NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Pilihan Ayah 24

"Bi! Bikinin aku jus jeruk dong! Haus nih." pinta Rara manja pada Bi Warsih yang membukakan pintu untuknya.

"Siap, Non. Minumnya mau di mana?"

"Di gajebo taman samping rumah aja, Bi. Rara mau duduk disitu." balas Rara yang membuat Bi Warsih paham.

Gadis cantik berpipi chubby itupun langsung melangkahkan kakinya ke gajebo taman samping rumahnya dengan tiba-tiba menatap tangannya dan samping kanannya yang ternyata kosong.

Biasanya, selama seminggu kemarin, setiap ia berjalan ke luar rumah ataupun di dalam rumah kecuali kamar, ia dan Riko selalu berjalan bersisian bahkan laki-laki itu kerap menggenggam tangannya sebagai tanda jika ia memang miliknya.

Huft! Baru saja ia mengantar Riko ke Bandara, tapi rasa yang semula ia kira biasa saja, kenapa jadi begini rasanya?

Rara mencebikkan bibirnya kesal seraya duduk dengan kasar di gajebonya saat memikirkan itu.

"Kasar banget duduknya sih, baby! Enggak sakit itu kaki kamu?" tanya Ayah Burhan yang ternyata memperhatikan gadisnya.

Rara menoleh ke arah suara, dan saat menemukan Ayah Burhan ada di dekatnya, gadis cantik itupun kembali berdiri dan melangkah memeluk Ayahnya dengan begitu erat, "Ayah! Rara itu lagi kesel tau!"

"Kesel kenapa, Sayang? Karena ditinggal Riko ke Surabaya?" tanya Ayah Burhan sembari melepas pelukan demi menatap mata anaknya.

"Enggak! Mau dia ke Surabaya kek, ke Kalimantan kek, Rara mah bodo amat, Yah!" balas Rara tak sesuai hatinya.

"Hem? Gitu, Baby? Benar kamu enggak peduli dengan suami kamu, Sayang?" selidik Ayah Burhan saat Rara menolak menatapnya.

"Ayah bisa enggak kalau pertanyaannya itu diganti? Rara lagi bete, Yah! Jangan nambahin bete kenapa sih?" geram Rara yang langsung berbalik badan untuk duduk kembali di gajebo.

"Putri Ayah ini kenapa? Ada apa, Sayang? Cerita sama Ayah. Ayah siap dengar kok." Ayah Burhan merangkul Rara dari samping, kemudian Rara pun menyandarkan kepalanya di bahu kokoh sang Ayah.

"Enggak tau, Yah. Rara lagi bete aja. Bawaannya kesel mulu dari tadi." keluhnya kemudian.

"Bawaannya kesel terus dari tadi?" Ayah Burhan mendongak ke atas untuk pura-pura berpikir, "Hm? Apa kamu sedang hamil, Sayang? Wah! Kalau iya, Ayah bentar lagi mau punya cucu nih!"

"Kok hamil sih?" Rara bangun lalu melepas tangan sang Ayah dari bahunya, "enggak mungkin kali Yah kalau Rara lagi hamil."

"Kok enggak mungkin sih, Sayang? Kamu kan udah bersuami. Kecuali kalau kamu masih sekolah, terus bilang ke Ayah lagi bete, pasti Ayah tanyanya kamu lagi ada masalah sama tugas sekolah atau temanmu ya? Gitu, Sayang."

Rara berdiri dari duduknya, "Ah Ayah! Sekarang Ayah enggak asik ih! Kalau ngajak ngobrol Rara pasti bawaannya suami mulu. Rara mau ke kamar aja, bete Rara sama Ayah!"

"Ra--" perkataan Ayah Burhan terpotong saat Rara terus berlari tanpa menoleh padanya sedikitpun.

Ayah tiga anak itupun menggelengkan kepala pelan menghadapi sikap putrinya yang keras kepala.

"Non! Jus jeruknya?" teriak Bi Warsih saat Rara hendak menaiki tangga rumahnya, "Iya, Bi. Sini biar aku bawa sendiri aja ke kamar. Makasih ya, Bi."

***

Sesampainya di Bandara Juanda, Surabaya Riko sudah dijemput oleh orang dari perusahaan sang mertua dan Lisna lebih memilih ikut Kania yang juga dijemput oleh suruhan atasannya.

"Kabari Abang terus ya, Lis. Ingat, ini di daerah orang, bukan daerahmu sendiri." pesan Riko yang langsung dijawab anggukan oleh Lisna.

"Kalian hati-hati." ucap Riko lagi saat Kania dan Lisna masuk ke dalam mobil yang menjemputnya.

"Maaf Pak Riko, kita berangkat sekarang apa nanti?" tanya sopir setelah beberapa menit Riko hanya berdiri mematung.

"Sekarang, Pak." Balas Riko yang dijawab anggukan oleh sopir tersebut dan mobil pun melaju menuju rumah yang akan dihuni oleh Riko selama satu bulan ke depan.

