Keluarga besar Bramasta tidak menyukai Dian, gadis yatim piatu dan koki biasa yang menjadi istri Stefan karena pernikahan kilat di Las Vegas.
Tidak ada yang menyangka Dian menyembunyikan identitas aslinya sebagai hacker dan juga putri bungsu dari pemilik Perusahaan Wijaya, demi untuk mendapatkan cinta Stefan yang merupakan cinta pertamanya.
Kecantikan, kecerdasan dan kehebatan Dian memimpin Perusahaan Jayanata setelah bercerai membuat semua orang yang pernah menghinanya mati kutu.
Berhasilkah Stefan rujuk kembali dengan Dian setelah menyadari kesalahannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13. Wakil CEO
***Ballroom Hotel W***
Video yang dilihat oleh Stefan dari layar LED Hotel W, juga muncul di dalam ballroom sehingga para tamu undangan yang ikut menonton Dian mendorong tubuh Gisel ke kolam renang tahu kejadian sebenarnya.
Dian semakin menjadi pusat perhatian di dalam jamuan makan malam spesial ini. Gadis muda itu tetap bersikap tenang dan tersenyum ramah di sudut bibirnya.
Chandra menggandeng tangan Dian berbincang dengan para pengusaha di sana. Chandra memperkenalkan Dian sebagai wakil CEO Perusahaan Jayanata dan akan resmi bekerja besok pagi.
***
Satu jam kemudian Chandra dan Dian berada di dalam mobil Land Rover Range Rover Velar menuju ke Mansion Wijaya.
"Dian. Besok pagi kamu berangkat bersamaku ke Perusahaan Jayanata. Mobil porsche yang kamu pesan akan tiba dalam waktu dekat," ucap Chandra.
"Baik kak Chandra," jawab Dian.
"David akan menjadi sekretaris pribadimu," kata Chandra.
David adalah sekretaris pribadi yang membantu Chandra di Perusahaan Jayanata selama ini sehingga semua hal kecil hingga besar dalam perusahaan itu diketahui jelas oleh David.
"Thank you kak Chandra," ucap Dian sambil merangkul erat lengan Chandra.
David merupakan pilihan terbaik untuk menjadi pendamping Dian dalam mengurus Perusahaan Jayanata. Chandra akan melepaskan sedikit demi sedikit pekerjaannya untuk diambil alih Dian nantinya dan fokus mengurus Perusahaan Wijaya.
"Kak Chandra. Proyek pertama yang harus aku dapatkan itu proyek Perusahaan Alpha?" tanya Dian.
"Iya. Perusahaan Alpha akan mengadakan jamuan makan malam dalam waktu dekat. Aku akan membawamu ke sana," jawab Chandra.
"Baik Kak Chandra. Aku harus menyiapkan gaun pesta yang bagus," ucap Dian.
Jamuan makan malam itu merupakan jamuan pertama yang akan dihadiri oleh Dian sebagai wakil CEO Perusahaan Jayanata sehingga gadis muda itu harus mempersiapkan diri dengan baik.
"Tenang saja. Gaunmu sudah aku pesan dan merupakan rancangan aunty Raisa. Kamu akan tampil menawan di sana," ucap Chandra.
"Aunty Raisa masih di Paris kan? Pasti Kak Chandra pesan gaunku melalui Kak Rina," kata Dian sambil tersenyum nakal.
"Iya. Kamu kirim size ukuran bajumu ke Rina," jawab Chandra sambil mencubit hidung Dian dengan gemas.
"Aku kirim sekarang," kata Dian dan mengeluarkan handphonenya dari dalam tas tangan.
***Mansion Wijaya***
Chandra dan Dian menuju ke ruang makan setelah tiba di Mansion Wijaya karena Jackson dan Rossy menunggu mereka di sana.
"Daddy. Mommy," panggil Chandra dan Dian bersamaan.
"Duduklah!" ucap Jackson.
Chandra dan Dian duduk dihadapan kedua orang tua mereka, sedangkan Rossy meminta pelayan mansion untuk mengantarkan makanan supper yang dimasaknya tadi.
"Bagaimana? Semua lancar?" tanya Jackson sambil menatap Chandra.
"Semua lancar, daddy. Besok pagi aku akan mengumumkan di ruang meeting mengenai jabatan Dian. David menjadi sekretaris pribadi Dian," jawab Chandra.
"Baguslah. Aku percaya dengan kemampuan kalian berdua. Kamu pasti bisa membimbing Dian dengan baik," ucap Jackson.
"Iya daddy," kata Chandra.
"Kalau begitu, kita berdua bisa jalan-jalan ke luar negeri dengan santai," kata Jackson ke Rossy.
"Mommy dan daddy mau honeymoon lagi?" tanya Dian sambil tersenyum lebar.
"Tentu saja. Sekarang saatnya we time. Perusahaan Jayanata diurus oleh kamu dan Chandra mengurus Perusahaan Wijaya. Aku bisa pensiun dini dan menghabiskan waktu setiap hari bersama mommy kalian," jawab Jackson dengan yakin.
"Mommy. Kapan kak Kelvin pulang?" tanya Dian.
Kelvin, kakak kedua Dian dan juga saudara kembar Chandra sedang berada di Paris untuk pertunjukan. Sejak kecil Kelvin tidak tertarik untuk menjadi penerus Perusahaan Wijaya sehingga mengambil profesi yang lain dan menjadi salah satu model terkenal.
Kelvin ikut dalam pertunjukan fashion show yang dilakukan oleh Raisa, mama Sherina di Paris.
