Demi bisa masuk ke keluarga besar Dirgantara, Nayya menggunakan trik licik dengan menjebak Keyvan sehingga mereka di tuntut untuk menikah.
Tentu Keyvan menolak tegas. Bahkan ia menatap Nayya penuh kebencian. Tapi keputusan keluarga Dirgantara sudah bulat dan Keyvan tidak bisa menolaknya.
Keyvan meminta sedikit waktu untuk memikirkannya. Namun kemudian, tiba-tiba Keyvan menyetujuinya dengan senang hati, hingga pernikahan pun terjadi.
"Aku akan mengikuti permainanmu." ~ Keyvan
"Kini aku berhasil menjadi bagian dari keluarga Dirgantara." ~Nayya
Apa tujuan Nayya sebenarnya? Dan rencana apa yang akan Keyvan lakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Asisten Pribadi
Keyvan dan Nayya berjalan beriringan menuju ruang meeting. Jeremy yang melihat kedatangan keduanya, langsung menunduk dan membukakan pintu.
Cklek
Melihat kedatangan Keyvan, semua yang hadir dalam rapat tersebut langsung berdiri, menyambut keduanya. "Selamat datang tuan dan nyonya," seru mereka serempak.
"Terima kasih." Keyvan duduk di kursinya, di susul Nayya yang duduk di samping pria itu.
"Hari ini, aku mengumpulkan kalian dengan maksud ingin memperkenalkan wanita yang saat ini duduk di sampingku. Aku yakin kalian sudah tahu siapa dia?" seru Keyvan
"Ya, dia adalah istri ku, Ainayya Celia Wibowo."
Nayya refleks menatap Keyvan dengan tatapan tidak suka. Dia mengepalkan kedua tangannya di bawah meja dan menghela nafas perlahan untuk mengurangi emosinya.
"Perkenalkan dirimu, sayang!" perintah Keyvan.
Nayya mencoba untuk tersenyum. Dia berdiri dan membungkuk kan badannya, sebelum memperkenalkan diri. "Selamat pagi semuanya, perkenalkan namaku, Nayya," ucapnya.
"Selamat pagi nyonya," sapa mereka serempak yang di balas senyuman oleh Nayya, baru kemudian wanita itu kembali duduk di kursinya.
"Aku juga ingin mengumumkan jika mulai hari ini, Nayya akan bergabung dengan perusahaan kita sebagai asisten pribadi ku," ucap Keyvan yang membuat Nayya melebarkan kedua matanya sempurna.
"A-apa?" Nayya terlihat bingung karena tidak ada pembicaraan sebelumnya.
"Aku rasa cukup sampai di sini. Terima kasih atas waktu kalian." Keyvan berdiri, di susul semua orang yang hadir di sana. Mereka membungkuk hormat saat Keyvan dan Nayya meninggalkan ruang rapat.
"Tunggu dulu! Kenapa tiba-tiba kau menjadikanku asisten pribadimu?" tanya Nayya.
"Kita bicarakan hal ini di ruangan ku." Keyvan berjalan terlebih dahulu yang membuat Nayya kesal. Pria itu bahkan mengambil keputusan tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu.
"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, Keyvan?" batin Nayya.
Sesampainya di ruangan Keyvan, Nayya langsung mencerca banyak pertanyaan pada pria itu. "Sekarang katakan, kenapa tiba-tiba kau menjadikanku asisten pribadimu? Apa yang kau rencanakan, hah? Apa kau kekurangan orang, sampai-sampai kau mempekerjakan istrimu, hah?"
Keyvan hanya diam. Belum sempat ia menjawab, terdengar suara ketukan pintu.
Tok Tok Tok
"Masuk!!"
Terlihat Jeremy, diikuti tiga OB yang membawa meja dan kursi, masuk ke ruangan Keyvan.
"Ini meja dan kursinya, tuan," seru Jeremy
"Letakkan di sana," perintah Keyvan.
Ketiga ob tersebut, meletakan meja dan kursi di tempat yang di sebutkan oleh Keyvan. Baru kemudian, mereka pamit undur diri, sedangkan Jeremy masih berdiri di sana menunggu perintah dari Keyvan.
"Kau sudah membawa apa yang aku inginkan?" tanya Keyvan
"Sudah tuan," seru Jeremy sambil menunjukkan map di tangannya.
"Berikan berkas itu pada Nayya. Mulai sekarang, dia yang akan mengerjakannya. Dan tugasmu adalah mencari apa yang aku perintahkan sebelumnya," perintah Keyvan.
"Baik tuan." Jeremy meletakkan map tersebut di meja Nayya, baru kemudian ia pamit undur diri.
"Apa-apaan ini? Kau belum menjelaskan padaku tapi kau sudah memberiku pekerjaan? Kau benar-benar ... "
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu, aku akan membuktikan jika keluargaku tidak bersalah. Untuk itu aku melakukan semua ini," ujar Keyvan yang membuat Nayya terlihat bingung. Dia yang mau mencari bukti tapi dirinya yang dijadikan tumbal.
"Aku tidak peduli bagaimana kau akan mencari bukti itu. Tapi kenapa kau menjadikanku asisten mu, hah?"
"Aku meminta Jeremy untuk mencari bukti, jadi untuk sementara waktu kau akan menggantikan pekerjaannya. Tenang saja, itu tidak akan lama. Jadi lebih baik, kau persiapkan dirimu untuk menerima kekalahan mu," seringai Keyvan.
