MENANTU HINA MENJADI DOKTER HEBAT

Dia pun berlari menghampiri.

Didalam area kantor.

"Laura menikahlah denganku!" kata pemuda itu. pemuda itu bernama Marvin. Sambil menatap lembut ke arah Laura, dia melanjutkan, "Aku jatuh cinta padamu sejak kuliah. Tapi saat itu aku miskin. Jadi aku menyadari bahwa, aku tidak layak untukmu. Dan aku tidak berani menyatakan cintaku padamu. Tapi, situasinya sudah berubah. Setelah lulus kuliah, aku bekerja keras untuk memulai bisnis dan sekarang aku adalah Presiden Direktur dari sebuah perusahaan besar. Aku yakin bisa memberimu kehidupan yang baik. menikahlah denganku!"

Laura menatap Marvin dan berkata, "Maaf, aku sudah menikah!"

"Dengan sampah itu? Aku tahu kamu sangat tidak bahagia selama menikah dengannya. Tapi sekarang aku disini, aku tidak akan membiarkanmu merasakan penderitaan lagi. Laura aku minta maaf, selama lima tahun terakhir aku tidak mengabarimu. Aku tahu, sampah itu tidak bisa memberimu apapun. Tapi aku bisa!"

Wajah Laura tiba-tiba menjadi dingin dan berkata dengan marah, "Dia adalah suamiku, bukan sampah!"

"Laura, aku tahu kamu membelanya karena kasihan. Tapi kamu tidak perlu melakukan ini. Semua orang juga tahu, bahwa dia tidak berguna yang telah memanfaatkan keluargamu. Apa yang bisa kamu lihat dalam dirinya? Aku tahu, kamu kekurangan uang sekarang. Asalkan kamu menyetujui lamaranku, aku akan langsung menginvestasikan lima puluh juta Dollar. Masalah bisa diselesaikan dengan mudah!" kata Marvin dengan bangga.

"Wow, ini sangat mengagumkan! Jika ada seseorang yang ingin menginvestasikan lima puluh juta untukku, maka, aku tidak akan ragu untuk menikah dengannya!" seru seorang wanita muda, tatapan matanya terlihat iri.

"Aku juga, apa yang dia lihat dari pria yang tidak berguna itu? Jika itu aku, aku akan memilih pria tampan dan kaya raya seperti pria itu!"

"Laura, apa kamu mendengarnya? Mereka sangat cerdas. Selama kamu menikah denganku, aku akan mencintaimu dan memanjakan mu!" kata Marvin.

"Cerdas apanya? Apa kamu tidak tahu, kalau dia sudah menikah?" tiba-tiba terdengar suara yang lantang bergema di antara kerumunan.

"Siapa?" Marvin menoleh ke asal suara. Dia seketika membeku.

"Saya Revan, suaminya!" jawab Revan sambil menerobos ke kerumunan.

"Revan?"

Laura sangat terkejut. Revan ada di sini? Meskipun dirinya dan Revan telah menikah satu tahun lebih, namun ini adalah kali pertamanya dia datang ke perusahaannya.

Itu dikarenakan dia melarangnya datang karena takut ditertawakan.

Namun, Laura sekarang merasa aman karena melihatnya.

Apa lagi setelah dia tahu dari Samuel Abner bahwa lukisan yang di beli Revan untuk neneknya itu asli. Sikapnya kepada Revan otomatis sedikit berubah.

"Siapa kamu?" Marvin bertanya sambil tersenyum menghina saat melihat pakaian yang di kenakan Revan.

"Apa kamu tuli? Bukankah aku baru saja mengatakan bahwa aku adalah suaminya?" kata Revan sambil menatap Marvin dengan tenang. Dia berjalan menghampiri Laura sambil memasukan kedua tangannya ke saku celananya.

"Kamu adalah sampah itu?" kilatan dingin melintas di wajah Marvin. Dan senyum menghina di wajahnya semakin jelas.

Sebelum Revan berkata, pemuda itu kembali melanjutkan, "Tinggalkan Laura. Aku bisa memberikan apa yang tidak bisa kamu berikan. Kamu tidak pantas untuknya!"

"Dia Istriku!" kata Revan dengan tenang.

"Semua orang di kota Renville tahu, Laura menikah dengan orang yang tidak berguna. apa kamu tidak tahu bahwa statusmu sebagai pria tidak berguna sangat terkenal di kota Renville?" cibir Marvin.

"Dia istriku!" dua kata itu terus di ucapkan oleh Revan.

"Katakan padaku, berapa banyak yang kamu inginkan sebelum kamu bersedia meninggalkan Laura?" Marvin sudah kehilangan kesabarannya dan wajahnya berubah muram.

"Apa kamu pikir, semua bisa diselesaikan dengan uang!"

"Bisa! ini adalah fakta. Aku mendengar ibumu ada di Rumah sakit dan sekarang dia masih di ruangan ICU. Aku juga mendengar, kamu berusaha keras untuk meminjam uang beberapa hari yang lalu. Tinggalkan Laura, maka aku akan memberimu uang. dengan cara ini, operasi ibumu bisa di lakukan, dan sisa uangnya akan cukup bagimu untuk menjalani hidup tanpa beban."

"Apa aku terlihat seperti orang yang terobsesi dengan uang?" cibir Revan sambil menatap Marvin dengan santai.

"Aku akan memberimu satu juta Dollar!" kata Marvin sambil menunjukan satu jarinya.

