Belenggu Cinta Mantan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

seperti biasa pagi ini azalea berangkat kerja di rumah sakit tempatnya bekerja. Tidak terasa waktu cepat berlalu 2 bulan sudah azalea bekerja disana. Dan pembangunan kliniknya juga sudah 50% selesai.

Kesibukan azalea dirumah sakit bertambah, karena akhir akhir ini ada begitu banyak pasien yang harus di operasi. Sebagai dokter spesialis bedah umum azalea berperan penting dalam setiap tindakan operasi. Kadang azalea harus kerumah sakit jam 2 dini hari, kadang juga subuh ia berangkat.

Namun, azalea happy karena ada para kakak kakaknya yang sigap mengantarnya. Tapi, azalea bad mood saat ini karena para kakaknya telah kembali kejerman 2 hari yang lalu. Rumah yang terasa ramai kini kembali sepi hanya ada ariana yang sudah jarang pergi kebutiknya. Ariana akan pergi kebutik jika ada yang mendesak. Ia hanya memantau dari rumah dan mendesain bahannya juga dari rumah.

"lesu banget dok." suster inah, menaruh map di atas meja azalea.

"iya, ngantuk" jawab azalea memijit pangkal hidungnya. Memang benar adanya ia sangat mengantuk karena semalam ia melakukan operasi di jam 2 dini hari. Dan selesai jam 4 subuh, ia mengantuk dan disambung kerja pagi lagi.

"apa perlu saya konfirmasi di loket penerimaan pasien, dok?." tanya suster inah, yang prihatin melihat azalea yang kurang tidur.

"tidak usah inah, saya bisa menahannya hingga siang nanti" jawab azalea karena memang jam kerjanya sampai siang ini pukul 11 siang.

"ah, iya. Baiklah" suster inah kembali kemejanya.

2 jam berlalu dan pasien yang datang berobat pun sudah selesai. Azalea merenggangkan otot ototnya yang terasa kaku. Ia menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya sejenak.

"sayang" azalea membuka matanya dan betapa kagetnya dia. saat ini matanya bertatapan langsung dengan mata tajam milik leon. Sejak kapan lelaki itu ada di ruangannya? Dan kemana inah. apakah ia sempat tertidur? mengapa ia tidak menyadari jika lelaki yang selalu ia hindari itu berada dihadapannya saat ini.

"hey!!!" leon melambaikan tangannya di depan wajah azalea. Karena ia melihat wanita itu diam tidak seperti biasanya.

"hummm ada apa?" azalea mengalihkan tatapannya kesembarang arah.

"aku mau ngomong" ucap leon ia menarik kursi lalu mendudukinya.

"ya sudah tinggal ngomong saja" ucap azalea jutek, wanita itu memasukkan barang barangnya kedalam tas selempangnya.

"gak disini" ucap leon yang terus menatap wajah azalea tanpa henti.

"ngomong atau tidak sama sekali" putus azalea.

"weekend nanti aku akan melamarmu pada orang tuamu" pergerakan tangan azalea terhenti kemudian wanita itu menatap leon.

"leon tolong, hidup aku sudah berantakan jangan menambahnya lagi" ucap azalea pasrah sungguh ia tidak tahu harus menghadapi leon dengan sikap apa lagi.

"aku akan membahagiakanmu" jawab leon sungguh sungguh.

"dengan cara apa?" tanya azalea dengan terkekeh geli ia menggeleng gelengkan kepalanya. Baginya leon sekarang sedang membual dihadapannya. Sungguh rasanya sangat lelah sekali menghadapi ujian hidup yang tidak pernah berakhir.

"duniaku milikmu" ucap leon membuat tawa azalea meledak bahkan air mata di sudut matanya keluar tanpa permisi.

"bagaimana dengan keluargamu?" tanya azalea ia berdiri hendak keluar dari ruangannya. yang ia inginkan saat ini adalah cepat pulang dan beristirahat.

"mereka tidak akan perduli" jawab leon yang juga bangkit dan mengikuti langkah kaki azalea.

"stop leon, lupain aku. Hiduplah sesuai dengan takdirmu, jangan melampaui batasmu. Tolong aku capek sedang butuh istirahat" leon berusaha untuk abai dengan ucapan azalea. Karena ia melihat wanitanya sedang lelah.

"aku punya apartemen di daerah sini" ucap leon menahan pintu yang hendak azalea buka.

