Melahirkan Bayi Kembar Ceo

Sienna tidak berkata apa-apa. Membiarkan dirinya menjadi manajer Sabrina bahkan lebih buruk daripada membiarkan dirinya mati. Sekarang dia mengerti apa maksud Sabrina tadi jadi Sabrina memang sudah menunggunya di sini!

Sebelum Sienna sempat menolak, Sabrina langsung berkata, "Manajer Johnson, aku tidak ingin dia menjadi manajerku. Ganti dengan orang lain."

Kemudian dia menatap Sienna dengan jijik. "Orang seperti dia, kalau aku mengikutinya, mungkin besok aku akan sama saja seperti kemarin. Aku tidak menginginkannya."

"Hm.." Manajer Johnson berkata dengan agak canggung. "Nona Sabrina, ini keputusan perusahaan. Nona Sienna adalah manajer Terbaik yang baru kembali dari luar negeri. Dia punya banyak pengalaman, atau--"

"Manajer Terbaik dari luar negeri? Lelucon apa ini? Apakah pasar domestik bisa disamakan dengan pasar luar negeri?" Nada suara Sabrina penuh keraguan.

"Bagaimanapun juga, kalau kamu memaksaku untuk memakai dia sebagai manajer, aku akan memutus kontrak dengan perusahaan."

Dia tidak percaya Manajer Johnson masih belum bisa menilai mana yang lebih penting.

Sienna hanya menatap mereka dengan tenang, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia ingin melihat permainan apa yang sedang direncanakan Sabrina.

"Aku..." Manajer Johnson tampak bingung dan tidak tahu harus berkata apa. Ketika dia mengingat bahwa Sabrina adalah putri dari keluarga Horison sekaligus tunangan keluarga Pierce, dia ragu sejenak, lalu menggertakkan giginya dan berkata dengan suara rendah, "Nona Sabrina, aku mengerti maksudmu. Jangan khawatir, aku akan mengatur manajer lain untukmu"

"Bagus," ujar Sabrina, nadanya berubah. "Tapi karena Manajer Sienna baru datang, tentu kita tidak boleh membuatnya kehilangan muka. Kita tetap harus memberikan beberapa artis baru padanya, supaya identitas Manajer Sienna bisa disesuaikan." Dia berkata sambil menekankan kata baru.

"Apa yang dikatakan Nona Sabrina memang benar. Aku tahu bagaimana mengaturnya," Manajer Johnson segera tertawa.

"Kalau begitu, aku ada urusan. Aku pergi dulu." Setelah berbicara, Sabrina memelototi Sienna dengan senyum di matanya. Saat melewatinya, dia berkata pelan, "Sienna, biar aku beritahu kamu tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Selama aku masih di sini, kamu tidak akan pernah bisa sukses di industri hiburan domestik!"

Sienna mendengus dingin, menatapnya sambil menyeringai. "Aku harap kamu bisa tertawa sampai akhir"

Tentara datang, pasang perisai. Air datang, tutup dengan tanah. Apa dia masih harus takut?

Setelah Sabrina pergi, Manajer Johnson mengerutkan kening dan melihat ke arah Sienna. "Manajer Sienna, karena Nona Sabrina tidak menginginkanmu sebagai manajernya, maka aku hanya bisa mengatur artis lain untukmu. Kamu tidak keberatan, kan?"

Sienna tersenyum tipis. "Tidak."

Dia seperti cermin yang jernih di dalam hatinya. Manajer Johnson tampaknya jelas berpihak pada Sabrina. Apa pun yang dikatakannya tidak akan mengubah apa-apa.

Pendatang baru tetaplah pendatang baru. Dia pernah membimbing pendatang baru di luar negeri terutama di Inggris. Itu jauh lebih baik daripada menangani Sabrina yang hanya mengandalkan emosi tanpa otak.

"Itu bagus." Manajer Johnson sangat puas dengan sikapnya. Tampaknya manajer yang baru kembali dari luar negeri ini tidak memiliki latar belakang kuat, jadi bisa diperlakukan sesuka hati.

Setelah keluar dari ruang rapat, Sienna langsung pergi mencari kedua anaknya. Setelah berpamitan pada Lena, dia membawa mereka pulang.

Begitu masuk ke dalam mobil, Hazel yang mulutnya besar tidak bisa menahan diri. Ia langsung berkata kepada Sienna, "Mima, aku harus bilang sesuatu Hari ini aku melihat Papa."