Nadia Pramesti, seorang arsitek muda berbakat, mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup setelah sebuah kecelakaan tragis membawanya kembali ke masa lalu, tepat sebelum hidupnya hancur karena kepercayaan yang salah dan pengkhianatan —akibat kelicikan dan manipulasi Dinda Arumi, sahabat masa kecil yang berubah menjadi musuh terbesarnya, dan Aldo, mantan kekasih yang mengkhianati kepercayaannya.
Di kehidupannya yang baru, Nadia bertekad untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan menghindari perangkap yang sebelumnya menghancurkannya. Namun, Dinda, yang selalu merasa tersaingi oleh Nadia, kembali hadir dengan intrik-intrik yang lebih kejam, berusaha tidak hanya menghancurkan karier Nadia tetapi juga merenggut satu-satunya pria yang pernah benar-benar dicintainya, Raka Wijaya.
Nadia tidak hanya berhadapan dengan musuh eksternal, tetapi juga harus melawan rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, dan tantangan yang terus meningkat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Terungkap
Bab 28
Di tengah kekacauan itu, Nadia terus berusaha mengakses sistem yang mengendalikan cahaya misterius di reruntuhan tersebut. “Ini bukan sekadar tempat pertemuan. Ada sesuatu yang lebih dalam tersembunyi di sini,” gumamnya sambil mencoba memecahkan kode yang muncul di layar perangkatnya.
Di sisi lain, Raka dan Bayu berjuang keras menahan serangan dari para penyerang yang tampaknya tak ada habisnya. Meski mereka berhasil menumbangkan beberapa, musuh sepertinya selalu ada lebih banyak lagi.
Di saat itulah, dari tengah lingkaran reruntuhan, muncul sebuah objek bercahaya. Sebuah artefak kuno dengan simbol-simbol misterius terangkat ke udara, seolah-olah menarik energi dari tempat itu.
Kasper, yang mengamati dari kejauhan, tampak puas. “Inilah yang kucari. Dengan artefak ini, aku bisa membuka pintu menuju kekuatan yang jauh melampaui pemahaman kalian.”
Raka, Bayu, dan Nadia menyadari bahwa mereka bukan hanya berhadapan dengan seorang penjahat biasa. Mereka sedang melawan seseorang yang memiliki rencana yang jauh lebih besar dan berbahaya daripada yang mereka duga.
Pertarungan ini belum berakhir—justru baru saja dimulai.
Ketegangan baru yang semakin menambah kompleksitas cerita. Konflik dengan Kasper semakin mendalam, sementara elemen supernatural mulai muncul kembali dalam
###
Di tengah pertempuran sengit di reruntuhan kuno, Raka, Bayu, dan Nadia terus berjuang melawan serangan dari para sosok bertopeng. Sementara mereka memfokuskan perhatian pada musuh, Nadia berusaha menguraikan misteri di balik artefak yang sedang bersinar di tengah lingkaran reruntuhan.
“Raka!” teriak Nadia, “Kita perlu menghentikan artefak itu sebelum semuanya terlambat!”
Raka, yang sedang berduel dengan salah satu penyerang, mengangguk. “Bayu, jaga posisi! Aku akan membantu Nadia.”
Bayu membalas dengan cepat. “Hati-hati! Aku akan pastikan tidak ada yang mengganggu kalian.”
Raka bergerak menuju arah artefak sambil berusaha menghindari serangan yang datang dari berbagai arah. Nadia yang masih berjuang melawan waktu, mencoba membuka kunci pada sistem yang mengendalikan cahaya dan energi dari artefak tersebut.
“Ini adalah kunci untuk memecahkan misteri di balik artefak,” kata Nadia, “Jika aku bisa menyelesaikannya, kita mungkin bisa menghentikan Kasper sebelum terlambat.”
Sementara itu, Kasper, yang tetap memantau dari kejauhan, tampak semakin puas dengan kerusakan yang terjadi. “Akhirnya, saatnya kebenaran terungkap,” katanya dengan senyum dingin.
Raka dan Nadia terus berusaha keras. Dengan setiap detik yang berlalu, mereka merasa tekanan semakin berat. Tiba-tiba, Nadia menemukan sesuatu yang mengejutkan—sebuah simbol yang sesuai dengan simbol-simbol kuno di artefak. Dia memutuskan untuk memasukkan kode tersebut ke dalam sistem.
“Ini dia,” Nadia berkata dengan penuh keyakinan. “Jika aku benar, ini akan menonaktifkan mekanisme artefak dan menghentikan energinya.”
Dia menekan beberapa tombol terakhir dengan cepat. Cahaya dari artefak mulai bergetar dan kemudian meredup, menciptakan suasana yang menenangkan setelah sebelumnya begitu intens.
Kasper memperhatikan dengan marah saat rencananya mulai gagal. “Apa yang kalian lakukan?” teriaknya. “Jangan pikir kalian bisa menghentikanku begitu saja!”
Raka mengambil kesempatan ini untuk menyerang. “Ini sudah cukup. Kita tidak akan membiarkanmu mencapai tujuanmu.”
