NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:724.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rena Risma

Cerita untuk 17+ ya..

Chika terpaksa harus menerima sebuah perjodohan dari orangtuanya. Perjodohan yang membuat Chika menolaknya mentah-mentah, bagaimana tidak? Dia harus menerima pernikahan tanpa cinta dari kakak pacarnya sendiri.

Kok bisa? Chika berpacaran dengan Ardi tapi dinikahkan dengan kakaknya Ardi yang bernama Bara. Seperti apa kelanjutan pernikahan tanpa cinta dari perjodohan ini? Mampukah Bara menakhlukan hati Chika? Lanjut baca Kak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Risma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Aku menatap wajah Bara yang sedang berbicara dengan adikku, Alesha terlihat begitu nyaman berada dipangkuan Bara. Rasanya aku benar-benar ingin menangis, dia memperlakukan adikku begitu istimewa.

"Kak Bara, kau pernah naik pesawat tidak?" tanya Alesha.

"Pernah. Memang kenapa?" tanya Bara.

"Aku ingin sekali naik pesawat, melihat kota dari atas langit. Tapi, Ibu pernah bilang kalau orang lumpuh sepertiku dilarang untuk naik pesawat," ucap adikku.

Aku kembali mengingat kejadian itu, air mataku menetes membasahi pipiku. Waktu itu usia Alesha masih sangat kecil, kira-kira umurnya baru 4 tahun. Ibu memukulinya hanya karena dia ingin ikut naik pesawat saat aku akan kembali ke Australia. Aku masih ingat jelas tangis adik kecilku saat itu, luka pukulan itu. Sampai aku memutuskan berhenti kuliah disana, dan melanjutkan kuliah dikota ini. Rasanya aku tidak tega meninggalkan adikku dengan wanita kejam seperti Ibu Ratna. Dan saat kuliah di kota ini juga aku bertemu dengan Ardi, adiknya Bara.

"Apa nanti jika aku sudah bisa berjalan kembali, aku boleh naik pesawat Kak Bara?" tanya adikku.

"Tentu." Bara tersenyum sambil mencubit pipi Alesha.

"Aku tidak akan dipukuli Ibu lagi kan?" tanya Alesha dengan wajah cemas.

"Tidak, Kak Bara akan melindungi mu! Lihat saja, Ibumu yang jahat itu akan menyesal, karena pernah menyia-nyiakan kau selama ini," kata Bara sambil mencium pipi adikku layaknya seorang Kakak.

"Kau janji? Aku benar-benar takut pada Ibuku, dia tidak pernah bersikap manis kepadaku. Dia selalu menganggap aku benalu dikehidupan nya, hanya karena aku tidak sempurna." Alesha terlihat begitu sedih.

"Janji. Mulai sekarang kau punya dua Kakak. Ada aku dan Kak Chika," senyum Bara.

"Benarkah?" Alesha ikut tersenyum.

"Tentu."

"Kak Chika, apa ucapan Kak Bara ini benar? Apa Kak Bara akan menyayangiku seperti kau menyayangiku?" tanya Alesha, menatap kearah ku.

Aku tidak bicara, aku hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Terimakasih Mas, kau sudah banyak membantuku dan adikku," kataku sambil mengusap tangan Bara.

"Adikmu, adikku juga. Bukankah aku sudah mengatakan itu padamu?" senyum Bara.

"Terimakasih juga, untuk bunga dan boneka ini. Kau benar-benar baik Mas, aku tidak tahu harus mengucapkan apalagi padamu." Aku mengusap wajahnya dengan tangan kananku, terlihat jelas wajah Bara begitu bahagia.

"Kau cukup mencintaiku, dan jadi istri yang baik untukku," senyumnya.

Aku menatap wajah Bara, aku benar-benar terhanyut dengan jawaban nya. Tanpa kau memintapun, aku akan menjadi istri yang baik untukmu.

"Ayo kita pulang!" ucap Bara sambil menggendong Alesha.

Aku berjalan pelan mengiringi langkah kaki Bara, tangan Bara menarik lembut tanganku agar berada disampingnya. Berkali-kali aku lihat dia tersenyum menatapku sambil berjalan menuju mobilnya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, tak butuh waktu lama kamipun sampai di rumah Bara. Bara membukakan pintu mobil untukku lalu kembali menggendong Alesha masuk ke dalam rumah.

"Kak Bara, turunkan aku dekat Ibu Hana! Aku mau bermain bersama Ibu dan Marcell," ucap Alesha sambil menunjuk kearah Ibu Bara yang sedang nonton tv bersama Marcell.

"Ibu.." Teriak Alesha.

"Sayang, darimana tadi? Kenapa Kak Bara mengajakmu pergi?" tanya Ibu sambil tersenyum.

