NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TWELVE

Jam menunjukan pukul 10 malam saat Mas Fahmi pamit pulang, aku yang sudah hampir mengantuk, sekarang melebarkan mata. Mengapa cepat sekali?

"Sudah malam Pak Bu, saya ijin pamit pulang. Mohon maaf kalau kedatangan saya terkesan mendadak dan mungkin mengganggu waktu bersantai ibu bapak" Papah menggeleng.

"Santai saja nak Fahmi. Kami senang dengan kedatangan Nak Fahmi mungkin Amira juga, ya kan Amira? " Aku yang di singgung hanya bisa menunduk kikuk.

"Jangan sungkan untuk mampir Nak"

"Insya Allah Bu. Dan kalau boleh saya minta ijin untuk mengajak Amira keluar besok, boleh? " Bapak mengangguk.

"Ya tentu. Asal di pulangkan secara utuh ya" kami tertawa. Aku malu sendiri, astaga Papah!

"Terima kasih Pak Bu. Kalau begitu saya Pamit. Assalamu'alaikum" kami serempak menjawab.

Setelahnya dengan senggolan pelan papah memintaku agar menghantar Mas Fahmi sampai keluar gerbang rumah dengan gerak bibir tanpa suara.

Sampai di luar pintu rumah percakapan antara aku dan Mas Fahmi dimulai.

"Makasih sudah mau nganter saya Mi" aku mengangguk.

"Sama-sama Mas. Makasih juga sudah mau berkenalan dengan Mamah dan Papah. Dan maaf kalau pertanyaan mereka terlalu banyak" Mas Fahmi menggeleng, dengan senyum kecil yang terlukis.

"Enggak papa. Itu tandanya Orang tua kamu sayang sama kamu, dan gak mau kamu deket sama orang yang gak bener" aku mengangguk, menyetujui apa yang Mas Fahmi ucapkan.

"Tapi Mas Fahmi kok mau ke sini gak bilang-bilang, chat aku bahkan gak di bales" aku mulai kesal, ingatan tentang pesan itu membuat ku jengkel.

Ku lihat Mas Fahmi tertawa dengan usapan di rambut ku yang membuat langkah kami terhenti tepat di depan sepeda Motor yang terparkir di parkiran rumah, entah punya siapa aku urung bertanya.

"Suprise Mi. Maaf ya karena gak bales chat kamu" aku mengangguk, mengiyakan dengan senyum kecil.

"Besok Mas mau ngajak aku kemana? Emang Mas Tau daerah sini?" sorot matanya menyiratkan tatapan bangga, aku memandang itu heran.

"Jelas dong. Fahmi gitu loh! " Mas Fahmi menarik sok gaya kerah kemeja jins hitamnya, aku hanya bisa menggeleng menahan tawa. Dasar pria ini.

"Ya ya ya... "

"Kenapa, kamu gak percaya saya tau daerah sini? " aku jelas mengangguk.

"Mas tuh ada-ada aja. Mana mungkin saya percaya?"

"Oke saya bakal buktiin besok sama kamu" Mas Fahmi mengusap kepala ku pelan, setelahnya menaiki motor yang dia kendarai untuk ke sini.

"Saya pamit ya Mi, kamu langsung tidur jangan begadang" aku mengangguk.

"Mas juga. Hati hati Mas" dia mengangguk, menggas Motor dan meninggalkan pekarangan rumah ku. Membiarkan ku menatap ke pergian-nya dengan senyum kecil sebelum ikut beranjak memasuki rumah. Rasa kantuk mulai kembali menyerang ku.

-

Pukul 9 pagi Mas Fahmi sudah datang, dengan motor yang semalam dia kendarai, baju putih yang dibalut cardingan biru dan celana jins, yang di sambut ramah Papah yang memang tengah bersantai di teras rumah dengan koran sebagai bacaannya. Aku keluar dari kamar saat Papah memanggil nama ku, sedikit terkejut karena kehadiran Mas Fahmi yang suara kedatanganya tak ku dengar karena tengah mendengarkan lagu menggunakan headset.

"Maaf Mas, aku belum siap-siap" tawa kikuk muncul di bibir ku yang bersambut senyum Mas Fahmi yang memahami hal itu.

"Gak papa. Saya juga mau ngobrol sama Bapak dulu" Aku mengangguk walau merasa tidak enak.

"Udah kamu siap-siap sana. Biar Nak Fahmi ngobrol sama Bapak dulu ya? " Papah ikut menimpali, membuatku semakin merasa tidak enak sebelum akhirnya beranjak guna ber siap-siap membiarkan suara Papah yang memanggil Mamah terdengar samar dari dalam kamar ku.

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!