Ncheck, seorang protagonis kuat dengan tingkat kekuatan yang tinggi, tiba-tiba terseret ke dalam The Great Universe. Dia harus bergabung dengan karakter-karakter dari novel dan anime lainnya untuk melawan End Bringer yang jahat dan menguasai dunia The Great Universe. Meski semua skill yang sudah didapatkannya di reset, Ncheck telah mempertahankan levelnya sehingga ia menjadi salah satu pejuang terkuat dalam pertarungan menghadapi The End Bringer tersebut. Dalam perjalanan Ncheck menemui ujian demi ujian yang tidak mudah dan bahkan bertemu dengan beberapa antagonis kuat, yang bertujuan untuk mengambil alih Universe terakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yellow street elite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Nefrit.
Nefrit, seorang wanita berpakaian merah yang memiliki kehadiran yang mengagumkan. Pakaian merahnya mencerminkan keanggunan dan kekuatan yang melekat padanya. Matanya memancarkan keberanian dan tekad yang kuat, sementara rambut panjangnya berkibar.
Saat itu, dia mengenakan mahkota batu berkilauan yang mencerminkan statusnya sebagai pemimpin kawanan Fafner. Mahkota itu memberinya aura keanggunan dan keangkeran yang menakutkan. Tanda-tanda kekuatan sihir terpancar dari telapak tangannya yang dihiasi dengan batu permata magis, menandakan bahwa Nefrit adalah penyihir yang handal dan berbahaya. Sorot matanya yang tajam menunjukkan kecerdasan dan ketegasan, sementara tatapannya penuh intrik mengisyaratkan rencana jahat yang siap dijalankannya. Nefrit, pemimpin kawanan Fafner, adalah ancaman yang harus dihadapi oleh kerajaan Starlight.
Dengan kehadiran Nefrit, kerajaan Starlight terancam oleh serangan kawanan Fafner yang dipimpinnya. Sementara itu, Ncheck yang baru saja mengalahkan Summoner Skull dan mendapatkan peningkatan kekuatan dari Ring of Shadow, merasakan getaran kekuatan gelap yang semakin dalam.
Ncheck memutuskan untuk bergerak menuju kerajaan yang diserang, bersiap menghadapi Nefrit dan pasukannya. Sementara di perjalanan, dia melihat kerusakan dan kekacauan yang disebabkan oleh kawanan Fafner, meninggalkan jejak kehancuran di sepanjang jalan.
Saat Ncheck tiba di kerajaan yang diserang, dia menemui para penduduk yang ketakutan dan tentara kerajaan yang berjuang melawan kawanan monster. Nefrit terlihat di kejauhan, memandang dengan angkuh sambil memerintahkan serangannya.
"Kerajaan ini akan hancur oleh kekuatan Fafner, dan aku yang akan menjadi ratu di atas puing-puingnya!" teriak Nefrit dengan penuh keangkuhan.
Kota itu terasa seperti berada di tengah badai. Bangunan-bangunan yang sebelumnya megah, kini rusak dan terbakar. Jalanan dipenuhi dengan reruntuhan dan kehancuran. Api berkobar di beberapa sudut, menciptakan siluet hitam di langit yang seharusnya cerah.
Para penduduk yang selamat berlarian panik, mencoba mencari tempat perlindungan dari serangan Fafner yang terus berlangsung. Teriakan dan tangisan melengking memenuhi udara, menciptakan harmoni yang menyayat hati. Tentara kerajaan, walaupun berusaha keras untuk melawan, terlihat terdesak dan kelelahan oleh serangan tak henti-hentinya.
Di tengah-tengah kekacauan itu, Nefrit terus memimpin kawanan Fafner, menghancurkan segala yang ada di depannya dengan kejam. Bangunan-bangunan yang masih berdiri menjadi saksi bisu dari kekuatan gelap yang menghantam kerajaan ini.
Ncheck merasakan kepedihan dan keputusasaan yang melanda penduduk kerajaan. Determinasinya untuk melawan Nefrit dan menyelamatkan kerajaan semakin menguat, menjadi satu-satunya cahaya di tengah kegelapan yang melanda.
Para bangsawan yang ada di kota pun bergabung untuk mempertahankan kerajaan mereka, pasukan itu di pimpin oleh keluarga Liu,yang bernama Liu Jin.
Keluarga Liu, yang dipimpin oleh Liu Jin, bersatu untuk mempertahankan kerajaan mereka dari serangan Nefrit dan kawanan Fafner.
Liu Jin, seorang pemimpin pasukan di kerajaan tersebut, memiliki penampilan gagah dan bijaksana. Tubuhnya yang tegap dan matanya yang tajam mencerminkan keberanian dan kepemimpinan. Dengan pakaian perang yang mencerminkan kehormatan keluarga Liu, dia memimpin pasukannya dengan strategi dan kecerdasan, siap untuk melindungi kerajaan dari ancaman Nefrit.
Nefrit mengangkat tangannya, merentangkan jarinya untuk membentuk segel aneh yang memancarkan aura merah menyala. Sementara itu, dia mengucapkan mantra kuno dengan kata-kata yang terdengar seperti nyanyian kegelapan. Energi api mulai berkumpul di sekitar tangan wanita berpakaian merah itu, seolah-olah dia merayakan kekuatan elemen api yang terpendam di dalam dirinya.
