NovelToon NovelToon
Menjerat Nyawa Suamiku

Menjerat Nyawa Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Keluarga / Romansa / Dendam Kesumat / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: Rossy Dildara

Gisel mendapatkan ide gila dari keluarganya, yaitu untuk memb*nuh Evan—suaminya. Karena dengan begitu, dia akan terbebas dari ikatan pernikahannya.

Mereka bahkan bersedia untuk ikut serta membantu Gisel, dengan berbagai cara.

Apakah Gisel mampu menjalankan rencana tersebut? Yuk, ikuti kisahnya sekarang juga!

Jangan lupa follow Author di NT dan di Instaagram @rossy_dildara, ya! Biar nggak ketinggalan info terbaru. Sarangheo ❣️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32

"Ya udah Umi, aku pamit dulu mau kerja lagi, ya?" Evan menaruh benda itu ke dalam saku jasnya, lalu meraih tangan Umi Mae dan menciumnya. "Assalamualaikum."

"Walaikum salam. Tapi suntikan itu mau kamu bawa apa gimana, Nak? Kok kamu kantongi?"

"Iya, Umi. Mau aku bawa." Evan mengangguk. "Mau aku pastiin jelas ini suntikan apa. Tapi tolong rahasiakan kepada Gisel dulu, ya?"

"Oke, Nak." Umi Mae mengangguk. "Tapi kamu jangan memakainya, ya? Takutnya kenapa-kenapa, soalnya 'kan kita belum tau isinya apa."

"Iya. Umi tenang saja." Evan kembali mengangguk, kemudian melangkah pergi.

*

*

Kini, Evan melaju dengan mobilnya, hatinya penuh dengan kebingungan. Dia berada di persimpangan jalan, di mana dia harus memilih antara menemui Mbah Yahya atau pergi ke rumah sakit.

Dua pilihan tersebut memiliki potensi untuk mengungkap isi dalam suntikan tersebut, namun ada beberapa faktor yang membuat Evan merasa dilema.

"Kalau aku bawa ke Pak Yahya, aku pasti bisa cepat mengetahui isinya apa. Berbeda dengan kalau aku membawanya ke rumah sakit, mungkin aku harus menunggunya lebih lama karena pasti akan ada prosedur yang harus aku ikuti," pikir Evan sambil memandang ke depan.

Namun, pikiran Evan terganggu oleh keraguan. "Tapi, semisalnya aku membawa ke Pak Yahya, pasti dia akan berpikir yang enggak-enggak tentang Gisel," gumam Evan sambil menggelengkan kepala. "Ah, enggak. Aku nggak mau terus-terusan melibatkan Pak Yahya dalam masalah rumah tanggaku. Terlebih lagi, dia nggak pernah menyukai Gisel. Mungkin lebih baik aku membawa suntikan ini ke rumah sakit dan mencari jawabannya sendiri."

Andai saja ilmu Evan bisa sekelas dukun, mungkin dia tidak akan membutuhkan bantuan orang lain. Dan kalau dia bisa datang ke dukun lain, mungkin dia juga akan langsung melakukannya.

Namun, dengan mendatangi dukun lain selain bosnya sendiri, itu sama saja seperti sebuah tindakan penghianatan. Bagi Evan, itu seperti tidak setia. Jadi, dia tak ingin melakukannya.

Selama menjadi pengikut Mbah Yahya, Evan Memang memiliki sedikit keahlian. Salah satunya adalah membuat seseorang pingsan dalam satu kali usapan, dan bisa merasakan hal-hal yang berbau mistis. Entah itu melihat sesosok mahluk astral, atau merasakan seseorang yang tengah diganggu oleh ilmu ghaib atau ilmu hitam.

Selain itu, Evan juga bisa melakukan telepati jarak jauh dengan Mbah Yahya.

Setelah memutuskan langkah yang akan diambil, Evan segera meluncur ke sebuah rumah sakit yang besar. Dia yakin bahwa rumah sakit besar akan memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk membantu dalam mencari jawaban yang dia cari.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya seorang penjaga resepsionis, saat melihat Evan datang menghampirinya.

"Sore juga, Bu," jawab Evan sambil tersenyum, lalu merogoh ke dalam kantong jasnya dan mengulurkan suntikan ke atas meja yang sudah berada di dalam plastik putih. Suntikan tersebut juga memiliki penutup pelindung, jadi aman tidak akan bisa sembarang tertusuk. "Aku datang ke sini mau mengecek isi sebuah suntikan yang aku temukan, dan kupikir cukup mencurigakan, Bu. Jadi, aku mau mengetahui isi di dalamnya sebenarnya apa. Bisa nggak ya, kira-kira?"

