NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:58k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!

Laras masih saja berusaha untuk tetap memperjuangkan pernikahannya ini. Pertemuannya dengan Nara kemarin, akan tetap dia ingat. Jika memang dia sudah tidak bisa bertahan, maka dia akan berlari pada wanita baik hati itu.

Sudah tidak terhitung berapa banyak luka di tubuhnya saat ini. Namun, Laras yang sekarang sudah lebih biasa dengan semua luka itu. Hingga dia tidak lagi mengeluh atas sakit di lukanya. Sekarang saja dia sedang membuat makan malam untuk suaminya saat nanti pulang.

Namun, sebelum suaminya yang pulang dia malah kedatangan tamu yang bahkan tidak dia undang. Terkadang Laras bingung kenapa Viona bisa keluar masuk dengan mudah ke rumah ini.

"Kenapa kamu bisa masuk kesini?"

Viona hanya tersenyum saja, dia duduk di kursi meja makan dan melihat makanan yang sudah tertata rapi di atas meja. Viona berdecak pelan. "Wah, masak banyak hari ini, Kak. Apa tahu kalau aku juga akan datang ya"

Laras tidak menjawabnya, dia mengabaikan adik tirinya itu.

"Aku bisa masuk kapan saja, Kak Lin sudah memberikan izin sehingga tidak akan ada yang melarang masuk. Meski itu penjaga keamanan atau pelayan disini" ucap Viona, menjawab pertanyaan Laras sebelumnya.

Laras menghela nafas pelan, dia menarik kursi dan duduk disana. Saling berhadapan dengan adiknya. "Vio, aku sudah bisa menerima jika Ayah lebih peduli padamu daripada aku. Tapi, bisakah jangan merebut suamiku juga"

Nada suaranya sudah begitu rendah, seolah sudah tidak ada lagi tenaga untuk berkata tegas pada adiknya ini. Karena hal yang terjadi kemarin malam saja hanya akan menimbulkan pertengkaran, dan akhirnya Laras juga yang kembali terkena siksaan dari Lin. Jadi, dia hanya mampu berbicara baik-baik pada adiknya ini.

"Sebaiknya Kakak menyerah saja, bukannya Kakak juga sudah punya pria lain diluar sana"

Laras mengerutkan keningnya, merasa bingung dengan ucapan Viona barusan. Jelas dia tidak pernah mempunyai pria lain selain suaminya saat ini. Sampai Laras teringat kejadian kemarin, ketika Lin yang melihat dirinya bersama dengan Rey. Apa mungkin suaminya juga bercerita hal seperti ini pada Viona.

"Ya Kak, bahkan Kak Lin bercerita hal seperti ini padaku. Dia selalu bercerita apapun padaku" ucap Viona yang bisa menebak apa yang berada dalam pikiran Laras.

Bahkan dia bisa bercerita dengan mudah padanya. Apa dia sudah begitu percaya pada Vio? Sementara aku? Siapa aku? Hanya seorang istri yang dia nikahi karena dendam saja.

Laras tidak bisa memungkiri jika hatinya begitu sakit mendengar fakta ini. Bahkan Lin selalu bercerita apapun pada Viona, seolah memang Viona adalah wanita yang tepat untuk menjadi teman hidupnya, hingga dia bisa bercerita apapun padanya.

"Sudahlah Kak, tidak perlu merasa sedih. Karena memang Kak Lin begitu mempercayai aku. Sekarang apalagi yang bisa Kakak harapkan? Hanya sebuah luka yang akan Kakak dapatkan. Sebaiknya menyerah saja"

*

Sebaiknya menyerah saja.

Ucapan yang sampai saat ini terus memenuhi pikiran Laras. Ternyata benar, jika dirinya sudah tidak punya kesempatan apapun dengan Lin. Pria itu sudah terlanjur menyukai adiknya.

Laras keluar dari kamarnya setelah dia bahkan melewatkan makan malam. Kedatangan Viona dan semua ucapannya, membuat selera makan Laras langsung menghilang. Laras tertegun saat dia melihat Lin yang sedang duduk sendirian di ruang tengah. Padahal hari juga sudah mulai larut.

Tidak Laras! Jangan menyapanya, kamu sudah tidak punya harapan apapun.

Suara pikirannya telah menyadarkan Laras yang hampir saja melangkah untuk menghampiri suaminya itu. Laras segera berlalu ke dapur untuk mengambil minum.

Sementara di atas sofa, Lin jelas melihat punggung Laras yang berlalu menjauh. "Kenapa dia tidak menyapaku? Apa dia tidak melihatku?"

Ada apa dengan dirinya saat ini? Bahkan sejak dia berada di Kantor pun, dia tidak bisa fokus. Mengingat kemarin ada seorang pria yang mengaku sebagai kekasih istrinya, kenapa pikiran Lin jadi tidak tenang karena hal itu.

Bahkan saat Viona bertanya dirinya kenapa, Lin juga menjawab dengan penuh kemarahan saat menceritakan tentang Laras yang sedang bersama pria lain. Lin mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa aku jadi terus memikirkan kejadian kemarin"

Lin menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, menatap langit-langit dengan hembusan nafas kasar. "Sialan, pria itu tidak akan bisa merebut Laras dariku!"

Deg,, Laras terdiam saat mendengar ucapan Lin yang begitu keras itu. Sementara pria itu bahkan tidak menyadari jika Laras sudah kembali dari dapur. Dia hanya sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Apa maksudnya ini? Laras ingin sekali bertanya seperti itu. Namun dia tidak ingin berharap lagi, karena dia takut jawaban Lin malah akan semakin melukai hatinya. Jadi, Laras memilih untuk segera kembali ke kamarnya. Mengabaikan Lin disana.

Saat Laras sudah melewati ruang tengah itu, Lin baru tersadar akan kehadirannya. Dia langsung menoleh ke arah Laras yang sudah membuka pintu kamar dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Lin menghembuskan nafas kasar.

"Dia benar-benar mengabaikanku. Lihatlah, aku tidak akan biarkan dia mengabaikan aku seperti ini"

Entahlah apa yang ada di pikiran Lin saat ini, bahkan dia yang sering melukai Laras. Tapi ketika istrinya bahkan tidak menyapa padanya, membuat dia kesal. Seolah ada sesuatu yang hilang.

*

Semalaman Laras tidak bisa tidur karena memikirkan tentang ucapan Lin yang tidak sengaja dia dengar. "Dia hanya tidak akan membiarkan aku lepas darinya. Bukan karena kemarin dia melihat aku bersama dengan Rey"

Laras keluar dari kamarnya, pagi ini bahkan dia tidak menyiapkan sarapan untuk suaminya. Sengaja bangun lebih siang, agar tidak bertemu dengan suaminya. Ya, Laras hanya mencoba menghindar. Karena setiap dia bersama suaminya, maka akan selalu ada hal yang menjadi kemarahan Lin. Hingga akhirnya Laras yang kembali terluka.

"Sarapan dulu, Nona. Tumben tidak bangun pagi" ucap Reni yang langsung menyiapkan sarapan untuk Laras.

"Iya Mbak, tidur pulas jadi kesiangan bangun"

Reni hanya mengangguk saja, setelah menyiapkan sarapan untuk Laras. Reni langsung menarik kursi di samping Laras dan duduk disana.

"Tuan Muda sudah pergi bekerja bersama Viona. Terkadang saya tidak habis pikir kenapa gadis itu terus menempel pada Tuan Muda"

Laras terdiam mendengar itu, ternyata ucapan Lin semalam hanya sebatas lelucon saja yang bodohnya Laras telah menganggapnya serius.

"Mbak, punya ponsel?" tanya Laras.

Reni mengangguk, dia langsung mengelurkan ponselnya dari saku. Namun Laras langsung menahannya. "Nanti saja di kamar. Aku butuh bantuan Mbak"

Reni mengerutkan keningnya, namun dia mengangguk saja. "Kalau saya bisa, pasti akan saya bantu, Nona"

Laras tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Reni. Setidaknya dia mempunyai orang-orang yang peduli padanya untuk saat ini.

Bersambung

1
Nismawati
Luar biasa
Ferayaty
manarik&jg menitikkan air mata sangat terharu thor
Ferayaty
menarik,ada sedihnya ikut menangis bacanya
Nona Aan Chayank
Nyimak dulu
Raditya
Luar biasa
Raditya
Biasa
Aida Wulandari
Luar biasa
Eli Sugiarti
, geregetan sama Laras
Hairani Siregar
sedih thorrr. katanya pengacara hebat, kok tdk d selidiki kematian adiknya dgn benar. mlah lngsung mengambil ke smpulan bgitu. entar nyesal baru lu pusing guling2.
Dewi deww
lanjuuttt
dhianti wulandari
makasih thor...utk novel'y...😍😍😍
gempi
j
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!