Dengan artefak yang sekarang tidak aktif, sosok-sosok bertopeng tampak kehilangan kekuatan mereka. Mereka bergerak lebih lambat dan kurang terkoordinasi, memberi kesempatan kepada Raka, Bayu, dan Nadia untuk melawan mereka dengan lebih efektif.
Ketika pertempuran akhirnya mereda, Kasper terlihat semakin frustrasi. “Kalian mungkin berhasil menghentikanku untuk saat ini, tapi kalian tidak tahu apa yang sebenarnya sedang kalian hadapi. Ini bukan akhir dari segalanya.”
Sebelum Kasper bisa mengatakan lebih banyak, dia berbalik dan melarikan diri, menghilang ke dalam kegelapan. Raka, Bayu, dan Nadia berdiri di tengah reruntuhan, menyadari bahwa meski mereka berhasil menghentikan artefak, Kasper masih bebas dan ancaman belum sepenuhnya berakhir.
Nadia mendekati Raka dan Bayu dengan napas tersengal. “Kita berhasil menghentikan artefak, tapi Kasper masih memiliki banyak rencana lain. Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang apa yang dia rencanakan.”
Raka mengangguk. “Benar. Ini hanya awal dari perjalanan kita. Kita harus terus mencari cara untuk mengungkap rencana Kasper dan menghentikannya sebelum terlambat.”
Bayu, yang juga terlihat lelah tapi penuh tekad, menambahkan, “Dan kita harus memastikan bahwa informasi ini tidak jatuh ke tangan yang salah. Kasper tidak akan berhenti sampai dia mencapai tujuannya.”
Mereka semua tahu bahwa meski mereka telah memenangkan pertempuran ini, perang melawan Kasper dan ancamannya masih jauh dari selesai. Mereka harus terus bersiap, mencari informasi lebih lanjut, dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang akan datang.
Ketegangan yang tersisa dan perasaan bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai. Kebenaran yang lebih besar dan ancaman yang lebih menakutkan masih menunggu di depan.
###
Hari-hari setelah pertempuran di reruntuhan kuno berlalu dengan cepat. Raka, Bayu, dan Nadia kembali ke apartemen mereka dengan pikiran yang penuh dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka tahu bahwa meski artefak telah dinetralkan, Kasper masih menjadi ancaman besar yang harus dihadapi.
Di apartemen Nadia, ketiganya duduk di sekitar meja dengan tumpukan dokumen dan catatan yang telah mereka kumpulkan.
“Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk merancang langkah berikutnya,” kata Nadia sambil membuka laptopnya. “Kasper pasti akan mengubah strateginya setelah kegagalan ini.”
Bayu mengangguk, memeriksa beberapa dokumen yang ia ambil dari lokasi pertempuran. “Aku menemukan beberapa catatan di antara barang-barang Kasper. Mereka tampaknya memberikan petunjuk tentang beberapa lokasi yang mungkin menjadi titik-titik penting dalam rencananya.”
Raka, yang sedang memeriksa peta dan catatan yang sama, menambahkan, “Ada beberapa lokasi yang mencurigakan di luar kota. Mungkin Kasper akan mencoba melakukan sesuatu di sana. Kita perlu menginvestigasi tempat-tempat ini.”
Mereka mulai menyusun rencana untuk mengunjungi lokasi-lokasi tersebut, berharap bisa menemukan jejak yang bisa mengarah pada rencana Kasper yang lebih besar. Setiap lokasi tampaknya memiliki hubungannya masing-masing dengan berbagai proyek yang diduga dikelola Kasper.
Beberapa hari kemudian, mereka tiba di lokasi pertama yang terdaftar dalam catatan. Tempat itu adalah sebuah gudang tua di pinggiran kota, yang tampaknya tidak aktif dan dibiarkan begitu saja. Mereka memeriksa area tersebut dengan hati-hati, mengamati setiap detail yang mungkin memberikan petunjuk.
“Ini tampaknya seperti tempat penyimpanan yang kosong,” kata Nadia, sambil meneliti beberapa barang yang tersebar di sekitar gudang. “Tapi bisa jadi ini adalah lokasi penyimpanan untuk sesuatu yang lebih besar.”
Raka menambahkan, “Kita harus memeriksa lebih dalam. Kasper mungkin telah menggunakan tempat ini untuk menyembunyikan sesuatu yang penting.”
Mereka melanjutkan pencarian mereka di dalam gudang. Di antara barang-barang tua dan debu, mereka menemukan sebuah ruangan tersembunyi di balik rak-rak yang telah dipindahkan. Ruangan itu berisi beberapa dokumen dan perangkat komunikasi yang menunjukkan adanya komunikasi antara Kasper dan beberapa kontak lainnya.
Nadia segera mulai menganalisis dokumen-dokumen tersebut, dan menemukan informasi yang menghubungkan Kasper dengan beberapa individu penting dalam berbagai organisasi. “Ini menunjukkan bahwa Kasper memang memiliki rencana yang jauh lebih besar dan melibatkan banyak pihak.”
Bayu yang sedang memeriksa perangkat komunikasi, menemukan beberapa pesan yang tampaknya terkait dengan pengiriman barang dan koordinasi operasi. “Kita harus segera melaporkan ini ke pihak berwenang dan mencari tahu lebih lanjut tentang individu-individu yang terlibat.”
Bersambung...