Cintanya, harga dirinya, dan ketulusannya, telah ia berikan pada pria itu, dan bahkan sampai rela tidak menginginkan, James Sebastian, tunangan yang di jodohkan Ibunya kepadanya.
Tapi, apa yang ia dapat? Eleanor Benjamin, di tinggalkan pria itu, Richard Marvin, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, demi wanita lain!
Hingga sebuah mobil menabraknya, dan ia meregang nyawa, Richard tidak memperdulikannya!
Eleanor berharap, seandainya ada kesempatan kedua untuknya! ia akan mendengarkan Ibunya. Dan membalikkan keadaan! membalas apa yang ia rasakan pada Ricard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30.
Malam harinya.
Sebagai istri James, Eleanor harus menjalankan perannya untuk mendampingi James sebagai CEO grup Sebastian.
Pesta pembukaan launchingnya produk baru perusahaan rekan bisnis James, mengundang James untuk hadir sebagai salah satu donatur yang paling besar pada perusahaan tersebut.
James memesan gaun edisi terbatas, untuk di kenakan Eleanor pada pesta malam ini. Gaun terbaru yang belum di pasarkan, pada salah satu toko pakaian termewah mana pun di kota mereka.
Eleanor tidak menyangka akan memakai gaun edisi terbatas, yang belum pernah ia pakai satu kali pun selama hidupnya.
"Cantik, sangat cocok dengan kulit dan bentuk tubuhmu, aku suka" bisik James tersenyum senang, lalu mengecup pipi Eleanor.
Harga satu gaun edisi terbatas, bisa mencapai seratus juta rupiah, harga yang sungguh sangat fantastis sekali.
Eleanor menatap dirinya dalam cermin, sembari jemarinya mengelus tekstur dari helaian gaun yang ia kenakan. Sangat lembut dan elastis.
"Ayo!"
James memberikan lengannya untuk di rangkul Eleanor. Melihat lengan James, senyum Eleanor merekah. Ia pun merangkul lengan James.
Asisten James, yang merangkap sebagai sopir pribadinya, bersama beberapa pengawal pribadi James, yang ikut dengan mobil lainnya segera turun dari dalam mobil, begitu mereka telah sampai di tempat pesta.
Pesta pada malam ini kebanyakan yang hadir para kalangan konglomerat, dan keamanan mereka perlu di kawal, karena biasanya pesta dengan red karpet, akan ada banyak pemburu berita kalangan konglomerat.
Red karpet terbentang pada pelataran hotel menuju lobby hotel. Tampak beberapa undangan telah sampai, dan saling menyapa di pintu hotel bagi mereka yang saling mengenal.
James memberikan tangannya pada Eleanor, saat ia telah turun dari dalam mobil. Eleanor meletakkan tangannya ke atas telapak James.
Dan para pengawal James, serta Asisten James berbaris di dekat mereka, untuk mengawal mereka sampai ke pintu lobby hotel.
James dan Eleanor saling menggenggam tangan berjalan di atas red karpet, dan para reporter yang sedang mencari berita kalangan konglomerat, seketika heboh untuk mengabadikan momen mereka berjalan di atas red karpet.
Asisten dan beberapa pengawal James, dengan sigap menjadi pagar bagi Tuan mereka, agar para reporter tersebut tidak membuat langkah James dan Eleanor tertahan, untuk menjawab pertanyaan yang tidak perlu di jawab.
Pertanyaan para pemburu berita kalangan konglomerat itu, terdengar begitu sangat berisik sekali.
Asisten dan beberapa pengawal pribadi James sangat cepat bertindak, sehingga langkah James dan Eleanor tidak berhenti, sampai akhirnya mereka sampai di pintu lobby hotel.
Suara berisik para pengejar berita itu seketika tidak terdengar lagi, setelah mereka masuk ke dalam lobby hotel.
Eleanor kemudian merangkul lengan James, setelah mereka di lobby menuju aula hotel, tempat pesta di adakan.
Undangan tamu pesta terlihat sudah mulai memenuhi aula pesta. Selama Eleanor berpacaran dengan Ricard, ia tidak pernah di bawa Ricard ke pesta kalangan pebisnis.
Sejak Ricard merintis usahanya dari nol, ia selalu di samping Ricard untuk mendukung Ricard. Tapi, setelah bisnis Ricard berhasil, Ricard berubah.
Ricard tidak pernah lagi membawanya ke pertemuan tertentu, dengan kolega Ricard sejak Melanie hadir di antara mereka.
Eleanor mengeratkan rangkulan tangannya pada lengan James, ia harus membuang kenangannya yang tidak penting lagi saat bersama James.
"Tuan Sebastian, senang melihat anda datang bersama istri anda, silahkan Tuan!"
Seorang pria mendekati mereka, dan mempersilahkan James untuk berbaur bersama tamu pesta lainnya.
"Lihat! siapa ini? mantan pacar suamiku dengan pacar bayarannya!!"
Tiba-tiba Eleanor dan James mendengar suara seorang wanita, dengan nada mencemooh mendekati mereka.
Eleanor tidak menyangka akan bertemu dengan Melanie, di pesta rekan bisnis James malam ini.
Melanie bersama dua temannya melangkah mendekati Eleanor dan James, dengan senyuman mencemooh memandang Eleanor.
"Kenapa dia bisa berada di pesta ini?" tanya Eleanor pada James, memandang Melanie merasa heran.
"Kenapa bisa? tentu saja aku bisa berada di pesta ini, karena suamiku salah satu kolega dari Tuan Alfonso, jadi sebagai istrinya, aku tentu saja hadir untuk mendampingi suamiku!!" Melanie menjawab pertanyaan Eleanor dengan nada bangga, dengan kesan angkuh.
"Oh, pantas saja! aku kira kamu menipu petugas aula, untuk masuk ke pesta tanpa kartu undangan!" Eleanor membalikkan kata-kata bangga Melanie, dengan nada sindiran.
Wajah Melanie seketika memerah mendengar nada sindiran Eleanor, dan tangannya ia kepal dengan erat.
Tatapan mata meremehkan Eleanor memandangnya, membuat ia ingin sekali menampar Eleanor.
Bersambung......