NovelToon NovelToon
Murid Dewi Alkemis

Murid Dewi Alkemis

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Romansa
Popularitas:708.2k
Nilai: 4.5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Mendapatkan batu roh ungu dan bertemu dengan seorang Dewi. Wan Tian yang tidak memiliki akar spiritual pun menjalani pelatihan keras dari Yang Yue, Dewi Alkemis dari batu roh ungu.

Menjadi kuat bukanlah masalah, ketika menghadapi kejamnya dunia. Bukankah ada guru seorang Dewi membantunya? Ketika mendapatkan kekuatan dan mengalahkan musuh kuat, para wanita cantik di dunia juga datang sendiri memperebutkannya.

Menjadi kultivator maupun alkemis hebat, semua dilaluinya dengan kerja keras. Jalan menuju abadi dan menjadi dewa, menginjak orang jahat, melindungi jalan kebenaran.


Tingkatan Ranah Kultivasi Manusia : Manusia Pejuang, Manusia Sakti, Manusia Luar Biasa, Tubuh Emas, Tubuh Berlian, Manusia Suci dan Manusia Tertinggi.

Tingkatan Ranah Kultivasi Abadi/Immortal : Darah Abadi, Janin Abadi, Tulang Abadi, Tubuh Abadi, Jiwa Abadi dan Setengah Dewa.

Tingkatan Ranah Kultivasi Dewa : Kelahiran Dewa, Dewa Abadi, Dewa Suci, Dewa Agung dan Dewa Tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pangkuan Sang Dewi

"Prinsip hidup yang harus kamu jalani. Jangan menyakiti jika tidak disakiti. Jangan membunuh untuk kesenangan, keangkuhan atau angkara murka. Jangan curiga namun tetap waspada. Karena kita tahu, siapa rekan dan siapa lawan yang sebenarnya ...."

"Saya mengerti ajaran dari Dewi. Pasti akan kuingat dalam hatiku." Wan Tian tersenyum bangga mendengar ajaran yang dikatakan oleh Yang Yue.

Seseorang yang telah mengalami hidup dan mati, membuatnya mengerti arti dari hidup. Seperti yang dialami oleh Yang Yue. Di mana kaki melangkah, ia akan menemui rekan maupun musuh. Kita tidak bisa mengerti hati dan pemikiran orang lain. Mungkin orang lain akan memiliki niat terselubung berada di sisinya. Atau perasaan yang tumbuh menjadi kepercayaan tinggi. Membuatnya terlena dan lepas kendali.

Banyak manusia berbudi luhur. Banyak juga kekacauan yang terjadi karenanya. Banyak manusia berbuat kebatilan. Namun ada sisi kebaikan dalam dirinya. Kebaikan dan kejahatan saling berhubungan.

"Sebagai manusia maupun dewa, kita harus memilah mana yang baik mana yang buruk. Jika kau tidak ingin disakiti orang lain, maka jangan pernah menyakiti orang lain. Kebaikan tidak selamanya dibalas dengan kebaikan. Namun kita hanya merelakannya. Namun saat orang lain berbuat jahat padamu, kau tidak perlu berbelas kasihan. Itu asal kau bisa menaklukkannya. Jika tidak, hanya bisa berlari mencari perlindungan. Bagaimanapun juga, hidup lebih berarti daripada menjalankan prinsip seorang pendekar. Karena kau belum cocok menjadi seorang pendekar yang kuat. Jika nanti sudah menjadi kuat, apapun bisa kau lakukan ...."

Dalam kesadaran spiritual Wan Tian, Yang Yue tidak pernah berhenti memberi wejangan yang nantinya akan berguna. Ia tidak pernah ragu akan kata-kata yang disampaikan. Apa yang harus dimiliki dan dimengerti tentang dunia yang kejam.

Di dunia yang mementingkan kekuatan sebagai tolak ukur, mereka berlomba-lomba menjadi yang terkuat. Menorehkan namanya untuk menjadi terkenal dan menjadi nomor satu di dunia.

Adapun dunia yang sempit itu, mereka tidak pernah puas akan kekuatan. Tidak akan berhenti sampai ajal menjemput. Untuk mendapatkan semua itu, mereka menghalalkan segala cara. Ada yang melalui jalan kebajikan. Namun itu berproses sangat lama. Dan ada yang melalui jalur iblis, mereka akan lebih cepat berkembang. Namun setiap kejahatan yang ada, akan ada yang menghentikannya.

"Kejahatan tidak pernah menang dari kebaikan. Itu adalah pepatah yang dibuat oleh manusia yang naif. Namun seberapa naifnya itu, lebih baik daripada harus berjalan dalam kegelapan. Meskipun kenyataannya, iblis adalah makhluk abadi yang tidak akan pernah mati. Yang mati hanyalah pengikut-pengikutnya yang dikalahkan oleh jalan kebaikan ...."

Setelah mendengar petuah yang panjang, memang tidak semua terserap dalam pikirannya. Namun itu cukup untuk memotivasi Wan Tian. Setelah itu, ia akan memiliki tujuan untuk menjadi lebih kuat meski keadaannya tidak sebaik orang lain.

Wan Tian terus menatap Yang Yue berbicara. Melihat wajah rupawan nan indah sang Dewi. Setiap tutur katanya bagaikan sebuah aliran air yang terus mengalir dengan lembut. Suasana di sekelilingnya seperti berada di taman bunga. Diterangi oleh rembulan dan bintang-bintang di malam hari.

