi dalam hal praktiknya, mereka terlibat dalam banyak operasi ilegal yang bahkan beberapa anggotanya sendiri tidak menyadarinya.

Di misi sebelumnya, Looter telah menghabisi dua orang dari tim mereka.

Alpha-2: Letnan Kaira, seorang veteran, bukan orang sembarangan. Dia memiliki reputasi sebagai prajurit yang cerdas dan berpengalaman, tapi tidak tahu bekerja untuk organisasi yang lebih besar dan lebih kotor dari dia bayangkan.

Dan seorang lagi di tim Alpha, Alpha-1: Seorang pemula. Baru bergabung, masih hijau, dan mungkin hanya berharap bisa membangun karier di dunia militer.

Dalam operasi sebelumnya, Alpha-1 adalah target langsungnya. Namun, Letnan Kaira ikut terjebak dalam situasi itu dan ikut terbunuh.

Yang ironis?

Alpha--1 bahkan tidak tahu kebenaran tentang batalionnya sendiri. Dia hanyalah prajurit muda yang dikirim ke medan tanpa tahu bahwa dia bagian dari permainan yang lebih besar.

Sekarang, Looter mendapatkan kontrak untuk menghabisi batalion yang sama.

Sialan.

Dia menarik napas dalam-dalam dan menyandarkan kepala ke kursi. Dan berarti melenyapkan siapa pun yang masih tersisa di dalamnya.

Tidak ada ruang untuk merasa bersalah.

Ini hanyalah bisnis.

...-------------------------------...

Looter masih duduk di kursi, pikirannya mengingat dua tembakan yang dia lepaskan ke Alpha. Dua peluru tajam yang menembus jantungnya, memastikan tidak ada lagi yang bisa menghalangi misinya itu. Ia menghela napas, menyesap udara bunker yang masih berbau mesiu dan darah.

Semua ini bukan hanya tentang kehancuran semata, tetapi tentang mengungkapkan kebusukan yang tersembunyi di balik layar perang.

Misi yang bukan hanya soal eliminasi atau penyamaran, tapi permainan kotor KOPSUS Utara. Berdalih dengan mengirim suplai militer ke zona konflik, tetapi Looter tahu lebih baik.

Dalam kontainer-kontainer besar itu bukan hanya senjata konvensional, melainkan juga persenjataan ilegal, komponen peledak canggih, dan bukti transaksi gelap antara petinggi militer dan pihak-pihak yang seharusnya tidak memiliki akses ke teknologi seharusnya.

Jika pengiriman berhasil, maka keseimbangan kekuatan di kawasan ini akan bergeser ke arah yang lebih berbahaya.

Saat ia memengang panel kontrol senjata anti-pesawat terakhir di depan gudang, perhatiannya mengarah ke layar pemantauan. Helikopter-helikopter yang meninggalkan bunker akan mengawal pesawat suplai itu.

Mereka dengan cepat merapat menuju pesawat suplai utama. Tapi Looter tahu, dengan sistem anti-pesawat yang telah ia ambil alih, keseimbangan pertempuran ini akan segera berubah.

Dia langsung memasukkan harddisk ke konsol pengendali sistem anti-pesawat dan menginput koordinat. Roket pertama dikunci ke tiga helikopter yang mengawal pesawat suplai. jari telunjuknya melayang di atas tombol peluncuran.

Di layar monitor, tiga jejak asap putih meluncur ke langit malam, mengunci target mereka. Ledakan pertama menerangi langit seperti bintang yang tiba-tiba meledak. Helikopter pertama hancur dalam sekejap, serpihan berjatuhan.

Helikopter kedua mencoba menghindar. tetapi tidak cukup cepat. Roket kedua menghantam baling-baling utama, membuatnya berputar tak terkendali sebelum jatuh menghantam tanah. Helikopter ketiga, yang selamat dari ledakan pertama, berusaha kabur.

"Sial! Kita kehilangan dua burung!" terdengar suara panik di radio.

Looter menyeringai. "Bukan kita, kalian."

Dengan cepat mengunci roket ketiga ke pesawat suplai. Burung besi raksasa itu mencoba bermanuver, tapi dengan muatan yang dibawanya, gerakan terbatas. Dalam hitungan detik, pesawat itu berubah menjadi bola api raksasa di langit.

Misi hampir selesai. Tapi masih ada satu langkah terakhir.

Helikopter terakhir, yang dibawa oleh Elang 1, mencoba melarikan diri. Itu satu-satunya kendaraan yang masih bisa dia gunakan. Dia harus memilikinya.

Dengan langkah cepat, Looter berlari menuju suar merah. Elang 1 masih di sana, baling-balingnya berputar cepat, siap untuk lepas landas.

Tim di sekitar helikopter kebingungan dengan aoa yang terjadi di udara, mereka belum menyadari bahaya yang sebenarnya.

Dia bergerak cepat, senjatanya terangkat. Dua rekan tim di dekat helikopter tersungkur sebelum sempat bereaksi. Looter naik ke sisi burung besi itu, mengdekati kokpit.

"Elang 1, kau mendengar ini? Lepaskan kontrol atau aku melepaskan kepalamu."

Pilotnya, seorang pria dengan helm taktis, berusaha meraih pistol di sisinya, tetapi Looter lebih cepat. Sebuah peluru menghantam lututnya, membuatnya menjerit kesakitan.

"Kesalahan terakhirmu adalah mencoba melawan."

Dia menarik tubuh pilot keluar dari helikopter dan mendudukkannya di tanah. Satu tembakan lagi mengakhiri segalanya.

Sekarang, tinggal satu urusan terakhir. Dia berlari ke semak-semak yang ditutupi terpal kotor, tempat di mana sebelumnya dia menyembunyikan sebuah peti dengan isi amunisi dan senjata mewah.

Sebagai seorang yang menghargai barang berharga, Looter tidak pernah melewatkan kesempatan untuk membawa sesuatu yang menarik.

Dia membuka satu kotak dan melihat senjata dengan ukiran emas di larasnya. Sebuah senapan runduk langka. Kotak lain berisi amunisi canggih dan perlengkapan militer yang sulit ditemukan di pasar biasa.

Senyum kecil muncul di wajahnya.

Dengan cepat, dia mengangkat kotak-kotak itu ke dalam helikopter, mengamankan semuanya di dalam. waktunya pergi.

Mesin meraung lebih keras saat dia menarik tuas kendali. Helikopter itu terangkat dari tanah, berputar tajam sebelum melesat ke arah selatan.

Di bawahnya, bunker tempat dia menjalankan operasi ini sudah mulai dikuasai oleh kekacauan. Ledakan dari gudang senjata menggetarkan tanah, sementara komunikasi di radio di penuhi suara orang-orang yang panik.

Looter hanya tersenyum tipis.

"Bisnis adalah bisnis."

Dia menghilang ke dalam kegelapan malam, membawa hasil rampasan perangnya, dan meninggalkan hanya puing-puing serta mayat sebagai jejak.

To Be Continued.....

1
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Kalau dia hantu didunia bayangan, kalau saya istri bayang-bayang didunia fiksi/Hey/
Khabar: 😄😄😄😄😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!