Kiss My Heart

Seorang wanita paruh baya nampak memasuki ruang rawat Bramasta. Endang, inilah mantan pacar Bramasta yang membuat Bramasta tidak bisa move on.

Jika di lihat, Endang memang sama cantiknya dengan Dyah, tapi jika Endang melakukan perawatan seperti Dyah, maka Endang akan lebih cantik sedikit dari Dyah. Tubuh Endang juga lebih berisi dari Dyah. Mungkin karena hal ini yang membuat Bramasta tidak bisa melepaskan Endang, apalagi Endang adalah cinta pertamanya.

"Bram, bagaimana keadaan kamu?" tanya Endang nampak khawatir.

"Untuk sementara ini aku kesulitan untuk beraktivitas, karena kakiku patah. Mungkin sekitar enam bulan lagi baru sembuh," sahut Bramasta menghela napas panjang.

"Aku tidak bisa lama-lama di sini. Aku takut istri mu melihat ku," ujar Endang dengan wajah tertunduk.

"Dia nggak tahu aku kecelakaan. Aku tidak memberitahu dia. Dia ingin bercerai dariku ," sahut Bramasta menatap Endang.

"Apa?! Kamu akan bercerai darinya?" tanya Endang nampak terkejut.

"Hum. Sebenarnya selama ini dia sudah tahu tentang hubungan kita, tapi dia hanya diam saja. Namun kemarin dia mengatakan ingin bercerai dengan ku. Dia tahu aku mengirim sembako sama kamu untuk membuka warung," jelas Bramasta.

"Maaf, meskipun aku masih mencintaimu, tapi aku tidak bermaksud menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kalian. Aku hanya meminjam modal saja. Nanti setelah usahaku lancar, aku akan mengembalikannya," ucap Endang menghela napas panjang.

Tidak ingin menjadi orang ketiga, tapi menjalin hubungan dengan suami orang. Lucu sekali bukan?

Endang masih ingat dengan cacian dan makian Dyah kemarin. Walaupun kenyataannya dirinya menjalin hubungan dengan suami orang, tapi Endang tetap merasa tidak terima dan sakit hati saat di caci dan dimaki seperti kemarin oleh Dyah.

"Tidak usah memikirkan hal itu. Aku tidak akan pernah memintamu untuk mengembalikannya, kok. Aku memberikannya dengan ikhlas. Setelah aku bercerai nanti, bagaimana kalau kita menikah?" tanya Bramasta serius.

"Kita bicarakan masalah itu nanti. Sebaiknya kamu pikirkan saja dulu kesembuhan kamu," ucap Endang tersenyum lembut pada Bramasta.

*

Keira bekerja di hotel seperti biasanya. Namun pikirannya tidak karuan setelah kejadian malam itu. Malam dimana dirinya melewati malam panas dengan seorang pria yang baru dua kali ditemuinya.

Keira masih bertanya-tanya dalam hati, mengapa dirinya bisa terhipnotis pada pemuda yang bahkan tidak diketahui namanya. Pemuda rupawan yang ternyata mampu membuat jantungnya berdetak kencang. Pemuda yang wajahnya tak terlupakan sejak pertemuan pertama. Keira merasa tubuhnya meremang setiap kali mengingat penyatuannya dengan pemuda itu.

"Aku benar-benar tidak bisa melupakan wajahnya dan setiap sentuhannya di tubuhku. Aku menikmati semua yang dilakukannya padaku. Aku tidak bisa melupakan kejadian di malam itu. Ini benar-benar membuat aku gila. Tapi, siapa sebenarnya yang telah mengambil kesucian ku? Aku tidak dapat mengingat apapun tentang masa laluku. Mama juga nampak enggan untuk menceritakan tentang masa laluku. Padahal aku hanya ingin tahu, siapa orang yang telah mengambil kesucian ku," batin Keira yang pikirannya jadi tidak tenang karena kejadian di malam itu.

Keira merasa tidak tenang karena melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan dengan pria yang bukan suaminya. Dan tidak tenang setelah mengetahui bahwa ternyata dirinya sudah tidak suci sebelum kejadian malam itu.

Keira melangkahkan kakinya hendak makan siang. Walaupun sebenarnya Keira sedang tidak bernafsu untuk makan.

"Hei, kamu! Kamu di panggil Tuan Arsen,"

Suara Nina yang terdengar ketus itu membuat Keira terhenyak dari lamunannya dan menoleh pada Nina sang sekretaris atasannya itu.

"Baik," sahut Keira menghela napas panjang.

Keira sebenarnya tidak suka dengan tingkah angkuh Nina, apalagi tatapan mata Nina yang terlihat membenci dirinya. Bahkan cara bicaranya pada Keira juga terkesan tidak sopan dan merendahkan.

"Kamu jangan terlalu senang karena Tuan selalu mengajak kamu makan siang. Tuan hanya suka sama kamu karena kamu cantik. Tapi perlu kamu tahu, banyak wanita cantik yang sudah dipermainkan oleh Tuan. Setelah puas ditiduri akan di campakkannya. Dan kamu juga akan menjadi salah satunya. Kalian para wanita rendahan hanya layak dijadikan mainan di atas ranjang. Jangan berharap bisa menjadi istri Tuan Arsen, karena Tuan Arsen hanya akan menikah dengan wanita dari kalangan yang sama. Kamu yang hanya anak seorang pengusaha kecil dengan uang recehan, tidak pantas bersanding dengan Tuan Arsen," sinis Nina dengan tatapan benci dan meremehkan.

"Maaf, saya tidak pernah ingin dekat dengan Tuan Arsen, apalagi berharap untuk menjadi pendamping hidup Tuan Arsen. Saya sudah memiliki orang yang saya cintai dan orang itu bukan Tuan Arsen. Saya akan merasa sangat senang, kalau Anda bisa membantu saya. Bantu saya agar Tuan Arsen tidak lagi mendekati saya. Karena meski saya sudah menolak ajakannya untuk berpacaran, Tuan Arsen tetap saja mendekati saya," sahut Keira yang merasa jengah dengan sikap Nina.

"Cih, sok-sokan! Sudah banyak gadis yang dipacari Tuan Arsen dan di buang setelah Tuan Arsen bosan. Tuan Arsen hanya merasa penasaran sama kamu, karena kamu menolak dia," tukas Nina yang semakin sinis pada Keira.

Nina tidak menduga kalau Arsen begitu cepat sudah nembak Keira. Dan hal itu membuat Nina semakin benci pada Keira.

"Saya permisi," ucap Keira yang malas meladeni Nina, kemudian berlalu meninggalkan Nina.

Nina mengepalkan kedua tangannya dengan rahang yang mengeras. Nina menatap tajam penuh kebencian pada Keira yang berlalu meninggalkan dirinya.

"Sial! Apa benar Tuan Arsen sudah nembak dia? Ini tidak boleh di biarkan. Aku harus mencari cara untuk menyingkirkan perempuan murahan itu agar Tuan Arsen tidak terus mendekatinya," gumam Nina merasa sangat kesal pada Keira.

Keira melangkahkan kakinya menuju ruangan Arsen. Keira benar-benar malas menghadapi Arsen yang pantang menyerah mendekati dirinya. Keira mengetuk pintu ruangan Arsen, kemudian masuk ke dalam ruangan itu setelah si empunya ruangan mengizinkan dirinya masuk.

"Siang, Tuan. Ada apa Tuan memanggil saya?" tanya Keira to the poin.

"Ayo ikut saya," ucap Arsen langsung bangkit dari duduknya.

"Maaf, Tuan ingin mengajak saya kemana?" tanya Keira masih berdiri di tempatnya tadi.

"Ayo, ikut saja!" ajak Arsen langsung memegang tangan Keira dan menarik Keira untuk ikut bersama dirinya.

"Maaf, saya tidak akan pergi sebelum saya tahu kemana Tuan akan mengajak saya pergi. Tolong lepaskan tangan saya!" ucap Keira lembut tapi tegas. Keira bergeming di tempatnya berdiri dan berusaha melepaskan pegangan tangan Arsen.

Arsen menghela napas panjang tersenyum hambar melihat reaksi Keira. Begitu banyak wanita di luar sana yang berusaha mendekati dirinya, tapi tak satupun yang bisa menarik hatinya. Namun Keira yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali melihatnya malah menolak dirinya sejak awal.

"Aku hanya ingin mengajak kamu makan siang bersama," ucap Arsen pada akhirnya melepaskan tangan Keira.

"Maaf, saya sudah makan. Lagipula, saya tidak ingin orang-orang salah paham akan hubungan di antara saya dan Tuan. Saya tidak ingin mereka mengira saya ada hubungan spesial dengan Tuan," ucap Keira yang memang enggan berdekatan dengan pria manapun.

"Aku sudah bilang, aku tidak keberatan jika orang-orang menganggap kita ada hubungan spesial. Aku bersedia menjadi kekasih kamu. Jika perlu, aku bisa melamar kamu dan menjadikan kamu sebagai tunangan ku," ucap Arsen serius.

"Maaf. Tapi saya sudah memiliki hubungan dengan orang lain. Kami saling mencintai," dusta Keira agar Arsen berhenti mendekati dirinya.

"Come on, jangan berbohong lagi sama aku. Aku sudah menyelidiki semua tentang kamu. Saat ini kamu tidak memiliki hubungan dengan siapapun," tukas Arsen yang memang sudah menyelidiki semua hal tentang Keira.

"Maaf, tapi saya memang sudah memiliki hubungan spesial dengan seseorang. Jadi tolong jangan dekati saya lagi," pinta Keira yang memilih tetap berbohong pada Arsen.

Arsen menghela napas panjang melihat Keira yang tetap menolak dirinya. Arsen tidak percaya dengan perkataan Keira yang mengaku sudah memiliki hubungan spesial dengan seseorang. Arsen yakin Keira berbohong untuk menghindari dirinya.

"Okey, aku akan berhenti mendekati kamu, jika kamu bisa menunjukkan dan mengenalkan aku dengan orang yang kamu maksud. Kalau kamu tidak bisa melakukannya, aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan kamu. Bila perlu, aku akan melamar kamu. Bagaimana? Kamu sanggup?" tantang Arsen nampak serius.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued