NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Netland Investment

~ Setiap pengorbanan yang ikhlash, pasti akan menghasilkan sebuah kebahagiaan yang berkelas.

Sejak kejadian pertama kali membuat kesalahan membuatku sedikit tersentuh namun aku harus tetap semangat, masa baru bekerja sehari sudah risegn, dengan kata lain aku harus memperbaiki dan mencoba belajar hal-hal baru di sini, setidaknya aku harus mengamankan posisi ku untuk kedepannya.

Sudah berapa minggu bekerja di perusahaan agensi bisnis ya cukup sulit, memang tidak ada yang mudah. keingat dulu saat Sma aku juga dimarahi oleh kakak pembina osis karena tidak bisa membuat proposal akhirnya aku di semprotkan dengan kata-kata menyelekit di dalam kelas. aku juga waktu itu juga di bantu oleh teman sekelas bagaimana cara membuat yang benar, tapi tetap saja aku dibilang tidak gagal teknologi dan tidak ingin bertanya kepada yang lain membuat mulut ku membisu saat itu. ketika mataku berair namun aku mengerjapkan mataku berulang kali karena suasana kelas ku yang ramai nanti malah menjadi bahan olok-olok mereka.

Belajar dari kesalahan, aku terus mencoba secara ototidak, sedikit kesal karena tidak mempunyai kemampuan sekalipun hingga dengan tekad yang penuh aku mengotak-atik laptop ku hingga melihat tutor dari youtube. sedikit demi sedikit akhirnya aku sudah lumayan bisa untuk membuat suatu proposal ataupun tugas yang lain walaupun masih ada sedikit kekurangan yang aku kerjakan.

Sore ini seperti biasa para pegawai beristirahat untuk mencari makanan di luar, aku hanya pergi ke dapur pribadi untuk membuat minuman namun aku di kagetkan saat perempuan dengan rambut yang di ikat mendekat ke arahku,

"Halo! apa kamu Nayesha?"

Aku pun langsung menoleh saat sedang membuat coffe, perempuan itu nampak tersenyum ke arahku,

Namun perempuan itu yang melihatku bingung langsung memperkenalkan diri,

"Jeslyn. temannya Farhan."

Mataku melebar saat mendengarnya, dengan perasaan tidak enak aku langsung menjawab, "Hoh iya maaf, aku tadi tak mengenalmu."

Jeslyn langsung menyahut, "Ah tidak masalah, bagaimana apa kau nyaman bekerja di sini?"

"Aku belum mengetahuinya, karena aku baru beberapa hari bergabung di sini." balas ku membuat Jeslyn mendesah pelan akibat pertanyaanya,

Jeslyn langsung tertawa renyah ke arahku,"Hahaha! kau benar."

Lalu aku dan Jeslyn melanjutkan berbincang-bincang satu sama lain saat jam istirahat.

Malam hari pegawai yang ada di kantor memutuskan untuk pulang, tidak mungkin kan bekerja sampai pagi mungkin ada yang seperti itu tapi kita harus sesuai dengan jam pekerjaan kecuali di tetapkan untuk lembur.

Aku dan Jeslyn berjalan beriringan menuju tempat parkiran, ternyata Jeslyn sudah di jemput oleh seseorang di luar, alias tukang ojek hehe.

"Gue duluan ya, sampai ketemu besok!" Jeslyn melambaikan tangan ke arahku, sontak aku tersenyum geli melihat tingkah Jeslyn yang akrab kepadaku, padahal barus saja bertemu berapa menit yang lalu. dengan sadar aku langsung memakai helm dan berjalan untuk pulang.

****

"Shereen apa kamu mau mengedate bersamaku?" tanya pemuda tersebut.

Shereen yang sedang malu-malu langsung mengangguk ke arah pemuda bergaya keren tersebut. lalu pemuda itu membuka pintu mobil untuk mempersilahkan Shereen masuk ke dalam, mereka berdua melajukan mobil mereka ke suatu tempat.

Mobil hitam itu langsung menepikan di sebuah hotel City Park, wanita tersebut tersenyum manis saat pemuda tersebut menarik pinggul ramping milik perempuan tersebut. tidak berselang lama Nayesha yang tidak sengaja melihat perempuan itu pergi bersama pemuda tersebut berniat mengikuti dari jauh hingga kedua sepasang ke kasih sampai ke sebuah hotel membuat Nayesha tersenyum miring di balik helmnya.

****

Suster yang mengecek keadaan pasien, namun melihat alat monitor tanda vitalnya melemah yang di sebut detak jantung, respirasi, saturasi(Kadar oksigen dalam darah) dan tekanan darah. bergegas untuk memanggil suster yang lain untuk membantunya.

"Suster Aruna tolong kamu ke kamar pasien 203, saya mau menemui Doctor Jeremy." Aruna yang di perintahkan langsung bergegas menuju kamar 203, suster Kalin yang menyuruh Aruna mencari Doctor Jeremy di setiap sudut ruangan.

Namun Doctor Jeremy yang baru selesai bertugas bertemu dengan Kalin yang sudah mencarinya kemana-mana.

"Doctor Jeremy gawat! pasien di kamar 203 jantungnya melemah." tuturnya sambil nafas yang mengebu-ngebu.

Jeremy langsung terkejut mendengar ucapan dari suster yang ada di hadapanya,

"Cepat! kamu pindahkan ke ruang operasi, nanti saya akan ke sana." tegasnya.

