Bintang Antariksa Kurniawan, seorang mahasiswa yang terkenal sangat tampan dan diinginkan Oleh kaum wanita.
Dia juga merupakan anak konglomerat yang memiliki perusahaan yang cabangnya dimana-mana.
Namun ada satu mahasiswi yang begitu membencinya, karena Bintang yang dianggapnya suka tebar pesona.
Akankah permusuhan itu bisa berakhir,dan berubah menjadi Cinta.
Simak ceritanya sampai selesai ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Challenge pt 2
Kinan, Nala, dan Dara berjalan memasuki gerbang kampus. Pagi ini begitu cerah, suara kendaraan mobil dan motor ikut bersahutan meramaikan suasana kampus Adi Jaya.
"Lo bawa helm siapa itu Kin?" tanya Nala sembari menatap helm merah doff yang di bawa Kinan.
"Ini punya Bintang. Dia pinjemin gue gara-gara kemarin gue nebeng dia." jawab Kinan membuat Nala dan Dara kompak melotot kaget.
"What !!" seru Nala.
"Jadi beneran kemarin lo dari Jogja ke Jakarta di bonceng in Most wanted?" ucap Dara yang tak kalah heboh.
"Most wanted?" tanya Kinan.
"Ck... Most wanted itu si Bintang maksudnya !" jawab Nala membuat Kinan memutar bola mata malas.
"Ya ... gitu deh!" ucap Kinan malas.
"Gila lo... Katanya musuhan... Tapi boncengan mesra gitu." ucap Dara sambil menunjuk Kinan.
"Mesra apaan... Emang lo liat gue sama dia pas boncengan?"
"Gak perlu kita liat juga pasti udah ketebak kan... Motornya Bintang itu yang joknya sempit itu kan... Kalo buat boncengan auto mepet pasti." ucap Nala.
"Auto pelukan gak tuhhh." sambung Dara sembari memperagakan dengan memeluk diri nya sendiri.
"Aaaa pengen...!!" ucap Nala membuat Kinan berjalan mendahului mereka berdua yang masih membahas Bintang.
"Eh Kin... tunggu in kita !!" seru Nala kemudian mengimbangi langkah Kinan.
Saat melewati parkiran motor, tak sengaja Kinan menangkap sosok Bintang yang tengah duduk diatas motornya, bersama kedua cs nya, yaitu Darren dan Edo.
"Eh itu si Bintang, temenin gue balikin ini yuk!" ucap Kinan sembari menatap kedua temannya itu bergantian.
Mereka bertiga pun mendekati keberadaan Bintang saat ini.
Darren menepuk pelan lengan sohib nya itu.
"Kayaknya doi mau nyamperin elo tuh !" ucap Darren.
"Hah?" Bintang dan Edo pun kompak menoleh kearah belakang mereka.
Bintang menatap Kinan yang mendekat kearahnya dengan senyum manis yang dia punya.
Kinan mengulurkan helm itu kepada Bintang tanpa menatap mukanya.
"Kenapa nih?" tanya Bintang membuat Kinan meliriknya.
"Mau balikin helm, makasih udah di pinjemin."
"Buat lo aja, gue udah punya... Nih." Bintang menunjuk helm full face yang ada di atas stang motor dengan dagu nya.
Dara dan Nala saling berpandangan sambil mengulum senyum melihat interaksi Kinan dan Bintang uang jarang sekali berkomunikasi.
"Kali aja mau lo kasih ke pacar-pacar lo." sahut Kinan meledek Bintang seolah olah Bintang mempunyai pacar lebih dari satu.
Namun Bintang sama sekali tidak tersinggung. Bintang tersenyum sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Udah pake aja, Lo gak punya kan helm mahal kayak gitu !?" ucap Bintang balas meledek membuat Kinan menganga kan mulutnya.
Darren dan Edo kompak tertawa geli melihat wajah masam Kinan.
Kinan pun berdecih.
"Helm harga sandal jepit gini, gue beli se pabrik-pabrik nya juga bisa !!" ucap Kinan dengan kesal.
Dia pun menarik kedua tangan sahabatnya itu untuk pergi meninggalkan Bintang.
"Woy Kin... Dua hari lagi ya !" seru Bintang sebelum Kinan menjauh dari mereka.
"Bodo amat !!"
"Wiih... Kayak nya setelah kemarin pulang bareng udah ada peningkatan aja nih.!" goda Darren membuat Bintang terkekeh.
