Bebas dan seenaknya adalah dua kata yang dapat mendeskripsikan seorang Dilon. Walaupun Dilon selalu membuat masalah di sekolah, tapi para murid perempuan tetap memuja karena ketampanan dan gaya cool nya.
Entahlah apa Olivia, si murid pindahan itu bisa dibilang beruntung atau malah musibah karena menjadi satu-satunya yang bisa membuat Dilon jatuh cinta kepadanya. Bisakah dua orang berbeda kepribadian itu bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak Diundang
Hari ini Olivia tidak sekolah karena libur, jadi perempuan itu memutuskan istirahat di rumah seharian. Seperti kebiasan perempuan lainnya, yaitu maraton nonton film.
Tok tok!
"Olivia, Mama masuk ya," teriaknya dari luar kamar.
"Iya masuk aja, gak aku kunci pintunya," sahutnya dari dalam tidak kalah berteriak keras.
Saat menoleh ke arah pintu, kernyitan terlihat di kening Olivia melihat Mamanya itu yang sudah berdandan glamor dengan kebaya, make up nya juga tidak kalah tebal.
"Mama mau kemana? Mau kondangan ya?" tanyanya yang sudah bisa menebak.
"Hehe iya anak temen Mama mau nikahan, Mama di undang dan harus hadir. Kamu mau ikut gak?" tawar Keisha.
"Enggak ah males, Mama aja yang pergi," tolak Olivia dan kembali menonton film yang sedang berputar di laptopnya.
"Bukan Mama sendiri yang pergi, tapi Papa sama Kai juga ikut," celetuk Keisha.
"Terus aku sendiri gitu?"
"Iya lah kalau kamu gak ikut berarti sendirian di rumah, yakin nih gak mau ikut? "
Sebenarnya Olivia bisa saja ikut, Ia juga tidak terlalu malas. Sayangnya hari ini cuaca terasa panas, Olivia malas juga bertemu banyak orang di tempat pernikahan seperti itu.
Belum lagi teman-teman Mamanya yang selalu heboh dan rempong itu, pasti akan banyak menanyakan ini itu kepadanya. Membayangkannya saja sudah membuat kepala pusing.
"Enggak deh beneran, aku mau diem di rumah aja," tolak Olivia setelah memutuskan.
"Ya sudah kalau gitu, tapi kayanya kita bakal pulang agak sore soalnya jaraknya juga lumayan jauh."
"Iya terserah, tapi pulangnya aku titip paket combo wings ya di KFC hehe," ucap Olivia meminta.
"Dasar kamu itu, iya-iya nanti Mama bilangin Papa." Keisha lalu beranjak untuk keluar lagi dari kamar itu.
Setelah kepergian Mamanya, Olivia tetap fokus menonton beberapa seri film luar negeri berjudul After, Hardin dan Tessa. Olivia kesal sekali baru menonton film sebagus ini, Ia juga di rekomendasikan temannya.
"Ukhuk kalau Mama tahu aku nonton begini bisa di jewer aku," gumam Olivia sambil sesekali melirik ke arah pintu.
Tetapi pasti keluarganya sudah berangkat, lagi pula Olivia juga sudah besar dan legal menontonnya. Merasa haus, Olivia memutuskan menjeda sejenak film nya untuk membawa minuman dan cemilan di dapur.
Sekarang rumahnya sangat hening dan sepi, pembantu juga kebetulan dari kemarin sedang pulang kampung. Saat Olivia akan naik ke lantai atas, suara bel rumah berbunyi membuat nya terdiam. Apakah tamu?
Dengan berjalan pelan dan tetap memeluk minuman botol dengan beberapa snack nya, Olivia berusaha membuka pintu besar itu. Tetapi senyumannya langsung menghilang melihat tamunya itu.
"Hallo sayang," sap Dilon sambil bersandar di sisi pintu, seperti biasa selalu tersenyum menyeringai begitu.
"Ngapain kamu kesini?" tanya Olivia sambil bersikap waspada.
"Ya ngapel ke rumah pacar lah, kan gue juga punya pacar," jawab Dilon.
Melihat Dilon yang akan masuk ke dalam, Olivia pun langsung melebarkan kakinya di ambang pintu seolah menghalangi. Tetapi tidak berhasil, karena Dilon malah mendorong bahunya membuatnya mundur.
