NovelToon NovelToon
Tuhan, Apa Salahku?

Tuhan, Apa Salahku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Anna, seorang wanita yang berjuang dari penderitaannya karena mendapatkan suami pemalas dan juga mertua yang membencinya serta istri dari ipar-iparnya yang selalu menghasut sang mertua untuk menciptakan kebencian padanya. siapakah Ana sebenarnya, bagaimana kisah masa lalunya, sehingga membuat ibu mertuanya begitu membencinya dan siapa dalang dari semua kebencian tersebut?

Bagaimana kelanjutannya, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-25

Tanpa terasa hampir dua bulan sudah aku tinggal dirumah orangtua bang Johan, tetapi yang membuatku tak habis fikir adalah ia belum juga memperlihatkan tanda-tanda keseriusannya, hanya saja saat ini bu Rumi masih bersikap baik padaku, sehingga aku masih merasa betah.

Setiap minggu aku selalu saja dibelikannya berbagai barang dan itu membuatku semakin giat membantunya didapur dan juga dikantin tanpa perhitungan tenaga.

Perlahan aku dan anggota keluarga itu mulai semakin dekat dan mereka juga memperlakukanku dengan baik.

Hingga suatu malam aku dikejutkan oleh ketukan dipintu kamar yang mana membangunku saat masih terlelap tidur.

Semakin lama ketukan dipintu semakin keras dan aku tersentak kaget, lalu beranjak bangkit dengan cepat membuka pintu.

Sesaat aku tercengang ketika melihat sepasang suami istri dengan anak mereka yang masih bayi dalam gendongan seorang wanita menatapku dengan tatapan tak suka.

Seketika aku sadar diri dan mengingat siapa mereka.

"Oh, Maaf," ucapku dengan nada masih mengantuk dan ku bereskan semua pakaian serta barang-barangku dari kamar itu.

Kemudian aku menuju sofa dengan barang-barang yang aku susun disekitar ruang keluarga. Lalu mereka memasuki kamar dengan raut wajah kesal sebab ada seseorang yang asing tidur dikamar miliknya.

Sesaat bu Rumi terbangun karena mendengar suara gaduh ditengah malam buta.

Melihatku tidur disofa, ia mengerutkan keningnya. "Mengapa kamu tidur disini, Nak?" tanyanya dengan penasaran.

"Oh, pemilik kamarnya sudah kembali, Bu," sahutku dengan suara serak khas bangun tidur.

"A-apa? Mengapa mereka kembali lebih cepat? Bukankah seharusnya sebulan lagi," ucapnya dengan wajah yang ditekuk.

Aku tak mengerti mengapa bu Rumi terlihat tidak menyukai kehadiran mereka, padahal itu anak bungsunya.

Tak berselang lama, wanita itu berjalan menuju kamar bang Johan. Lalu mengetuk pintunya dengan keras.

"Johan, Johan, bangun," panggilnya menyebut nama anak lelakinya. Sesaat terdengar suara sahutan yang sangat berat, lalu ku dengar pria itu bejalan menghampiri pintu dan membukanya.

"Emm, ada apa, Bu?" tanyanya dengan suara parau.

"Kamu tidur di sofa, biar Anna yang didalam kamarmu," titahnya pada bang Johan.

"Bukannya Anna dikamar Irfan?"

"Mereka sudah pulang, ayo keluar!" Bu Rumi menarik tubuh tinggi puteranya yang masih berdiri diambang pintu hingga keluar.

"Ann, bawa masuk barang-barangmu, dan mulai malam ini kamu tidur dikamarnya dan kamu, Johan. Tidur disofa," ucapnya tanpa bisa dibantah.

Johan tercengang melihat sikap ibunya yang tampaknya mulai mengutamakan Anna dibanding dirinya.

Akhirnya aku dan bang Johan bertukar tempat tanpa ada yang dapat menolak perintah wanita tersebut.

*****

Seperti biasanya, kesibukan dipagi ini tampak sedang berlangsung. Anna yang sudah terbiasa membantu Rumi akhirnya mengenal dengan cepat racikan bumbu untuk semua menu.

