NovelToon NovelToon
Penghangat Ranjang Mafia

Penghangat Ranjang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jessica, seorang korban broken home yang terjebak dalam labirin kehidupan yang keras, dipaksa menjadi kuat oleh situasi, keluarganya yang retak. Dia memegang peranan sebagai tulang punggung keluarga untuk menyokong adik dan neneknya yang sakit-sakitan. Namun, dalam perjuangannya, Jessica terperangkap dalam dunia gelap yang tak pernah dikenalnya sebelumnya, dia harus terjerat dalam lingkaran pellacuran.

Di tengah kehidupannya yang rumit, dia bertemu dengan Zayne, seorang pria misterius di sebuah klub malam, yang membawanya masuk ke dalam pusaran kekacauan yang lebih dalam. Di tengah badai itu, Jessica dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan atau menyerah.

"Jangan coba-coba untuk kabur dariku. Ingatlah, Jessica, kau hanya milikku!" (Zayne Zhang)

"Aku bukanlah mainanmu. Kau tak bisa mengendalikanku hanya karena sudah membayarku di atas ranjang!" (Jessica)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Cantik, Payah, Tidak Menarik!!

Zayne merasa getaran aneh dan tidak biasa setiap kali mereka melakukan kontak mata atau ketika kulit mereka bersentuhan. Jessica yang tertidur pulas dalam pelukannya, menunjukkan wajah yang damai.

Meskipun Zayne adalah seorang bos mafia yang tak kenal ampun, saat ini dia merasa ada kedamaian yang langka saat Jessica bersamanya. Dia tak bisa mengingkari perasaannya yang semakin dalam padanya. Sesuatu yang baru baginya, sesuatu yang dia tak bisa gambarkan dengan kata-kata, tetapi dia tahu itu penting.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba mencari jawaban atas perasaan yang menghantuinya. "Sebenarnya sihir apa yang kau gunakan untuk menjeratku? Sampai-sampai aku tidak pernah bisa meloloskan pandanganku darimu?" Gumamnya dengan nada rendah, mencoba memahami daya tarik yang begitu kuat dari Jessica.

Zayne kemudian menyandarkan kepalanya pada sandaran tempat tidur. Pandangannya menerawang, menatap langit-langit kamarnya. Dalam keheningan malam, pikirannya melayang jauh, mencoba memahami pergolakan emosinya yang tak kunjung reda.

"Aku harus pulang," lirih Jessica dengan suara pelan dan nyaris tak terdengar. Jessica mengangkat kepalanya membuat pandangannya dan Zayne saling bertemu. "Nenek, pasti akan cemas jika aku tidak pulang."

Zayne mengangguk, memahami kekhawatiran Jessica terhadap neneknya. "Baiklah, aku antar kau pulang," ucapnya sambil bangkit dari tempat tidur. Mereka berdua kemudian bersiap-siap, meninggalkan ruangan yang penuh dengan aroma cinta dan kesepian.

.

.

Atmosfir hening memenuhi mobil yang sedang melaju di malam yang sunyi. Zayne fokus mengemudi, sesekali melemparkan pandangannya pada Jessica yang tampak terdiam, memandangi pemandangan luar dari jendela.

Suara mesin mobil menjadi satu-satunya suara yang mengisi kekosongan, menciptakan suasana canggung di antara keduanya. Terikat oleh keheningan, mereka membawa perasaan yang tak terungkap, menyimpan misteri di balik ekspresi wajah mereka.

Zayne mengakhiri keheningan dengan sebuah pertanyaan tajam. "Apa yang sedang kau pikirkan?" desaknya, mencoba meraih pemikiran Jessica yang tersembunyi di balik tatapan hampa.

Jessica menjawab singkat, "Tidak ada," sementara pandangannya masih tetap terpaku pada pemandangan di luar jendela, mencoba menyembunyikan keraguan dan kegelisahannya yang terus mengganggu. Zayne memperhatikan ekspresi Jessica dengan cermat, mencoba membaca apa yang mungkin disembunyikan oleh wanita di sebelahnya.

