Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.
Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.
Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya
Semoga suka....♡♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf
Erland melirik jam tangannya. Sebentar lagi ada temu janji dengan klien. Dia sudah mendelegasikan beberapa pekerjaannya yang lain pada staf stafnya.
Harusnya dia ngga ikut, sudah ada Nathalia dan Adelia yang lebih dari cukup sebagai perwakilan. Malah harusnya stafnya saja.
Mungkin Nathalia merasa ngga enak hati, sedangkan Adelia hanya ingin mengawal emosi kembarannya yang suka meledak sembarangan.
Dirinya sendiri karena memang sudah ingin melihat gadis itu, ingin tau kabarnya juga. Malah dia mendapatkan hal yang mengejutkan.
"Om, kami ijin pulang. Semoga putri om cepat sembuh," pamit Erland pada papa Maura dan menganggukkan kepalanya pada papa Alisha dan Om Gazy.
"Terimakasih, ya, sudah datang. Salam buat papi kamu," ucap papa Maura menepuk pelan pundak Erland.
"Ya, om."
"Makasih juga, ya, nak. Salam juga buat papi kalian," ucap Papa Maura pada Nathalia, Adelia dan Fathir.
Beberapa waktu dulu mereka pernah bekerja sama.
"Ya, om," balas keduanya kompak. Bahkan Nathalia sudah bisa memasang senyum ramahnya pada Laura yang sempat terkesima. Ngga nyangka mantan bosnya yang galak itu bisa ramah juga.
Malah wajah juteknya seakan sirna.
"Om, bisa saya bicara sebentar dengan Laura."
Eh? Laura hampir berjengit saking kagetnya mendengar namanya disebut Erland.
Nathalia dan Adelia saling pandang.
Erland terlalu terang terangan.
Tapi Adelia dan khususnya Nathalia tdak tampak.keberatan.
"Yes, dia ngincar kamu," bisik Alisha jahil.
"Maklum, om. Laura mendadak berhenti mendadak jadi sekretaris Erland, jadi ada beberapa file yang ingin Erland tanyakan," tukas Nathalia membantu Erland.
Laki laki itu berjanji akan memberikan Nathalia hadiah apa pun yang akan sepupunya minta. Dia sangat berterimakasih sekali.
Fathir hampir saja berdecak melihat aksi Nathalia yang melancarkan jalan Erland.
Gazy-papa Laura tersenyum mengerti.
"Boleh."
Laura melemparkan tatapan protesnya, tapi papanya malah mengedipkan sebelah matanya.
"Ayo." Tanpa canggung Erland meraih tangan Laura dan membawanya pergi.
Papa Maura tersenyum melihatnya. Dia sudah curiga karena sedari tadi Erland dan ponakannya selalu saja saling tatap. Papa Maura beberapa kali memergokinya.
Dia ikut bahagia walau ada sedikit perasaan sedih, karena Papa Maura yakin kalo putrinya terobsesi pada Erland.
Perasaan tidak bisa dipaksa, kan?
Kecuali dirinya.
"Jangan lupa kakinya dipijat," ucap Fathir sebelum pergi. Dia sengaja berhenti di depan Alisha.
"Iya," sergah Alisha dengan wajah merona. Wajah laki laki tampan ini kentara sekali sedang menggodanya.
"Jangan khawatir. Om yang akan maksa," kekeh Papa Alisha. Dalam hati papa Alisha menduga kalo putrinya dengan Fathir mulai dalam taraf pendekatan.
Fathir tertawa mendengarnya, begitu juga papa Maura dan papa Laura. Sedangkan Alisha merengut kesal.
Seingatnya Fathir dan Erland sangat dingin dan kaku dengan perempuan. Tapi dengan putrinya dan juga keponakannya, kedua laki laki itu jadi agresif.
"Kalian duluan aja," usir Erland pada ketiga sepupunya saat mereka sudah tiba di parkiran. Sepanjang jalan tadi Erland dan Laura hanya diam aja.
"Oke," respon.ketiganya serentak, terlihat santai.
Laura menatap Nathalia heran Gadis itu kini ngga henti hentinya tersenyum padanya.
"Bye, Laura," senyum Adelia terasa hangat.
"Ya, nona."
"No, panggil nama aja, oke," ralat Nathalia cepat.
Laura hampir saja melongo.
Si Nathalia tadi.habis makan beling? Karena itu jadi aneh begini?
Atau salah minum obat?
Tanpa peduli dengan reaksi keheranan Laura, Nathalia segera membuka pintu mobil bagian depan di samping Fathir.
Adelia mengedipkan sebelah matanya pada Laura sebelum masuk ke dalam mobil.
Otw jadi ipar, nih, batin Adelia yakin ketika melihat Erland agak memaksa Laura masuk ke dalam mobilnya.