"Iya... Ceritain dong kemarin kalian ngapain aja di rumah lo." Edo ikut nimbrung.
"Gak ngapa-ngapain lah... Tau sendiri kan Kinan kalo ke gue gimana."
"Terus 2 hari lagi tuh apa maksudnya bro?" tanya Darren.
"Ooh ... Itu... Gue kasih challenge si Kinan buat dapet pacar dalam waktu 3 hari, kalo gagal, dia jadi aspri gue satu bulan."
Darren dan Edo pun kompak tergelak.
"Kok bisa sih.. Gimana ceritanya !" tanya Darren.
"Ya bisalah... Intinya kemarin dia sok kecakepan bilang nolak banyak cowok yang nembak dia... Jadi gue tantang aja sekalian, lumayan kan kalo dia jadi aspri gue, bisa gue kerjain habis-habis an tuh si Kinan !" ucap Bintang diakhiri kekehannya.
"Tapi kok mau ya Kinan di kasih challenge sama lo, biasanya dia paling anti kan berurusan sama lo?" tanya Edo.
"Ya dia emang gak bilang mau sih... Tapi gue punya foto dia yang lagi tidur peluk gue kemarin pas gue bonceng... Bisa tu buat gue ngancem dia, hahaha...!"
"Epik sih.. Moga aja Kinan gagal dapetin pacar. Biar kita bisa lihat 2 musuh bebuyutan yang bakalan saling mencintai ini barengan tiap hari." ucap Darren sambil tersenyum lebar.
"Si*lan lo Dar...!" umpat Bintang membuat Darren dan Edo kompak terkekeh.
Sedangkan di kelasnya, Kinan bersama Nala dan Dara sedang menunggu kehadiran dosen mereka.
"Ehem... so sweet banget sih dikasih helm." ucap Nala menggoda Kinan.
"Gue timpuk pake ini ya lo Nal !" Kinan mengangkat sebuah buku tebal yang dia pinjam dari perpustakaan. Nala pun terkekeh dan membentuk tanda peace dengan tangannya.
"Lo tau gak Kin... Belum pernah gue ngelihat Bintang yang menatap cewek sampek sebegitunya kayak tadi pas dia natap lo." ucap Dara sambil menopang dagunya.
"Ck... ini lagi ... Gak usah lebay deh Ra !" sahut Kinan malas.
Padahal sejujurnya dalam hati, Kinan sungguh merasakan debaran aneh yang muncul setiap Bintang menatapnya, seperti halnya pagi tadi. Mengingat itu, tanpa sadar Kinan tersenyum.
"Oh My God ra... Jiwa jomblo gue meronta-ronta ngelihat Kinan yang lagi kasmaran !" ucap Nala sembari menatap Kinan.
"Ho'oh Nal...!!"
Kinan tersadar dari lamunannya,
"Ih udah deh.... Jangan bahas dia, males !!" ucap Kinan.
Dara dan Nala kompak memutar bola mata.
"Barusan aja senyam senyum sekarang udah judes lagi !" ucap Dara. Kinan hanya mengendikkan bahunya pelan.
"Tapi Kin, tadi Bintang bilang 2 hari lagi , emang ada apaan sih?" tannya Nala.
"Ooh, biasa... Si tukang gabut kasih challenge ke gue dalam waktu 3 hari harus bisa dapetin pacar."
"Terus??" tanya Dara.
"Ya kalau gue kalah, gue jadi aspri nya dia." jawab Kinan.
"Wtf... Kenapa lo gak nolak aja sih Kin?"
"Gue juga nolak kok. Buat apa nurutin kemauan dia. Gak penting banget." sahut Kinan.
"Tapi Bintang gak mungkin sih gitu aja kasih challenge tanpa alat." ucap Dara.
"Maksud lo?" tanya Kinan
"Ya dia pasti punya sesuatu hal yang pasti bisa bikin lo ngelakuin challenge nya, dan gak bisa nolak." sambung Dara membuat Kinan pun berfikir sejenak.
Seingat Kinan, Bintang sama sekali tidak mengetahui satupun rahasia dari dirinya. Dengan sangat percaya diri Kinan pun melebarkan senyumnya dengan lega.
Dosen pun masuk, seketika kelas yang tadinya riuh seperti pasar berubah drastis menjadi sunyi.
"Lanjut nanti guys." bisik Kinan yang diangguki Nala dan Dara.
dasar Kinan,,,,suka bikin gara" ,,,,😂😂😂