Bara menurunkan Alesha dari gendongan nya, ke pangkuan Ibu Hana. Ibu Bara dengan senang menyambut kedatangan Alesha.

"Aku tadi dari dokter Bu! Kak Bara bilang, dia akan membantuku membayar biaya operasi kakiku. Dokter bilang, aku akan bisa jalan!" senyum Alesha.

"Benarkah? Ucapkan apa pada Kak Bara?" senyum Ibu.

"Terimakasih Kak Bara," kata Alesha sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apa artinya itu?" tawa Bara.

"Ini namanya mata genit Kak, masa kau tidak tahu?" kata Alesha diiringi tawa.

"Ya sudah, kau main disini! Kak Bara dan Kak Chika mandi dulu," kata Bara sambil menggenggam tanganku menuju kamar. Adikku hanya mengangguk, lalu bermain bersama Marcell disana.

Tanganku masih dipegang Bara, sementara tangan yang satunya kupakai untuk membawa bunga dan boneka yang diberikan Bara padaku. Kami sampai didalam kamar. Aku langsung duduk di sofa melepas penat, sementara Bara masuk kedalam kamar mandi. Tiba-tiba Bara berteriak keras, memanggilku agar masuk kedalam kamar mandi.

"Sayang, kemari sebentar!"

Deg!

Lagi-lagi dia bermain-main dengan jantungku. Aku berjalan pelan mendekat kearahnya, aku melihat dia sedang berendam air hangat. Uhg.. Aku pikir aku akan menatap hal yang menyeramkan disini.

"Ada apa Mas?" tanyaku.

"Tolong usapkan sabun ini punggungku, tanganku tidak sampai," ucapnya tanpa menoleh kearah ku.

Aku mengambil sabun, lalu memoleskan sabun itu ke punggung Bara. Setelah selesai dengan tugasku, aku keluar dari kamar mandi. Degup jantungku keras, rasanya seperti mau copot saja! Aku menenangkan diri duduk ditepi tempat tidur.

"Sayang, apa kau tidak mau sekalian mandi?" teriak Bara.

Apa? Sekalian mandi? Apa dia suka sekali melihatku jantungan begini? Tidak usah dijawab Chika!

Aku memutuskan untuk diam tanpa suara, sampai Bara keluar dari kamar mandi menggunakan baju tidurnya. Dia langsung memeluk tubuhku mesra, mengarahkan pandanganku kearah wajahnya. Aduh, lagi-lagi aku harus merasakan ini!

Menatap wajah Bara, apalagi bibirnya yang menggugah selera. Tahan Chika, tahan..

Tarik nafas, hembuskan. Jangan mulai lagi berbuat hal konyol didepan Bara. Biarkan dia yang melakukannya duluan, jangan kau!

Harga diri Chika!

Aku menutup kedua mataku, tidak mau menatap lebih lama hal indah dihadapan ku itu. Bara mulai menyusuri jari-jarinya di wajahku, mengecup lembut bibirku beberapa kali.

"Auu.." Aku menjerit pelan saat Bara membuat lagi tanda merah di leherku.

"Kenapa? Sakit ya?" tanya Bara.

"Aku mau mandi dulu," kataku sambil melepaskan pelukannya. Tapi Bara menarik tubuhku dan menjatuhkannya diatas tempat tidur.

"Mas, aku belum mandi! Izinkan aku mandi dulu," ucapku pelan.

Bara melepaskan tanganku, lalu tersenyum sambil berbisik.

"Jangan lama-lama." Bara tersenyum nakal kearah ku.

Aku merinding mendengar ucapan Bara saat itu, lalu berjalan menuju kearah kamar mandi. Aku cukup lama didalam kamar mandi, sengaja mengulur waktu untuk malam istimewa itu.

Aku selesai mandi, aku mengambil baju tidur yang cukup nakal. Baju tanpa lengan yang panjangnya di atas paha, mirip wanita penggoda dibar-bar itu. Aku mengintip dari celah pintu kamar mandi, berjalan pelan menuju kearah Bara.

Aku berbaring disamping Bara tapi laki-laki itu tidak bergeming, dia menghadap membelakangi aku. Apa dia marah karena aku terlalu lama dikamar mandi tadi?

Aku mengusap punggung Bara, tapi Bara masih tidak merespon. Aku menarik tubuh Bara lembut agar berhadapan denganku.

"Sayang, kau sudah selesai?" kata Bara sambil menyipitkan matanya.

"Maaf ya, aku ketiduran tadi!" kata Bara sambil memelukku.

Aku tersenyum senang, aku pikir dia marah padaku tadi, ternyata dia ketiduran. Pantas saja dia diam saja!