Hari hampir terang. Seorang wanita dengan membawa anaknya yang masih bayi keluar dari kamar untuk membersihkan pampers yang telah penuh dengan tinja.

"Nak, kamu tolong bawa sayur lodeh itu kedalam mobil, ya," titah Sumi pada Anna.

"Iya, Bu," sahutku dengan cepat.

Wanita yang baru saja melintas menuju kamar mandi tersentak kaget mendengar begitu baiknya sang ibu mertua memperlakukan wanita muda yang kini ada didalam rumah tersebut.

Hatinya merasa cemburu. Ia tak rela jika ada orang lain yang mendapatkan perhatian begitu besar dari Rumi. Ia mempercepat pekerjaannya membersihkan bayinya, lalu keluar dari kamar mandi dengan cepat.

Sesaat ia melirik Rumi yang tampak sibuk didapur dan bahkan belum menyapa kehadirannya. Sesaat ia melirik Wita yang merupakan menantunya. "Fatah, kamu baru datang," sapanya pada bayi berusia 7 bulan itu," lalu melanjutkan kembali memasaknya tanpa menyapa wanita yang sedang menggendong bayi tersebut yang mana tak lain adalah Wita, menantu dari anak bungsunya.

Aku kembali kedapur, lalu dengan cekatan membereskan semuanya dan itu membuat Rumi semakin menyayangiku dan puas dengan kerjaku.

Ku lihat wanita yang baru datang malam tadi pergi ke dapur, sepertinya ia sedang mencari sarapan.

"Cari apa, Kak?" tanyaku dengan ramah.

"Sarapan," sahutnya dengan wajah masam.

"Oh, itu sebelah sana, kak. Ada nasi goreng," tunjukku padanya yang mengarah ke sebuah meja dekat dengan kompor.

Ia mengarahkan pandangannya ke sana. "Biasanya letak sarapan dimeja ini, mengapa bisa pindah ke sana," ucapnya dengan kesal dan ia menuju ke meja yang ku tunjuk dengan memanyunkan bibirnya.

Aku terdiam. Aku merasa jika wanita itu terlihat tidak dengan kehadiranku.

Tak berselang lama, bu Rumi datang dan sudah bersiap untuk ke kantin, lalu mengajakku pergi bersama.

"Siapa ini, Bu?" tanya seorang pria yang baru ku lihat dan ternyata itu adalah Irfan adik bungsu dari bang Johan.

"Calon kakak iparmu," sahut Bu Rumi dengan cepat, lalu ia menggandeng tanganku dan membawaku keluar dari dapur menuju halaman untuk menaiki mobil dan membawa kami pergi ke kantin tanpa menunggu tanggapan dari putera bungsunya.

Sepeninggalan kami, Wita yang baru menyendokkan nasi goreng ke piringnya menatap sang suami yang baru saja tiba didapur.

"Bang,"

"Heh,"

"Itu ibu apa sudah gila?" ucapnya dengan kesal.

"Emangnya kenapa?"

"Bang Johan kan belum menikah, tapi kenapa sudah membawa wanita ke rumah ini dan tinggal serumah, besok-besok juga sekamar, apa nanti kata orang?" Wita mulai menyulut api kebencian.

Irfan terdiam, ia menatap istrinya tanpa dapat membantah.

"Lalu mau diapakan?" tanyanya dengan santai.

"Bilang sama ibu, suruh perempuan itu keluar dari rumah ini," ia mulai menghasut.

Irfan terdiam. "Nantilah, itu. Aku capek, mau tidur lagi," ucapnya dengan mata yang masih berat dan menuju kamar mandi untuk buang air.

Wita terlihat menggeram. Ia pusing melihat suaminya yang sangat pemalas dan ditambah tanggapan sang suami yang tidak mendukung sarannya.

Tak berselang lama Fina kembali ke rumah bersama suaminya. Ia baru saja pulang dari kantin dan juga Firman.

Mereka melihat kehadiran Wita dirumah dan terlihat Fina tak mengacuhkannya.

"Baru pulang kak, Fin?" sapanya dengan membawa sepiring nasi goreng, lalu duduk dikursi makan.

