Menyimpan luka dan rasa rindu secara bersamaan membuat Wulan menutup diri dari laki laki yang berusaha mendekatinya, meski semua itu sudah terjadi lebih dari delapan tahun tapi tak bisa membuat Wulan melupakan apa yang terjadi pada rumah tangganya dengan Rendra.
Apakah kerinduan anak anaknya pada sosok ayah akan meluluhkan hati Wulan untuk kembali membuka hati ataukan Wulan memilih untuk kembali pada laki laki yang sudah memberinya luka yang bahkan hingga saat ini tak bisa Wulan lupakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Yang Sebenarnya
Ayunda berjalan menyusuri jalan tak tentu arah hingga akhirnya kakinya berbelok ke arah mini market yang berada tak jauh dari ujung jalan dimana luka yang coba Ayunda kubur malah memberikan luka baru di atas luka lama.
" minuman dingin " ucap Ayunda sambil mengambil satu botol minuman soda favorit nya jika sedang seperti ini.
" kak tolong ambilkan minuman itu dong " ucap seorang anak perempuan yang jika di tebak usianya tak jauh berbeda dengan usia Ayumi adiknya
Tanpa banyak bicara Ayunda memberikan apa yang anak perempuan itu inginkan tapi sepertinya takdir senang mempermainkan dirinya dimana setelah menerima minuman yang iya inginkan anak itu berjalan ke arah laki laki yang tak ingin ayu dan temui dalam hidupnya.
" sudah dapat ?" tanya Nathan sambil membelai kepala anak itu yang bisa Ayunda tebak jika anak perempuan itu adalah orang yang sama yang Ayumi bicarakan tadi di rumah.
Tak ingin menyaksikan pemandangan yang semakin menyakiti hatinya membuat Ayunda memilih untuk segera membayar dan kembali ke rumah nya karena mungkin hanya rumah lah tempat teraman nya saat ini.
" sudah mba " ucap Ayunda yang berusaha tak menunjukan amarahnya di depan orang asing tapi suara tertahan Ayunda malah membuat Nathan melihat ke arah Ayunda.
" hai nak, kamu sedang belanja ?" tanya Nathan sambil menghampiri Ayunda tapi Ayunda memilih bergegas pergi menghindar sebelum Nathan sampai ke arahnya.
" apa sepemarah itu sikap anak itu atau dia sedang menyembunyikan luka dengan amarahnya ?" tanya Nathan yang sepertinya begitu tertarik pada kepribadian Ayunda sejak pertama bertemu.
" yah kenapa kakak itu berdiri di tengah jalan ?" tanya Naura yang tak sengaja melihat ke arah jalan dan yang Naura lihat Ayunda seperti sedang berdiri di tengah jalan dan itu sangat berbahaya jika sampai ada motor dan mobil yang melintas.
" Naura tunggu di sini " ucap Nathan yang langsung keluar dari mini market untuk memastikan jika Ayunda tak berjalan di tengah jalan meski itu hanya jalan komplek.
Nathan bergegas menghampiri Ayunda yang ternyata di arah belakang ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang tapi sepertinya Ayunda sedang tak fokus hingga tak menyadari dimana posisinya saat ini.
" hai nak minggir !" teriak Nathan sambil menarik tangan kanan Ayunda hingga membuat keduanya jatuh tersungkur dan hal yang lebih buruknya kepala Ayunda malah terbentur trotoar jalan hingga Ayunda tak sadarkan diri.
" Auhhh " Nathan meringis kesakitan saat pundaknya terbentur aspal jalan tapi saat melihat gadis yang coba iya selamatkan tak sadarkan diri Nathan bergegas bangkit untuk menyadarkan anak perempuan itu.
" yah, ayah ngga papa ?" tanya Naura yang langsung berlari saat melihat ayah dan anak perempuan itu terjatuh di pinggir jalan.
" ayah ngga papa tapi kakak ini yang sepertinya terluka " ucap Nathan yang langsung menggendong Ayunda dan dengan cepat Risa mengikuti ayahnya dan membantu membukakan pintu mobil agar ayahnya bisa meletakkan Ayunda di dalam dan bisa segera membawanya ke rumah sakit.
" ada yang tau rumah atau nama ibu dari anak ini ?" tanya Nathan sebelum masuk ke dalam mobil karena ada beberapa orang yang kini sudah berkerumun melihat kejadian tadi.
" saya akan menghubungi ibunya " ucap salah satu tetangga Wulan yang kebetulan sedang berbelanja ke mini market.
" tolong beritahu ibunya jika saya akan membawa anaknya ke klinik terdekat " ucap Nathan yang langsung masuk ke dalam mobil agar Ayunda bisa segera mendapatkan penanganan dari dokter.