"Ooohh begitu. Sepertinya bisa, Pak." Wanita bersanggul itu mengangguk, lalu mengambil benda tersebut dan memerhatikannya. "Tapi kalau boleh tau, Bapak menemukan suntikan ini di mana?"

"Aku menemukannya dijas istriku, Bu."

"Oohh, tapi kenapa Bapak nggak tanya langsung saja ke istri Bapak? Kan itu jauh lebih mudah, bukan?"

"Ya kalau niatku bertanya langsung padanya, aku nggak akan jauh-jauh datang ke sini, Bu," jawab Evan sambil menghela napas.

"Iya juga sih, Pak. Ya sudah ... biar saya bantu Bapak mengecek isi suntikan ini." Wanita bersanggul itu membuka laci, lalu memberikan selembar kertas beserta pulpen kepada Evan. "Silahkan Bapak isi formulir pendaftarannya dulu, ya, nanti Bapak akan menemui dokter spesialis disini."

"Baik, Bu." Evan mengangguk dan segera mengisi formulir itu secara lengkap. Setelah itu, dia diarahkan menuju ruangan dokter spesialis.

*

*

Benar dugaan Evan sebelumnya, bahwa dengan memilih langkah meminta bantuan dokter akan jauh memakan waktu, dibandingkan bertanya langsung kepada Mbah Yahya.

Evan mengetahui isi suntikan itu setelah hasil uji laboratorium keluar. Dokter sendiri menyarankan Evan untuk melakukan prosedur tersebut, namun Evan harus menunggu hasilnya terlebih dahulu.

Paling cepat besok, karena tergantung antrian. Dan paling lama bisa sampai satu Minggu.

"Apa yang kamu pikirkan sejak tadi, Van?"

Pertanyaan dari Mbah Yahya sontak membuyarkan lamunan Evan yang tengah mengemudikan mobil. Memang sejak pagi diperhatikan, pria itu lebih banyak diam. Dan tidak biasanya seperti itu.

"Enggak kok, Pak. Saya nggak memikirkan apa-apa," jawab Evan berbohong sambil menggelengkan kepalanya. "Oh ya, ini kita mau mampir ke mana dulu sebelum Bapak pulang?" tanyanya yang langsung mencari topik lain, karena khawatir pria itu curiga padanya.

"Enggak, langsung pulang saja," jawab Mbah Yahya. "Oh ya, kamu sudah tau atau belum isi suntikan itu, Van?"

"Isi suntikan?!" Evan merasa terkejut dengan pertanyaan Mbah Yahya, kedua matanya langsung membulat.

Bagaimana bisa, pria tua itu bertanya tentang isi suntikan? Karena Evan sendiri sama sekali tak memberitahu dan memang sengaja ingin menyembunyikannya dari Mbah Yahya.

"Aku nggak sengaja dengar percakapanmu dengan Umimu tadi pagi, yang membahas suntikan yang Umimu temukan milik Gisel, Van," kata Mbah Yahya memberitahu, sebelum Evan bertanya. "Terus, sekarang di mana suntikannya? Boleh aku melihatnya?" Tangan Mbah Yahya langsung terulur ke arah Evan. Pria itu melihatnya dari kaca depan.

"Sudah saya bawa ke rumah sakit, Pak."

"Kok dibawa ke rumah sakit?" Dahi Mbah Yahya seketika berkerut. "Kenapa?"

"Supaya saya tau isinya apa."

"Lho, kenapa kamu nggak membawanya kepadaku saja, Van?" Wajah Mbah Yahya tampak tidak senang. "Atau ... kamu meragukan kesaktianku? Kamu pikir aku nggak bisa mengetahui apa isi di dalam suntikan milik si Gisel?!" tuduhnya marah.

"Bukan, Pak. Bukan itu maksud saya!" jawab Evan cepat dengan gelengan kepala. "Saya sama sekali nggak meragukan kesaktian Bapak. Saya yakin ilmu Bapak sudah sangat tinggi."

"Lalu, apa alasanmu??"

"Saya hanya nggak mau terus menerus membawa-bawa Bapak dalam rumah tangga saya. Tapi Bapak jangan salah paham, saya hanya khawatir itu akan selalu merepotkan Bapak. Apalagi Bapak juga punya keluarga, sementara saya disini hanyalah asisten Bapak. Maafkan saya, Pak." Wajah Evan terlihat bersalah.

"Kamu nggak perlu meminta maaf, Van. Aku mengerti alasanmu." Mbah Yahya mencoba memahami, meskipun ada rasa jengkel di dada. "Tapi sampai kapan pun, aku nggak akan bisa duduk tenang sebelum Gisel benar-benar berubah!" tambahnya dengan tegas.

Evan langsung menghela napasnya dengan berat. Jika sudah membahas tentang Gisel dengan Mbah Yahya, dia rasanya sangat malas dan kehilangan mood. "Bapak ... bukankah saya sudah bilang, kalau manusia itu pasti akan ada berubahnya? Begitu pun dengan Gisel, Pak."

"Kalau begitu, jauhkan Gisel dengan seluruh anggota keluarganya, Van. Termasuk Papanya."

...Cocok tuh, Mbah. Bila perlu santet aja satu persatu 😆...

1
Ana
aku sih setuju aja gimana kak Rossy, aku ngikutin in sya Allah, pokoknya semangat ya kak💪 cuma bisa kasih dukungan sama do'a aja semoga sukses karya nya, berhasil, banyak peminat yang baca
Eva Karmita
aku selalu setia mendukung mu beb semangat 💪🤗
IG: @rossy_dildara: terima kak 😍🥺
total 1 replies
Fri5
tetap semangat ya kak 💪💪👍
IG: @rossy_dildara: terima kak 😍🥺
total 1 replies
Kinara Widya
iya s kak klo sdh nulis...sdh mikir gak d gaji rasanya percuma ...sdh capek segala ibaratnya sia sia perjuangan kak Rossy......tetep semangat ya kak...aku selalu dukung kakak...moga yg lagi d cita2kan segera terwujud kita semua mendoakan kakak....🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
IG: @rossy_dildara: terima kasih atas pengertiannya, kak 🥺🙏
total 1 replies
Anik Trisubekti
tetap semangat kak @IG: @rossy_dildara , semoga apa yg dicita citakan bisa segera terwujud 🤲
IG: @rossy_dildara: amiinn... terima kasih banyak kak ❣️🙏
total 1 replies
Yasfi Khoirul
thor Napa belum up
Dwy Widya
semangat terus Thor💪cerita mu top ada air matanya ada lucu juga seneng q nya
Mujiati Qu
tp kan kasian gisel kayaknya dia udah mulai menyukai evan.
Ana
bang evan kamu kuat💪 semangat bang, keputusan mu sudah benar
jadikan ini sebuah pelajaran berharga didalam kehidupan bang evan, ternyata berumah tangga itu butuh ketulusan hati, cinta dan kepercayaan, jika didasari dengan kebohongan apalagi sampai ingin melenyapkan itu sudah keterlaluan
buat kak Rossy semangat 💪, jujur aku suka ceritanya kak, seru buatku, malah selalu nunggu up tiap hari
Anik Trisubekti
Semoga ada keajaiban ya kak ros 🤲
ouhya
jangan ditamatin, up aja lagi sampe 100++ karena ini cerita bagus dan kemungkinan bisa kayak cerita si citra.
alurnya itu unik dan bikin penasaran cuman pas up pendek banget thor🥲
fee2
gimana ya keluarga gisel pasti bahagia tapi gisel gimana bimbang antara cinta dan gak.... ayo bang evan semangat jangan patah hati lama lama ya banyak yang sayang dan mendukung bang evan....
ajiu jiu
jgn donq Thor, cerita ny bgs gitu .....
Yesi Marsela
sabar kak author 🥺
sabar bang Evan masih ada Risma yang setia menunggu
jangan cepat ditamatin 😭
Kinara Widya
semoga d bab 40 JD bab terbaik ...biar lanjut terus...tetep semangat kak rossy
Eva Karmita
ya Allah semoga cerita babang Evan bisa lolos seperti cerita Aa Steven, om Rama dan om Jojon 🤲🥺 sedihnya jgn cepat ditamatkan otor masih suka dgn cerita mereka 🙏🥺
Kinara Widya
nunggu2dari tadi....akhirnya up juga kak Rossy...untuk Gisel terima kenyataan sajalah...
Bandar Jayalampung
nah Lo skrg klo Lo memang cinta Ama Evan brjuang Gisel gantian
Bandar Jayalampung
up LG yg banyak ya thor
ajiu jiu
mana kamu Thor, koq blm up ....lelah aku bolak-balik 😌😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!