Ditinggal Membuat Tuan Muda Frustasi

Ditinggal Membuat Tuan Muda Frustasi

Bab 1 Pernikahan Jebakan

“Bagaimana! Apa kali ini kalian datang dengan membawa kabar baik? Alea, apa kamu sudah hamil?!”

Baru dua langkah Abraham dan Alea memasuki kediaman besar Tuan Liam, pertanyaan nyelekit menyambar telinga. Ini bukan sekedar pertanyaan, lebih tepatnya ledekan untuk Menantu Keluarga Liam yang tidak kunjung hamil di usia pernikahan yang sudah memasuki tahun ketiga.

Alea Kim, yang merupakan menantu pertama Keluarga Liam, hanya bisa menunduk dan berucap, “Maaf, Ma. Aku belum hamil,” sebuah jawaban yang menunjukkan ketidakberdayaan.

Nyonya Liam, mendengus kesal. “Maaf-maaf! Sudah berapa ratus kali kamu minta maaf, Alea! Saya bosan mendengarnya. Apa sebenarnya kamu ini mandul?!”

Alea yang tertunduk langsung mengangkat wajah, menatap Nyonya Liam. Namun ia tidak bisa berucap apapun bahkan, sekedar untuk membela diri.

“Kenapa! Apa kamu tidak terima dengan kata-kata, saya?!”

“Cukup!”

Pria yang sejak tadi diam saat istrinya di olok-olok, akhirnya membuka suara membuat Nyonya Liam langsung menutup mulutnya.

Siapapun akan langsung diam ketika anak sekaligus cucu pertama Keluarga Liam bersuara dengan dingin dan tegas karena itu menandakan jika ia terganggu, tidak ada yang berani mengganggu dan menyinggung seorang Abraham, Yang memiliki kekuasaannya melebihi, Tuan Liam sendiri, termasuk Nyonya Liam, yang bernama Sandra.

“Abraham, maafkan mama, mama hanya….”

Nyonya Liam tidak lagi melanjutkan kata-katanya, saat Abraham melangkah, mengacuhkan dirinya. Bahkan Abraham tidak mendengar apa yang baru saja ia katakan.

Abraham bukan hanya mengacuhkan Sandra, tapi juga Alea, Istrinya.

“Ma, aku permisi,” pamit Alea dan buru-buru menyusul Abraham.

“Sial!” Umpat, Nyonya Liam, pelan.

“Selamat datang Tuan Muda Abraham, Nenek Rossela, sudah menunggu Anda di kamar,” sapa kepala pelayan sangat sopan, dengan menundukkan setengah badannya.

Abraham tidak menjawab dan ini sudah sangat biasa, ia langsung menaiki anak tangga menuju kamar Nenek Rossela diikuti dengan kepala pelayan di belakangnya.

“Abraham, oh…cucuku, akhirnya kamu datang juga,” Nenek Rossela yang sudah lama menunggu merentangkan kedua tangan, menyambut kedatangan cucu tersayang.

Abraham memeluk Nenek Rossela dengan sangat lembut penuh kasih, “Apa yang terjadi? Kepala pelayan bilang, kamu tidak mau makan.”

“Apa aku masih punya alasan untuk berselera makan saat cucuku tidak berkunjung lebih dari dua Minggu?”

“Maafkan aku, kedepannya aku akan meluangkan waktu lebih untukmu.”

Alea yang mematung di ambang pintu kamar Nenek Rossela, tertegun melihat interaksi mereka, Abraham begitu sangat lembut, sabar dan penuh kasih saat bersama, Nenek Rossela, tanpa Alea sadari timbul rasa iri dihatinya.

Abraham sangat menyayangi Nenek Rossela, bisakah lelaki itu memperlakukan aku seperti Nenek Rossela? Bisakah lelaki itu menyayangi aku sama seperti dia menyayangi Nenek Rossela? Bisakah lelaki itu bersikap hangat padaku?

Bisakah!

Bisakah!

Bisakah!

Alea tersenyum getir, dia hanya bisa berandai-andai dan berharap, tapi semakin ia berharap semakin jauh dan tidak terjangkau. Abraham begitu dingin padanya, bukan hanya itu, Abraham juga sangat membenci dirinya. Alea tidak marah, karena ini memang kesalahan keluarganya.