" tak jauh dari sini, sekitar lima ratus meter ke arah kanan ada klinik Jannah bapak bawa saja ke sana biar saya beritahu ibunya Ayunda " ucap wanita itu lagi.
" Ayunda ?" ucap ulang Nathan yang mana saat menyebut nama itu hatinya tiba tiba saja bergetar tapi Nathan tak memperdulikan nya saat ini karena membawa ayu dan ke rumah sakit terdekat jauh lebih penting.
" kakak ini akan baik baik saja kan ?" tanya Naura yang terus saja melihat ke arah Ayunda yang masih tak sadarkan diri.
" kakak itu pasti akan baik baik saja " ucap Nathan yang tak akan bisa membayangkan jika terjadi sesuatu pada anak itu dan bagaimana perasaan ibu dan ayahnya jika hal buruk terjadi pada anak itu.
Nathan melajukan mobilnya sesuai arahan salah satu warga yang memberitahu nya tadi sedangkan wanita tadi langsung menghubungi Wulan agar Wulan bisa segera mendampingi Ayunda yang saat ini pasti sangat membutuhkan ibunya.
" halo Bu Wulan " ucap wanita itu yang ternyata tak butuh waktu lama Wulan langsung mengangkat sambungan telepon dari dirinya.
" ya Bu Jeje ada yang bisa saya bantu ?" tanya Wulan karena baru ini Bu jeje menghubunginya meski mereka satu RT tapi mereka hanya sering menyapa saat bertemu bukan berbagi kabar lewat sambungan telepon seperti saat ini.
" saya cuma mau ngasih tau jika Ayunda baru saja terjatuh atau tertabrak saya juga kurang paham "
" apa Bu !!" tanya Wulan yang tanpa sadar tubuhnya sampai mundur ke belakang saat mendengar kabar putrinya saat ini.
" saya tak melihat dengan jelas kejadiannya tapi saat ini ayu da sudah di bawa ke klinik Jannah oleh orang yang menyelamatkannya" ucap Bu Jeje lagi yang berhasil membuat tubuh Wulan terasa lemah tak bertenaga karena yang ada dalam pikiran Wulan saat ini kondisi Ayunda cukup parah hingga harus di bawa ke klinik.
" Bu ... Bu Wulan ... Apa ibu masih mendengar saya ?" tanya Bu Jeje yang tak mendengar suara apapun dari pihak Wulan.
" saya masih mendengarkan Bu,terima kasih atas informasinya " ucap Wulan.
" maaf saya tutup dulu, saya akan langsung ke klinik " ucap Wulan yang langsung menutup sambungan teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Bu Jeje terlebih dahulu.
" yumi... Ayumi..." Wulan memanggil Ayumi sambil mencari dompet dan juga tas kecil untuk iya bawa ke klinik.
" iya Bun, bunda mau kemana ?" tanya Ayumi yang bisa melihat kepanikan di wajah ibunya saat ini.
" kita ke klinik, kakak ada di klinik " ucap Wulan sambil menggenggam tangan Ayumi dan keduanya pun langsung bergegas menuju klinik menggunakan sepeda motor matic tua milik Wulan.
" kenapa kakak ada di klinik bunda ?" tanya Ayumi yang tiba tiba saja takut terjadi sesuatu pada kakaknya karena hanya kakak dan ibunya yang Ayumi miliki di dunia ini.
" bunda ngga tau tapi semoga kakak baik baik saja dan tak ada hal serius yang menimpa kakak " ucap Wulan yang sejujurnya ucapan itu bukan hanya untuk menenangkan putrinya tapi juga menenangkan dirinya saat ini.
" bunda, itu teman baru yumi " tunjuk Ayumi pada anak sebayanya saat mereka berdua masuk ke dalam klinik Jannah.
Deggg
" yumi... "
" Naura... " ucap keduanya saling melambaikan tanya tapi berbeda dengan dua orang dewasa yang sudah lebih dari delapan tahun tak bertemu, keduanya hanya saling terpaku di tempat masing masing tapi tak lama Wulan sadar tujuannya datang ke klinik ini.
" sus, apa putri saya Ayunda ada di klinik ini ?" tanya Wulan yang kini sudah berada di hadapan Nathan tapi tak sekalipun Wulan menatap kembali ke arah Nathan.
" putri saya ?"
" jadi benar Ayunda itu..."
✍️✍️✍️ apa kebenaran akan terbongkar dan apa kah karena kecelakaan ini akan membuat hubungan Ayunda dan Nathan bisa sedikit mencair terlebih setelah Nathan tau jika Ayunda itu anak yang sudah iya sia siakan selama ini ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya di
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
