NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Hari ke-5 sebelum bom dijatuhkan ke kota. Ibu tara terus berjalan menuju sekolah jack, ia bersama anak-anaknya berjanji akan bertemu disana. Ibu tara juga tidak istirahat dan juga tidak tidur semalaman. Ia terus berpindah-pindah dari rumah ke rumah lainnya, bersembunyi dari zombie.

Setelah bertemu dengan orang-orang diperumahan semalam, ibu tara sedikit kehilangan harapan. Ia juga merasa, jika mereka selamat pergi dari kota ini, mereka juga masih akan berjuang lagi untuk pergi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan tempat yang paling aman untuk saat ini adalah tempat karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Namun tidak ada yang tahu dimana letak tempat itu.

Hanya orang - orang pilihan pemerintah yang memiliki akses menuju tempat itu. Semalaman ibu tara juga mencari-cari informasi mengenai virus zombie dan tempat karantina itu. Mengejutkan, ternyata virus itu sudah menyebar keseluruh bumi. Tidak ada tempat tujuan yang aman kecuali tempat karantina itu. Ibu tara juga mulai meneteskan air mata, ia mengangis menyadari tidak ada harapan lagi. Ternyata banyak orang diluar sana yang masih selamat tetapi tidak memiliki harapan untuk hidup, karena tidak ada yang menjamin keselamatan mereka. Ia mengasihani dirinya dan juga anak-anaknya yang masih berjuang untuk selamat dari kota ini. Tetapi seketika ia mengingat suaminya, ia mengingat perkataan suaminya selama ini dan juga pesan suaminya sebelum ia berubah jadi zombie.

Sangat lama ia menangis namun seketika setelah ia mengingat suaminya, ia kembali menjadi dirinya sendiri.

"Demi anak-anakku, aku akan terus melindungi mereka dan menyelamatkan mereka dari serangan zombie ini. Dan juga....." Ibu tara tiba-tiba terdiam. Ia mengingat perkataan keluarga yang ia temui tadi, bahwa tidak ada gunanya berlari jika pada akhirnya tidak ada yang akan menyelamatkan kita. Yang pada akhirnya kita semua akan mati.

"Tidak, tidak ada yang tahu kebenaran mengenai berita itu. Jikalau pun usaha dan perjuangan ini sia-sia, setidaknya kami sudah berusaha. Jika akhirnya tak ada yang sesuai harapan,setidaknya kami sudah berusaha." Ucap ibu tara dengan yakin.

"Aku tidak bisa hanya duduk diam menanti ajal, sedangkan masih ada harapan walaupun itu hanya angan-angan." Lanjutnya lagi. Ia kembali mengumpulkan semangatnya dan kembali bergerak. Namun sebelumnya ia mengisi energinya terlebih dahulu.

_____

TARA dan SHONE

Tara terbangun dan meraba seseorang yang berada disampingnya, shone masih disana. Ia lega dan membuka matanya, diambilnya hpnya untuk melihat jam.

"Aaahhhhh sudah jam 9. Shone... shone... bangun. Kita harus segera pergi." Ucap tara membangunkan shone. Shone menggeliat dan mengerang. Tara mengambil tas ranselnya dan mengambil air mineral, hanya tersisa air mineral di tasnyadan meminumnya sedikit dan sisanya diberikannya kepada shone.

"Ini, minum dulu. Kita harus mencari makanan dulu, untuk sarapan." Ucap tara. Shone mengangguk dan menghabiskan air mineralnya. Shone mengucek-kucek matanya, tara yang melihat shone sedikit merasa khawatir. Dia tak bisa memberikan shone makanan untuk pagi ini. Shone berdiri dan memegang perutnya.

"kenapa?" tanya tara. Shone terus memegangi perutnya.

"Perutmu sakit?" tanya tara lagi khawatir. Shone mengangguk.

"Sakit bagaimana? Mules?" tanya tara. Shone mengangguk. Segera tara membawa shone ke kamar mandi bangunan itu, walau bangunannya sudah hancur namun kamar mandinya masih bisa digunakan.

Tara menunggu shone yang sedang buang air di depan pintu. Setelah selesai mereka kembali bersiap untuk bergerak kembali. Tara mengintip ke arah jalanan, jumlah zombie sudah semakin berkurang dari kemarin. Ia melihat mencari bangunan yang menurutnya memiliki persediaan makanan di dalamnya.

Mereka sekarang berada sangat dekat dengan sekolah jack, namun banyak bangunan yang sudah hancur berantakan. Tara melihat sebuah bangunan yang sebelumnya adalah sebuah cafe.

"Shone, kau lihat bangunan berwarna hitam itu? Kita akan kesana." Ucap tara, shone langsung melihat ke arah bangunan yang tara tunjuk.

"Jumlah zombie didepan tak terlalu banyak, mungkin aku sanggup untuk melawan mereka." Ucap tara, namun shone menggelengkan kepalanya tidak setuju. Shone mengambil kertasnya dan mulai menulis.

"AKU TAK MAU KAU MELAWAN MEREKA LAGI, AKU TAKUT." tulis shone.

"Tidak apa-apa, ada aku. Kau tak perlu takut." ucap tara menenangkan shone. Shone memeluk tara karena ia khawatir.

"Apa kau takut melihatku dikerumuni oleh zombie-zombie itu seperti kemarin?" tanya tara. Shone mengangguk dan melihat tara.

"Hahaha kita ini tim yang hebat, anak kecil seperimu saja dapat membunuh mereka. Tenang saja, kau jangan takut." Jelas tara.

"Tetaplah disampingku, kita lawan mereka bersama-sama, Ok?" Tanya tara lagi sambil memeluk shone. Shone mengangguk. Tara berhasil menenangkan dan membangkitkan semangat shone.

_______

Saat akan berpindah dari bangunan tempat mereka sembunyi, ada dua zombie yang melintas dari depan bangunan. Segera tara membunuh mereka tanpa menimbulkan suara. Seketika dua zombie itu jatuh dan mati. Tara dan shone berjalan bersembunyi di balik mobil di tengah jalan raya.

Tara memberi kode kepada shone agar tetap waspada, shone mengerti dan mengangguk. Mereka kembali melangkahkan kaki berjalan mengendap-endap. Tara juga satu persatu membunuh zombie-zombie itu dari belakang tanpa mengeluarkan suara. Zombie-zombie itu satu persatu tergeletak di jalan. Saat mereka bersembunyi lagi, tiba-tiba terdengar suara jeritan dari salah satu bangunan.

Zombie yang berada dijalanan melihat ke arah bangunan itu dan berjalan menuju tempat itu. Tara dan shone memanfaatkan moment itu untuk berlari ke bangunan cafe. Namun saat menyeberangi jalan, ada beberapa zombie yang tetap diam ditempat dan sialnya zombie itu melihat mereka. Zombie-zombie itu berjalan ke arah tara dan shone. Perlawanan pun tak dapat dihindari tara. Segera tara melawan zombie itu, dengan kedua tangannya memegang pisau andalannya.

Shone berlari ke salah satu bangunan untuk bersembunyi. Tara menghabisi zombie-zombie itu dengan mahir. Ditendangnya perut zombie itu sampai terjatuh namun zombie lainnya menyerangnya. Dengan lihai diayunkannya pisaunya keleher zombie dan terjatuh, darahnya pun mengalir dijalanan. zombie lainnya memegang bahu tara ingin menggigit tara, namun tara segera menghindar dan menusuk dahi zombie itu dengan pisaunya. Zombie itu terjatuh dengan pisau masih menancap didahinya. Ditendangnya lagi dan dua zombie terjatuh, segera tara memotong leher kedua zombie itu dengan gerakan cepat. Saat sedang melawan sekitar tiga zombie lagi, tiba-tiba shone berlari keluar bangunan, ia berlari menuju tara.