**

"Andai tadi kamu mau ikut, Ra. Mungkin malam ini pertama kali kita benar-benar memulai semuanya berdua." ujar Riko saat pertama kali membuka pintu sembari tak lupa mengucapkan salam dan basmalah terlebih dahulu.

"Mulai dari membuka pintu ini bersama, belajar saling melengkapi kebutuhan bersama, saling mendekatkan diri satu sama lain, dan mungkin kita bisa seperti pasangan suami istri pada umumnya." lanjut Riko penuh pengharapan sembari masuk ke dalam rumah tersebut yang hanya akan dihuninya seorang diri.

Bukan seorang diri sebenarnya, karena ada sopir yang menemaninya tapi tidur di kamar samping rumah, dan asisten rumah tangga yang biasa dipekerjakan oleh Ayah Burhan mengurus rumah tersebut berangkat pagi dan pulang sore harinya.

Tapi untung saja, saat Riko memasuki area dapur, di dalam kulkas sudah tersedia lengkap dari aneka jajanan, mie instan, susu, roti, oat bahkan olahan daging yang siap dihidangkan untuk mengenyangkan perut Riko.

Dan saat laki-laki itu membuka tudung saji, tersedia lauk semur daging dan sambal kemangi yang ketika Riko menghirupnya perutnya langsung berbunyi dan ia pun langsung menyendok nasi dari mesin penanak nasi dan makan seorang diri dengan tatapan menerawang saat sendok itu pertama kali singgah di mulutnya.

"Ra.. Andai kamu disini. Apa mungkin kamu mau melayaniku seperti ketika di depan orang tuamu? Mengambilkan makanan untukku dengan senyum manismu yang kamu tunjukkan ketika kita bersama kedua orang tuamu?" tanpa terasa bulir bening menetes di pipi Riko sembari mengunyah makanan tersebut.

"Aku ini suamimu, Ra. Apa aku jahat kalau aku ingin kamu bisa tersenyum padaku setiap saat, bukan hanya saat di depan orang tuamu? Apa aku serakah Ra?" Lagi, tetes bulir bening itu membasahi pipi Riko.

Baru kali ini Riko bisa mengungkapkan isi hatinya karena ia yakin jika ia hanya seorang diri.

Sungguh, hati Riko begitu dilema, bahkan kali ini ia begitu menginginkan bisa secepatnya dekat dan bisa seperti pasangan suami istri pada umumnya dengan istrinya itu.

Cinta, mungkin bukan kata itu saja yang kini dirasakan oleh Riko untuk istrinya itu, karena rasa saling memiliki sangat besar kini memenuhi dadanya.

"Ya Alloh.. Mudahkanlah aku untuk meluluhkan hati istriku dan membuatnya bisa segera jatuh hati padaku. Aaamiin."

Do'a yang dipanjatkan Riko di sela-sela makan malamnya seorang diri yang tanpa tau jika Rara pun kini tengah gelisah di dalam kamarnya sendirian.

"Kenapa sih aku harus ngerasain kayak gini? Ini kan kamar aku. Dan dari dulu udah biasa tidur sendiri kan?" Rara sibuk menggerutu saat masuk ke dalam kamarnya dan gadis cantik itu tambah kesal saat menemukan belum ada notif apapun di hapenya dari Riko.

"Ini lagi. Kenapa belum ngasih kabar? Seenggaknya ngasih kabar kek kalau udah nyampai biar aku enggak kepiki-" Rara menghentikan gerutuannya saat ia sadar ia telah mengucapkan sesuatu yang sangat ia hindari untuk diakui.

"Heh! Ngapain kamu mikirin dia, Ra? Emang dia siapa kamu sih? Stop! Oke, stop ya, Ra. Stop mikirin dia. Dia enggak ngabarin kamu berarti dia yang udah lupa sama kamu." Rara menggebu-gebu.

"Heleh! Sok-sokan aja tadi nangis sambil peluk-peluk sambil bilang kalau jangan lupain saya ya, eeeh taunya dia yang lupain aku kan? Enggak ngabarin sampai sekarang kan? Ini udah jam delapan malam, bohong banget kali kalau dia belum nyampai? Kan aku tadi udah denger sendiri kalau Ayah udah dikasih tahu sama sopirnya kalau dia udah sampai rumah yang ditempati Mas Riko di Surabaya. Terus, kenapa dia enggak mau ngasih kabar ke aku coba? Aku ini dianggapnya apa?" Rara menggerutu sembari memencet sembarang pada hapenya untuk menyalurkan rasa kesalnya.

"Aku ini kan istrinya. Dia juga udah nyium bibir aku, meluk-meluk aku tanpa minta ijin, terus, lupain aku gitu aja gitu?" Rara lagi-lagi sembarang menekan hapenya.

"Masa aku yang harus tanya dulu? Gengsi dong. Ntar dikira aku cewek apaan?" Rara kembali menggerutu dengan tanpa sadar malah menekan panggilan ke Lisna yang ternyata sudah tersambung dan membuatnya menoleh ke kanan dan kiri sebelum bertanya, tapi dia tanya apa ke Lisna?

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!