NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:41.9k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 13

Terbangun dari tidurnya dalam keadaan tanpa sehelai benang serta berada di dalam dekapan hangat pria yang tak lain adalah suaminya sendiri. Membuat Lavina tersipu malu. Kilasan demi kilasan akan aktivitas panas semalam berputar bak kaset film di dalam kepalanya. Sangat jelas dan segar di ingatan, hingga wanita itu tak kuasa untuk memekik salah tingkah.

Namun, tentunya hal itu tidak direalisasikan olehnya. Sebab, dia masih sadar untuk tidak mengusik tidur nyenyak suaminya. Ah suaminya, ya? Lagi dan lagi dia merona, karena dia tak lagi menyembunyikan perasaannya dan menahan rasa itu dalam dirinya.

Sepertinya, setelah ini dia akan mencoba untuk lebih lepas dalam mengekspresikan perasaannya dan dia berharap Abyan juga melakukan yang sama.

“Eung ... selamat pagi, Lav,” sapa Abyan menggeliat, dan kembali menarik tubuh Lavina untuk makin menempel padanya.

Tidak tahukah Abyan, bahwa saat ini Lavina tengah menahan napas dan mati-matian untuk tidak berpikir yang iya-iya. Apalagi, wanita itu masih merasa malu dan salah tingkah, setelah melepas sesuatu yang berharga di dirinya.

“Lav, kenapa tidak jawab?” Abyan mencoba untuk menatap sang istri yang tumbenan sekali tidak berisik di pagi hari. Dan dia baru tahu kalau saat ini istri kecilnya itu tengah malu, terbukti dari semburat merah di pipi Lavina. Dia pun mengulum senyum gemas. “Terima kasih, Lav. Kamu yang terbaik,” ujarnya lembut sembari mencuri kecupan singkat di bibir plum sang istri.

“Mas Aby ishhh,” rengek Lavina setelah tersadar dari lamunannya. Lalu, menyembunyikan diri di dada bidang sang suami. Sedangkan, Abyan sudah terkekeh geli melihat tingkah kekanakan wanita itu.

***

Tak terasa sudah lima hari berlalu sepasang suami istri itu menikmati acara bulan madu yang tertunda. Hari ini, hari terakhir mereka berada di lombok, sebelum sore nanti mereka kembali ke ibu kota. Tentunya, Lavina menggunakan waktu yang tersisa sebaik mungkin.

Setelah menikmati sarapannya tadi, kini Lavina dan Abyan berkeliling mencari buah tangan untuk keluarga mereka. Tiada hentinya Lavina menyeret tangan Abyan dari satu toko ke toko lainnya, untuk menemukan oleh-oleh yang sesuai dengan apa yang dia mau.

“Gantungan kunci saja, Lav. Biar kamu gak bingung milihnya,” saran Abyan yang sepertinya sudah lelah mengikuti langkah Lavina yang tak ada hentinya.

Sontak saja Lavina mendelik dengan mulut yang mengerucut sebal. “Gantungan kunci terlalu biasa, Mas. Lagian kenapa kalau aku milih barang lain buat oleh-oleh? Mas takut uangnya habis atau Mas capek nurutin aku? Cih ... laki-laki memang begitu kalau sudah dapat apa yang dia mau,” omel Lavina panjang lebar.

Astaga! Bisa-bisanya pikiran sang istri menyambung ke hal itu?

“Tuh, kan, gak dijawab. Emang bener, kalau lak—“

Cup!

Abyan sontak memberikan kecupan di bibir yang sudah maju secenti sejak mengomel tanpa arah itu. Dia gemas sendiri rasanya melihat bagaimana bibir itu bergerak tiada henti, seakan memanggilnya untuk menerkam. Dan hal itu juga berguna sebagai senjata untuk mendiamkan segala perkataan konyol sang istri.

“Manis seperti biasa,” ucap Abyan berhasil menyadarkan Lavina. Yang kini sontak memukul lengan Abyan kesal.

“Mesum banget. Main cium-cium aja, heran aku.” Lavina mendumal lagi.

“Kamu cerewet, jadi Mas cium aja biar berhenti. Lagian, Mas gak ada bilang takut kehabisan uang, Lav. Mas Cuma khawatir kamu kecapekan atau lebih parahnya kesusahan membawa barang-barang yang terlalu banyak. Tidak bermaksud seperti yang kamu tuduhkan itu,” ungkap pria itu dengan lembutnya, khas Abyan sekali.

Kedua mata Lavina mengerjap-ngerjap lucu, sambil mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. “Oh begitu. Aku kira takut uangnya habis diporotin aku,” balasnya diakhiri kekehan tak bersalah.

Jelas saja Abyan tak bisa untuk tidak ikut tersenyum melihat sang istri yang sudah tampak ceria seperti sebelumnya. “Lain kali, gunakan pikiran kamu untuk berpikir positif saja, ya, Lav. Biar hanya hal-hal baik yang akan menyertai kamu nantinya,” pesan Abyan sungguh bijaksana dan dewasa.

Lavina untuk sejenak tertegun. Namun, tak lama kemudian dia mengangguk pelan. “Siap, Mas!” jawabnya semangat. Menciptakan kekehan geli keluar dari bilah bibir Abyan.