"Sedikit sekali!" kata Revan perlahan.

Marvin menyeringai dengan tidak puas. dia kembali berkata, "Sepertinya uang memang bisa menyelesaikan banyak masalah."

Mendengar Revan mengatakan itu, Laura menatap pria itu, tanpa sadar air matanya menetes. Dia merasa tersinggung dengan jawaban Revan.

"Jadi demi uang, kamu rela meninggalkanku?" gumam Laura dalam hati.

Sekilas, kekecewaan terlihat jelas di wajah cantik Laura. Dan semua pikiran baik tentang Revan menghilang tak tersisa.

Orang-orang yang ada di sekitar mereka semakin memandang rendah pria itu.

"Satu juta Dollar memang sudah cukup menggoda. Selama kamu punya uang, wanita akan mendekatimu tanpa henti!"

"Dia memang tidak berguna, satu juta Dollar bisa membuatnya meninggalkan istrinya." kata seorang pria yang ada di kerumunan sambil mencibir.

Beberapa dari mereka sedang mencemooh Revan.

Senyum Marvin semakin melebar, dan tatapan menghina terus menghiasi bibirnya, kemudian perlahan mengangkat lima jarinya, "Lima juta Dollar!"

Revan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Terlalu sedikit!"

"Kamu sangat tidak tahu malu. Kamu pikir istrimu ini apa?"

"Seseorang ingin merebut istrinya tepat di hadapannya. tetapi dia malah tawar menawar dengan pria lain. Dia benar-benar pengecut. Bahkan jika seseorang tidur dengan istrinya, dia akan tersenyum selama dia di beri cukup uang. Dia bukan hanya tidak berguna, tapi pecundang yang tidak tahu malu!"

"Huh! Andaikan dia suamiku, aku akan menceraikannya sejak dulu." kata seorang wanita yang ada di kerumunan.

Laura menatap Revan dengan wajah muram dan dalam hatinya dia menghina dirinya sendiri, "Aku tidak percaya aku bahkan merasa sedih karena tidak mempercayainya. Laura, suamimu ini sangat menyedihkan!"

Wajah Marvin menjadi semakin muram. Dia kemudian menaikan nilainya, "Lima puluh juta Dollar. Tinggalkan Laura sekarang juga!"

"Wah, lima puluh juta Dollar. perbedaan antara kedua pria itu terlihat jelas. Tuan muda Marvin adalah orang yang mencintai wanita itu. Uang tidak masalah baginya selama dia bisa bersama wanita yang dicintainya!"

"Benar juga, Tuan muda Marvin sama sekali tidak sebanding dengan pecundang itu!"

"Jika aku menjadi Laura, aku tidak akan ragu untuk pergi bersama Marvin dan meninggalkan pria tidak berguna itu!" kata seorang gadis di antara kerumunan.

Seorang gadis lain juga ikut menimpali, "Mengapa aku tidak pernah bertemu pria seperti Marvin yang rela mengeluarkan begitu banyak uang untuk mendapatkan wanita yang dia cintai."

Revan kembali menggelengkan kepalanya.

"Wow, dia terlalu tidak tahu malu. Lima puluh juta masih belum cukup? Dia anggap apa Laura?" teriak seseorang dengan marah.

Sesaat kemudian Revan mendongakkan kepalanya lalu menatap Laura yang saat ini sedang menatapnya dengan marah. Revan kemudian tersenyum dan berkata, "Maaf, dia tak ternilai harganya!"

Mendengar itu, Laura tertegun. Suasana hatinya yang awalnya begitu dingin, tiba-tiba disinari cahaya matahari, membuat hatinya yang membeku perlahan mencair. seketika, air matanya mengalir di pipinya.

"Dia tak ternilai harganya!" kalimat itu terus bergema di dalam benak Laura. Dan dia merasa tersentuh.

Semua orang yang ada di sekitar yang awalnya riuh menjadi tenang seketika.

Revan kemudian mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya dan berjalan menuju Laura dengan langkah tegas.

Setelah sampai di depan Laura, sambil mengulurkan tangan dengan kotak di tangannya, dia berlutut dan berkata, "Sayang, maafkan aku, semenjak kita menikah, aku belum pernah sekalipun memberimu hadiah, bukan?"

Dia kemudian membuka sebuah kotak ditangannya dan terlihat sangat indah.

"Wah ... Apa itu? Itu sangat indah!"

Seseorang tidak bisa menahan diri untuk berseru.

"Apakah itu ...Queen Of Hearts?" seseorang berteriak.

"Apa itu Queen Of Hearts?"

"Itu adalah cincin berlian edisi terbatas yang hanya ada beberapa di seluruh dunia. Itu menyiratkan bahwa, dia akan meratukan wanita yang dia cintai."

"Wah, itu pasti sangat mahal!"

"Harganya di perkirakan Sepuluh sampai dua puluh juta Dollar."

"Ya, Tuhan ..."

Beberapa orang berseru tidak percaya.

Seketika suasana hati Laura menjadi sangat gembira. Dia menutup mulutnya dan air mata terus mengalir ke pipinya.

"Sayang, biarkan aku memakaikannya untukmu!" ujar Revan sambil tersenyum hangat.

Dia kemudian mengulurkan tangannya dan dengan lembut meraih tangan Laura dan memakaikannya cincin Queen Of Hearts itu Kejari manis Laura.

...****************...