Abraham merasa ditipu hingga ia harus menikah dengan Alea Kim, gadis yang sama sekali tidak ada di hatinya, lelaki itu tidak pernah membayangkan akan beristrikan Alea, gadis bodoh! Yang selalu menjadi bahan ejekan dan bully saat masih sekolah.

Begitu juga dengan Alea yang tidak pernah membayangkan akan menjadi Istri lelaki yang nyaris sempurna, hebat, kebanggaan keluarga besar Liam, Abraham William, lelaki yang sangat ia kagumi sejak kecil.

Semua orang tahu, jika pernikahan Alea dan Abraham, sebuah jebakan yang disusun oleh Keluarga Kim, Keluarga besar Liam juga tahu, jika Alea diam-diam mengagumi dan mencintai Abraham.

Siapa yang tidak akan mengagumi dan mencintai sosok tampan, gagah dan kaya raya, seperti Abraham William.

Namun tidak ada yang tau, pernikahan jebakan yang di duga demi kepentingan Keluarga Kim, adalah penjara yang menyakitkan bagi seorang Alea.

“Alea! Kenapa berdiri disitu, ayo! Kemari lah, nak!”

Lamunan Alea buyar, saat Nenek Rossela, menyandarkannya.

Alea mengangguk, berjalan mendekati Nenek Rossela, “Nenek, bagaimana dengan kabarmu?”

Nenek Rossela memeluk Alea dengan lembut, “Aku tidak baik, karena kamu jarang berkunjung menemani orang yang sudah tua ini.”

“Maafkan aku Nek.”

Nenek Rossela menguraikan pelukannya, “Bagaimana dengan kabarmu, Alea? Apa Abraham memperlakukanmu dengan baik?”

Pertanyaan ini selalu muncul saat Alea bertemu dengan Nenek Rossela, wanita tua ini sangat mengkhawatirkan kebahagiaan dan kenyamanan Alea, dan Nenek Rossela satu-satunya Keluarga Liam yang bahagia atas pernikahan Alea dan Abraham.

“Nenek jangan mengkhawatirkan apapun, aku baik dan Abraham selalu memperlakukan aku dengan sangat baik.”

“Syukurlah, aku senang mendengarnya. Jika Abraham sampai tidak berbuat baik dan menyakiti hatimu, jangan sungkan untuk mengatakannya padaku, aku yang akan memberi dia hukuman.”

Alea tersenyum, jika ia mau mengadu entah membutuhkan berapa hari untuk menceritakan kelakuan Abraham pada Nenek Rossela, lelaki itu selalu membuatnya sedih.

“Aku mengerti, Nek.”

Abraham yang disinggung namanya, menatap Alea dengan penuh arti, tatapan yang begitu dalam dan gelap. Membuat orang yang ditatap akan merasakan terkubur dalam liang yang sempit dan pengap.

**

Lebih dari setengah hari Abraham menemani Nenek Rossela, menghibur wanita yang sudah sangat rentan itu. Nenek Rosella, satu-satunya keluarga yang sangat Abraham sayangi dan percayai. Atas bujukan Nenek Rossela jagalah ia bersedia menikahi Alea.

“Abraham, apa kamu masih belum memikirkan untuk punya anak?”

Abraham yang sedang memijat punggung Nenek Rossela, terdiam. Lelaki ini sama sekali tidak peduli dan berniat untuk menjawab pertanyaan macam ini, pertanyaan yang selalu di ulang-ulang Nyonya Liam. Tapi karena Nenek Rossela yang bertanya, Abraham terpaksa menjawab dengan lembut, “Nek, Alea masih sangat muda. Bukankah akan lebih baik membiarkan dia menikmati dulu masa mudanya, sebelum menjadi Ibu!” Abraham menjawab sambil melempar tatapan pada Alea, maksud dari menikmati masa muda adalah sebaliknya dan Alea paham itu.

Terpopuler

Comments

AFM

AFM

Ceritanya sangat menarik, di bab awal saja sudah seperti ini. Semangat Thor 🎉

2024-11-12

1

AFM

AFM

Kasihan sekali, Alea 😭

2024-11-12

1

AFM

AFM

Alea ❤️❤️❤️

2024-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!