Naomi Allura Karina seorang mahasiswi jurusan manajemen yang sering disapa Karina itu meninggal karena ingin menyelamatkan anak kecil yang akan tertabrak mobil.
Bukannya pergi tenang ke surga tapi Karina justru masuk ke dunia novel dan terbangun sebagai Aurora Evangeline Elowen nona keluarga Duke Elowen.
Sialnya lagi dia terkenal sebagai nona yang sangat menggilai putra mahkota yang merupakan calon tunangannya. Dimana dia nanti akan mati ditangan tunangannya sendiri karena dituduh meracuni adiknya.
Karina bertekad untuk menjauhkan diri dari sang malaikat mautnya bagaimanapun caranya dan mendapatkan kebahagiaan yang diinginkannya.
Adelardo Aldric Luca Griffin sang putra mahkota yang berhati dingin dan kejam itu sangat tidak menyukai Aurora karena sikapnya yang selalu menjadi benalu baginya, tetapi suatu hari sang calon tunangannya itu tiba-tiba berubah menjadi membencinya.
Apakah Aurora yang merupakan Karina berhasil menjalankan rencananya dan mendapatkan kebahagiaan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardatus Sholeha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
Pria di depannya menyiritkan kening mendengar pertanyaan dari Aurora
"Kamu melupakan ku Rora? Aku hanya pergi selama 2 bulan dan kamu sudah melupakan aku? Tega sekali" ucap Pria itu sambil melepaskan tangannya dari kening ku
" Emm tuan maaf, tapi aku kehilangan ingatanku karena jatuh dari tangga istana waktu itu. Jadi aku tidak bisa mengingat mu tuan " jelas Aurora pada pria didepannya
Mata berwarna almond itu membelalak dan langsung maju untuk mengecek keadaan dari Aurora sambil memutar nya
"Kamu mengalami kecelakaan!? Bagian mana yang terluka huh? Biarkan aku mengecek nya dulu" ujarnya sambil memutar tubuh Aurora
Aurora yang cukup pusing karena di putar-putar itu, akhirnya memegang tangan pria itu untuk menghentikan perbuatannya " Tuan bisakah anda berhenti? Aku jadi pusing sekarang karena berputar" ujarnya sambil memijat samping kepalanya
"Owh maafkan aku rora, aku sungguh khawatir dengan keadaan mu. Dan kenapa tidak ada yang memberi tahuku tentang keadaan mu" ujar pria itu kesal
Dirinya sudah menugaskan kepada bawahannya, agar ketika dirinya pergi mengurus pekerjaan nya dikerajaan lain agar selalu memberikan informasi apapun tentang Aurora
Tapi bahkan Aurora mengalami kejadian sampai seperti ini, tidak ada informasi yang sampai padanya!
Jadi apa yang dikerjakan para bawahannya itu selama ini!? Sepertinya mereka minta untuk di sidang olehnya
"Jadi tuan siapakah nama anda? Mungkin kita bisa berkenalan dari awal kembali" ujar Aurora setelah pusing nya sedikit menghilang
Pria itu mengangguk dan merapikan sedikit bajunya
" Ehem, jadi aku akan memperkenalkan diri ku lagi. namaku adalah Richard Marx Zeiss Solstice kau bisa memanggilku Richard seperti biasanya " ujar Richard
"Ahh nama anda adalah Richard ya? Dan anda dari keluarga Solstice, apakah orang tua anda juga disini?" Tanya Aurora
Raut wajah Richard tiba-tiba berubah menjadi sedikit gelap lalu kembali menjadi cerah ketika menatap Aurora
"Rora sepertinya kamu memang benar benar tidak ingat ya? Orang tuaku sudah lama meninggal dan aku sendiri disini, orang terdekat ku hanya kamu" ujarnya pada aurora
Aurora melotot terkejut lalu menutup mulutnya sendiri
"Tuan sungguh maafkan saya, saya tidak bermaksud sama sekali" ujarnya penuh sesal
Richard tertawa kecil mendengar kalimat itu keluar dari mulut Aurora
" Aku kira hanya ingatan mu yang hilang ternyata sikapmu juga berubah ya? Tapi aku suka dengan sikapmu sekarang lebih manis dari pada yang dulu "
"Apakah kita dulu dekat tuan Richard?" tanya Aurora sambil mengerjapkan matanya
Richard mengangguk dan terkekeh jika mengingat keadaan mereka dulu
" Yaa kita cukup dekat walaupun sikapmu yang cuek dan membatasi diri denganku, tapi kita cukup dekat karena hanya kamu Rora orang terdekat ku"Ucap Richard sambil menatap Aurora dengan dalam, seperti ingin menyampaikan sesuatu dari tatapan matanya
Aurora yang melihat tatapan dari Richard menjadi sedikit salah tingkah, bagaimana tidak? Masak di tatap orang ganteng gak salting sih kan aneh
Kecuali yang natap itu si putra mahkota itu beda cerita, itu bukan salting lagi tapi lebih kepada takut. Mana orangnya modelan senggol bacok... hih ngeri Aurora mah
"Apakah kita berteman, kalau memang dulu kita berteman mari kita berteman kembali " ujar Aurora semangat dengan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Richard
Richard yang melihat Aurora mengulurkan tangannya segera menyambut nya, dan memegang tangannya lalu diangkatnya tangan itu untuk diciumnya
Tentu saja Aurora terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Richard, hingga tanpa sadar dirinya langsung menarik tangannya
"Ahh maafkan aku Richard, aku tadi terkejut" ucap Aurora tidak enak setelah perbuatannya itu cukup tidak sopan
"Tidak apa-apa Rora, kamu pasti belum terbiasa. Karena dulu kamu juga hanya mau di pegang oleh Adelardo dan keluarga mu" Richard memahami reflek dari Aurora
Aurora menyirit binggung, kenapa Richard memanggil putra mahkota dengan namanya saja? Sebenarnya kedudukan Richard itu apa?
" Emm Richard kalau kamu tidak keberatan, apakah aku boleh mengetahui kamu dari gelar bangsawan apa? Maaf jika pertanyaan ku tidak sopan" Aurora mengungkapkan rasa penasarannya
Richard tersenyum mendengar pertanyaan dari Aurora
"Aku tahu kamu pasti bertanya karena penasaran kenapa aku memanggil putra mahkota hanya dengan namanya saja kan?" Tebak Richard tepat sasaran
Aurora jadi malu karena Richard tahu isi pikirannya, dirinya meringis kecil" apakah mukaku menunjukkan isi pikiranku ya?" Aurora membatin
"Baiklah kamu lupa jadi aku akan memberi tahu kamu kembali, gelar bangsawan ku hanya Grand Duke itu pun aku meneruskan dari ayahku. Jadi jika dengan gelar namaku jadi Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice, seperti itu" ujarnya enteng
Sedangkan Aurora yang mendengarnya menjadi membuka mulutnya karena terkejut dengan gelar dari pria di depannya itu, kata gaulnya sih Speechless xixi
*Dan apa tadi kata Richard? 'Hanya Grand Duke' apakah Richard sedang merendah untuk meroket saat ini. Bahkan gelar itu merupakan gelar bangsawan tertinggi lebih tinggi dari ayahnya* Aurora membatin sambil sedikit kesal
Richard yang melihat Aurora masih terdiam dengan mulut yang terbuka dan wajah yang terkejut itu tertawa, kenapa Aurora menjadi semakin menggemaskan setelah kehilangan ingatannya
Richard mengulurkan tangannya untuk mengangkat dagu dari Aurora agar mulutnya tertutup
"Kenapa ekspresi mu seperti itu rora?" Richard bertanya sambil tertawa
"Bagaimana aku tidak terkejut, anda mengatakan dengan entengnya bahwa gelar bangsawan anda hanya Grand Duke? Tuan itu gelar tertinggi bangsawan!" Aurora menjawab sambil memanyunkan bibirnya
Richard semakin tertawa setelah mendengar jawaban dari Aurora " Tapi menurut ku itu hanya sebuah gelar saja, bahkan orang lain juga bisa mendapatkan gelar tinggi dengan prestasi mereka"
"Hentikan itu tuan anda tau saya cukup kesal saat ini, saya seperti orang bodoh karena bisa berbicara dengan seenaknya pada anda" Aurora menunduk, dirinya takut mendapatkan masalah karena berbicara kurang sopan tadi
"Hei rora tenang saja, aku bahkan tidak mempermasalahkan itu kamu bisa berbicara sesukamu dengan ku. Bukankah kita teman?" Kata Richard menenangkan gadis di depannya yang menunduk
Aurora mengangkat kepalanya kembali setelah mendengar Richard mengatakan hal itu
"Sungguh? Anda tidak marah dan akan mengadukan aku pada ayahku? Anda harus janji Duke Richard!" Seru Aurora pada Richard sambil mengulurkan jari kelingkingnya untuk membuat janji
"Jadi kamu takut aku akan mengadukan dirimu pada Duke Aaron karena hal seperti itu" Richard sambil menahan tawanya
Aurora pun menjawab dengan mengangguk cepat, dirinya memang takut nanti ayahnya marah padanya walaupun ayahnya jarang marah sih
"Astaga kenapa kamu sangat menggemaskan Aurora! Aku jadi ingin mencubit pipi mu itu"
Richard akhirnya melepaskan tawanya yang sedari tadi ditahannya, setelah ekspresi wajah Aurora seperti anak yang memelas
"Tuan Grand Duke Richard berjanjilah dulu padaku untuk tidak mengatakan pada ayahku!"
Aurora masih mengulurkan jari kelingkingnya pada Richard
"Baiklah baiklah aku berjanji tidak akan mengatakan apapun" Richard mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Aurora
Aurora pun tersenyum senang setelah Richard berjanji padanya, dirinya melepaskan jarinya dan tertawa kecil dengan Richard
Richard pun ikut tertawa melihat gadis didepannya itu sangat senang setelah dirinya berjanji dengan jari kelingkingnya Rasanya sudah sangat lama sekali dirinya tidak tertawa selepas ini, tapi hari ini dirinya banyak tertawa karena Aurora
Entah kenapa? Tapi dirinya sangat bahagia setelah bertemu kembali dengan Aurora dan sikap Aurora yang telah berubah ceria, itu membuat dirinya semakin senang karena Aurora tidak menjaga batasan lagi dengannya
Richard merasa dirinya menjadi semakin menyukai Aurora? Bolehkah dirinya menyukai gadis Elowen ini? Tapi dia tidak bisa mengendalikan perasaannya
Richard akan berusaha membuat Aurora menyukai dirinya, ya... dirinya juga ingin berbahagia dengan orang yang dia suka
Sepertinya dia akan merubah prinsip hidupnya yang tadinya hanya akan ada dirinya sendiri, tapi setelah ini akan menjadi berdua bernama Aurora dan memiliki keluarga kecil bersamanya.
Apakah Richard bisa mewujudkannya?