"Wah sayang kamu ini perhatian banget, gue baru dateng udah di hidangin minuman sama cemilan gini," ucap Dilon kepedean melihat yang dipeluk Olivia. Dengan santainya Ia pun membawa satu cemilan.
"Ih itu bukan untuk kamu, itu punya aku!" ketus Olivia setengah merengek, apalagi yang dibawa Dilon itu snack yang paling Ia suka.
"Jangan pelit-pelit sama pacar, tar gue jajanin lo," kata Dilon sambil tersenyum lebar.
Olivia hanya menggerutu di dalam hati, matanya terus memperhatikan Dilon yang sedang memperhatikan rumahnya. Ini pertama kalinya Dilon masuk ke dalam rumah, tapi pria itu yang masuk sendiri, bukan Ia undang.
Tidak terbayang kalau orang tuanya dan adiknya sedang di rumah, mereka pasti akan heboh. Untung saja mereka semua sedang ada urusan di luar, jadi tidak akan tahu Dilon di sini. Olivia juga tidak akan cerita, Ia malu.
"Mana Bokap sama Nyokap lo? Gue harus sapa mereka dulu lah," tanya Dilon.
"Mereka gak ada, lagi kondangan," jawab Olivia.
"Oh berarti lo sendirian dong di rumah? Wah kebetulan banget ya hehe," ucap Dilon di akhiri tawa kecilnya yang penuh arti.
"Jangan macem-macem ya, di luar masih ada satpam!" tunjuk Olivia garang.
"Gimana mau macem-macem, lo aja galak gitu, kaya singa betina," ledek Dilon lalu mengacak rambut atas Olivia, tapi langsung terhenti karena tangannya di tepis kasar.
Melihat tangga di depannya, membuat Dilon merasa penasaran dan naik begitu saja. Ia terkekeh kecil melihat Olivia yang berlari kecil mengejarnya sambil bertanya Ia mau kemana. Sekarang tujuan Dilon yaitu kamar Olivia.
"Dilon mending kamu pulang aja sana, aku ngantuk mau tidur," ujar Olivia dengan halus mengusir.
"Ini masih pagi sayang, kok udah ngantuk lagi sih? Masa mau tidur bawa makanan sebanyak itu, jangan bohong dong," ucap Dilon tidak terpengaruh.
Olivia yang mendengar itu langsung mengerucutkan bibirnya, merasa malu karena ketahuan berbohong. Tetapi Olivia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Dilon di rumahnya, apalagi hanya mereka berdua.
"Kamar lo dimana sih? Banyak banget pintu di sini astaga," tanya Dilon sampai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Emangnya mau ngapain? Aku gak izinin kamu masuk ke kamar aku," ucap Olivia agak ketus.
Tetapi Dilon tidak mempedulikan penolakan itu, Ia kembali memperhatikan setiap pintu dan firasatnya pun langsung pada salah satu ruangan di pojok dengan pintu di cat agak merah muda.
Dilon pun dengan langkah pastinya menuju ruangan itu, saat Ia masuk benar saja Olivia pun langsung protes dan mengusirnya untuk keluar. Dilon yang keras kepala tentu tidak mendengarkan.
"Cewek gue benar-benar feminim ya, kamarnya bagus banget lagi," celetuk Dilon yang sepertinya sedikit meledek.
"Ck terserah aku lah, ini kan kamar aku. Aku bebas mau dekor kaya apa aja," sahut Olivia sambil mendengus kasar.
"Haha iya-iya sayang, udah dong jangan ngambek." Dilon kembali mengusap kepala Olivia, tapi segera Ia tarik lagi tangannya karena pasti akan di pukul.
Dilon lalu mendekati ranjang dan berbaring dengan kasar di sana. Ia langsung menghela nafas lega, merasa nyaman begitu saja di sini. Kepalanya lalu menoleh melihat ada laptop di sampingnya.
Ternyata sedang memutar film, hanya sedang di jeda. Dilon pun kembali menekan pause itu dan film itu pun kembali berlanjut. Alisnya langsung naik melihat adegan di film itu, membuatnya menyeringai.
"Wah-wah gak nyangka ya, gue kirain lo polos," celetuk Dilon.
"Maksudnya?" tanya Olivia yang berdiri di sisi ranjang.
Dilon lalu melihatkan layar laptop itu, dan ternyata di sana si pemeran utama sedang melakukan hubungan panas di air, "Mau nyobain kaya gini juga gak?" tanyanya menggoda.
***
Hai jangan lupa like dan komennya ya 🥰