"Satu bulan lagi. Kelvin masih ada pemotretan lainnya di sana. Mommy dan dady akan mengunjunginya," jawab Raisa.
"Aku yang akan menjemput Kak Kelvin di airport," ucap Dian dengan antusias.
"Tentu saja. Pekerjaan penting ini harus dilakukan princess Wijaya," kata Jackson.
Mereka sekeluarga pun tertawa bersamaan. Nama panggilan Dian sejak kecil adalah princess. Keluarga besar Wijaya sangat menyayangi Dian.
Ketika Rossy hamil, Chandra dan Kelvin menginginkan dedek baby girl dan keinginan mereka terkabul sehingga Dian mendapatkan kasih sayang yang melimpah sejak kecil.
***
Pelayan wanita menghidangkan empat mangkuk sup di hadapan mereka masing-masing.
"Ayo di makan sup sarang burung waletnya. Mommy yang masak tadi," ucap Jackson.
"Nanti sewaktu Kak Kelvin pulang, aku dan mommy akan memasak makanan yang lezat," kata Dian.
"Tentu saja. Masakan Dian sama lezatnya dengan masakan mommy," ucap Rossy.
Dian mencicipi sup sarang burung walet dengan suasana hati yang senang. Gadis muda itu sudah lama tidak merasakan suasana kekeluargaan yang akrab seperti saat ini.
***Ruang meeting Perusahaan Jayanata***
Meja ruangan meeting berbentuk persegi panjang. Para pemegang saham dan semua kepala bagian departemen Perusahaan Jayanata, duduk dengan rapi di kedua sisi meja.
Kabar mengenai jabatan wakil CEO akan diisi oleh Dian sudah terdengar oleh mereka sehingga sebagian besar dari mereka menyelidiki secara diam-diam identitas Dian.
Chandra dan Dian berjalan masuk ke dalam ruang meeting diikuti oleh David. Chandra duduk di bagian tengah, sedangkan Dian duduk di sampingnya.
Penampilan Dian sangat rapi seperti eksekutif wanita. Dian mengenakan blazer hitam lengan panjang dan blus putih berkerah, yang dipadu dengan rok span hitam.
Aura yang dipancarkan dari tubuh Dian tidak kalah jauh dengan aura Chandra, yang duduk di sampingnya.
Chandra memperkenalkan secara resmi Dian sebagai wakil CEO Perusahaan Jayanata dan David akan menjadi sekretaris pribadi Dian.
Sebenarnya jabatan wakil CEO sudah kosong sejak Perusahaan Jayanata didirikan sehingga beberapa karyawan bagian departemen berusaha memperlihatkan kinerja kerja dan prestasi kerja yang baik agar bisa diangkat ke posisi wakil CEO.
Kemunculan Dian secara tiba-tiba di Perusahaan Jayanata dan langsung dipromosikan menjadi wakil CEO membuat beberapa karyawan itu merasa tidak senang. Terutama Anggi, manajer departemen pemasaran.
Anggi selalu percaya diri dan yakin dirinya adalah kandidat terbaik untuk posisi wakil CEO sehingga menyampaikan keberatannya di ruang meeting.
"Apa kelebihan nona Dian? Dia hanyalah mantan istri Stefan, CEO Bramasta. Saya tidak setuju nona Dian mendapatkan posisi wakil CEO. Saya tidak mau berada di perusahaan yang sama dengannya," ujar Anggi.
Anggi sangat yakin Chandra akan mempertimbangkan keberatannya dan lebih berpihak kepadanya yang sudah bekerja di Perusahaan Jayanata dalam waktu lama, dibandingkan dengan Dian.
"Jika kamu tidak mau berada di Perusahaan Jayanata, silakan ajukan surat pengunduran diri. Saya akan menyetujuinya," ucap Chandra dengan wajah tanpa ekspresi.
Suasana ruang meeting menjadi sepi dan tenang, sedangkan wajah Anggi pucat seperti warna kertas. Anggi tidak menyangka Chandra berpihak kepada Dian.
Posisi manajer departemen pemasaran didapatkan olehnya dengan susah payah. Anggi tidak mungkin melepaskan pekerjaannya sekarang. Anggi melirik sekilas ke arah Dian.
Dian duduk tenang dan berwibawa di sana. Seolah-olah tidak peduli Anggi mengundurkan diri atau tidak. Dian percaya Chandra tidak akan mengambil keputusan yang merugikan Perusahaan Jayanata.
"Sialan! Kamu hanya menggunakan kecantikan untuk menggoda CEO Chandra. Aku akan membuat perhitungan denganmu!" kata hati Anggi.
Tatapan kebencian yang sekilas dari mata Anggi, dirasakan oleh Dian. Dian tahu posisi wakil CEO yang didapatkannya sekarang telah membuat sebagian besar karyawan merasa tidak puas.
Dian yakin kemampuan kerjanya yang kompeten bisa merubah persepsi semua orang yang meremehkannya saat ini.
"Saya minta maaf, CEO Chandra. Saya menghormati keputusan perusahaan dan akan bekerjasama dengan pekerjaan nona Dian dengan baik," kata Anggi.
"Apakah masih ada yang keberatan dengan keputusan ini?" tanya Chandra dengan tegas.
"Tidak ada, CEO Chandra!" Para peserta meeting menjawab bersamaan.
"Meeting selesai!" kata Chandra.
Chandra berdiri dari kursi dan meninggalkan ruang meeting, diikuti oleh Dian dan David.
***
Terima kasih semua dukungannya readers tercinta 🤗
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE