NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:91.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13.

Uluran tangan Aisha disambut hangat oleh Nevan, cowok itu tersenyum ramah kepada Aisha. “Baik tante.” sahut Nevan sangat ramah.

Gadis itu masih bersembunyi di belakang tubuh mamanya. Wajahnya menunduk, muncul keringat dingin bercucuran di kening dan dahinya. Jantungnya berdebar-debar tak karuan. Kakinya sudah melemas. Sudah bisa diduga jika hatinya akan sedikit meleyot akibat suara Nevan.

“Ada Briana juga, Van.”

Mata Vivian mengerling ke arah Briana yang berdiri sangat tegang. Kaki kanannya berada di atas. Sementara kaki kirinya masih tertumpu di bawah. Posisi absurd.

“Hai, Kak Nevan,” sapa Briana dengan kepala masih tertunduk ke bawah. Suaranya bergetar hebat. Dengan cepat, Aisha menggandeng putrinya melewati Nevan, langsung dibawa ke kamar Mecca.

Mata Briana sempat melirik ke arah Nevan sedikit. Sementara cowok itu, berkecak pinggang mengawasi sang mantan berlalu meninggalkannya.

Vivian tertawa sampai ngik-ngik karena Nevan tidak diperhatikan oleh Briana.

“Aku sih yes ke Briana, nggak tahu kalo mama.”

Nevan melotot dan mengepalkan tangannya hendak memukul wajah menjengkelkan Vivian.

“Wle!!! Dasar anak mama!” ejek Vivian kesal lalu berlalu sembunyi di balik pintu kamar Mecca.

Nevan mengacak rambut frustasi. Jaraknya dengan Briana sudah sedekat ini tapi masih terhalang oleh pertunangan sialan itu. Rasanya Nevan ingin menculik Briana dan membuatnya bertekuk lutut kembali kepadanya. Dia lalu memikirkan segala cara untuk membuat rencana pernikahannya dengan Isyana dibatalkan. Ah, dia begitu sangat merindukan Briana berada kembali disampingnya.

Ditempat lain, “Hai, Briana sudah lama nggak ketemu ya ?” sapa Mecca seraya mencium pipi kanan kiri Briana lembut dan memeluknya.

“Baik, Tante Mecca.”

“Denger-denger kamu yang makeup-in Isyana ?” tanya Mecca sembari kembali duduk di kursi sudah siap.

Gerakan tangan Briana mengendur setelahnya. Posisinya membungkuk mengeluarkan beberapa alat makeup milik Aisha. Aisha melirik wajah malas putrinya itu berhadapan dengan dirinya.

“Ah itu iya, tante,” jawab Briana singkat tak mau menambah sesuatu atau kalimat tambahan apapun.

Mecca tersenyum tipis sedikit. Matanya beralih kepada Aisha yang juga sibuk membantu Briana menyiapkan alat-alat tempurnya; eyeshadow pallete, eyebrow kit, bedak, foundation dan masih banyak lagi.

“Sha, aku nanti kayak biasa aja ya jangan terlalu menor jangan juga terlalu tipis,” ujar Mecca sudah siap di kursinya.

Aisha mengangguk paham. Lalu dia akhirnya berdiri mulai melukis wajah ayu Mecca. Walaupun sudah berumur 45+ wajah wanita itu sangat kencang. Tak ada satupun pori-pori terlihat diwajahnya.

“Kalo aku gimana, Ma ?” celetuk Vivian yang ternyata sudah berdiri didepan pintu kamar Mecca. Tak sadar karena terlalu asyik ngobrol.

“Sama aku aja kak,” sahut Briana yang masih berjongkok duduk di depan kopernya.

“Iya, Vi kamu sama Briana aja. Dia hebatnya sama kayak mamanya,” sahut Mecca.

Vivian mengangkat ibu jarinya di depan Briana. Tak lama Vivian mengajak Briana menuju kamarnya. Kamarnya terletak tak jauh di sebelah kamar Nevan saling berhadapan. Mata Briana selalu waspada, takut jika dia disekap oleh Nevan. Bulu kuduk Briana auto berdiri.

“Tenang aja, Nevan udah ke bawah tadi.”

Grep!

Nevan memegang bahu Briana kuat-kuat. Vivian mendelik sempurna melihat Nevan sudah ada di belakang tubuh Briana.

Kepala Briana menoleh mendongak, matanya membulat sempurna wajah Nevan sangat dekat dengan wajahnya. Mata Nevan mengedip sedikit, bibirnya merah seksi tersenyum sedikit. Mata Briana mengedip perlahan lalu kepalanya menunduk ke bawah. Pasrah.

“Lepasin Briana, Van! Dia mau makeup-in gue sekarang,” kata Vivian sedikit ngotot dan menarik tangan Briana kepadanya.

Nevan menggelengkan kepalanya. Tangan Vivian ia cekal kuat, melepas satu tangannya dan menarik Briana ke dalam kamarnya cepat.

Viviana menggeram kesal. “Gue aduin lo ke mama sekarang, Van!”

“Buka woi! Awas lo apa-apain Briana disana!”

