Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siswi yang hilang Part 3
Seseorang mendatangi Milka. Meminta Milka untuk mengikutinya. Dan, dia adalah Gadis siswi yang hilang. Tanpa mengatakan apa pun Milka mengikuti Gadis di belakang. Kali ini juga Gadis berjalan ke arah toilet sekolah, ia menuntun Milka masuk ke dalam.
Lalu tiba-tiba Gadis menghentikan langkahnya. Milka bertanya mengapa berhenti, dan ada apa? Namun Gadis hanya diam menunduk melihat ke ara lantai tegel toilet.
Kembali Milka bertanya sambil menepuk pundak Gadis, saat Gadis menoleh melihat ke arah Milka. Wajah pucat Gadis berubah menjadi begitu menyeramkan dan penuh darah.
“Arrggggghhhh!!!!” Teriak Milka terbangun dari tidurnya.
“Putri? Anda kenapa?” Tanya Clona dan Grasil yang langsung menghampiri Milka ke tempat tidurnya.
“Aku mimpi buruk.” Sahut Milka.
“Apa yang Putri mimpikan?” Tanya Clona.
“Aku mimpi bertemu Gadis.” Kata Milka.
Milka merasa itu seperti nyata, yah, terasa sangat nyata.
“Siswi yang hilang itu?” Tanya Grasil. Milka pun mengangguk mengiyakan.
Pagi harinya Milka bangun dengan wajah terlihat tak semangat, mungkin karena semalam setelah memimpikan Gadis dengan wajah seram penuh darah, Milka sulit untuk tidur lagi.
“Kamu kenapa Mil?” Tanya Glydis.
“Enggak pa-pa Dis, aku cuman kurang tidur aja.” Sahut Milka tak menceritakan mimpinya.
Sedari tadi Milka terus menahan untuk tak membuang air kecil, karena mimpi yang dialaminya semalam membuatnya takut untuk ke toilet, namun karena sudah tak tahan akhirnya Milka memberanikan diri. Tanpa Glydis menemani karena itu masih jam pelajaran.
Milka melangkahkan kaki memasuki toilet, dan, setelah selesai dia berseru dalam hati, betapa menakutnya dia, hanya karena sebuah mimpi seram, dia jadi tak berani. Padahal tak akan ada apa-apa yang akan terjadi.
Namun, tak berapa lama, tiba-tiba pintu toilet tertutup dengan sendirinya. Milka mencoba tapi terkunci. Milka kembali memutar gagang pintu namun tetap tak bisa terbuka. Dan, dia mulai berteriak meminta siapa saja yang berada di luar untuk membantunya keluar. Sayangnya tak ada yang mendengar teriakan Milka karena saat itu masih jam pelajaran.
Sosok Gadis muncul tepat di hadapannya membuat Milka terloncat kaget, wajah pucat persis seperti yang ada di dalam mimpinya.
“Aduuh, pergi dong, jangan nganggu aku.” Kata Milka menutup mata agar Gadis tak mengganggunya dan menghilang saja.
“Tolong! Tolong aku.” Ucapan itu yang terus di ulang-ulang oleh Gadis, membuat Milka membuka matanya.
“Tolong aku!” Ulang Gadis lagi.
“Tolong apa? Kamu mau aku tolong apa?” Tanya Milka dengan bibir bergetar akibat takut.
Dia memang istri dari hantu, dan dia tinggal di Underworld, tempat para hantu. Tapi bertemu dengan hantu di dunia manusia itu adalah hal yang berbeda.
Lalu Gadis menunjuk ke arah lantai tegel toilet, dengan pandangan masih menatap Milka.
“Emang di situ ada apaan?” Mata Milka mengikuti telunjuk Gadis.
Namun tiba-tiba sesuatu yang mengagetkan terjadi, hantu lain muncul dengan wajah seramnya langsung mencekik Milka. Dengan nafas terengah Milka mencoba melepaskan diri, dengan memukul-mukul tangan hantu berkuku panjang itu.
Pandangan Milka perlahan-lahan mulai menjadi kabur, Gadis yang sedari tadi berada di sana mencoba membantu Milka dengan melawan hantu jahat namun sayangnya dia bukanlah tandingan hantu jahat, Gadis terpental ke dinding.
“Putri?” Panggil Grasil yang datang tepat waktu untuk menyelamatkan Milka.
Karena mendapat pukulan dari Grasil akhirnya hantu jahat itu melepaskan Milka, dan terjadilah perkelahian antara Grasil dengan hantu jahat berkuku panjang itu.
Untungnya Grasil berhasil mengalahkan hantu jahat itu dan menangkapnya, kemudian memasukkannya kedalam kendi emas yang tadi ia bawa.
“Putri , anda baik-baik saja?” Tanya Grasil menghampiri Milka yang memegangi lehernya yang berbekas akibat cekikan hantu jahat tadi.
