NovelToon NovelToon
Jadi Kedua? Hayu!

Jadi Kedua? Hayu!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Selingkuh / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Sinopsis:

Zayden Levano, pewaris perusahaan besar, dihadapkan pada permintaan tak terduga dari kakeknya, Abraham Levano. Sang kakek memintanya untuk mencari Elara, seorang gadis yang kini bekerja sebagai wanita penghibur di klub malam. Keluarga Zayden memiliki hutang budi kepada keluarga Elara, dan Abraham percaya bahwa Elara berada dalam bahaya besar karena persaingan bisnis yang kejam.

Permintaan ini semakin rumit ketika Abraham menuntut Zayden untuk menikahi Elara demi melindungi dan menjaga warisan keluarga mereka. Di tengah kebingungan dan pertarungan moralnya, Zayden juga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa istrinya, Laura, mengandung anak yang bukan darah dagingnya. Kini, Zayden terjebak antara tanggung jawab keluarga, cinta yang telah retak, dan masa depan seorang gadis yang hidupnya bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Di Balik Kebahagiaan

 Bab 13

 "Bisa jadi. Mungkin dia dapat dapat cowok tajir dari lingkungan kerjanya."

 "Berarti berita yang beredar selama ini benar dong. Elara emang jadi wanita penghibur."

 "Kita lihat aja besok. Seperti apa mempelai pria itu. Aku tebak sih, usianya jauh banget dan bener-bener bikin geli. Yah ... Paling tidak bapak-bapak lah."

 Bu Nira hanya bisa tersenyum tipis, menahan semua gunjingan itu di dalam hatinya. Meski dia tak mendengar jelas dan tak mendengar langsung, tapi Bu Nira tahu bahwa anaknya sedang menjadi bahan gunjingan.

  Akan tetapi, bagi Bu Nira, selama Elara bahagia dan hidupnya aman, dia tak peduli dari mana uang itu berasal. Bu Nira percaya pada anaknya, tidak akan berbuat yang aneh-aneh.

 ###

 Sementara itu, di rumah besar milik Zayden, Laura menatap suaminya dengan tatapan curiga. Ada sesuatu yang berubah. Dia bisa merasakannya. Zayden tidak seperti biasanya. Bahkan aroma tubuhnya berbeda, seakan ada jejak wanita lain di sana. Laura mendekat, mencoba mencium jaket Zayden ketika dia hendak pergi.

 “Zayden, apa ini?” tanyanya, suaranya tajam.

 Zayden menarik jaketnya dengan kesal. “Kau berlebihan, Laura. Jangan mengada-ada.”

 Laura tidak berhenti di situ. “Kau semakin aneh, Zayden. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kau punya wanita lain?”

 Amarah Zayden meledak. “Cukup, Laura! Jangan bersikap posesif seperti ini. Aku tidak punya waktu untuk menghadapi kecemburuanmu yang tak berdasar.”

 “Tak berdasar?” Laura tertawa sinis. “Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya, Zayden. Ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku.”

 Pertengkaran itu tak terhindarkan. Mereka saling bertukar kata-kata tajam, hingga topik tentang anak yang dikandung Laura pun mencuat kembali. Zayden dengan dingin berkata, “Aku akan tetap membiayai anak itu, tapi kau tahu ini bukan tentang aku dan kamu lagi.”

 Kalimat itu memotong Laura seperti sembilu. Pertengkaran mereka semakin tajam, menyisakan luka yang tak terkatakan.

 ###

 Malam itu, Elara masih terjaga, duduk di atas tempat tidur di apartemen yang dingin dan sunyi. Di luar, cahaya bulan meredup. Di dalam, hatinya semakin terombang-ambing di antara kewajiban dan perasaan yang kian tak jelas arahnya. Tidak menyangka dia telah mengambil keputusan yang sangat besar.

###

 Keesokan harinya, suasana di rumah Bu Nira begitu berbeda dari hari-hari biasa. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, namun rumah sudah penuh dengan kesibukan. Hari ini, hari yang ditunggu-tunggu, hari pernikahan Elara, putri sulungnya. Di ruang tamu, Bu Nira duduk di depan cermin besar, penata rias sedang mengoleskan sentuhan terakhir di wajahnya. Ada rasa haru yang menggelayut di hatinya, namun ia berusaha keras untuk tetap tenang. Bagaimanapun, hari ini adalah hari besar bagi putrinya.

 "Bu, kita sudah siap," ucap Kia, dia mengenakan kebaya elegan dengan riasan wajah yang sempurna.

 Begitu pun dengan Zeni, dia menggunakan pakaian adat untuk pria, selaras dengan kakaknya.

 Bu Nira menatap kedua anaknya, dan senyum tipis muncul di bibirnya. "Kalian cakep dan cantik sekali," pujinya lembut.