Kalin langsung berlari sekuat tenaga untuk menjalankan tugasnya.

Seseorang yang masih setia menunggu di bangku rumah sakit sambil memejamkan matanya sontak membulatkan mata saat para suster membawa bangkar Ibunya di masukkan ke dalam ruang operasi.

"Tolong! jangan mengganggu dalam masa operasi berlangsung." tegas salah satu suster saat melihatku ingin masuk ke dalam untuk menemani Ibuku. Izora langsung runtuh saat Ibunya sedang menahan kesakitan di sana, tidak henti-hentinya aku menitikkan air mata namun aku masih tetap kuat untuk menghadapinya.

Kedua para Doctor sudah masuk ke ruangan operasi dengan menggunakan seragam khusus yang di temani para suster untuk membantu dalam operasi. mereka semua sekuat tenaga untuk segera menyelamatkan pasien hingga Doctor Jeremy(bedah jantung) menggunting baju di bagian jantung pasien untuk menempelkan suatu benda ke arah tubuh pasien.

Lalu Doctor Jeremy memerintahkan Kalin untuk memasangkan single champer pacemaker di bilik(vertikal) atau serambi(atrium).

"Kita harus menghentikan penyumbatan dalam tubuhnya." jelas Jeremy.

Semua para suster yang berada di ruangan operasi mengangguk paham, "Baik Doctor!

Tak berselang lama, Doctor Jeremy sedang menjahit bekas senyatan yang tadi dilakukan untuk melihat detak jantung pasien dan menghentikan penyumbatannya.

"Doctor! jantung pasien semakin menurun." kata suster yang melihat alat monitor aluran parameternya menurun drastis.

Jeremy terdiam melihat tanda garis angka dalam monitor tersebut menurun, lalu dirinya berpikir solusi untuk mencari cara mengatasinya.

"Doctor Yejin, kita gunakan alat elektrokardiograf(EKG)." perintah Jeremy kepada Doctor Yejin, Yejin dengan segera berlari keluar untuk mengambil alatnya.

Izora yang masih memperhatikan pintu ruangan dibalik Ibunya di sana, lalu seseorang perempuan yang berpakaian operasi keluar dan berlari dengan tergesa-gesa, tak berselang lama perempuan itu datang kembali sambil membawa tas yang dia genggam ditangan, Izora yang hendak ingin menanyakan kepadanya, perempuan itu sudah dahulu masuk ke dalam ruangan operasi.

"Ini Pak alatnya." Jeremy langsung mengambil alat itu dan menempelkan di dadanya, namun garis di monitor masih menurun.

"Naikan resolusinya!" perintah Jeremy yang fokus pada keadaan pasien.

Para suster menjawab, "Baik!"

Berkali-kali benda itu di tempelkan di dadanya, hingga semua yang ada diruangan operasi berkeringat akibat tegang melihat pasien yang masih memburuk, namun monitor itu berbunyi membuat kedua Doctor dan para suster terdiam satu sama lain.

tulisan di atas pintu, Operasi selesai selama berjam-jam akhirnya pintu terbuka lebar terdapat kedua doctor berjalan keluar membuat Izora langsung bangkit dari kursi untuk mendekat ke arah keduanya.

"Bagaimana doctor Ibu saya??"

Dengan tidak sabar Izora langsung bertanya kepada doctor tapi melihat keduanya belum membuka suaranya, ada apa ini? batin Izora.

Izora yang cemas tak ada sahutan dari keduanya langsung bertanya lagi, "Doctor, Ibu saya baik-baik sajakan?"

Doctor Jeremy yang awalnya diam tanpa ekspresi langsung tersenyum ke arah Izora.

"Pasien baik-baik saja, sekarang akan dipindahkan ke ruang Icu." jawab Jeremy membuat Izora menghela nafas lega, Bikin jantungan aja eh jangan deh amit-amit, gerundel Izora dalam hati.

"Kami permisi." pamit Jeremy yang melenggang pergi bersama Yejin dengan meninggalkan Izora sendirian.

Yejin yang berjalan beriringan dengan seniornya karena Jeremy sudah lebih dahulu menjadi Doctor bedah makanya aku memanggil Pak kepadanya.

"Pak Jeremy kau membuat dia ketakutan." cakap ku teringat wajah murung dari Jeremy saat Izora menanyakan Ibunya.

Jeremy langsung menjawab dengan santai, "Iya biar kejutan saja,"

Yejin pun menggeleng pelan, tidak habis fikir dengan doctor sepertinya malah senang menggodai anak perempuan.

"Untungnya kita bisa menyelamatkannya." ungkap Yejin saat detik-detik menegangkan selalu di ruang operasi.

Jeremy langsung membalas, "Ini berkat kau Yejin."

Yejin pun langsung mendelik tak terima kepada pemuda yang masih menggunakan seragam operasi sama sepertiku, padahal dia juga turut dalam menyelamatkannya.

"Yang benar berkat kerja kita semua." terang Yejin membuat Jeremy melirik sekilas ke arah Yejin dengan mengangguk kepalanya dan membalas senyuman dari doctor Yejin.

*Tbc...

#Terimakasih sudah membaca silahkan melanjutkan bab selanjutnya yang akan di publish oleh author

1
➳βC᭄☠Agatha☠❤️⃟Wᵃf ᴹᴿ᭄°
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!