NovelToon NovelToon
Penggoda King Mafia

Penggoda King Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: DHEVIS JUWITA

Ellen merencanakan misi besar untuk menghancurkan pernikahan Freya dan Draco.

Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PKM BAB 13 - l'm The Best

Freya mengeratkan gigi gerahamnya, amarahnya semakin menggebu-gebu karena Ellen sengaja merendahkan harga dirinya di depan seluruh penghuni istana.

"Kau akan mati hari ini!" Freya membulatkan tekadnya dalam hati.

Wasit memberi instruksi kemudian Freya dan Ellen memasang kuda-kuda untuk menyerang.

Suara lonceng pertandingan berbunyi, ronde pertama pun dimulai.

Kedua perempuan cantik di atas ring saling adu pukul, di permainan tinju kali ini, lawan bisa menghabisi musuh sampai mati. Itulah kenapa Freya dengan berani menantang Ellen karena pertandingan tinju ala mafia itu tidak seperti pertandingan tinju pada umumnya.

Ronde pertama masih terus berjalan sampai Ellen menemukan celah dan memukul perut Freya sampai perempuan itu terhuyung kemudian ditambah dengan pukulan di wajah sebelah kanan dan kiri.

Bersamaan dengan itu, lonceng berbunyi yang membuat wasit menghentikan pertandingan sejenak.

"Lumayan," komentar Kerel yang terus mengawasi lalu dia menoleh ke arah Draco yang wajahnya diam tanpa ekspresi. "Bagaimana menurutmu, Drac?"

"Sepertinya selingkuhanmu berhasil mempermainkan emosi istrimu!"

Bukan itu yang ada dipikiran Draco sekarang tapi fokusnya justru ke arah para dewan yang membantu Freya.

Kalau Ellen sampai menang hidup perempuan itu justru akan terancam.

"Kita turun sekarang!" perintah Draco kemudian.

Sementara di ring, Ellen mengurus dirinya sendiri, tidak seperti Freya yang dibantu oleh timnya.

"Come on, Queen. Kau pasti bisa menyingkirkan ngengat betina itu! Tunjukkan kekuasaanmu di istana ini!"

Para pendukung Freya memberi semangat saat ronde kedua akan dimulai.

Dan tak lama, lonceng pertandingan berbunyi lagi karena ronde kedua dimulai. Kali ini Freya tidak akan membiarkan Ellen menang.

"Jadi, apa permintaan terakhirmu?" tanya Freya sebelum mulai menyerang. "Apa hanya sebatas suamiku?"

"Kalau itu tidak perlu ditanya, aku ingin nyawamu," jawab Ellen lantang.

"Baguslah, berarti kita menginginkan nyawa satu sama lain. Dan aku pastikan kali ini, kau tidak akan selamat!" Freya maju ke depan dan berusaha memukul Ellen.

Tapi, serangannya dengan cepat ditangkis oleh Ellen yang membuat Ellen didetik itu juga melakukan serangan balasan.

Freya berseringai, dia membuka kepalan sarung tinjunya yang sudah ada serbuk di dalamnya. Saat Ellen akan membalasnya, dia meniup serbuk itu sampai mengenai mata Ellen.

"Kau curang!" teriak Ellen seraya memegangi matanya karena sakit.

Freya memanfaatkan keadaan itu untuk menyerang Ellen dan memukuli perempuan itu sampai babak belur.

"Ini karena kau berani datang ke istana ini dan tidur dengan suamiku!" Freya tanpa henti memukul Ellen yang sudah berdarah-darah dengan sekuat tenaga.

"Aku tidak akan membiarkan jalaang sialan sepertimu tinggal di sisi Draco."

Freya menggigit sarung tinjunya sampai terlepas kemudian mengambil pisau yang dia sembunyikan di sepatunya.

Saat Freya ingin menancapkan pisau itu ke perut Ellen tiba-tiba dari arah belakang ada yang menahannya.

"Cukup!"

Suara bariton itu terdengar dan Freya sangat mengenalinya.

"Drac..." panggil Freya saat menoleh ke belakang. "Biarkan aku membunuhnya!"

"Aku bilang cukup!" tegas Draco yang membuat Freya berdiri dan mendorong tubuh suaminya.

"Cukup kau bilang? Jalaang itu ingin merusak pernikahan kita!" teriak Freya di sana.

Draco menatap Freya dengan galak karena berani-beraninya perempuan itu meneriakinya di tempat umum.

Dan hal itu membuat nyali Freya langsung menciut karena Draco sekarang seperti yang ingin membunuhnya.

"Kembalilah ke kamarmu!" Draco berkata sambil menunduk dan meraih tubuh Ellen untuk dia gendong.

Tanpa banyak kata, Draco menggendong Ellen turun dari ring.

Keadaan menjadi begitu hening kala itu, tidak ada yang berani bersuara sampai semuanya melihat tangan Ellen yang merangkul leher Draco mengacungkan jari tengahnya.

"I'm the best," batin Ellen.

1
AnisaFitry🌺
wahh...mcnya GK daa urat malu ya.
AnisaFitry🌺
tadinya aku mau nanya mata uang apa😀😀😀
Papa Bear Marsya
Rusel sangat Peka🤣🤣🤣🤣
Mei Prw
luar biasa
Jujun Junayah
Luar biasa
Sofiasofy Sofiaty
💖💗❤🧡💛💓💞💚💕💙💜💟💌💘💝❣🤎💜💙💚💛🧡👍👍👍👍👍😁😁😁😁😆😆😆😄😄😄😍😍🥰🤩🤩
Edah J
Kebahagiaan itu pasti akan datang
kita hanya perlu kesabaran untuk meraihnya😉
makasih kak author dengan karyanya 😉sukses terus😘
Edah J
kata Ruzel "' hai baby ini paman Ruzel yang akan jadi jodohmu nanti""😁😁😁
Edah J
hik.hik. hik.....jadi nangis dehh😢😢😢
Edah J
Hamidun ini mah
Mimik Pribadi
Eros muntah mabuk apa??? 🤣🤣
Edah J
pokoknya 👍👍👍
Edah J
Orang licik mau dikerjai tuh sama king Draco👍
Edah J
baguss👍
Edah J
Dante musuh dalam selimut
Edah J
semoga awal yg baik Ellen
walaupun pada dasarnya memang tidak lah mudah
Edah J
isi absen lagi kak author☝️
LENY
ROBERT MATI MENGENASKAN TRAGIS
LENY
UNTUNG RUZEL MENDAPAT KASIH SAYANG DARI ELLEN.
LENY
JUAL MAHAL ELLEN 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!