 Mereka bertiga memang sudah siap untuk berangkat menuju gedung pernikahan. Namun, suasana agak ganjil. Biasanya, keluarga mempelai wanita selalu berangkat bersama-sama, tetapi hari ini berbeda. Elara memilih untuk tidak bersama mereka. Keputusan yang sedikit aneh, namun Elara punya alasan sendiri. Dia tak ingin bertemu tetangga atau siapa pun yang bisa mengganggu pikirannya. Rasa gugup yang melanda membuat Elara khawatir, takut jika auranya terganggu dan mempengaruhi penampilannya di pelaminan nanti. Oleh karena itu, Elara memilih untuk terpisah.

 Elara tetap berada di apartemen sampai hari ini, di mana pernikahan akan berlangsung dalam hitungan jam.

 Rumah Bu Nira posisinya masuk gang kecil, hingga mobil-mobil yang disiapkan Zayden menunggu di tepi jalan raya. Para tetangga juga sudah terlihat siap, mereka ada yang di depan rumah Bu Nira, ada juga yang menunggu di teras masing-masing.

 Di jalan raya, deretan mobil sudah berjajar, siap mengantarkan keluarga dan tetangga ke lokasi pernikahan. Zayden telah mengatur semuanya dengan sangat baik. Sekitar tujuh hingga sepuluh mobil mewah disediakan untuk para tamu, khususnya tetangga-tetangga dari pihak keluarga mempelai wanita. Hal ini tentu saja menambah bahan pembicaraan di kalangan mereka.

 “Lihatlah! Mobil-mobil mewah seperti ini, siapa yang menyangka?” salah seorang tetangga berbisik.

 “Ini pasti gara-gara si calon suami Elara. Kayaknya kaya banget ya, bisa sewa mobil sebanyak ini,” timpal yang lain sambil mengangkat alis penuh kecurigaan.

 "Sewa? Kalu misal semua mobil milik dia gimana ya? Sekaya apa orang itu."

 "Iya ya, gimana kalau ternyata semua mobil ini milik calon suaminya Elara. Wah... beruntung banget anak itu."

 "Kok bisa ya, dia ketemu orang kaya seperti itu dan yang paling anehnya kenapa orang itu memilih Elara, masih banyak loh wanita lain yang lebih cantik lebih terhormat."

 Di balik semua bisik-bisik itu, gosip mengenai siapa sebenarnya Zayden, dan bagaimana kehidupan Elara setelah menikah nanti, terus beredar. Namun, Bu Nira dan kedua anaknya memilih untuk tidak memedulikan hal tersebut. Mereka tahu, gosip adalah bagian dari hidup di lingkungan ini, dan hari ini, fokus mereka hanya pada kebahagiaan Elara.

 "Siapa namanya?" salah satu dari mereka yang sedang ngerumpi, bertanya nama suaminya Elara.

 "Zayden kalo gak salah."

 "Nah itu namanya aja susah diucapin, kayak nama-nama orang blasteran gitu ngebayangin enggak sih, kakek-kakek namanya Zaidan."

 Mereka pada tertawa kecil ngebayangin jika calon suaminya elara adalah kakek-kakek. Mereka tetap menjaga batasan, takut Bu Nira mendengar rumpian mereka, meskipun kentara sekali kalau mereka sedang merumpi dari bahasa tubuhnya.

 ###

 Sementara itu, di kediaman Levano, suasana berbeda jauh. Laura, yang biasanya tenang dan penuh perhatian, merasa ada sesuatu yang salah. Akhir-akhir ini, dia mulai mencurigai Zayden dengan ketar. Ada yang berubah pada suaminya, sikapnya, caranya berbicara, bahkan ke mana dia pergi. Zayden, yang biasanya begitu transparan, kini sering kali beralasan.

 Pagi itu, Laura, yang tengah hamil, mendesak ingin ikut ke kantor bersama Zayden.

 "Aku ikut hari ini," katanya tegas.

 Zayden menatapnya, sedikit terkejut. "Laura, untuk apa? Kau sedang mengandung, lebih baik istirahat saja di rumah. Aku tak ingin kau kelelahan."

 Namun, Laura bersikeras. Kecurigaan yang sudah lama terpendam membuatnya tak bisa hanya diam di rumah. "Aku baik-baik saja. Lagi pula, aku ingin melihat bagaimana keadaan di kantor."

 Zayden menarik napas panjang, merasa terjebak. "Laura, ini bukan saat yang tepat. Percayalah padaku."

 Namun, sebelum Zayden bisa melanjutkan, Laura mendapatkan pesan dari ponselnya. Dia memegang ponsel itu dengan erat, wajahnya terlihat tegang. Saat itu juga Zayden akan melangkah pergi, sebab dia pikir Laura pasti akan sibuk dengan ponselnya. Namun...

Bersambung...

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Nur Adam
lnju
Senja Kelabu: Mampir dipunyaku juga, Kak. Genre roman komedi.

SUAMIKU GURU GALAK

mampir ya, Kak
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: thx udah mampir
total 2 replies
Anto D Cotto
.menarik
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
🐜SixNine: Wah, akhirnya up novel baru, nih🥳
Anto D Cotto: ok, seep 👍👌
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!