NovelToon NovelToon
JANGAN AMBIL ANAKKU

JANGAN AMBIL ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:21k
Nilai: 5
Nama Author: Anita Jenius

Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Usaha Mike Mencari Pekerjaan.

Sementara itu, Mike juga berangkat ke kampus. Dia ingin mengurus izin cuti kuliahnya untuk waktu dua semester. Mike ingin merintis karirnya untuk bisa menghidupi Sandra dan calon anak mereka tersebut. Mike pun ke ruang administrasi kampus tersebut dan melengkapi semua persyaratan yang harus ada untuk bisa mengurus cuti tersebut.

Setelah dua jam semua yang diperlukan untuk pengajuan cuti kuliah pun selesai dan sudah di setujui oleh pihak kampus walau dengan adanya beberapa pertanyaan yang mempertanyakan tentang alasan Mike mengajukan cuti kuliah tersebut.

Saat Mike sudah keluar dari ruang administrasi dan melihat jam di tangannya. Mike tahu hari ini Sandra punya jadwal kuliah. Mike pun ingin segera ke ruang kelas dimana seharusnya kelas Sandra hari ini kuliah. Tapi Mike tidak menemukan Sandra di kelasnya itu.

“Santi, kamu lihat Sandra nggak ya?” Tanya Mike saat melihat Santi keluar dari kelas tersebut.

“Sandra? Bukannya dia hari ini nggak masuk padahal hari ini ada UTS loh. Aku pun heran. Dari tadi aku telpon handphone nya pun nggak diangkat juga.” Cerita Santi.

“Aku nggak tahu. Terakhir kali ketemu kemaren malam sama Sandra. Dan kelihatannya dia baik-baik saja nggak sakit deh. Apa jangan-jangan..!!” Mike jadi kepikiran sama Sandra.

“Apa? Apa terjadi sesuatu sama..!!” Mike tertegun saat Santi mengatakan hal itu.

“Kamu tahu Santi?” Tanya Mike.

“Iya. Aku tahu. Sandra kemaren cerita sampai nangis-nangis saat Sandra menemani aku di klinik kemaren.” Santi mengakui.

“Ooo yang kemaren itu?” Mike berusaha mengingat apa yang dikatakan Sandra kemaren.

“Iya. Coba kamu pergi ke rumahnya dulu Mike. “ Usul Santi.

“Hmm.. Nggak dulu lah Santi. Aku masih takut sama om Riko papanya Sandra. Kemaren aku pas ngomong sama dia saja dimarahi sama papanya Sandra itu.

“Itu wajar loh. Kan setiap orang tua itu pasti akan marah kalau anak mereka seperti itu.”

“Tapi kan tujuan aku datang ke sana kan baik. Aku hanya ingin bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan pada Sandra. Apa itu salah?” Tanya Mike yang merasa sedih karena niat baiknya tidak direstui oleh orangtuanya dan juga orang tua Sandra.

“Sabar dong Mike. Kan nggak semua kesalahan bisa dimaafkan dengan semudah itu. Semuanya butuh waktu dan proses. Apalagi kesalahan kamu dan Sandra itu adalah kesalahan besar dan susah untuk dimaafkan. Jadi berikan mereka waktu untuk memikirkan hal tersebut.” Saran Santi.

“Iya Santi. Aku akan berusaha sabar kok. Santai saja.” Ucap Mike.

“Ya udah kamu coba deh telpon Sandra dan tanya bagaimana kabarnya saat ini. Mana tahu dia sedang sakit atau butuh sesuatu.” Tanya Santi.

“Hmm.. iya juga ya. Okelah nanti aku coba telpon Sandra dulu.”

“Baiklah. Pokoknya aku sebagai sahabatnya Sandra selalu berharap yang terbaik untuk kamu dan Sandra. Semoga rencana kalian untuk menikah akan segera terwujud.” Doa Santi.

“Makasih banyak Santi. Doa kamu sangat berarti untuk membakar semangat aku untuk tetap berjuang dan memperjuangkan Sandra dan calon anak kami.”

“Sudah pasti kok Mike. Aku akan selalu menyemangati kalian apapun yang terjadi. Kalau butuh bantuanku boleh bilang ke aku. Tapi maaf aku nggak bisa membantu dalam segi keuangan karena kamu tahu sendiri kan kalau aku nggak punya kemampuan financial seperti kalian.” Ucap Santi.

“Baiklah. Terima kasih banyak Santi. Doa kamu saja juga sangat kami berarti kok buat kami.”

“Iya sama-sama Mike.” Santi tersenyum dengan tulus.

“Oke Santi. Aku pergi sekarang ya.” Jawab Mike

“Iya. Hati-hati ya. Sampaikan salamku sama Sandra ya.”

“Iya Santi.”

Setelah mengatakan hal tersebut Mike pun pergi dari sana dan menuju ke kantin. Mike bermaksud ingin menelpon Sandra dari sana.

******Kring… Kring.. Kring…*********

Telepon Sandra pun berbunyi. Sandra yang saat ini sedang telungkup di tempat tidurnya pun mendengar handphone nya berbunyi namun agak malas mengangkatnya. Namun sejak dia membuat nada dering pribadi saat Mike yang menelpon, Sandra pun tahu kalau Mike lah yang menelponnya, dia pun mau nggak mau bangkit dengan rasa malas untuk mengangkat telpon itu.

“Halo..!!” Jawab Sandra saat mengangkat telpon Mike.

