NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Forever Love bag.13

"Terima kasih dokter ivan"

"baiklah saya permisi dulu jika terjadi sesuatu panggil saja saya"

Dokter Ivan meninggalkan mereka , Raka mendekati Marcell lalu berdiri di sampingnya.

"apa yang harus aku lakukan  "

Marcell nampak kebingungan, ia terus menggenggam tangan Jessy dibalik selimut tebalnya.

"apalagi,  tunggulah, tenang! "

"apa kemungkinan terburuknya? "

Melihat Marcell yang sangat khawatir dan tatapan mata Marcell yang penuh dengan cinta sang dokter berusaha untuk menggodanya,

"jika dalam sejam kedepan suhu badanya belum normal kemungkinan terburuknya adalah dia tidak bisa selamat"Ujar nya seraya tersenyum

"apa??? "

Marcell sangat panik ia berjalan kesana kemari dengan mata sembab. Jika yang di katakan Raka benar maka dia akan kehilangan Jessy, hal itu tidak boleh terjadi.

"apa yang bisa aku lakukan.  Katakan?  Apa?"

  Marcell mulai tidak bisa mengendalikan emosinya.

"kamu bisa saja memeluknya. "

"baiklah aku akan melakukannya"

"apa maksudmu?Memangnya siapa dia? "

"dia orang yang berharga bagiku"

Marcell mengatakannya sambil melihat Jessy yang terlelap tak berdaya.

"apa?  Dia kekasihmu"

"belum! "

"kalau begitu jangan lakukan hal itu"

"tapi aku harus menyelamatkannya,  aku tidak bisa kehilangan dia"

"bagaimana dengan keluarganya? "

"keluarganya tinggal di luar negeri"

"tapi kamu tidak bisa lakukan hal itu"

"apa ada cara lain? "

"kita harus menunggunya. Lagipula kakak hanya bercanda"

"Apa !! aku tidak bisa menunggu lagi kak "

“sabar !!”

Sang dokter menyentil kening marcell yang kecemasannya berada di level atas.

“ahhhh kakak !!”

“kenapa kau seperti anak kecil, sudah biarkan dia istirahat”

Dokter Raka meninggalkan ruangan tersebut , Marcell berjalan mendekati Jessy yang terlelap dengan wajah pucatnya, selimut tebal menutupi seluruh badanya , ruangan ini juga cukup hangat, ia meraih tangan Jessy yang dingin seakan membeku, ia menggenggam erat, membelainya dengan lembut, banyak pertanyaan yang terus berdatangan di dalam pikirannya namun tak ada satupun yang ia dapatkan jawabannya, perlahan rasa kantuk menyerangnya, ia terlelap di samping Jessy masih menggegam tangannya dengan erat hingga pagi menjelang.

"bagaimana keadaannya? "

Pagi harinya...

Dokter Ivan Bersama Raka menyambangi kamar rawat Jessy. Baru ingin membuka pintu seorang perawat dari dalam keluar dengan tergesa.

"Dok,  bagaimana ini?  Saya sudah coba bangunin tapi beliau tidak mau bangun, "

Ujar perawat itu ketika bertemu dengan Raka.

“siapa? Marcell masih disini ? dasar itu bocah “

Raka masuk ke dalam dan mencubit kuping Marcell , seketika Marcell membuka matanya dan merintih sakit.

“ahh ahhhgg .. sakit ! kakak ..”

“kenapa kau masih disini ? kakak sudah bilang kan biarkan dia istirahat ?”

“aku hanya menemaninya saja “ Marcell beralasan

“kau ini banyak alasan !”

"Jessy...!! "

Tiba-tiba seorang pria datang menerobos masuk dengan raut wajah panik.

"Jessy,  bagaimana keadaannya"

"anda siapa? " tanya seorang perawat yang menahan Langkah Alex mendekat.

"saya walinya, ah maksud saya saudaranya.  Alex "

Semua orang langsung menatap Alex dengan lega, akhirnya keluarga yang dimaksud datang.

"Bisa ikut saya sebentar? "

"bagaimana keadaanya, aku harus bicara dengannya dulu "

Alex menghampiri Jessy sejenak. Semua orang di ruangan tersebut terdiam, wajahnya memerah seakan memendam amarah yang sangat dalam, hingga tak ada seorangpun yang berani bicara dengannya, kecuali dokter Ivan yang menangani Jessy,

Alex sangat marah melihat kondisi Jessy sekarang, perlahan dia coba redam amarahnya agar tidak membuat bingung orang disana.

"Jessy !! " Alex menggenggam tangan Jessy erat, perasaanya bercampur, hatinya sangat hancur, air matanya menggenang.