Cahaya merah semakin memperkuat segelnya, menciptakan ikatan magis yang kuat dengan kekuatan di sekitarnya. Rasa kehadiran kegelapan dan panas api menyatu, menciptakan energi yang menggetarkan udara. Dengan penuh keyakinan, Nefrit melemparkan segel itu ke udara, menghasilkan bola api raksasa yang berkilauan dan siap menghantam pertahanan yang ada di depannya. Keindahan yang menakutkan dari kekuatan alam semesta terkandung dalam serangannya yang mematikan.
Dalam sekejap, Liu Jin menyusun formasi pertahanan yang kuat, berharap dapat menahan serangan dahsyat Nefrit. Dia memerintahkan pasukannya dengan ketegasan, melibatkan setiap prajurit dalam upaya bersama untuk melawan ancaman tersebut. Namun, kekuatan magis yang dimiliki Nefrit membuatnya berhasil menembus pertahanan Liu Jin dengan mudah.
Bola api raksasa yang dipanggil oleh Nefrit melesat dengan cepat dan menghancurkan bagian-bagian penting dari kota itu. Bangunan-bangunan yang berdiri megah menjadi reruntuhan, dan api melalap sekelilingnya. Pasukan Liu Jin terperangkap dalam kekacauan, berusaha memadamkan api dan melawan para pasukan Nefrit yang menyerang dari segala arah. Kehancuran merajalela, dan teriakan keputusasaan terdengar di seluruh penjuru kota.
Liu Jin, tanpa ragu, memimpin pasukannya menuju Nefrit dengan tekad yang kuat. Sambil berlari, dia memberi perintah kepada pasukannya untuk melindungi istana dengan segala yang mereka miliki.
"Kita tidak bisa membiarkan kota ini hancur! Lindungi istana, itu adalah tugas kita!" seru Liu Jin kepada para prajuritnya.
Nefrit melihat Liu Jin yang mendekat dengan berani dan tersenyum sinis. Dia siap menghadapi perlawanan dari pemimpin pasukan Liu tersebut.
Dalam pertarungan yang sengit, Liu Jin berusaha sekuat tenaga untuk melawan Nefrit. Namun, kekuatan magis Nefrit terlalu besar. Setiap serangan yang dilancarkan oleh Liu Jin tampaknya tidak memiliki pengaruh signifikan pada Nefrit.
Nefrit dengan lincah menghindari serangan Liu Jin dan dengan cepat memberikan serangan balasan. Kecepatan dan kekuatan magisnya membuat Liu Jin kesulitan untuk merespons. Meskipun Liu Jin memiliki tekad yang kuat, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.
Dengan gesitnya, Nefrit menangkap lengan Liu Jin dan melepaskan serangan magis yang menghantamnya ke tanah. Liu Jin mencoba bangkit kembali, tetapi Nefrit mengeluarkan serangan pamungkas yang membuatnya tak berdaya.
Dengan gelombang tangannya, Nefrit memerintahkan kawanan Fafner untuk menyerang istana. Monster-monster besar itu segera meluncur ke arah istana dengan niat menghancurkan segala yang ada di depan mereka.
Liu Jin, meskipun terluka parah, mencoba memberikan perlawanan terakhir. Dia berusaha memimpin pasukannya untuk melawan kawanan Fafner yang datang, meskipun keadaannya tampak semakin sulit.
Ncheck melihat kejauhan, pertarungan sengit antara Liu Jin dan Nefrit. Meskipun dirinya memiliki kekuatan yang luar biasa setelah membebaskan Summoner Skull, Ncheck masih memilih untuk mengukur dan menilai situasi.
Prajurit-prajurit istana melakukan yang terbaik untuk menahan serangan kawanan Fafner yang dipimpin oleh Nefrit. Mereka membentuk barisan pertahanan, melawan monster-monster tersebut dengan tekad yang kuat. Suara pedang bersentuhan dan mantra sihir memenuhi udara, menciptakan gambaran pertarungan yang sengit.
Namun, Nefrit dengan kekuatan magisnya yang luar biasa, terus memimpin serangan tersebut, mengancam kedaulatan istana. Para prajurit istana merasa tekanan yang tak terbayangkan, namun mereka bertahan dengan semangat dan keberanian.
Di depan gerbang istana, pemandangan kekacauan menciptakan panorama yang mencekam. Darah berhamburan memenuhi tanah, menciptakan jejak merah yang menakutkan. Bangunan-bangunan terhancur dan terbakar, menciptakan asap hitam yang menyelimuti langit. Mayat-mayat prajurit yang berjatuhan menjadi saksi bisu dari kekejaman pertempuran.
Pada setiap sudut, suara jeritan dan erangan terdengar, menciptakan aura penuh ketegangan dan keputusasaan. Para prajurit istana yang bertahan dengan gigih, terlihat terluka dan lelah, tetapi semangat mereka masih berkobar untuk melindungi istana mereka yang terancam.
JANGAN LUPA MAMPIR YA, KITA SALING DUKUNG