"apa maumu sebenarnya? Hah? Mengapa kamu terus terusan mengusik hidupku" azalea membalikkan badannya dan menatap tajam kearah mata leon. Cukup! Baginya sikap leon sudah cukup kini saatnya azalea harus tegas kepada lelaki itu sebelum cap pelakor melekat padanya.

"aku mau kamu jadi milikku sepenuhnya" jawab leon.

"stop membual disini! Pulang dan urusi istri dan anakmu dirumah. Jangan terus mengganggu hidup orang lain" ucap azalea lantang sungguh batas kesabarannya sudah mencapai ubun ubun.

Kening leon mengerut mendengar ucapan azalea barusan. Istri? Anak? Apa yang sedang azalea bicarakan sebenarnya.

"apa maksudmu?" tanya leon bingung.

"mengapa? Tidak mau mengakui? Iya? Kamu pikir aku mau jadi yang kedua? Hah!. Ceraikan istrimu lalu datang padaku" teriak azalea terbawa emosinya bagaimana bisa lelaki itu berpura pura tidak mengetahui ucapannya. Orang bodoh sekali pun akan mengerti apa yang di ucapkan oleh azalea.

Leon semakin tidak mengerti istri? Istri yang mana leon belum pernah menikah. Dari mana wanitanya itu mendapat informasi yang tidak benar adanya. Melihat leon diam saja azalea berfikir jika leon hanya sedang bermain saja dengannya. Sakit dada azalea terasa nyeri akhirnya luka yang susah payah azalea obati kini berdarah lagi dengan orang yang sama. Azalea perlahan melangkah mundur dan dengan cepat ia berlalu sambil berlari meninggalkan leon yang masih diam ditempatnya.

Mendengar suara pintu tertutup lamuanan leon buyar begitu saja. Dan menyadari jika azalea sudah tidak ada di depannya. Ia segera menyusul wanitanya dengan setengah berlari leon terus menyusulnya.

"tunggu azalea" leon berhasil meraih tangan azalea. Saat ini mereka tengah berada dihalaman parkiran rumah sakit.

"apa lagi!!!" azalea menyentakkan tanganya namun, tidak terlepas.

"aza kumohon sayang. Disini ada kesalah pahaman" ucap leon yang terus memegang tangan azalea dengan erat namun tidak menyakiti wanitanya.

"aku tidak peduli! Lepas aku mau pulang" ucap azalea, tidak ada lain yang ia inginkan saat ini. Pulang dan tidur sungguh badannya sangat lelah sekali tulang tulangnya terasa seperti sedang tidak bersambung.

"akhhhhhh" jerit azalea saat badannya dibopong paksa oleh leon. Lelaki itu membawa paksa azalea dan memasukkan tubuh mungil wanitanya kedalam mobil. Telinga leon seakan tuli dengan teriakan frustasi azalea.

"kemana kamu akan membawaku?" tanya azalea dengan suara seraknya, wajahnya sudah memerah. Air mata yang sejak tadi ia tahan kini meluncur bebas tanpa seizinnya.

Setelah beberapa menit berlalu suasana dalam mobil terasa hening. Leon menoleh, rupanya wanita itu ketiduran. Mungkin ia sudah lelah memberontak sejak tadi, hati leon sakit melihat air mata dipipi azalea yang masih basah disana. Mengapa ia selalu gagal melindungi miliknya. Bykan maksudnya untuk menakuti atau membuat azalea tertekan. Namun, jika ia tidak memaksanya apakah wanita itu mau mendengarkan penjelasannya?. Dan lagi dari mana wanita itu mendapat berita seperti itu. Leon menggenggam setir kemudinya dengan erat. Sungguh ia tidak akan mengampuni orang yang sudah membuat azalea membencinya.

Setelah sampai leon membuka sabuk pengamannya dengan pelan agar azalea tidak bangun. Ia pun melangkah dengan hati hati lalu menggedong azalea dengan pelan dan membawanya masuk kedalam rumah. Awalnya ia ingin membawa azalea ke apartemennya namun, ia berubah pikiran lalu membawa wanitanya itu kerumahnya.

"eh, le!. Siapa dia?" tanya tante ratna saat melihat azalea di dalam gendongan leon.

"sttttt..." leon hanya menggerakkan pelan bibirnya ia sedang menahan diri agar tidak membuat tidur azalea terusik. Ia pun terus berjalan masuk membawa tubuh mungil azalea menuju kamarnya.