Zayne menghentikan mobilnya di tepi jalan dan tanpa berkata sepatah kata pun, dia turun dari kursi kemudi. Langkahnya mantap menuju sebuah danau buatan yang tersembunyi di balik semak-semak. Di sana, kunang-kunang berkilauan terbang di sekitar danau, menciptakan pemandangan yang memesona.

"Tempat apa ini? Aku belum pernah kesini sebelumnya, bahkan aku tidak tau jika ada tempat seindah ini di tengah kota." Ujar Jessica yang sekarang berdiri di belakang Zayne.

Zayne berbalik dan menatap Jessica dengan senyum tipis. "Ini adalah tempat favoritku untuk menenangkan pikiran," jawabnya sambil menatap air danau yang tenang. "Jarang ada yang tau tempat ini kecuali beberapa orang terdekatku." imbuhnya

Jessica tak merespon. Dia hanya diam mendengarkan apa yang Zayne katakan. Jessica terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Kemudian dia mengangkat kepalanya dan menatap pria yang berdiri disampingnya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir Jessica. Zayne mengangguk tanpa menjawab. "Tentang mata kananmu, itu permanen atau...."

"Permanen," Zayne menyela ucapan Jessica. "Mata kananku sudah cacat dan tidak bisa disembuhkan lagi."

Jessica terdiam sesaat, merenung atas jawaban Zayne. "Maaf, aku tidak bermaksud menyentuh hal yang sensitif," ujarnya penuh penyesalan. "Aku hanya penasaran."

Zayne menggeleng. "Tidak masalah. Aku terbiasa dengan pertanyaan seperti itu." Dia menepuk bahu Jessica dengan lembut. "Ayo, kita kembali." Mereka berdua beranjak, meninggalkan danau keheningan yang terabaikan.

Mereka berdua berjalan beriringan. Jessica menatap pria yang berjalan disampingnya. "Oya, aku belum tahu namamu? Bisakah kau memberitahuku?" Meskipun beberapa kali menjadi pasangan di tempat tidur, Jessica tidak tahu siapa nama pasangannya tersebut.

"Zayne," jawabnya singkat. Jessica mengangguk, dan keheningan kembali menyelimuti kebersamaan mereka.

Perlahan, jarak di antara mereka mulai terkikis. Jessica tidak lagi bersikap dingin dan acuh seperti sebelumnya pada Zayne, meskipun terkadang dia masih suka menggerutu karena sifat dingin pria itu.

"Bukankah masih banyak wanita di luar sana yang lebih cantik dan lebih jago di atas ranjang, tapi kenapa kau lebih memilih diriku?" Entah apa yang dipikirkan Jessica sampai-sampai dia melemparkan pertanyaan seperti itu pada Zayne.

"Kau benar. Bahkan kau tidak cantik sama sekali, payah, dan tidak menarik. Yang lebih menyebalkan lagi, bukit kembarmu sangat kecil dan hanya cukup di genggam. Aku sendiri tidak tahu apa yang membuatku tertarik padamu," ujar Zayne, membuat Jessica cemberut seketika.

Wanita itu menghentikan langkahnya dan menatap Zayne dengan kesal. "Yakk!! Berani sekali kau menyebut diriku jelek, payah, dan tidak menarik? Bahkan kau juga menyebut bukit kembarku sangat kecil dan hanya pas di genggamanmu. Kau sudah bisa hidup ya?" Amuk Jessica dengan emosi.

Zayne mendecih. "Kenapa harus marah, jelas-jelas kau sendiri yang memulainya. Jangan banyak bicara lagi, cepat jalan atau kau ingin aku tinggalkan di sini sendirian?"

Mata Jessica membulat sempurna. Kemudian dia memperhatikan sekeliling yang gelap dan beralih pada Zayne yang berjalan menjauh. "Yakkk!! Manusia kutub, tunggu aku!!"