Krek!

Kepala Nevan muncul sedikit di balik pintunya. Mencengkeram kuat handle pintu yang ditahannya.

“Berisik, gue nggak peduli lo aduin. Gue pinjem Briana bentar!”

Brak!

Nevan membanting keras pintu kamarnya. Hampir saja terkena dahi Vivian yang sedikit menonjol. Vivian kemudian mengepalkan tangannya mengarah ke pintu kamar Nevan.

“Brengsek!” umpat Vivian datar.

Di kamar Nevan, Briana berdiri tertunduk menatap ke arah bawah. Tangannya mengepal sempurna. Kacamatanya sudah mulai berkabut. Matanya memerah memendam amarah.

Nevan melipat kedua tangannya fokus kepada Briana. Dia melangkah maju. Sementara Briana mundur ketika melihat kaki Nevan berjalan ke arahnya.

Brak!

Briana sudah mentok, tubuhnya menabrak meja. Kepalanya masih menunduk tak sudi menatap Nevan.

“Lo masih dendam sama gue ?” tanya Nevan sambil menumpukan kedua tangannya di meja menguasai tubuh Briana.

Briana masih bergeming menunduk. Wajahnya merah padam. Hembusan nafas Nevan terasa di wajahnya. Menggeleng. Hanya itu yang dapat Briana lakukan. Keringat dingin bercucuran di kening dan di kepalanya.

“Biarin gue keluar!” ujar Briana datar. Sedatar mungkin.

Nevan mengelus pipi mantan kekasihnya itu penuh kelembutan. Dirinya sendiri sudah frustasi selama 6 tahun ini. Wajar kah dia sangat rindu sekali pada Briana ? Wajar, lah!

Briana menghempaskan tangan kekar Nevan dari pipinya. “Stop! Ja-jangan kayak gini.” ucap Briana gagu.

Nevan tersenyum miring. “Gue kangen banget, lo emang nggak kangen ?” goda Nevan sambil mengerlingkan matanya kepada Briana.

“Ng-nggak ... Nggak pernah aku kangen. Sekarang, please buka pintunya,” kata Briana mengedikkan dagunya ke arah daun pintu Nevan. Dia sudah berani menatap wajah Nevan meskipun sekilas. Jantungnya mau rontok.

“Lo cantik banget kalo pake kacamata,” goda Nevan lagi tak bosan-bosan.

Deg.. Deg.. Deg..

Ditatap Nevan secara intens begini membuat pipi Briana memerah bagai tomat. Sial! Briana merutuki dirinya sendiri. Sadar, Nevan sebentar lagi akan menikah. Dia hanya seorang mantan! Dulu dia sendiri yang mengusir Nevan dari hatinya. Hanya karena Nevan bersikap begini, jangan sampai hati Briana luluh kembali.

Mata mereka akhirnya saling beradu. Sama dengan Briana, jantung Nevan berdetak tak karuan. Nafasnya kian memburu.

Briana akhirnya mendorong dada Nevan mundur menjauh darinya. “Buka pintunya, atau kita bisa ketahuan sama Tante Mecca. Aku nggak mau job mamaku berantakan gara-gara kecerobahanmu!” ucap Briana lirih penuh penekanan. Dia sendiri penasaran atas jawaban dari Nevan. Karena mimik mukanya begitu biasa saja. Stress.

Nevan duduk di tepi ranjangnya. Perlahan jari-jarinya berlari-lari kecil di atas ranjangnya. Menatap nanar Briana di depannya. “Kamu nggak ingat—”

“Nggak ingat atau aku teriak!”

Briana berdiri tegak. Sudah pasang kuda-kuda untuk berteriak. Jika tidak, mustahil dia akan keluar dari sarang penyamun ini. Menghembuskan nafas panjang. “Aaa—”

Nevan langsung berdiri dan membekap mulut Briana menggunakan bibirnya. Mata Briana melotot sempurna. Dipukul-pukul dada bidang Nevan menggunakan tangan kecilnya itu. Tak membuat Nevan melepas ciumannya di bibir Briana.

Brag!!

Tiba-tiba Vivian muncul dari depan, melihat pemandangan tak senonoh menodai matanya. Nevan dan Briana otomatis melongo ketika Vivian berhasil masuk. Briana sontak langsung berlari ke Vivian. Lega rasanya!

“Stress lo, Van! Anak orang loh ini. Gue aduin Isyana atau mama mampus lo!” sentak Vivian mencoba memperingati adiknya.

Briana bersembunyi dibalik tubuh Vivian. Air matanya sudah banjir menggenang di pipinya.

Nevan melipat kedua tangannya. Dia tersenyum puas mengerjai mantan kekasihnya itu. “Gue nggak peduli. Buat Briana, siap-siap lo bakal ketemu gue terus!”

Vivian berkecak pinggang. Kemudian, tangannya lolos memukul, meninju dada Nevan kencang! Rasakan! Batin, Briana.

Nevan turun ke tangga meninggalkan Vivian dan Briana dengan wajah kesal. Kesal karena Briana tak merespon Nevan seperti dulu.

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!