Ternyata saat bersembunyi tadi, ada satu zombie yang berada digedung itu. Zombie itu berusaha menangkapnya namun shone terus menghindar. Shone beberapa kali mengarahkan pisau ditangannya ke arah zombie itu, namun karena ia masih sangat kecil dan zombie itu sangat bertubuh besar Ia tak mampu melawannya. Sampai akhirnya ia memilih untuk keluar dan pergi ke tara.

Tara melihat shone dikejar zombie tapi ia juga sedang melawan zombie.

"Shoneee..." teriak tara. Tara menendang zombie itu dan ia mengarahkan pisaunya ke leher zombie itu. Zombie itu terjatuh. Sisa dua zombie lagi. Segera tara menarik pisaunya yang masih menancap didahi zombie tadi.

Saat berjongkok di arahkannya pisaunya ke perut dua zombie yang berada disi kiri dan kanannya. Perut zombie itu terbelah dan segera tara menusuk pisaunya ke perut zombie itu lagi sampai zombie itu tak bergerak. Selesai disana, ia melihat shone yang masih berkeliaran menghindar dari kejaran zombie gendut itu. Tara berlari ke arah mereka, zombie itu pun melihat tara dan mengejar tara. Tetapi tara tidak takut. Diambilnya senjata milik ayahnya dan diarahkannya ke zombie yang sedang berlari ke arahnya itu.

Karena selama ini tara sering ikut latihan menembak, ia mahir menggunakan senjata juga. Ia menarik nafas dan menenangkan pikirannya, Diarahkan pistolnya ke arah kepala zombie itu. Menunggu waktu yang tepat dan Dorrrr.... Tepat mengenai sasaran, zombie gendut itu terjatuh dan tembakan tara mengeluarkan banyak darah.

Tara memeluk shone dan membawanya segera pergi dari sana karena suara tembakannya dapat memancing kawanan zombie lainnya. Mereka berlari segera masuk ke bangunan cafe itu, tara mengintip ternyata ada beberapa zombie yang bejalan ke arah tempat ia menempak zombie tadi.

Tara pun membawa shone ke dalam bangunan, mencari tempat penyimpanan persediaan bahan makanan dicafe itu. Ia juga menutup dan menghalangi pintu masuk ke dapur cafe itu. Disuruhnya shone untuk berdiri didekat pintu sedangkan ia dengan cepat memeriksa tempat itu. Mencari keberadaan zombie, dan tara menemukan satu zombie sedang berdiri di dekat kompor. Langkah demi langkah tara mendekati zombie itu, tetapi tiba-tiba satu zombie menangkapnya dari samping. Badan tara terdorong ke meja, ia mengerang kesakitan.

Zombie yang berada di dekat kompor pun sudah berada di dekatnya juga. Kedua zombie itu berusaha menggigitnya, shone yang melihatnya pun panik ketakutan. Pisau shone juga terjatuh, ia menahana kedua zombie itu dengan tangannya. Tara pun mencoba mendorong kedua zombie itu dengan tangannya, tapi karena ia merasa kesakitan ia pun tak mampu mendorong zombie itu.

Shone tiba-tiba menusukkan pisau ditangannya ke kaki salah satu zombie itu dan zombie itu melihat ke arah shone, shone segera berlari. Tara mendorong zombie didepannya dengan kakinya. Zombie itu terjatuh, segera tara mengambil pisaunya kembali. Ditusuknya wajah zombie itu dengan brutal beberapa kali sampai zombie itu mati. Dilihatnya shone yang berlari-lari dibawah meja, zombie yang menyerangnya itu tak bisa menangkapnya.

Saat zombie itu berlari didekat kompor, segera tara menendang zombie itu ke arah kompor. Shone dengan segera menyalakan kompor dan tara dengan sekuat tenaga menahan kepala zombie itu diatas kompor.