.

.

Ketika mobil Zayne melintas di sebuah jalan sepi, tiba-tiba sebuah mobil lain muncul dari samping dan menghadangnya. Dari dalam mobil itu, sekelompok pria berbadan besar dan kasar keluar dengan wajah yang menyeramkan.

"Keluar dari mobil! Serahkan semua barang berharga kalian," teriak salah satu dari mereka sambil mengacungkan senjata.

Zayne, meskipun dihadapkan pada situasi berbahaya, tetap tenang. "Kalian tahu dengan siapa kalian berurusan? Kalian tidak ingin mengundang masalah lebih besar," ujarnya dengan suara tegas.

"Tidak peduli siapa kalian! Kami ingin uang dan barang berharga kalian!" teriak salah satu preman sambil mengancam dengan senjatanya.

Jessica, yang duduk di samping Zayne, tampak panik. "Zayne, apa yang harus kita lakukan? Mereka akan merampok kita!"

Zayne tersenyum, menenangkan Jessica. "Jangan khawatir. Biarkan aku yang menanganinya." Dia melangkah keluar dari mobil dengan tenang, menatap langsung ke arah preman-preman itu.

"Baiklah, jika itu yang kalian inginkan," ucapnya dingin.

Di tengah tekanan dari para preman yang mengelilinginya, Zayne tetap tenang. Wajahnya menunjukkan ketenangan, tanpa ada sedikit pun tanda ketakutan. Baginya, menghadapi ancaman seperti ini bukanlah hal baru. Dia telah terbiasa dengan situasi berbahaya di dunia bawah, dan sekarang, dihadapkan pada kroco-kroco semacam ini, Zayne merasa itu hanya tantangan sepele.

Dengan langkah tenang, Zayne menatap satu per satu dari preman-preman tersebut. Ekspresinya menunjukkan ketegasan, menunjukkan bahwa dia bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Meskipun jumlah mereka lebih dari sepuluh orang, Zayne tidak gentar. Dia tahu cara menghadapi situasi seperti ini.

Tentu saja, Jessica yang duduk di mobilnya masih cemas dan ketakutan, tetapi Zayne memberinya isyarat tenang dengan tatapan matanya yang penuh keyakinan.

Dan tak butuh waktu lama bagi Zayne untuk menumbangkan mereka. Semua terkapar dalam hitungan menit saja. Zayne menghampiri salah satu dari mereka lalu melepaskan topengnya. Dan alangkah terkejutnya Jessica saat melihat siapa orang yang berada di balik topeng tersebut.

"LEON!!"

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
U_Lee
makanya bang gak usah sok2an menganggap si Jessica itu adek angkat elu toh elu juga udah pernah bobok bareng ama dia... cemburu karena si Jessica deket ama si Vincent... daripada lu entar menyesal si Jessica direbut ama pria lain mending pikir ulang deh elu menganggap Jessica apa di hidup elu...😅
sella surya amanda
lanjut
Radya Arynda
menikah saja zayne dengan jessica,,,,biar kalian selalu ber sama....jangan ke duluan orang lain lho nanti nyesel
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lho....lho...lho...mba thor udh tamat to piye iki...tulisan tamat
Ellnara: gak kak, masih lanjut kok. Ini lagi nulis buat bab barunya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lama gk update kak thor,tk pikir udah END..😃
Ellnara: belum kak, masih lama . lagi sibuk aja sama si bocil
total 1 replies
yumna
sabr ya daniel ga boleh kecewa ya....
Sumawita
zayne kamu harus bisa mw jaga jesica sama Daniel, jngan sampai kamu lemah zayne,,
yumna
kau mnkn mulai mencintai jesi zayn
sella surya amanda
lanjut
Sumawita
mereka pantas mati
Radya Arynda
mantap,,,,benalu busuk seperti mereka memang pantas mendapat kan nya....semangaat jesica
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!