"Ayo mulai," bisikku.

"Nakal." Bara tertawa sambil menatap kearah baju yang aku kenakan.

Bara menarik tubuhku mendekat kearahnya, lalu dia mulai menghujami ciuman di pipi, bibir dan leherku. Rasanya aku benar-benar menikmati seluruh ulah Bara kali ini.

Aku hanya merasa terhanyut dengan permainan Bara, beberapa kali aku menjerit saat Bara mengigit lembut leherku.

Gigitan lembut yang menyakitkan, tapi selalu ku rindukan. Emang dasar Chika!

Bara sudah selesai dengan misinya, lalu dia menjatuhkan tubuhnya disampingku sambil memelukku hangat. Aku sudah tidak bisa membayangkan rasa sakit ditubuh ku. Tapi sudahlah, ini resiko wanita yang sudah menikah kan? Jadi aku cukup senang, setidaknya aku sudah melakukan kewajiban ku sebagai seorang istri yang baik.

Tetap tunggu lanjutan cerita Bara dan Chika ya! Selalu tinggalkan Jejak Komen, Like, atau Jempol, dan beri Vote sebanyak-banyaknya untuk karya ini. Dukung selalu author, agar semangat melanjutkan cerita. 🙏

Terimakasih ❤️❤️

1
Ita Lestari
sumpah ini cerita model apa si baru x baca novel begini ya x bercinta dengan kakak dan adiknya jg kesel bgt
Ita Lestari
Cemen bgt jd bini lawan dong segitu doang nyalinya apa masih berharap sama masa lalu
Kamti Rohali
udah tak kasih hadiahnya ya kak voters (❁´◡`❁)(❁´◡`❁)
0316 Toiyibah,S,Pd.
tak ada yg tak mungkin kalau allah berkehendak
Anonymous
Kesel ama tingkah Chika dia merelakan dipeluk dicium dan selingkuh ama Ardi tp ga pernah bsa menerima bara salah sedikitpun.
Rhojak Jhi
ko ceritanya menguras emosi dan air mata,cikako gitu plimplan
Rika Maksum
aaah pingin yg ky bara😍😍
jihan silvia
disini janggal bgt ceritanya. tau fia mandul. tau utu jebakan tp kena tipu juga kan tingal.minta test DNA
Dian Lestari
setres saya bacanya ada yg pembantu yg cara bicaranya kurang sopan sama majikan
Dania
💜💜💜💛💛💛💚💚♥️💕💕💕💝🖤🖤🖤❤️❤️💙💗💗🌷💖💖🖤🖤❤️❤️💙🖤🖤💗💗🌷💖🖤🖤🖤♥️♥️💛🖤🖤🖤🖤🖤💜💛💛💚💚🖤🖤🖤🖤🖤🖤❤️💙💙🖤🖤🖤🖤💖💖🌷🌷💗🌷💖💖🖤🖤🖤
Dania
💜💜💜💜🖤🖤🖤🖤🖤💛💛💛💛❤️❤️❤️❤️💙💙💙💙💝💝💝💚💚💚♥️♥️💕💕🌷🌷🌷🌷💖💖💖💗💗🖤🖤💛💛💛💛💖💖💖🌷🌷💗💗💗💗💜🖤💛💙💙💝💝❤️❤️💛💛🖤🖤💚💚♥️♥️♥️💕💕💝💙❤️🖤🖤🖤❤️💙
Dania
🖤🖤🖤💜💕💛💛❤️❤️💙💝💝♥️♥️💚💚♥️♥️💝💙❤️💛💕💜🖤🌷💖💗💗💚♥️💝💙❤️🖤🖤🖤💜💕💕💛❤️♥️♥️♥️💚💚💝💙❤️💛💛🖤🖤🖤💜
Dania
💜💜💜💜💕💕💕💛💛💛💕🖤🖤🖤🖤❤️💙💙❤️💗💖💖🌷🖤🖤🖤💝💝💚💚🖤🖤🖤♥️♥️💝🖤🖤🖤❤️💙💙❤️🖤🖤💛💛💕💜🖤🖤🖤🖤
Dania
Aku juga ga mau dijodohin
Pokoknya aku ga mau .............................

Tapi Kalo Ganteng, Baik, keren 👍👍👍 Aku mau 😂😂😂
Rena Karisma: 🤭🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ndung
d tunggu season 2,
Farsdik Wind
Baperrr
Farsdik Wind
Gmn klo hamil anak ardi
Farsdik Wind
Reaksi bara liat istrinya dgtuin m adiknya kq gt
Farsdik Wind
Bara kq gt tega ninggalin istri dg sekretaris gila
Farsdik Wind
Istrinya ud dilecehkan tp kq reaksinya gt aj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!