Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Kena Todong
Motor sport itupun masuk ke halaman Pesantren dan mereka pun menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sekitar pondok.
Motor sport milik Harraz berhenti di depan pendopo.
"Alhamdulillah, ternyata Gus Arraz ketemu sama Bia." ucap Rafif yang tadi sempat mencari Bia namun, ketinggalan jejak.
"Bocah itu, bener-bener.." ucap Nia geram dengan tingkah ponakannya itu.
"Jangan bicara apapun,kita ajak Bia langsung pulang."ucap mak Leha pada putra dan menantunya.
"Assalamualaikum.." ucap kedua orang yang baru saja datang dengan tampang keduanya yang terlihat sama-sama dingin.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab semua nya yang ada di pendopo itu.
" Kenapa aura mereka 11 12 gini, sama-sama dingin ." batin Aisyah
"Bia,ayo minta maaf sama semuanya.Kamu sudah buat tidak nyaman ."ucap mak Leha pada sang cucu.
"Abah Kyai dan ibu nyai dan semuanya maafin Bia tadi sempat kehilangan kendali,maaf jika ada perkataan yang menyinggung."ucap Bia
"Sudahlah nak, kami tahu..kamu juga nggak sepenuhnya salah." ucap Kyai Said menimpali ucapan permintaan maaf Bia.
Sementara Harraz mendengar ucapan Bia pun sebenarnya tak sepenuhnya Bia salah,ada andilnya juga karena dia terlepas kedali juga.
Drrrttt Drrrrrttt
📞Daddy Calling...
"Astaghfirullah daddy,hari ini aku belum telpon Daddy." batin Bia saat melihat panggilan di ponselnya.
"Maaf ijin angkat telepon sebentar,permisi..." ucap Bia berlalu dari pendopo dan melangkah menjauh dari pendopo.
"Assalamualaikum dad." sapa salam dari Bia pada sang Daddy Abi.
"Wa'alaikumsalam sayang,kenapa hari ini nggak ada kabar,kamu baik-baik saja kan?" tanya Abi pada putrinya.
"I'm okey dad, sorry Bia sama eyang lagi di pesantren AL'FURQON dad,lagi ikut pengajian." terang Bia
"Kirain kamu sudah lupain Daddy,baru juga beberapa mobil sudah lupa sama daddy." ucap Abi dengan suara yang terdengar lemah.
"Dih, daddy lebay..kan ada Kanfa dad." ujar Bia mengingat adik kecilnya di rumah.
"Kanfa rusuh By,masa Daddy nggak boleh tidur deket mommy,kan ngeselin."adu Abi pada sang putri.
"Daddy auto bucin parah sama mama si,terus mama gimana?"tanya Bia memancing reaksi sang Daddy.
"Mama sih kasihan sama Daddy,apalagi kalau daddy sudah uring-uringan cuma bisa masuk kamar mandi sama mama, quickly terus nih.." ucap Abi dengan kesal.
"Hahahahaa..kasihan banget Daddy ku ini,sabar lah dad.. sebentarnya lagi juga Kanfa sekolah biar punya temen,makanya mama suruh biasain Kanfa bobo sendiri."ujar Bia.
"Ya nanti daddy bilang mama,eh..iya sayang Daddy sudah transfer ke rekening kamu yaa.." ucap Abi.
"Thanks you my Sugar Daddy.. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam sugar baby.."
Sambungan telepon pun terputus ,Bia terkekeh mengingat omogan frontal sang Daddy yang mengeluh soal kebutuhan batinnya karena diganggu Kanfa.
"Astaghfirullahal'adzim..!!" pekik Bia terkejut saat dia membalikkan tubuhnya ternyata di belakangnya ada Ning Laila yang menatapnya tajam.
"Ternyata kamu nggak sebaik dan sealim tampilan kamu yah,nggak nyangka pakaian tertutup hanya buat kedok saja." ucap Laila sinis.
"Maksudnya apa yah,saya sama sekali tidak paham maksud Ning Laila." ucap Bia dengan mengernyitkan dahinya.
"Yah, tampilan kamu tertutup tapi itu cuma buat kedok dan ternyata hobi kamu hanya mencari mangsa para pria kaya." ucap pedas Laila.
"Tutup mulut kamu,kita nggak saling kenal anda dengan mudah mengutarakan perkataan yang membuat saya tersinggung,anda tidak kenal saya dan saya tidak kenal anda,apa ini yang di lakukan seorang yang di sebut Ning dan putri kyai besar ,yang dianggap sholeh?" ejek Bia balik.
"Tutup mulutmu,aku lebih baik dari pada kamu seorang sugar baby dan menjadi wanita penggoda tunangan orang lain." ucap Laila sinis.
"Wowww..sugar baby,sesimple itu anda men judge saya.Apa karena anda menguping pembicaraan saya tadi,owhhh...ternyata seorang ning Laila kerjaannya kepoin urusan orang,perlu anda tahu Ning Laila yang terhormat,saya bukan sugar baby seperti yang otak anda pikirkan dan saya bukan tipe perempuan yang suka merebut milik orang lain,jika anda menganggap saya menggoda Gus Arraz anda salah,saya dan Gus Arraz hubungan nya hanya dosen dan mahasiswa nya tidak lebih."ungkap Bia dengan penuh penekanan.
"Bia,eyang sudah mau pulang."ucap Gus Arraz yang tiba-tiba muncul.
Dua perempuan yang sempat adu mulut itupun sedikit terperanjat melihat kehadiran Harraz yang tiba-tiba.
Tanpa bicara apapun Bia melangkah meninggalkan Ning Laila yang masih mematung di tempatnya.Harraz pun tak mempedulikan Laila yang masih berdiri disana,dia malah mengekori langkah Bia yang kembali ke pendopo.
Setelah Bia bergabung dengan eyang dan juga om serta tantenya akhirnya mereka pamitan pada semua untuk pulang.
.
.
"Yaz,lagi sibuk nggak, umi mau bicara boleh ?" tanya Umi Kalsum pada putra nya
"Mau bicara apa mi,bicara saja Ayaz Insyaallah akan jawab." ucap Harraz pada sang umi.
"Bia itu anaknya gimana sih Bi?" tanya Umi Kalsum pada putranya.
"Lha..kenapa umi tiba-tiba nanyain Bia ke Ayaz,kalau Ayaz lihat dia si ceroboh , bar-bar ,keras kepala."ungkap Harraz mengingat kembali beberapa kejadian yang terima beberapa kejadian.
"Kamu sering ketemu di kampus?" tanya umi Kalsum lagi.
"Umi ada apa ini,kenapa umi tiba-tiba nanyain soal Bia ?"tanya Harraz menatap wajah sang umi.
"Nggak papa,cuma umi lihat Bia itu lucu,apa adanya, walau pun terkesan bar-bar nggak tahu kenapa dia punya daya tarik tersendiri buat orang-orang di sekitarnya.
"Sudahlah umi,namanya manusia pasti ada kelemahannya dan kelebihan nya .Sekerangumi tidur , istirahat."ujar Harraz mencoba menghentikan pembahasan mereka.
"Ya sudahlah,kamu juga istirahat jangan terlalu lelah Yaz." ucap sang umi dengan mengusap usap kepala sang putra
"Iya,umi istirahat saja..Ayaz juga sebentarnya lagi selesai kerjaannya."ujar Ayaz.
Benar saja tak lama sang umi ke dalam kamarnya Ayaz pun masuk ke dalam kamarnya juga.
.
.
.
Hari ini sepulang dari kampus Bia ke salah satu Mall dan pulag malam dari Mall sehabis nonton bioskop dengan Naila juga Nada ,Naila sudah menawarkan untuk mengantar Bia namun,Bia tolak.
Alhasil Bia akan memesan taxi online. Tapi, ternyata ponselnya lowbat. Beruntung ada taxi burung lewat dan Bia pun menyetopnya.
Bia bersyukur taxi itu kosong dan Bia masuk ke taxi itu,Bia pun mengatakan lokasi tempat tujuan nya.Taxi itu pun bergerak dan Bia tersadar jika taxi itu mengarah bukan ke jalur rumahnya.
"Pak,ini mau lewat mana pak,ini bukan jalan ke rumah saya." ucap Bia.
Supir taxi itu bukannya menghentikan laju kendaraan malah mengarahkan mobilnya ke jalan yang sepi.Bia mencoba untuk tenang dan instingnya supir ini nggak beres dan benar saja di antara bangunan tak terpakai yang jauh dari tempat ramai taxi itu berhenti dan sopir itu mengancam Bia dengan sebuah pisau.
"Serahkan barang-barang mu,Cepat !!".
Bersambung