Entah sejak kapan Wan Tian terus memperhatikan setiap gerak-gerik tubuh sang Dewi. Ia merasa tenang dan damai. Menjadikannya bersemangat untuk melaju dan menjadi yang terkuat suatu saat nanti.

"Ah, lihatlah aku. Kenapa terlalu banyak bicara? Mungkin kamu bosan mendengarkanku. Sekarang, kamu istirahatlah dulu. Sini, tidurlah di pangkuanku."

Wan Tian menuruti apa yang dikatakan Yang Yue. Ia merebahkan dirinya dengan kepala ditempatkan di pangkuan sang Dewi. Ia bisa melihat wajah sang Dewi dari dekat. Membuatnya semakin tenang dan berharap selamanya berada di kesadaran spiritualnya.

Entah sejak kapan Wan Tian terlelap dalam tidurnya. Sampai seseorang memanggil namanya. Terdengar suara seorang gadis yang bersama dengannya.

"Hei, Wan Tian. Bangun. Bangun. Ini sudah siang. Kita bangun kesiangan dan harus melanjutkan perjalanan," ucap Su Menglan. Ia menggoyangkan tubuh Wan Tian.

Benar saja. Wan Tian terbangun dari tidurnya yang terasa baru saja. Namun rasanya sudah segar kembali meski hanya tertidur sangat singkat. Seperti energinya terisi kembali seperti sebelumnya.

Su Menglan juga menemukan beberapa pil yang dibuat oleh Wan Tian. Gadis itu hanya bisa tersenyum manis melihatnya. Meski penampilannya tidak seperti pil yang biasa ia temukan, tetapi itu sudah terlihat menarik perhatiannya.

"Ini hampir seperti pil. Namun kualitasnya sangat buruk. Terlihat sangat kasar dan tidak beraturan," lirih Su Menglan.

"Apa yang kau lakukan, kak Menglan? Itu adalah pil yang kubuat asal, semalam." Wan Tian tidak tahu kalau pil-pil yang ia buat ditemukan oleh Su Menglan.

Karena kelelahan setelah membuat pil semalaman, membuat Wan Tian tertidur. Di dalam kesadaran spiritualnya, sedang menikmati tidur di pangkuan sang Dewi. Yang membuatnya merasa nyaman dan terasa aman.

Sebelumnya Wan Tian juga pernah tidur di pangkuan Yang Yue saat pertama kali bertemu. Rasanya itu adalah sebuah rasa candu tersendiri bagi Wan Tian. Sesekali ia ingin kembali melakukannya jika kembali ke dalam kesadaran spiritualnya.

"Ah, kupikir apa. Kamu membuat pil meski tidak mungkin berguna. Namun aku tidak bisa melarangmu. Itu adalah bahan-bahan yang kau petik sendiri. Namun jangan sembarangan memakannya. Kulihat kemarin ada bahan racunnya." Su Menglan mengingatkan.

Dari beberapa tanaman yang dipetik oleh Wan Tian memang beberapa ada yang beracun. Namun ia sudah mengikuti instruksi Yang Yue untuk membuat pil dengan cara yang sederhana. Membuat pil yang bahkan bisa dilakukan oleh seseorang tanpa akar spiritual.

"Wan Tian, tidak perlu khawatir. Gadis itu tidak tahu. Meski pil yang kamu buat tidak sempurna. Tetapi bisa digunakan sebagai obat sementara. Kamu simpan untuk nanti." Yang Yue berbicara pada Wan Tian. Berusaha menenangkan calon muridnya itu.

'Tidak perlu khawatir, Dewi. Aku tahu apa yang aku lakukan. Terima kasih telah mengingatkan.' Lagi-lagi Wan Tian terus mengucapkan terima kasih. Ia sudah melakukannya puluhan kali sejak bertemu. Meski mereka baru beberapa kali berjumpa.

"Jangan berterima kasih terus padaku. Ah, rasanya bosan mendengarmu berucap seperti ini. Kita sama-sama menyedihkan dan saling membantu. Tentu juga aku membantumu, aku juga mendapatkan manfaatnya."

"Hey, mengapa kamu bengong? Ayo kita lanjutkan perjalanan. Aku masih punya sisa makanan. Sebelum itu, kita makan terlebih dahulu." Su Menglan memberikan beberapa makanan yang ia simpan untuk Wan Tian.

"Ah, iya. Terima kasih, Kak Menglan. Berkatmu, aku terselamatkan." Wan Tian menyimpan pil-pil yang ia ciptakan. Lalu menerima makanan.

"Sama-sama. Aku melihat keadaan terlebih dahulu. Aku takut di luar ada binatang buas atau orang pengganggu. Biasanya di hutan akan banyak perampokan."

Su Menglan sudah sering bertemu perampok. Meski ia berhasil lari, ia dulu bersama seseorang yang lebih kuat darinya. Maka terasa lebih aman. Namun saat ini, hanya bersam seorang yang tidak bisa membela dirinya.

***

1
Aris Baskara
Luar biasa
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok//Moon//Moon/
Mahayabank
/Doge//Doge//Doge//Ok//Ok/
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Moon//Moon/
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Moon/
Mahayabank
Lumayan....
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
aku
ya idih kanjut lah/Tongue/
Zuchri Jalil
Luar biasa
aku
Biasa,bintang lima
aku
Kecewa
Tuan KeDua™
tunggu aku kembali
Oktafianto Gendut
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!