NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat Serkan

"Om Se,"

Hasna melambaikan tangan di depan wajah Serkan, dan membuat pria itu sadar dari keterkejutannya.

"Kenapa kau berpakaian seperti ini?"

Serkan menarik tangan Hasna, dia langsung menutup dua pintu itu, lalu menguncinya dari dalam. Dia menatap Hasna dari atas ke bawah, dan mendesah pelan. Wanita di depannya memang cantik, tidak di pungkiri di lihat dekat tampak memukau dan menyilaukan mata. "Kenapa berpakaian seperti ini?" ulang Serkan. Kalau sampai ada orang lain yang melihatnya, lalu bagaimana?

"Memangnya apa yang salah Om,"

"Kau tidak memakai hijab dan malah keluar seperti ini, kau mau menggoda siapa?" tanya Serkan seperti bapak-bapak yang memarahi anaknya.

Hasna seketika memegang rambutnya. Dia pun buru-buru masuk ke dalam kamarnya dan memakai hijabnya.

Sedangkan Serkan menggeleng pelan dan terkekeh tipis.

"Uh, kenapa aku bisa lupa?" gumam Hasna meringis. Dia malu bertemu dengan Serkan, tapi kalau tidak ia temui, yang ada dia tidak menghormati tamu. Terpaksa dengan memasang muka tebal dia keluar seakan tidak terjadi apa-apa, padahal jantungnya jedar jedur.

"Maaf Om, emmm ..." Hasna tampak berpikir. "Aku buatkan teh dulu, Om." Hasna langsung bergegas pergi.

Serkan diam, ia tahu Hasna lagi malu karena masalah tadi terlihat dari wajahnya. "Dia imut sekali," gumamnya. Dia pun duduk di salah satu kursi dekat jendela.

"Walaupun keadaannya seperti ini, tapi di sini enak, adem."

Serkan kembali menatap sekeliling rumah itu, tapi sayangnya ia tidak melihat foto Azzam.

"Hasna, kemana foto Azzam?" tanya Serkan sambil melihat Hasna. Wanita itu menaruh kopi panas di depannya, di atas meja.

Hasna duduk, sambil memegang nampan tadi. "Aku akan teringat dia Om." Hasna tersenyum. "Aku tidak bisa menjalani hari-hari ku dengan baik, karena aku sangat mencintainya dan merasa kehilangan."

Deg

Nyut

Serkan memegang dadanya yang berdenyut. Namun ia tetap fokus pada Hasna. Menatap dalam wajah sedihnya itu dari samping.

Hasna menatap Serkan dan tersenyum. "Terima kasih, terima kasih karena Om telah melahirkan Serkan, merawatnya dan menjaganya dengan baik. Dia, dia laki-laki yang baik."

Serkan berbelok, hatinya merasa kesal saat Hasna menyanjung putranya.

"Benar, cinta akan merasa kehilangan di saat kekasih kita pergi. Cinta akan merindu di saat kita tidak bertemu dan Cinta akan menangis di saat kekasih kita tak bersama lagi."

"Rupanya kau sangat mencintai putra ku, entah aku harus bersyukur atau tidak."

"O iya, Om ngapain di sini? apa Om tidak di marahi tante Alena."

Serkan jadi teringat pertengkaran tadi. "Aku bertengkar dengan Alena," ucapnya dengan wajah frustasi. Sekarang pun dia tidak tahu istrinya berada di mana.

"Kenapa?"

Serkan menceritakan semuanya dan membuat Hasna paham. "Sekarang Om tidak tau di mana dia?"

"Tidak, ponsel ku tertinggal di rumah dan aku terburu-buru mencarinya."

"Om sangat mencintai Alena,"

Hasna terdiam, entah dia harus tersenyum atau sedih. Sejatinya seorang istri walaupun tidak di cintai, tapi ingin di hargai, namun tidak berlaku untuk dirinya.

"Tante Alena beruntung di sukai oleh Om," ucap Hasna menerawang jauh.

"Dan kau beruntung di cintai oleh putra ku," ujar Serkan dengan cepat.

"Tapi aku tidak seberuntung tante Alena karena takdir memisahkan kita."

Seketika Serkan diam, ia tahu rasanya bagaiman kehilangan seseorang, sangat menyakitkan.

"Benar, saat ini pun aku takut kehilangan Alena. Sudah cukup aku kehilangan istri pertama ku. Aku tidak ingin mengulanginya lagi."

Dada Hasna seperti di remas, entah ia cemburu atau tidak, tapi ia cemburu karena selama ini hanya ada kesedihan berada di samping Serkan, sedih bukan berarti ia mencintai.

"Kalau Om takut kehilangan tante, kenapa Om menyakitinya dengan menikahi ku?" tanya Hasna. Bukankah perlakuan Serkan sangat menyakiti hati Alena. "Dengan menikahi ku Om menyakiti tante Alena, bahkan Om juga ..." Hasna terdiam, ia memejamkan kedua matanya sejenak. Hatinya seperti di peras tanpa menyisakan kebahagian, seolah tidak ada lagi kebahagiaan yang akan datang padanya.

Serkan tampak berpikir, tapi ia menikahi Hasna dengan tujuan wanita itu tidak mendapatkan kebahagian.

"Bagi ku, mencintai orang lain sangat sulit Om. Sekali pun Om tidak menikahi ku. Bahkan untuk aku mencintai Om pun sangat sulit, dan Azzam pasti akan sedih."

Serkan langsung memalingkan wajahnya, ia mengepalkan kedua tangannya. Aneh, rasanya kembali sakit.

"Om, mau tidur di sini. Aku akan membereskan kamar sebelah." Ucap Hasna berlalu pergi.

Hasna menutup gorden sebagai penutup kamar itu. Dia memegang dadanya sambil terisak. Begitu sakit, setiap melihat Serkan ia teringat Azzam, setiap ada Serkan hatinya sebagai seorang perempuan seolah tidak di hargai.

1
Ma Em
Sabar Hasna kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan atas buah kesabaranmu jangan biarkan Alena menghina dan merendahkanmu lawan dia agar Alena tdk berani lagi merendahkanmu
Ma Em
Luar biasa
Evy
katanya diawal cerita...Alena tidak bisa hamil karena rahim nya sudah diangkat.. kenapa sekarang bisa hamil...aneh juga ini...
Ervina
Luar biasa
Surati
bagus
Safa Almira
suka
Safa Almira
keren
Rory prastara
d tunggu lanjutannya
Sativa Kyu
👍👍👍
Nenie Chusniyah
luar biasa
Happy Family
sendiri jahat tak ingat... haiihhhh
Happy Family
aku bacanya sekar dgn Hasnan... hahahahahaha
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
END... gak berasa.. tp keren..
Sandisalbiah
org yg terlalu serakah, menghalalkan segala cara utk tujuan nya dan parahnya selalu lupa utk bersyukur... Alena... hukum tabur tuai itu nyata adanya.. bahkan di RL...
Sandisalbiah
semua yg terjadi dlm hidupmu itu azab dr kelakuan untukmu.. jgn salahkan org lain.. introspeksi diri, Alena...
Sandisalbiah
Lha... yg kena tanggung.. jd emosian.. 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
dasar rubah licik.. jelas kau menolak Serkhan yg ingin mengingkari.. krn kau sendiri tau kalau kau tdk hamil.. tamu bulanan mu sudah datang tp niat licikmu menjerat Serkhan dgn bayi palsu alias hamil bohongan..
Sandisalbiah
menyimpan kebohongan hanya seperti mengaktifkan bom waktu... dan Alena.... kau harusnya menghitung waktu yg tersisa utk bom itu meledak...
Sandisalbiah
dan setelah mendengar itu kau masih tdk bersikap waspada maka habis lah Hasna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!