"Aaaaaaakkkk" Teriak tara menahan kepala zombie itu dengan kedua tangannya. Kepala zombie itu mulai terbakar, tara masih merasa sakit dipunggungnya sehingga ia tak bisa menahan kepala zombie itu lebih lama. Hingga akhirnya ia melepas tangannya, zombie itu masih berusaha menangkap tara dengan kepala terbakar. Segera tara dan shone menghindar dan mengambil pisau dan menusuk kepala lehen zombie itu, seketika zombie itu terjatuh tetapi kepalanya masih terbakar.

Tara menjatuhkan badannya dilantai, ia mengerang kesakitan. Dipegangnya punggungnya, karena zombie itu mendorongnya sangat kuat dan punggungnya menabrak ujung meja dengan kuat juga. Diangkatnya bajunya, shone melihat tara dengan ekspresi khawatir. Shone melihat punggung tara yang sudah lebam.

"Lebam?" Tanya tara, shone mengangguk dan mulai meneteskan air mata.

"Tidak apa-apa, jangan sedih nanti punggungku terasa lebih sakit lagi." Ucap tara. Shone menangis sambil menunjuk punggung tara.

"Iyaa...." Ucap tara tersenyum, ia tak ingin anak itu khawatir dan menangis. Ia menutup kembali punggungnya dan berjalan menuju kulkas. Mereka menemukan ada banyak makanan disana. Tara mengambil buah apel dan langsung memakannya.

"Ayo ambil dan makanlah, perjalanan kita masih panjang." Ucap tara. Shone masih cemberut dan berjalan menuju kulkas, ia juga mengambil buah apel dan sebotol susu. Tara juga menemukan es batu disana, ia berencana mengompres punggungnya dengan es tersebut. Dibukanya jaketnya dan dibungkusnya es tersebut degan es batu.

"Bisakah kau mengompres punggungku dengan ini?" Tanya tara. Shone mengangguk dan meletakkan susu dan apelnya. Tara berbaring telungkup sedangkan shone mengompres luka tara dengan wajah khawatir.

Tara merasa perih kesakitan namun ia tak ingin mengeluarkan suara karena hal itu akan membuat shone sedih. Beberapa menit kemudia, tara merasa mulai membaik. Perihnya sudah mulai berkurang.

"Terima kasih, ayo kita lanjut makan." Ucap tara seakan tak terjadi apa-apa. Shone mengangguk, tara mengambil gelas dan menuangkan susu untuk shone dan dirinya. Saat mereka makan, tara juga memasukkan beberapa makanan ke tasnya dan juga tas shone. Ia mencuci pisaunya dan mengambil pisau shone yang masih tertancap dikaki zombie. Setelah selesai ia kembali duduk di dekat shone yang masih makan.

"Makan yang banyak." Ucap tara. Tetapi shone mengarahkan roti yang ia pegang ke arah tara, ia ingin menyuapi tara. Tara tersenyum dan memakan roti yang shone berikan. Shone mulai tersenyum dan memakan makanannya dengan lahap.

"Maaf ya kemarin aku tak bisa memberimu makan dengan layak, mungkin itu penyebab kamu sakit perut tadi pagi." Jelas tara. Shone menggeleng dan tersenyum. Tara juga ikut tersenyum.

"Sekolah jack sudah didepan, kita pergi sekarang setelah kau selesai makan." Ucap tara. Shone mengambil kertasnya dan mulai menulis.

"PUNGGUNGMU PASTI MASIH SAKIT. JANGAN MEMAKSAKAN DIRI." Tulis shone.

"Hm... tidak bisa sayang, dua hari lagi kota ini akan dibom, jadi kita harus meningggalkan kota ini sebelum itu terjadi. Tenanglah punggungku sudah baikan." jelas tara. Shone mengangguk.

______

Tara mengirim pesan ke ibu dan jack.

"AKU SUSAH DIDEPAN SEKOLAH JACK." Tara melihat jam sudah menunjukkan jam setengah tiga sore. Mereka segera bergerak kembali sebelum hari mulai gelap.

"Kita harus tiba disekolah jack sebelum hari gelap, ok?" ucapnya kepada shone. Shone mengangguk dengan semangat.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!