Milka hanya mampu menganggukkan kepalanya. Tanda bahwa dia baik-baik saja, ya, setidaknya dia tak mati.
Setelah membantu Milka berdiri, Grasil mendekat ke arah Gadis. Milka juga berjalan ke arah Gadis, dia ingin mengucapkan terima kasih karena tadi Gadis sempat ingin membantunya walaupun akhirnya dia yang terpental.
“Terima kasih.” Ucap Milka.
Setelahnya barulah semua terungkap, ternyata hilangnya Gadis adalah karena dia di bunuh. Tiga bulan lalu saat masih jam pelajaran, Gadis pamit akan ke toilet. Setelahnya saat keluar dari toilet seseorang menyekapnya dari belakang dan kembali membawanya masuk ke dalam toilet.
Di dalam Gadis di lecehkan oleh beberapa orang laki-laki. Gadis mencoba melawan sekuat tenaga namun dia tak dapat melepaskan diri dari empat laki-laki yang menyekapnya di dalam toilet itu.
Saat salah satu dari keempat pria itu ingin memerkosanya, Gadis menendang kaki pria itu, namun salah seorang dari keempat pria itu menarik rambutnya lalu menghempaskan kepala Gadis ke tembok toilet.
Darah mulai bercucuran jatuh ke wajah Gadis, keempat lalu mencekik Gadis sampai mati. Kemudian mereka menyembunyikan mayat Gadis, lalu pada malam hari mereka kembali lagi. Dan menanam mayat Gadis di lantai toilet dan menutupinya kembali dengan tegel.
“Siapa mereka?” Milka menanyakan siapa pria bejat yang melakukan itu pada Gadis.
Gadis berjalan keluar dari toilet, Milka dan Clona mengikutinya. Sampailah Gadis di sebuah kelas. Dan, terlihat di dalam ada enam siswa laki-laki. Gadis menunjuk satu persatu dari mereka yang membunuhnya.
Jika tak mengingat bahwa dia akan di sangka gila, tak waras oleh orang-orang yang berada di sekolahnya, dia sudah akan melabrak dan menampar para laki-laki bersifat setan itu. Dan, mengatakan mereka tak pantas di sebut manusia karena telah melecehkan dan membunuh Gadis.
Milka sekuat hati menahan rasa marahnya. Gadis mendekat dan meminta bantuan Milka, agar Milka mengatakan pada kedua orang tuanya untuk menemukan jasadnya di toilet. Dan, meminta Milka untuk menangkap para pelaku yang membunuhnya. Dan, Milka pun menyanggupinya dengan senang hati.
Milka mengatakan akan melakukannya, dan akan memastikan bahwa para pembunuh Gadis akan membayar perbuatan mereka.
“Putri, saya akan kembali ke Underworld.” Grasil pamit untuk pulang ke Underworld dengan membawa Roh Gadis dan juga Roh jahat yang berada dalam kendi emas itu.
“Ngapain kamu? Ngintipin cowok ya?” Tanya Melody yang lewat dan melihat Milka menatap kedalam kelas lain.
“Ganjen banget sih.” Ucap Melody lagi.
“Bukan urusan kamu! Noh, urus aja tuh bibir yang lipstiknya lima senti.” Ujar Milka lalu meninggalkan Melody yang langsung berkaca.
Sore harinya setelah Milka menghubungi kedua orang tua Gadis.
Dan, memberitahukan kejadian sebenar atas hilangnya Gadis, tentu saja dengan melakukan penyamaran bahwa dia tak sengaja melihat kejadian itu, dan sekarang baru berani mengatakan yang sebenarnya.
Polisi setelah mendapat laporan dari kedua orang tua Gadis, kedatangan polisi dan Forensik menggemparkan seisi sekolah, garis polisi sudah terpasang di toilet sekolah.
Dan, mereka mulai melakukan pembongkaran.
Sementara para pelaku sudah di amankan dan di bawa ke kantor polisi. Para siswa itu pun telah mengakui kejahatan mereka, yang mengatakan pada awalnya mereka tak berniat untuk membunuh Gadis.
Dan, mereka hanya ingin bersenang-senang dengan tubuh Gadis, tapi karena Gadis terus melawan dan karena Gadis mencoba melarikan diri, mereka tak sengaja melakukan pembunuhan itu.
Mayat Gadis mulai terlihat, namun hanya tinggal kerangka yang mengenakan seragam sekolah. Orang tua Gadis yang menyaksikan itu menangis histeris melihat anak perempuan semata wayang mereka mati dengan tragis.
Milka pun meneteskan air matanya karena melihat kejadian memilukan itu. Hatinya juga ikut sakit. Namun mungkin itu adalah takdir Gadis, takdir yang kejam untuk seorang perempuan!...