Harem : Menyamar Di Sekolah Khusus Perempuan

Angga menoleh ke arah Samantha. "Apa itu?" tanyanya.

Samantha tampak berjalan menghampiri Angga. Ia berbisik, "Nonton bokep..."

Dahi Angga berkerut dalam. Dia tak mengatakan apapun.

"Mereka bahkan punya grup chat khusus untuk berbagi video seperti itu. Bahkan para anggota geng cleopatra," ungkap Samantha.

Mendengar itu, Angga otomatis terpikirkan adiknya. "Apa itu berarti Silvia dulu juga begitu?" tanyanya.

Samantha terkekeh. "Mungkin. Semua orang punya sisi liar dalam dirinya, Gi. Bahkan kau sekali pun," jawabnya yang kian mendekat. Ia menatap Angga dengan lekat.

"Oke. Kalau begitu aku bisa pergi sekarang," imbuh Angga yang kini benar-benar beranjak dari hadapan Samantha.

"Dia ternyata cukup polos," komentar Samantha saat Angga telah pergi.

Sementara itu, Angga baru saja turun melewati tembok. Sekarang dia hanya perlu naik ojek online untuk pergi ke kostan Aries.

Setibanya di tempat tujuan, Angga langsung mengetuk pintu kamar kost Aries. Tak lama, temannya itu membukakan pintu.

"Lama nggak ketemu. Makin cantik aja kau," sambut Aries sambil cengengesan.

"Sialan kau!" timpal Angga. Ia segera melangkah masuk ke dalam kamar Aries. Pintu lantas segera ditutup.

Kamar Aries tampak berantakan sekali. Terdapat baju, celana kotor, dan plastik kemasan tampak bertebaran dimana-mana.

"Sumpah ya. Kamarmu ini bau jigong!" kritik Angga seraya mengambil parfum dari meja. Lalu dia semprotkan parfum itu ke udara.

"Yang jelas kamarku ini masih mending dari pada tempat sampah," ujar Aries.

"Jadi bagaimana? Apa kau sudah menyiapkan barangnya?" tanya Angga.

"Tentu saja. Tapi sasaran kita ini ingin bertemu di klub malam. Dia ingin bertemu jam delapan nanti," jawab Aries. Dia mengambil sesuatu dari laci. Kemudian Aries berikan benda yang diambilnya itu pada Angga.

"Ini benar-benar mirip dengan yang asli!" ujar Angga setelah mengamati benda pemberian Aries. Benda itu tidak lain adalah tiruan salah satu jenis obat terlarang. Aries kebetulan memang berkuliah di jurusan farmasi. Jadi dia sangat tahu membuat jenis dan juga racikan obat.

"Benar kan? Padahal aku membuatnya hanya dari gula dan tepung. Terus aku bekukan semirip mungkin," sahut Aries.

"Kerja bagus. Kita sebaiknya bersiap untuk pergi," kata Angga.

"Kita akan jadi apa kali ini?" tanya Aries.

"Jadi apapun asalkan wajah asli kita tidak terekspos," jawab Angga. Dia dan Aries memang adalah komplotan penipu ulung. Keduanya bahkan menguasai ilmu hipnotis.

Namun penipuan dengan cara hipnotis tidak selalu dilakukan oleh Angga dan Aries. Mengingat sekarang ada cctv dimana-mana. Jadi jika ingin melakukannya, mereka harus melakukan rencana yang matang dan sempurna.

Angga memutuskan untuk menggunakan kumis demi menyimpan wajah aslinya. Berbeda dari Aris yang memilih untuk menyamar dengan menggunakan wig berambut sebahu, serta memasang gigi tonggos palsu.

Setelah bersiap, Angga dan Aries berangkat ke klub malam. Sesuai dengan yang dijanjikan oleh kliennya.

Setibanya di klub malam, Angga dan Aries langsung menemui klien mereka. Keduanya menemui kelompok pemuda kaya di sebuah ruang vip.

Angga berjalan di belakang Aries. Dia baru melangkah masuk ke ruang vip. Angga cukup terkejut saat melihat kehadiran gadis yang dikenalnya di ruangan itu.

Gadis itu tidak lain adalah Luna. Dia tampak dirangkul oleh salah satu cowok di sana. Sesekali cowok tersebut berusaha mencumbu Luna. Sementara Luna sendiri terlihat santai saja dengan kelakuan cowok itu.

'Cewek itu benar-benar iblis,' komentar Angga dalam hati.

"Kami sudah menunggu kalian. Coba perlihatkan barangnya," ujar Rey. Cowok yang sepertinya adalah ketua geng itu.

Aries mengerutkan dahi karena Angga tidak kunjung merespon perkataan Rey. Perlahan dia menoleh ke arah Angga. Aries melihat temannya itu tampak menatap cewek dengan raut wajah serius.

"Ga! Cepat keluarkan barangnya!" buru-buru Aries menegur Angga.