“Halo Sandra. Kamu sakit ya makanya nggak datang kuliah?” Tanya Mike saat menelpon Sandra saat ini.

“Nggak Mike. Aku baik-baik saja kok.”

“Trus kenapa kamu nggak ke kampus? Kata Santi kalian kan hari ini ada UTS.” Tanya Mike lagi.

“Hmm.. Mulai hari ini aku dilarang papa keluar rumah. Makanya aku di rumah saja hari ini.” Jawab Sandra.

“Astaga.. Kok bisa?”

“Papa bilang tadi kalau papa itu malu kalau Sandra keluar rumah. Takut ketahuan kalau Sandra hamil.”

“Tapi kan kehamilan kamu belum besar dan belum kelihatan. Kenapa om Riko bilang kalau om Riko takut kalau Sandra keluar dan orang-orang menyadari kalau Sandra hamil.” Ucap Sandra.

“Astaga..!! Om Riko terlalu parno deh.” Mike menggelengkan kepalanya.

“Yah.. mau gimana lagi. Mungkin itulah yang dirasakan papa saat ini. Dia malu melihat semua orang karena keadaan Sandra sekarang yang seperti ini.” Ucap Sandra pasrah.

“Ya sudah deh Sandra. Kamu ikutin dulu deh apa kata om Riko. Nanti kita pikirkan apa yang akan kita lakukan selanjutnya.”

“Hmm.. Iya Mike. Tadi mama pun mengatakan demikian. Makanya aku nggak begitu marah atau kecewa dengan apa yang papa putuskan akan hidup aku.”

“Bagus Sandra. Ya sudah kamu istirahat saja ya. Gunakan kesempatan kamu di rumah untuk merawat anak kita. Kamu makan yang banyak dan minum susu biar badanku kamu merasa enak dan anak kita sehat. Atau kamu ada kepengen makan sesuatu nggak biar aku beliin.” Tanya Mike dengan penuh perhatian.

“Untuk saat ini sih nggak ada. Soalnya aku juga belum selera makan apapun saat ini. Nanti kalau ada sesuatu yang aku pengen aku bilang sama kamu deh.”

“Iya. Memang harus seperti itu. Kamu harus membiasakan diri untuk meminta sesuatu padaku sekalian aku pun belajar menjadi menjadi kepala keluarga yang baik untuk keluarga kita kelak.” Saran Mike.

“Hmm.. baiklah Mike.” Sandra mau nggak mau menuruti kata-kata Mike.

“Nah gitu dong nurut apa kataku. Aku kan jadi senang.”

“Hmm.. Udah dulu ya, aku ngantuk banget nih. Nanti dilanjut lagi.”

“Iya sayang. Kamu tidur sajalah biar kamu sehat.”

“Ya..!!” Jawab Sandra singkat tanpa memperdulikan perasaan Mike.

Sandra pun mematikan telpon Mike dan kembali tiduran di tempat tidur itu. Entah kenapa semenjak Sandra hamil dia merasa tubuhnya sering lemas dan mengantuk. Bawaan badan Sandra ingin tidur.

Setelah menelpon Sandra dan mengetahui kalau Sandra dalam keadaan baik-baik saja, Mike pun tenang. Dia menyimpan handphonenya dengan perasaan tenang. Lalu Mike pun berjalan melangkah ke perpustakaan kampus itu. Dia hendak mencari lowongan kerja yang menurutnya bisa dia kerjakan saat ini untuk bekal hidup mereka nanti. Mike pun menemukan beberapa lowongan yang menurutnya sesuai dengan kemampuannya. Mike mencatat semuanya satu persatu agar dia bisa mengirimkan lamaran pekerjaan ke perusahaan-perusahaan tersebut saat ini juga. Karena memang Mike sudah mempersiapkan semua berkas yang dia perlukan di dalam sebuah file PDF yang dimasukkan ke dalam flashdisk agar dia dapat dengan mudah melamar kerjaan dimana saja.

“Mudah-mudahan ada salah satu perusahaan yang mau menerima aku sebagai karyawannya. Amin.!” Doa Mike saat dia sudah selesai mengirimkan beberapa lamaran via email.

1
November
lanjut
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍
Lukalama
5 iklan untukmu thor 🫰
Lukalama
pasti si Mike ini...😂
Dewi Payang
5 🌹buat kak Anita🙏🫰
Dewi Payang
Gemes sama pak Riko
Dewi Payang
Ucapan pak Riko ada benarnya sih
Dewi Payang
Keras kepala.si pak Riko, terus gimana calon anak perutnya Sandra
Pena dua jempol
5 like + 2 🌹 untuk kakak 🫰🏿 ceritanya semakin menegangkan ❤️
Syiffitria
semangat dia mawar untukmu
Lukalama
5 iklan meluncur
Lukalama
/Rose//Rose/untukmu thor
Dewi Payang
Wow Mike...
Dewi Payang
Begitulah Mike klo ngelamar anak gadis orang😁
Dewi Payang
Wajar si pak Riko bersikap seperti itu, karena beliau hati2 dalam memilihkan pasangan putrinya
Pena dua jempol
2 mawar cantik buat kak Anita 🌹
Pena dua jempol
jahat amat tetangganya. pindah ke perumahan Deket rumah aku aja Mike, tetangganya baik2 gak kepoan 🤣
Lukalama
5 iklan untukmu kak 🙏
Lukalama
cepatlah bangun Sandra rebut anakmu kembali.../Cry/
Lukalama
cepat tobat juga dung anda....../Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!