"Aku baru kali ini lihat Erland jadi posesif," tawa Nathalia pelan
"Kok, tumben, kamu ngga sinis sama Laura? Biasanya kamu alergi dengan perempuan perempuan yang dekat dengan Erland," pancing Fathir sambil menjalankan mobilnya. Dari tadi dia menahan rasa penasarannya melihat sikap baik Nathalia pada Laura.
"Karena gadis itu ngga genit," jawab Nathalia santai.
"Dan kamu, ngapain menggoda gadis tadi." Kali ini wajah Nathalia tampak jutek.
Fathir hanya tertawa menanggapinya.
Kenapa, ya? Dia hanya khawatir saja, sahutnya dalam hati.
"Kenapa, ya, kedua sepupu itu berbeda dari sepupunya yang sakit itu," cetus Adelia ngga abis pikir.
Menurutnya Maura agak jauh frekuensinya dari Laura dan sepupunya yang tadi digoda Fathir.
"Memang, iya, sih. Aku ngga bakalan pernah suka dengan dia, walaupun dia keponakan Om Gazy," judes Nathalia berkomentar.
"Kalo kamu suka, ya, aneh, Thal. Kamu belok, dong, ngga normal," canda Fathir tergelak gelak. Adelia pun berderaian suara tawanya.
Nathalia mendengus kesal.
*
*
*
"Jangan coba coba mau keluar," ancam Erland setelah berhasil membuat Laura duduk di jok penumpangnya.
Sebelum Laura menjawab, Erland sudah menutup pintu dan menguncinya dari luar.
Kemudian sambil berlari lari kecil, Erland menuju pintu mobilnya.
Laura masih merasa aneh dengan kelakuan Erland.
Tanpa kata laki laki itu melajukan mobilnya mendahului mobil Fathir.
"Kita mau kemana? Aku harus tetap berada di rumah sakit."
"Untuk apa?"
Kok, untuk apa, sih, decak Laura membatin.
"Sepup aku lagi diopname," ketusnya.
"Sudah rame keluarga kamu di sana. Lagian aku cuma butuh waktu kamu sebentar."
Erland membiarkan mobil sepupunya gantian melewatinya.
Kini dia malah berbelok, mendekati parkiran sebuah minimarket yang tampak rindang.
Erland pun menghentikan mobilnya.
Dia melirik.Laura yang hanya diam.saja, kemudian meraih tasnya yang berada di jok belakang.
"Ini, aku ngga butuh."
Laura menatap map plastik yang disodorkan Erland. Map yang sangat dia kenal karena berisi harta berharganya.
"Ambil." Dengan ngga sabar Erland meletakkannya di atas pangkuan Laura.
Laura masih ngga bereaksi. Sejujurnya dia ingin berteriak saking senangnya karena semua jerih payahnya akhirnya kembali lagi dengan mudah padanya. Dia ingin menangis saking terharunya. Tapi Laura masih gengsi memperlihatkan reaksinya di depan mantan bos mesumnya.
"Aku minta maaf," ucap Erland sambil meraih tangan Laura dan membawanya ke bibirnya. Mengecupnya lembut.
Laura sampai menahan nafas karena terkejut, ngga mengira ini bakal terjadi.
Jantungnya saja hampir melompat keluar
Kenapa dia bersikap seperti ini? Laura sempat melayang.
Ci uman Erland di tangannya membuat tangannya menjadi kaku dan Erland terus saja menggenggamnya.
Erland menatap gadis itu dalam dan tajam. Senyumnya terukir samar saat gadis di depannya kini menunduk.
Kali ini Erland menyimpan baik baik penampilan gadis itu dalam hatinya.
Rambut panjang indahnya ngga dicepol, tapi dikat tinggi hingga menampikan sudut wajah yang tegas.
Penampilan Laura seperti ini pun tambah semakin menarik di matanya.
Setelah puas mengagumi gadis itu Erland pun menghidupkan mesinnya lagi.
Laura menatapnya.
"Ki kita mau kemana?" tanya Laura gugup.
"Aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit," senyum Erland seakan menghipnotis Laura yang masih tetap menatapnya.
"Atau kamu masih ingin tetap bersamaku seperti ini?" goda Erland membuat pipi Laura merona.
"Nggaklah. Ngawur," tolak Laura cepat. Dia jadi salah tingkah, apalagi melihat laki laki itu tertawa lepas. Baru kali ini Laura melihat Erland begitu
Dia tampan sekali.
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
selalu menunggu up-nya kakak Author 🙏💪💪💪
Aq suka dengan keputusan Pak Bagas untuk segera menceraikan Melda, apapun nanti hasil tes DNA antara pak Bagas & Maura, yg pasti Melda harus di kasih faham kalau seorang istri tuh harus bisa menjaga marwahnya, mungkin memang dari dulu Melda itu suka berzina,makanya ketahuan karna sudah kenyang,
biar kapok apalagi itu si nenek " biar langsung struk setelah sadar nanti anak kesayangan di cerai dan cucu kebanggaan nya masuk penjara karna berbuat kriminal,