"Ya," sahut wanita itu dengan nada malas.

"Sepertinya ibu menyukai calon menantunya, hati-hati dan siap-siap untuk disingkirkan," ucap Wita sembari menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

Fina terdiam sejenak, lalu menatap Wita yang merupakan pembayannya.

"Maksudmu apa?" tanya Fina dengan penasaran.

"Calon mantunya itu cari muka dan ngelunjak, bahkan tadi dia mengatakan kepadaku jika kak Fina itu sangat pemalas, pulang dari kantin langsung tidur dan tidak mau berberes rumah," sahut Wita dan menyelesaikan suapan terakhirnya.

Seketika Fina terbakar api kemarahan. "Hah! Apa? Dia mengatakan itu padaku! Kurang ajar sekali dia. Baru calon mantu saja sudah sok hebat, bagaimana jika sudah menjadi menantu, makin ngelunjak dia!" omel Fina yang saat ini mulai terbakar hasutan Wita.

"Iya, aku lihat dia punya banyak barang, pasti ibu yang membelikannya, ntar bisa-bisa seisi rumah ini juga dibawanya jika menjadi menantu," Wita kembali membumbui api kebencian pada hati Fina.

"Oh, tidak bisa. Kalau ibu meninggal aku mau Sofa jati dan lemari hias itu milikku," sahut Fina cepat.

"Kalau begitu aku sofa yang diruang tv dan meja makan jati ini," sahut Wita tak mau kalah.

1
yamink oi
iya makasih buat mie nya ya kak @Andini Andana @Ai Emy Ningrum 🙏🙏🙏
Ai Emy Ningrum: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
disini blom hujan2
yamink oi: iya,,hujan jadi bawaannya laper mulu
total 7 replies
V3
Yaa Allah .... sumpah ini kehidupan si Anna benar-benar nalangsa 😔
V3: kak ... buat si Anna merasakan Bahagia donk 🙏🙏
❤Lembayung Jingga❤: hiks... hiks...hiks...
total 2 replies
Parno Parno
ayah mertua dan bang Firman baik ya, tapi ibu mertua, adik serta adik ipar nya yg jahat suka mem fitnah dan mengadu domba
muthia
semoga mereka bahagia
Meli Anja
semangat ana
Heri Wibowo
kalau rezeki tidak kemana ya ana.
Susi Raghisa
kapan c anna sama bang johan hidup bahagia sengsara terus kasihan atuh mereka kaka author.
Ai Emy Ningrum: huhuhu /Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
❤Lembayung Jingga❤: nelangsa banget🤧
total 5 replies
🙂nana banja😊
lanjut
Heri Wibowo
lanjut mbak author.
Parno Parno
Alhamdulillah..... semoga istiqamah ya Anna. Johan juga senang istri nya berubah dan punya teman yang baik. Semoga mereka bahagia dan sukses.
Meli Anja
semoga istikomah ya ana..berjuang sama2 bang johan cari uang ..rejeki yang halal dan berkah
yamink oi
Alhamdulillah semoga......
Ai Emy Ningrum: ya robbal alamien 🙏🏻
yamink oi: aminn
total 3 replies
Tiah Fais
semangat Anna dan tetep Istikomah
V3
Alhamdulillah semoga perubahan Anna sllu Istiqomah 🤲
dn semoga kehidupan Anna sekeluarga mjd Bahagia dan Tentram 🤲
V3: Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
Ai Emy Ningrum: ya robbal alamien 🙏🏻😇
total 4 replies
V3
weeiii ... Anna , aku mau jg donk sosis dn bakso tahu nya 10rb yaaa ,, es nya Teh Sisri Gula Batu 🤣🤣
V3
Semangat yaa Anna smg ini adalah awal dr kebahagiaan Mu 🤲
we
tetap semangat dan berdoa
Heri Wibowo
wih enak tuh batagornya
Meli Anja
lanjut kak..itu ada jalan dari mba wanda..
yamink oi
woyyy aku juga mau baksonya dong....
Ai Emy Ningrum: kbnyakan tepung tapioka jg kak Oi
yamink oi: kebanyakan tepung terigu kayaknya....
total 34 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!