Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Om Surya
" Ayo ke kamar ! ".
Eh
Mata yang semula tampak mengantuk, langsung terbuka lebar saat mendengar suara serak yang mengajak nya ke kamar.
Alina berkedip cepat melihat wajah tampan suaminya yang berdiri menjulang di depan nya.
Sementara Surya hanya diam, dengan alis sedikit terangkat saat melihat wajah cantik sang istri.
" Apa kau mendengar ku?! ".
" Eh i iya om! ". Jawab Alina kikuk.
Surya sedikit mendengus mendengar panggilan gadis kecil itu untuk nya. Namun laki-laki itu memilih diam dan tak protes. Yah untuk saat ini, Surya akan membiarkan gadis itu memanggilnya dengan panggilan Om.
Tangan nya terulur ke depan, Alina menatap nya sejenak dan dengan ragu menerima uluran tangan sang suami lalu bangkit berdiri.
" Apa tidak apa apa kalau kita ke kamar dulu om? ".
" Tidak apa apa, lagipula para tamu sudah pada pulang! ". Alina hanya mengangguk singkat, sejak tadi diri nya memang merasa ngantuk dan lelah, seharian menggunakan sepatu hells yang membuat kaki nya lecet.
Surya berjalan lebih dulu, namun telinga nya yang peka mendengar suara ringisan kecil sang istri.
" Kenapa? ". Tanya Surya menatap sang istri yang kembali terduduk.
" Kaki aku sangat sakit om, mungkin terlalu lama pakai sepatu hak tinggi! ". Tanpa di duga, Surya berjongkok di depan Alina dan memeriksa kaki Alina yang tertutup gaun.
Alina tampak terkejut dengan apa yang di lakukan sang suami. Tak menyangka jika laki laki yang berstatus suami nya mau melakukan hal itu.
" Eh gak usah om ".
" Biar saya periksa dulu. Seperti nya kaki kamu memang lecet! ".
Grepp
Surya menggendong tubuh kecil Alina membuat gadis itu memekik tertahan dan dengan reflek, Alina melingkar kan tangan nya pada leher sang suami karena takut jatuh.
" Om turunin aku, aku bisa jalan sendiri! ".
" Diam dan menurut lah, kaki mu akan makin sakit jika di paksakan untuk jalan! ".
" Tapi aku malu om! ". Cicit Alina memilih menyembunyikan wajah nya didada bidang sang suami.
Diri nya sangat yakin jika saat ini semua orang sedang menatap ke arah mereka.
Termasuk kedua mertua nya.
Risa tampak tersenyum senang melihat sang putra yang begitu perhatian pada Alina dengan menggendong gadis itu.
Sementara sang suami, merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat.
" Ma, benarkah itu putra kita yang selama ini selalu bersikap cuek dan datar pada semua orang? ".
" Memang nya papa kira itu siapa jika bukan putra ku Surya? ". Tanya mama Risa menatap malas sang suami yang masih tampak syok.
" Bukan seperti itu ma, tapi bagaimana bisa Surya yang selalu cuek dan datar pada semua orang tiba tiba bersikap manis pada Alina? ".
" Bukan nya itu bagus, jika Surya ingin dekat dengan istri nya. Lagipula tidak ada salah nya kan pa. Atau papa takut kalah, karena Surya sudah tampak dekat dengan istri nya? ".
Arya hanya diam mendengar apa yang di katakan sang istri. Diri nya tak takut kalah taruhan, tapi hanya merasa heran dengan sikap Surya yang langsung bisa dekat dengan Alina. Bahkan putra nya itu mau repot repot menggendong Alina.
Mama Risa hanya menggeleng kan kepala melihat sang suami yang tampak diam. Wanita paruh baya itu jadi yakin jika keputusan nya menikahkan Surya dengan Alina adalah keputusan yang tepat, meski awal nya Alina hanya sebagai calon pengganti. Namun diri nya yakin jika Alina jauh lebih baik dari kakak nya yang kabur entah kemana.
Di tempat lain, tapi masih di gedung yang sama. Tampak Vania mengepalkan tangan nya melihat Surya yang tengah menggendong sang adik.
Wanita itu tak suka dengan interaksi manis kedua mempelai yang baru saja SAH sebagai suami istri itu.
" Kalau tahu begini, aku mau saja menjadi pengantin pengganti kak Karin. Ini semua gara gara mama karena tak mencari tahu siapa yang akan menjadi mempelai pria! ". Kata Vania, mata nya menatap penuh iri ke arah Alina yang sudah jauh.
" Kenapa kau jadi menyalahkan mama, bukan nya papa udah minta kamu buat jadi calon pengganti kakak mu. Tapi kamu menolak dan mengatakan sudah memiliki kekasih?! ".
" Tapi jika aku tahu laki laki seperti apa yang akan menjadi calon suami ku. Aku pasti tidak akan menolak. Apalagi dia sangat kaya! ". Jawab Vania kesal. Perasaan iri memenuhi hati nya.
" Sudahlah sayang, jangan merasa iri. Bukan kah kau juga sudah memiliki kekasih. Yang terpenting keluarga kita aman, karena sudah berhasil menikah kan Alina dengan Surya. Kita jadi tidak perlu mengganti semua uang yang sudah di keluarkan keluarga Mahesa untuk membantu perusahaan! ".
" Ck,,, tetap saja aku tidak suka. Jika Alina jauh lebih unggul di atas ku! ". Setelah mengatakan hal itu, Vania memilih pergi dari sana. Wanita itu lebih baik pulang dari pada terus melihat sang adik.
Mama Dini hanya menghela nafas panjang, putri nya memang terkadang egois, tapi meski begitu Dini tetap menyayangi nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dengan pelan,, Surya meletakkan Alina di atas ranjang yang sudah dihias cantik dengan taburan kelopak bunga mawar merah di atas nya.
" Kau bersihkan diri mu terlebih dahulu. Setelah itu saya akan membantu mengoleskan salep pada kaki mu agar tak semakin sakit! ".
" Iya om! ".
" Saya ada pekerjaan, dan akan keluar sebentar! ". Surya memilih pergi meninggalkan Alina sendiri. Laki laki itu paham, jika gadis kecil itu belum terbiasa dengan kehadiran nya.
Alina menghela nafas lega saat melihat suami nya pergi.
" Ya ampun, tadi itu aku di gendong om Surya. Duh malu nya! ". Gumam Alina, pipi nya seketika memerah mengingat kejadian tadi.
Tak ingin terlalu larut dalam lamunan, Alina memilih bangkit dan berniat membersihkan diri serta mengganti pakaian nya. Sebelum sang suami kembali, diri nya harus sudah selesai.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"