"ken.. kenapa dia tidak bangun ?" tanya Alex terbata

“pasien masih dalam pengaruh obat , anda bisa ikut ke ruangan saya sebentar, ada sesuatu yang harus saya sampaikan”

“iya, baik !”

Alex dan sang dokter berlalu, sementara Marcell masih terdiam terus memandangi wajah Jessy dengan lekat.

“hey !!”

“agh. kakak ! ada apa ?”

“apa kau sangat menyukainya ? kenapa terus melihatnya seperti itu? Lalu Siapa pria tadi?”

“apa kakak tidak melihat bagaimana cemasnya aku , arghh … kakak masih bisa bercanda , pria tadi … dia pemilik perusahaan Global9 yang beberapa waktu bekerja sama dengaku, dia… dia “ ucapan Marcell tertahan

“kekasihnya ?”celetuk Raka

“kakak… ahhh “ Marcell kesal dengan candaan kakaknya.

“kakak hanya menebaknya saja, memangnya ada pria yang bukan siapa-siapanya tapi bersikap seperti itu ? Hey !! kau menyukai kekasih orang ? jangan kurang ajar kau “

“bukan ! mereka tidak ada hubungan apapun , mereka seperti kakak adik .. atau .. entahlah rekan bisnis mungkin”

“jangan coba-coba merebut kekasih seseorang, kakak harus menemui pria tadi, kau … pulanglah , bersihkan dirimu “

“kenapa kakak ingin menemuinya ?”

“ada sesuatu yang ingin kakak tanyakan padanya “

“aku ikut “

“Marcell ..”

“ya baiklah “

Dokter Raka menuju ke ruang kerjanya, tak lama Alex datang di antar seorang suster, selain dokter bedah Raka juga pernah menempuh pendidikan psikolog karena itulah ada beberapa hal yang ingin ia bicarakan dengan orang terdekat Jessy mengenai kondisinya, ini semua demi Marcell… ia tahu dengan sangat jelas bahwa adiknya mencintai gadis tersebut.

"silahkan duduk..  !"

"terima kasih "

"kenalkan saya Raka. "

"oh iya senang bertemu dokter, Saya Alex, saya dengar ada yang ingin dokter bicarakan dengan saya ? "

" saya ingin melihat riwayat pengobatan Jessy" pinta Raka tanpa basa basi

"maksud anda? "

"apa pernah terjadi sesuatu padanya?"

"terjadi apa? "

"adik saya menemukan obat yang di konsumsi pasien dan membawanya pada saya,  obat ini.. "

Raka menunjukan obat yang sebelumnya ditemukan Marcell.

"tidak sembarangan orang bisa konsumsi ini, anda tahu jika obat ini berdosis besar? golongan obat ini sudah..."

"saya tahu "

Alex memotong yang di bicarakan Raka.

"itu obat untuk menangani depresinya , dia mengalami depresi sudah 10 tahun lamanya, dia sudah sering mencoba bunuh diri,  jika dia merasa tertekan dia sering menyakiti dirinya sendiri, sebenarnya sudah 2 tahun semenjak dia berhenti menyakiti dirinya sendiri tapi sekarang dia mulai melakukannya lagi, saya rasa ada sesuatu yang mulai mengganggu dirinya, hanya saja saya belum tahu apa yang memicu hal itu,..... dia sudah berulang kali di rehab, kondisinya semakin membaik, hanya saja dia selalu ingin melukai dirinya dan …. Dia tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada orang terdekatnya" jelas Alex

“kekerasan seksual, apa itu penyebabnya ?”

“bag.. bagaimana dokter tahu ? bukankah … saya melihat di papan nama Dokter spesialis bedah”

“iya, tapi saya juga seorang psikolog, saya tahu hanya dengan melihat pasien semalam “

“dokter benar, Jessy mengalami trauma yang sangat dalam karena mendapat kekerasan seksual saat ia muda” Alex menjelaskan sambil tertunduk

“bagaimana kondisi terburuknya ?”

“dia sempat koma dan saat sadar ia menjadi penyendiri tidak ada yang bisa mendekatinya, dia selalu ketakutan saat melihat seseorang terutama seorang pria”

Alex bercerita dengan mata berkaca-kaca. Dibalik pintu Marcell mendengar semua, dia tak pernah menyangka bahwa Jessy punya masa lalu yang kelam.

"dia punya dokter khusus?"

"iya,  sekarang dokternya dalam perjalanan menuju kesini"

"baiklah nanti akan saya bicarakan dengan dokternya, kabari saya jika beliau sudah sampai"

"tapi apa Jessy baik-baik saja?"

"Seharusnya seperti itu, sebenarnya untuk kondisi pasien harus ditangani dokter khusus, saya hanya tau sedikit jadi sebaiknya dokter pribadinya segera kemari jika tidak pasien harus ditangani dokter dari rumah sakit "

“baik”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!