“Kalau gitu, ayo kita belanja lagi buat oleh-oleh orang rumah,” ajak Abyan sembari menggenggam tangan Lavina dengan hangat.

***

Tepat saat malam hari, sepasang suami istri itu tiba di bandara ibu kota tempat mereka tinggal. Keduanya berjalan beriringan tanpa melepaskan genggaman tangan. Wajah keduanya memancarkan aura kebahagiaan yang tampak jelas bagi siapa pun yang melihat mereka.

Tidak heran sebenarnya, mengingat hubungan mereka semakin intim sejak agenda bulan madu itu berlangsung. Lebih tepatnya, sih, saat keduanya melepas perasaan mereka masing-masing. Menurunkan ego dan membiarkan hati mereka yang mengambil alih.

“Beda, ya, auranya pengantin pulang dari bulan madu. Sampek simulasi mau nyebrang segala,” celetuk Aidan yang memang disuruh untuk menjemput sang kakak oleh ayahnya.

Mendengar hal itu, Abyan tersenyum kecil. Sangat berbanding terbalik dengan Lavina yang sudah merotasikan kedua bola matanya malas. Iya, malas. Malas menganggapi Aidan yang jelas-jelas tengah menggodanya, memancing keributan dengannya.

“Seharusnya biarkan Pak Slamet aja yang jemput, Dek. Biar kamu bisa istirahat,” ucap Abyan yang cukup mengerti akan sang istri yang sedang tidak dalam kondisi yang baik untuk bercanda. Dan hal itu jelas disyukuri dalam hati oleh Lavina.

“Justru kasian Pak Slamet kalau beliau yang jemput. Beliau seharian ini udah lelah nganter Mama dan Papa,” balas Aidan menjelaskan. “Kalau Aidan, mah, santai. Masih jiwa-jiwa muda. Jadi, gak gampang lelah,” lanjutnya lagi.

Sontak saja Lavina mendengkus mendengarnya. “Jiwa muda tapi muka tua,” celetuknya yang langsung mendapat pelototan dari Aidan.

Abyan yang tak ingin keduanya malah adu debat yang makin membuang waktu. Segera saja berdeham singkat. “Ayo kita pulang. Biar gak sampek kemaleman,” ajaknya sembari menarik tangan sang istri untuk segera masuk ke dalam mobil.

***

Pagi ini Lavina mulai terbiasa terbangun dalam dekapan sang suami. Senyumannya mengembang, sebab dia akan mulai aktivitas seperti biasanya. Menyiapkan sarapan untuk suaminya, lalu mereka akan menikmati sisa liburan mereka di rumah. Hitung-hitung mencoba untuk saling mengenal lebih dekat.

Memikirkan hal itu, rasanya Lavina sudah tidak sabar saja. Sampai tidak menyadari, sepasang mata teduh memandanginya penuh puja. Abyan pemilik tatapan teduh itu, tak pernah bosan melihat bagaimana cantik dan indahnya pemandangan di setiap pagi yang menyemangatinya menjalani hari.

“Morning, Lav,” sapa Abyan, rutinitas baru yang dia lakukan dalam beberapa hari terakhir. “Apakah kamu mimpi indah, sampai senyum-senyum pagi ini?” tambahnya lagi masih dengan suara serak nan lembutnya.

Untuk satu hal ini, Lavina masih belum terbiasa. Suara serak Abyan itu adalah hal seksi yang tidak bisa menahan salah tingkahnya. “Morning, Mas. Tidak mimpi apa pun. Cuma aku udah bikin list untuk aktivitas hari ini,” jawabnya sebiasa mungkin. Tidak ingin menunjukkan rasa malu dan gugupnya.

“Oh iya? Boleh Mas tahu apa saja jadwalnya?” tanya Abyan merasa tertarik. “Soalnya, kayaknya Mas akan sedikit mengganggu rencana yang sudah kamu susun,” imbuhnya lagi.

Sontak saja tiga garis horizontal terbentuk di dahi Lavina. Tidak paham akan maksud dari perkataan sang suami. Membuat Abyan menggigit pipi bagian dalamnya. Selalu saja dibuat gemas oleh semua gerak-gerik sang istri.

Tak lagi kuasa menahan rasa gemasnya yang beradu satu dengan gairah di pagi hari. Abyan sontak menerjang tubuh istrinya, hingga si empunya memekik kaget.

“MAS!”

“I want you this morning, Lav.” Bisikan suara yang memberat itu, berhasil meluluh-lantahkan pertahanan diri Lavina.

“I’m yours, Mas.” Sebuah pernyataan itu sebagai mulainya Abyan melancarkan aksinya, memberikan afeksi dan cintanya kepada Lavina dengan penyatuan utuh, sebelum suara bel rumah mereka merusak suasana.

Ting tong!

“DAMN IT!” umpat Abyan tak lagi bisa ditahan.

Kira-kira siapa tuh yang ganggu momen panas Abyan dan Lavina? Wkwkwk

See you 😉

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
aduh kalu sifat dewasa lav keluar bikin babang Aby tambah klepek klepek 🤭🤭🤭uuuh benarkah ada adik bayi otw 🤩🤩🤩
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
ihh gemesss gemes gemes sama author up nya kurang 😁😁😁
Ana Isti
lanjut dong kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!